Home; My Little Princess

Av kietzyQS

58.7K 9.4K 1K

Seorang gadis dengan kehidupan sempurna dan dikelilingi pria mapan yang juga sempurna tiba-tiba saja mengalam... Mer

Introduction to the Title
Introduction to the Cast
Teaser 1: Prolog and 1st Preview
Teaser 2: 2nd Preview
Teaser Final :
1. I am Suzy
2. He is my future husband
3. Another husband is coming
4. Unpredictable meeting
5. The magical touch
6. The unknown answer
7. Flower Message
8. a little secret
9. Obsession
10. My personal Band-aid
11. The first time
12. Regret
13. I want You
14. It's a scar
15. Mistake
16. a little braveness
17. The magic words
18. Excuse
19. I can't Find it, my comfort shoulder
20. Those Empty Heart
21. Nowhere
22. Empty Hope
23. I found you
24. Frustated
25. Thank You
26. He Change
27. Even if it's a lie
28. It's a Goodbye
29. The Painful Regret
30. Too Much Tears
31. Crazy Mind
32. That comfort zone is back
33. The Sun start to Shine
34. For Suzy
35. First Step
36. I Miss Him
37. a little truth
38. The Truth
39. The Real of Me
41. Dear You . .
42. I want to be there
43. What Happened?
44. How Have You been ?
45. I Choose You
46. Hot Issue
47. The Amazing Journey (Final)
EPILOG!! (Special for our Readers!)

40. It's start to bloom

1.1K 156 13
Av kietzyQS

.40.

.Fourty.

.It's start to bloom.


"makanlah" ujar Suzy. Sehun seakan tersadar, ia perlahan membuka mulutnya. Suzy memasukkan sendok it uke mulut Sehun kemudian kembali mengambil sesendok sup lagi selagi menanti Sehun menyelesaikan kunyahannya.

Sehun terus menatap Suzy. Suzy kembali mengarahkan sendok sup nya kea rah Sehun dan membalas tatapan itu. Ia sadar sejak tadi pria it uterus menatapnya. Perlahan Sehun kembali membuka mulutnya, Suzy kembali memasukkan sesendok sup ke mulut Sehun.

"kenapa kau terus menatapku?" tanya Suzy sembari mengaduk sup rumput laut dengan sedikit campuran beras itu. Sehun yang selesai mengunyah lantas menelan sup nya dengan pelan.

"karena ini terasa tidak nyata" ujar Sehun menatap Suzy dengan tatapan penuh arti. Suzy kembali mengangkat sendoknya dan mengarahkannya ke bibir Sehun dan membalas tatapan Sehun untuknya.

Suzy menatap Sehun dalam diam. Perlahan jantungnya berdetak tak normal. Ada apa dengannya, tatapan Sehun entah bagaimana caranya terasa begitu hangat dan nyaman disaat bersamaan.

"Sehun-ssie, makananmu akan dingin" Suzy berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.

"eo" Sehun menatap sup di sendok yang Suzy arahkan ke mulutnya. Sehun memakan sup itu sekali lagi dan tersenyum menatap Suzy. Suzy perlahan membalas senyum itu dengan senyum hangatnya.

"kau harus mengatur pola makanmu mulai sekarang" ujar Suzy.

"sejak dulu Suho selalu mengaturnya tapi tidak pernah benar-benar terlaksana" ungkap Sehun sembari tertawa pelan. Suzy menatap Sehun dengan alis berkerut.

"sejak kapan kau memiliki penyakit ini?" tanya Suzy menatap Sehun dengan tatapan cemas bercampur sedih di matanya.

"entahlah. Ku rasa sejak aku sudah mulai memiliki keriput di mataku?" terka Sehun sembari pura-pura berpikir. Suzy tampak tak senang dengan candaan Sehun.

"aku sedang serius Oh Sehun" ujar Suzy tegas.

"baiklah" kini senyum Sehun pudar perlahan.

"mungkin sejak aku berusia 25 tahun" jawab Sehun jujur. Suzy hanya diam mendengar jawaban Sehun barusan.

"jangan khawatir. Saat itu aku terkena serangan ini karena riwayat ayahku dan juga aku hanya terlalu keras bekerja saat itu. Sekarang tidak lagi, aku tidak harus bekerja terlalu keras, aku hanya perlu menggunakan otakku dan memantau dari rumah. Itu saja" jelas Sehun berusaha meyakinkan Suzy.

"tetap saja. Kau tidak boleh menyepelekan sakitmu. Mulai sekarang, aku akan menjaga pola makan dan hidup sehatmu. Aku tidak ingin kau jatuh sakit lagi seperti ini" ungkap Suzy dengan tegas dengan ekspresi yang menunjukkan sedikit kemarahan disana, Suzy kembali mengaduk supnya untuk menghindari tatapan Sehun.

Sehun bangkit untuk duduk, perlahan tangannya menyentuh tangan Suzy dan matanya mulai menatap Suzy. perlahan tatapan Suzy kembali terangkat untuk menatap Sehun. Sehun menatap Suzy lekat dengan senyum yang perlahan terpampang diwajah tampannya.

"kenapa kau tersenyum? Apa ucapanku hanya lelucon bagimu?" tanya Suzy ketus.

"mendengar celotehanmu dan menyaksikan caramu menatapku barusan . . ." Sehun menggantungkan kalimatnya sembari beralih menatap mata kiri Suzy dengan senyum yang tak lepas dari wajah tampannya.

"membuatku merasa bahwa kau mulai mencintaiku Bae Suzy" ungkap Sehun dengan tatapan lembut penuh arti tepat ke mata Suzy.

Suzy terdiam seribu Bahasa. Perlahan pipinya merasa panas, ia terperangkap dalam mata pria tampan ini, Suzy segera mengalihkan perhatiannya dari Sehun dan meletakkan supnya ke atas meja.

"aku harus ke toilet" ujar Suzy memotong pembicaraan mereka dan segera meninggalkan ruang rawat Sehun begitu saja.

Sehun memperhatikan kepergian Suzy dengan senyum lembut yang tak lepas dari wajah tampannya. Ia kembali menyandarkan punggungnya dengan benar dan memejamkan matanya pelan untuk beristirahat sejenak.

Suzy kembali setelah menenangkan dirinya selama 30 menit di toilet. Suzy membuka pintu ruangan Sehun tapi pria itu tak bersuara sama sekali. Suzy mendekati ranjang rawat Sehun dengan hati-hati. Perlahan ia menatap pria tampan yang tengah terlelap itu.

Suzy tersenyum pelan, ia membelai wajah tampan Sehun dengan jari-jari lembutnya. Seakan merasakan dan menyadari sentuhan Suzy, perlahan sebuah senyum terukir diwajah tampan Sehun. Suzy takt ahu kenapa tapi senyum itu membuat senyum diwajahnya ikut bersemi.

Suzy menarik selimut dan menyelimuti tubuh Sehun dengan lembut. Suzy menutup jendela kamar rawat Sehun dan mengecilkan cahaya lampu di ruangan itu. Suzy kemudian keluar dari ruang rawat Sehun dan pulang untuk mengambil baju ganti Sehun.

0.0

Suzy membuka matanya, ia terkejut saat menyadari kini ia tidur di atas ranjang rawat Sehun. Suzy mengucek matanya perlahan dan menatap sekelilingnya tapi taka da siapapun disana. Suzy ingat terakhir kali ia tidur di sofa setelah mengambil baju ganti Sehun dirumah mereka.

Suzy turun dari ranjang dan keluar dari ruangan itu. Suzy mencari ke lobi utama tapi suster tampak bingung dan ikut mencari Sehun. Suzy kembali berjalan setengah berlari, hari sudah gelap. Kemana Sehun bisa pergi tanpa mengatakan apapun padanya?

Tiba-tiba pikiran aneh muncul di benak Suzy. bagaimana jika Sehun meninggalkannya? Bagaimana jika Sehun melarikan diri tepat seperti yang ia lakukan pada Taehyung dan Sehun? Bagaimana jika semua hal itu terjadi?

Perlahan wajah tenang Suzy berubah panik dan pucat. Suzy berlari semakin kencang menyusuri setiap koridor tapi tak kunjung menemukan jawaban. Sehun taka da dimanapun. Perlahan air mata Suzy jatuh dari pelupuknya.

Suzy berlari keluar dari rumah sakit itu dan melihat ke sekelilingnya tapi tak menemukan pertanda apapun. Suzy berlari menyusuri jalan didepan lobi rumah sakit itu dan tanpa sengaja terjatuh karena kakinya yang salah langkah.

Suzy meringis sakit, perlahan air matanya menetes dari pelupuk mata indahnya. Rasa takut itu menghantuinya dengan kejam. Bagaimana jika Sehun benar-benar meninggalkannya karena keegoisannya?

"nona Suzy" panggil seorang dokter pada Suzy. Suzy masih terus menangis tanpa tanda akan berhenti.

"biar aku saja" suara Sehun membuat dokter itu menyingkir. Sehun memperhatikan Suzy yang menangis.

Sehun langsung berjongkok di depan Suzy. Suzy masih menangis dengan histerisnya, Sehun menyentuh kedua wajah Suzy dengan lembut.

"apa luka di lututmu sesakit itu?" tanya Sehun pelan.

Suzy terdiam, suara itu. Suzy mengangkat wajahnya dan menatap tepat ke mata Sehun. Suzy tak bisa mencegah air matanya untuk kembali berjatuhan. Suzy langsung memeluk Sehun dengan sangat erat. Sehun terkejut mendapat pelukan erat itu dari Suzy.

"ada apa? kenapa kau menangis seperti ini?" tanya Sehun cemas.

". . . " taka da jawaban selain tangisan dari Suzy. Sehun hanya diam dan setia mengelus rambut Suzy seperti seorang ayah. Tangisan Suzy mulai reda setelah beberapa menit berlangsung. Suzy menghapus air matanya dan melepaskan pelukan mereka.

"darimana saja kau?" tanya Suzy dengan alis bertautan.

"aku? . . aku sudah disini sejak kau menangis" jawab Sehun.

"bukan! Maksudku, kau pergi kemana saja saat aku tidur?" tanya Suzy kesal.

"aku tidak kemana-mana. Aku hanya duduk di taman dan menikmati sup buatan halmeonie yang kau bawakan setelah mengambilkan pakaianku" jawab Sehun seadanya.

"aku tidak percaya" ujar Suzy dengan tatapan sedihnya.

"baiklah. Kau boleh menyalahkanku atas luka di kakimu. Untuk itu maafkan aku nona Suzy" ucap Sehun dengan senyum lembut dan tulusnya.

"kau pikir aku sedang menyalahkanmu?" tanya Suzy meninggikan suaranya. Sehun terdiam.

"lalu?" tanya Sehun dengan tatapan polosnya. Tentu saja ia mencemaskan pria itu, bagaimana bisa pria itu tidak peka sama sekali.

"dasar bodoh!" ketus Suzy kemudian bangkit dari duduknya tapi tubuhnya langsung oleng karena perih di kakinya.

Sehun dengan sigap menangkap tubuh Suzy dan menahan pinggang Suzy. mereka kembali beradu tatap untuk beberapa detik. Suzy melepaskan tangannya dari Sehun dan kembali mencoba meninggalkan pria itu tapi ia kembali jatuh dan hampir jatuh terduduk jika saja Sehun tak cepat menangkapnya.

Suzy kembali beradu tatap dengan Sehun. Sehun menggeleng melihat sifat keras kepala Suzy. Sehun langsung mengangkat tubuh Suzy dan menggendongnya ala bridle style. Suzy terkejut bukan kepalang. Dokter yang ada disana juga terkejut menatap pemandangan itu.

"yak?! Apa yang kau lakukan? Ini memalukan" ujar Suzy dengan wajah sebalnya melirik Sehun.

"lututmu terluka. Kau tidak bisa berjalan dengan benar" jelas Sehun dengan tatapan seriusnya. Suzy terdiam.

Sehun melangkah memasuki lobi utama dan berjalan dengan gagahnya. Suzy hanya bisa menatap pria itu dengan mata tak lepas pada sepasang bola mata yang kini hanya focus menuntunnya untuk menyusuri koridor demi koridor.

Meja resepsionis langsung heboh melihat pemandangan romantic itu dengan wajah iri mereka. Semua dokter yang berlalu Lalang tak lupa mengabadikan momen itu dengan memori mata mereka. Semua orang terpesona pada sikap gentle dan dewasa Sehun terhadap wanita yang dicintainya.

"seandainya Tuhan memberikanku satu pria sepertinya. Aku tak akan meminta apapun lagi"

"benar, jika aku mendapatkan pria setampan itu. Aku akan menikahinya meski aku yang harus menafkahinya setelah kami menikah"

"ku dengar pria itu adalah pasien VVIP kita. Ia orang yang sangat kaya raya tapi bagaimana bisa ia begitu tampan dan begitu setianya pada satu gadis?"

"aku terpesona pada kecantikan pacarnya tapi jika mengingat sifat arogannya ku rasa pria itu terlalu sempurna untuknya"

"benar. Dengan usianya yang begitu matang, ia seharusnya jatuh cinta pada wanita karir yang cantic dan bersikap dewasa. Namun ia malah mencintai wanita bangkrut sepertinya"

"apa kalian ingin di pecat?" suara Suho mengalihkan perhatian seisi meja resepsionis itu.

"nona Bae Suzy adalah segalanya bagi tuanku, untuk itu siapapun yang mencemarkan nama baik calon istrinya tidak akan aku maafkan. Ini peringatanku yang pertama dan terakhir! Aku akan segera mengambil jalur hijau jika kalian berani menyebarkan gossip seperti itu lagi. Ingat itu" jelas SUho dengan tatapan dinginnya kemudian pergi mengikuti Sehun.




To be continue . . .

Fortsett å les

You'll Also Like

123K 5.6K 25
Desperate for money to pay off your debts, you sign up for a program that allows you to sell your blood to vampires. At first, everything is fine, an...
1.1M 44.6K 51
Being a single dad is difficult. Being a Formula 1 driver is also tricky. Charles Leclerc is living both situations and it's hard, especially since h...
330K 19.1K 72
Y/N L/N is an enigma. Winner of the Ascension Project, a secret project designed by the JFU to forge the best forwards in the world. Someone who is...
2.7M 64.6K 131
[BOOK ONE IN THE LIFELINE SERIES] life·line ˈlīfˌlīn/ noun "A person you can always depend on to help you in a really messed up situation where you n...