Only Hope《Jaeyong》✔

Per acel_kins-

787K 108K 21.5K

[Fantasy] [Sad Romance] "It's like the winds. I can't see it, but i can feel it." •Jaehyun x Taeyong •Werewo... Més

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26

Part 12

34.6K 4.4K 1K
Per acel_kins-

HAL yang pertama Mark lihat ketika kembali ke kastil adalah Jaehyun yang sedang mengusap kepala Taeyong penuh dengan kasih sayang. Bahkan Mark sampai mematung di tempat karena tidak mengerti dengan apa yang sudah terjadi pada kedua orang itu. Bukankah selama ini Jaehyun membenci Taeyong? Apalagi Hyungnya itu memang tidak pernah bertingkah lembut kepada seseorang setelah kepergian mantan Mate nya.

Kedua bola mata Mark menyipit saat melihat warna iris mata Taeyong; biru. Telihat begitu Indah, aneh sekali sungguh! Mark sampai memundurkan langkah kaki karena begitu terkejut.

"A-alpha?" gumam Mark pelan; berusaha memanggil kedua lelaki yang masih berpelukan di atas sofa sembari bercanda gurau. Bahkan sesekali Jaehyun tertawa; hal yang tidak pernah Mark lihat selama beberapa tahun terakhi ini.

Jaehyun dan Taeyong menoleh; keduanya tidak terlihat terkejut. Bahkan Jaehyun tersenyum kecil saat melihat keberadaan sang Adik yang kini semakin melebarkan kedua bola mata karena tidak menyangka akan di beri senyuman seperti itu.

"Kau sudah pulang Mark?" Jaehyun mengecup kepala Taeyong sebelum bangkit dari atas sofa dan menghampiri Mark yang masih mematung.

Sementara Taeyong hanya bisa tersipu malu; sejak mereka menjadi sepasang Mate. Jaehyun tidak melepaskannya barang sedetik saja! Bahkan tadi lelaki tampan itu menyuapi Taeyong ketika makan, benar-benar sudah berubah seratus delapan puluh derajat.

"A-apa yang terjadi?" tanya Mark gugup; kedua bola mata nya menatap Jaehyun yang sudah berdiri di hadapannya dengan tatapan heran.

"Aku dan Taeyongㅡadalah sepasang Mate sekarang. Kami terikat."

"Apa? APA?!" Mark terkejut bukan main; ia menatap Jaehyun dan Taeyong secara bergantian. Maksudnya, bagaimana bisa kedua orang itu terikat?

Sejauh ini, belum pernah ada seseorang yang memiliki dua Mate seumur hidup. Yang Mark tahu, Taeyong mendapatkan penolakan dari Mate nya sementara Mate Jaehyun sudah tewas beberapa tahun  lalu karena pengkhianatan yang berasal dari dalam pack.

"Moon Goddess sudah membuat takdir di antara kita Mark. Tidak ada yang tidak mungkin jika Dia sudah berkehendak. Aku juga tidak menyangka, tapi aku senang." ujar Jaehyun sembari tersenyum lebar; semua rasa kosong di dalam hati kini sudah terisi hingga penuh.

Rasanya Jaehyun harus meminta maaf kepada Mark karena sudah menjadi Kakak yang buruk selama ini. Tidak terhitung seberapa sering Jaehyun membentak atau bahkan melakukan kekerasaan pada sang adik.

Kedua bola mata Mark berkaca-kaca, ia merasa senang dan terharu karena Jaehyun sudah kembali seperti dahulu. Menjadi seseorang yang hangat dan selalu menebar senyum. Tanpa menunggu lama; Mark segera berhambur memeluk Jaehyun dengan erat.

"Hyung kembali.. Aku senang." gumam Mark pelan; di dalam hati ia sudah mengucapkan beribu syukur dan rasa terimakasih kepada Moon Goddess.

Jaehyun membalas pelukan Mark; menepuk bahu Adiknya dengan hangat. "Hyung minta maaf, jika selama ini selalu bersikap kasar padamu."

Entah, namun Jaehyun melakukan semua itu karena perasaan dendam dan kosong di dalam hati. Ia melimpahkan semuanya kepada semua orang, karena kehilangan pasangan hidup yang sungguh berarti untuknya.

Mark mengangguk pelan; lalu tertawa dan melepaskan pelukan mereka. Air mata sudah membasahi pipi; rasa senang yang ada di dalam dada tidak bisa Mark gambarkan dengan kata-kata. Setelah itu ia menghampiri Taeyong yang masih terduduk di atas kasur sembari melemparkan tatapan hangat pada Jaehyun dan Mark yang hubungannya sudah kembali seperti dahulu kala.

"Terimakasih Hyung." ujar Mark tulus; ia berlutut di hadapan Taeyong dan mengenggam kedua jemari lelaki cantik itu dengan erat.

"Aku tidak melakukan apapun Mark." Taeyong mengusap tangan Mark dan tertawa kecil; sementara Jaehyun sudah berdiri di samping Taeyong sembari merangkul bahu mate nya.

"Tapi ini semua terjadi karena Hyung datang ke pack ini. Terimakasih Hyung, sungguh terimakasih." belum lagi Taeyong memiliki kekuatan besar yang mungkin bisa melindungi pack mereka dari serangan. Mark merasa beruntung karena Moon Goddess mempercayakan Taeyong kepada White Moon Pack serta Kakaknya.

"Sudah, jangan seperti itu. Aku tidak bisa mengatakan apapun sekarang." ujar Taeyong malu. Ia tidak tahu harus membalas kata-kata Mark seperti apa karena ia juga tidak mengerti akan apa yang terjadi disini. Semuanya terasa seperti mimpi bagi Taeyong.

Bukankah sekarang mereka semua akan hidup bahagia? Mark sudah menemukan Mate nya, begitu juga dengan Jaehyun. Tidak ada keraguan maupun rasa sakit di antara mereka. Semuanya sudah kembali seperti semula.

"Hyung harus memberitahukan hal ini kepada seluruh warga Pack kita!" seru Mark senang.

Jaehyun mengangguk. "Setelah Taeyong pulih dan melakukan shift dengan serigalanya, kami akan mengumumkan hal ini."

Mark mengenyitkan dahi. "Pulih? Memangnya apa yang terjadi pada Taeyong Hyung?" apakah kemarin Jaehyun kembali menyakiti Taeyong sebelum keduanya menjadi mate?

Rona merah menjalari pipi hingga telinga Taeyong; ia menundukkan kepala. Kembali teringat akan malam panas yang ia habiskan bersama Jaehyun. Rasanya sangat menakjubkan hingga rasanya hati Taeyong terasa hangat. Sementara kini Jaehyun hanya berdehen dan menepuk bahu Mark; ia salah bicara.

"Tidak ada. Kudengar, kau sudah menemukan Mate mu? Siapa?" Jaehyun mengalihkan pertanyaan; tidak ingin membuat Mark semakin curiga.

"Haechan, lelaki yang Hyung selamatkan kemarin." jawab Mark dengan senyuman lebar yang menghiasi wajah. Tadinya ia ingin mengajak Haechan untuk datang ke Pack nya, tapi ternyata lelaki manis itu harus menghadiri salah satu pertemuan sebagai anak dari Alpha Johnny.

Jaehyun mengangguk dan tersenyum. "Selamat untukmu."

"Selamat Mark~" Taeyong juga mengucapkan selamat untuk pasangan itu. Merasa senang karena Mark juga sudah menemukan Mate.

"Uhm, terimakasih Hyung!"


"Taeyong..."

Kedua kelopak mata Taeyong terbuka; menampilkan iris biru terang yang begitu menawan. Ia menatap kesekeliling dan terkejut saat mengetahui bahwa kini ia sudah berada di ruangan yang sama seperti kemarin.

Kaca transparan dengan cahaya biru yang menyelimuti serta air sungai jernih yang mengalir di hadapannya. Taeyong mendongak; seketika ia langsung berlutut dan memberi salam kepada Moon Goddes yang duduk di atas kaca transparan.

"Kau terlihat Indah Taeyong, bagaimana dengan malam pertama?" goda Moon Goddess yang berhasil membuat wajah Taeyong memerah dalam hitungan detik.

Kepala Taeyong kembali terdongak; ia duduk di atas lantai kaca dan menatap Moon Goddess dengan hangat. "Menakjubkanㅡah aku tidak ingin membahasnya.."

Moon goddess tertawa kecil. "Kekuatan yang ada di dalam tubuhmu sudah terbuka Taeyong, segelnya terlepas karena penyatuan kalian. Tapi kau belum bisa mengeluarkan kekuatan tersebut karena aku masih mengendalikannya." perlahan wanita cantik itu turun dan berjalan mendekati Taeyong. Liontin bulan sabit yang ada di dahinya bersinar; mengeluarkan cahaya putih terang yang menyilaukan hingga kedua kelopak mata Taeyong terpejam.

Saat Taeyong membuka mata ia terkejut ketika melihat sesuatu berbentuk bulat yang ada di tangan Moon Goddes. Warna nya bercampurㅡhitam, biru, merah, putih, hijau dan ungu.

[Bentuknya kaya gitu kira-kira]

"Apa itu?"  tanya Taeyong penasaran. Terlihat Indah sekaligus menakutkan.

"Kekuatanmu, berdirilah Taeyong. Aku akan memberikan semua ini kepadamu." ujar Moon Goddess, senyum tulus menghiasi wajah cantiknya.

Mau tak mau Taeyong berdiri; tatapan mata nya masih terkunci pada benda yang terlihat tidak nyata itu. Rasanya akan ada tanggung jawab besar yang sebentar lagi Taeyong pikul di punggungnnya.

"Aku, sang Dewi Bulanㅡmemberikan kekuatanku untuk seorang werewolf yang aku percaya; Lee Taeyong." suara Moon Goddess terdengar lantang dan lembut secara bersamaan. Ia mengikrarkan sumpah kepada Taeyong saat ini.

Perlahan sebuah benda bulat transparan yang ada di tangan Moon Goddess masuk ke dalam dada Taeyong perlahan. Membuat tubuh lelaki cantik itu bersinar terang.

"Ah!" Taeyong memekik; tubuhnya jatuh terduduk di atas permukaan lantai. Rasa panas menyelimuti kelopak mata serta dada; sangat menyakitkan!

Sementara Moon Goddess hanya bisa meringis. Itu adalah rasa sakit yang akan Taeyong terima karena semua kekuatan sudah berada di dalam tubuhnya.

"Ah! M-moon goddess!" kulit Taeyong terasa terbakar, seluruh tulang di dalam tubuhnya seolah di patahkan dengan sekali jentikkan jari.

"Setelah ini, kau akan bisa melakukan shift. Maaf Taeyong, tapi rasanya memang sangat menyakitkan. Aku mempercayaimu, gunakanlah kekuatan yang aku berikan untuk membantu orang-orang dan White Moon Pack."

Pandangan Taeyong memburam; ia berteriak keras sebelum tubuhnya terhisap ke dalam sebuah lubang hitam.


"AKHHHH!!" kedua bola mata Taeyong terbuka lebar; rasa panas di tubuhnya semakin menjadi. Tubuhnya terasa hancur saat ini; Taeyong menggeliat di atas kasur. Mencoba menghilangkan rasa sakit yang sialnya tidak mau hilang!

"Taeyong! Astaga! Apa yang terjadi?!" Jaehyun terbangun saat mendengar suara teriakan Taeyong; lelaki cantiknya terlihat kesakitan. Perlahan bola mata Taeyong berubah warna menjadi ungu dan biru. Namun kali ini kedua warna itu bersatu di dalam satu mata, ada garis horizontal tak kasat mata yang memisahkan kedua warna tersebut.

"AKHHHHH! P-panas! T-tubuhku sakit! Akh! Alpha!" Taeyong menggertakkan gigi; tulang di seluruh tubuhnya benar-benar terasa hancur hingga rasanya Taeyong mungkin akan mati sebentar lagi.

"Taeyong!" Jaehyun panik, demi Tuhan ia tidak tahu apa yang terjadi dengan pasangan hidupnya! Tubuh Taeyong mengeluarkan asap; suara patahan tulang terdengar begitu mengerikan di telinga Jaehyun.

"ALPHA!"

Jaehyun tertegun ketika perlahan  Taeyong berubah; bulu-bulu halus berwarna putih yang di selimuti oleh cahaya biru memenuhi seluruh tubuh lelaki cantik itu. Jaehyun tahu, saat ini Taeyong sedang mencoba melakukan shift dengan Willy.

"ALPHA!"

Seketika; serigala berbulu putih dan bercahaya kebiruan muncul di hadapan Jaehyun. Menggantikan sosok Taeyong yang baru saja berteriak kesakitan. Nafas Willy terengah; kedua bola mata birunya terkejut saat melihat Jaehyun terduduk di hadapannya.

"A-alpha? Taeyong?! Kita baru saja melakukan shift Taeyong!" Willy berseru; ia menatap ke sekeliling dan tersenyum lebar ketika mengetahui bahwa semuanya berhasil. Ia bisa keluar dari dalam tubuh Taeyong dan menghirup udara bebas!

"Ly.. Aku lelah, rasanya sakit sekali.." ujar Taeyong lemah; ia tidak bisa melakukan apapun selain berbaring di dalam tubuh Willy.

Jaehyun masih terdiam. Serigala berukuran satu setengah meter di hadapannya terlihat begitu Indah; bahkan J sudah meraung di dalam kepalanya. Meminta untuk keluar.

"Willy?" gumam Jaehyun pelan.

Willy menundukkan kepala pada Jaehyun. "Alpha.." ia memajukan tubuh; meminta Jaehyun untuk mengusap kepalanya.

Perlahan tangan Jaehyun bergerak; mengusap kepala serta pipi Willy yang terasa begitu lembut. Seperti sedang menyentuh sebuah kapas; rasanya Jaehyun terpesona akan sosok serigala milik Taeyong.

"Willy, apakah kau ingin bertemu dengan J?" tanya Jaehyun sembari menatap kedua bola mata biru milik Willy; di dalam tubuhnya, J sudah mengamuk karena tidak di perbolehkan untuk keluar.

Willy tekekeh pelan. "Aku tidak sabar ingin bertemu dengan J.."

Mendengar hal tersebut keluar dari mulut Willy. J langsung mengambil alih tubuh Jaehyun tanpa permisi; suara retakkan tulang terdengar ketika tubuh Jaehyun bertransformasi menjadi serigala besar berwarna cokelat tua dengan garis merah di dekat mata.

"Willy.." J bergumam; terpesona hingga rasanya ia ingin bersujud dan memuja serigala cantik di hadapannya.

Mereka berdua berdiri di lantai kamar; Willy sedikit terkejut saat melihat sosok J. Namun seketika langsung tersipu, kini ia bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi Taeyong.

"Alpha.." sapa Willy sembari berjalan mengintari J dan menggesekan bulu-bulu nya di sekitar serigala besar itu.

J menggeram; ia membelai  kepala Willy menggunakan pipinya. Rasanya begitu melegakkan; ketika menemukan pasangan hidup.

"Mate." desis J sembari menjilat pipi Willy.

"Aku milikmu, Alpha.." gumam Willy sembari menggerakkan ekornya.

Sepertinya, apa yang terjadi dengan Jaehyun dan Taeyong malam kemarin. Akan terulang kembali; hanya saja, kali ini serigala mereka yang akan melakukan penyatuan.

Tbc


Just info, kalo jadi kayanya cerita ini bakal di bukuin. Tapi tenang aja, bakal di selesain dulu kok disini~ sama kaya Man In Black dkk yang tamat di wattpad wkwk. Paling cuma extra part nya aja yang gak di masukkin.

Lagian udah dari bulan lalu juga kan bilang kali Philocaly bakal di bukuin bareng story yang lain. Only Hope salah satunya ya..

Jadi tolong :") jangan protes / meninggalkan komentar yang tidak mengenakkan untuk di baca. Kalo emang mau protes, di dm saja ya~

Continua llegint

You'll Also Like

302K 39.4K 31
{COMPLETE} "You're my favorite Entertainer." •JaeyongArea. •BxB. •Homophobic? Jangan mampir ya~
Wrong Number Per jaeyongie

Literatura romàntica

162K 25K 20
Kisah tentang Lee Taeyong, si mahasiswa tercantik yang terkenal pendiam yang mengirimkan pesan ke nomor yang salah.
327K 55.5K 14
[Romance] Namanya Lee Taeyong, seorang Masokis yang benar-benar gila dan sangat sulit untuk di hentikan. •BXB || YAOI || GAY || HOMO •Jaehyun x Tae...
870K 89.2K 16
[Fluff] [Romance] Ini semua karena 'Dare' yang mengharuskan Taeyong untuk melakukan Cross Dressing! •BxB •Jaeyong •acel_kins •Don't like? Then don'...