The Secret of Cosplay

By ufachan

1.9M 58K 1.2K

[ CERITA ASLI HANYA INI.. SELEBIHNYA PLAGIAT :) SEDANG DALAM REVISI ] Aku gadis yang biasa-biasa saja berhara... More

The Secret Of Cosplay
Story 1 "Bertemu"
Story 2 "Apa ini!"
Story 3 "Kamu Baik"
Story 4 "Wakil Osis yang Menyebalkan!"
Story 5 "Syukurlah"
Story 6 "Aku Cemburu?"
Story 7 "Cosplay Maid"
Story 8 "Kencan untuk Karin"
Story 9 "Kenapa Dia?"
Story 10 "Tak Apa"
Story 11 "Khawatir"
Story 12 "Dia Jatuh Cinta"
Story 13 "Berhenti Jadi Ketua Osis"
Story 14 "Terimalah"
Story 15 "Berbaikan"
Story 16 "Jangan Pernah"
Story 17 "Jadi Ini Alasannya"
Story 18 "Menolak"
Story 19 "Teman Baru"
Story 20 "Curiga"
Story 21 "Masalah"
Story 22 "Terakhir Kali"
Story 23 "Masalah (2)"
Story 24 "Jarak"
Story 25 "Mulai Hari Ini"
Story 26 "Berbeda"
Story 27 "Kamu Masih Peduli?"
Story 28 "Tidak Bisa"
Story 29 "Jangan Pernah"
Story 30 "Dengarkanlah"
Story 31"Semakin Dekat"
Story 32 "Halangan (1)"
Story 33 "Halangan (2)"
Story 34 "Sebuah Pembicaraan (1)"
Story 35 "Sebuah Pembicaraan (2)
Story 36 "Hati Yang Terluka"
Story 37 "Jangan Seperti Ini"
Story 38 "Percayalah"
Story 39 "Berkunjung"
Story 40 "Izinkan"
Story 41 "Hanya Dia"
Story 42 "Jaga Dia"
Story 43 "Semalam Milik Berdua"
Story 44 "Kenapa Bisa Terjadi"
Story 45 "Jangan Sembarangan"
Story 46 "Hari Terakhir"
(Extra Chapter One Shot) Yuka and Kou
Extra Chapter "Double Date"
Spoiler🚫 New Story! (The Secret Of Him)

(extra chapter Haru dan Aoi) Main kerumah

4.4K 116 4
By ufachan

Aku Matsusima Aoi, telah lepas jabatan dari ketua osis menjadi murid biasa. Banyak yang sudah aku lewati, mulai dari hidupku maupun dari kisah cintaku.

Pagi ini aku akan menuju ke sekolah, tentunya bersama Haru.. soalnya tiap hari dia selalu menjemputku. Padahal aku gak menyuruhnya tapi dia punya inisiatif duluan, imut kan? Hihi.

"Kamu kenapa senyum-senyum?" Tanya Haru yang keheranan.

"Em.. gak ada apa-apa kok," ujarku masih sambil tersenyum.

"Hu uh boleh aku minta sesuatu darimu?" Tanyanya.

"Kalo kamu minta cium, gak akan aku kasih lho ya!" Ujarku dengan tegas.

"A-aku tau itu kok,"

Huft kalo dia menjawab terbata-bata pasti memang benar itu maunya.

"Tapi permintaanku yang sebenarnya itu.." Haru langsung mendekat kewajahku.

"Jangan pernah tunjukan senyumanmu pada orang lain yaa." Tambahnya.

Aku terdiam, lihat? Betapa menggemaskannya dia, mungkin kalo ini bukan tempat umum aku ingin sekali memeluknya.

"K-kamu sejak kapan bi-bisa gombal sih?" Ucapku dengan gugup.

Haru hanya tersenyum, dia pun melanjutkan langkahnya sembari menggandeng tanganku. Dan saat sampai didepan gerbang sekolah, aku bertemu dengan Yuka dan Kou.

"Pagi!" Sapa Yuka dengan semangat, sedangkan Kou hanya tersenyum.

"Pagi juga.." balasku pelan.

Lalu kami semua berjalan ke kelas sambil bersenda gurau disepanjang jalan.

"Aku duluan ke kelas ya! Dah!" Ujar Yuka "Aku juga ya," ujar Kou. Setelah berkata itu mereka berdua pun beranjak pergi.

"Sebaiknya kita juga bergegas ke kelas, Haru." Ajakku, ketika akan beranjak pergi.. Haru menarik tanganku.

"Aoi sebentar,"

"Apa?"

"Pulang sekolah nanti aku boleh main kerumahmu?" Aku pun terkejut setelah Haru berkata seperti itu, kalo dipikir-pikir dia memang belum pernah ke rumahku sih. Tapi kira-kira buat apa ya?

"Ada apa emangnya?" Tanyaku penasaran.

"Aku mau melamarmu!" Ujarnya.

"HAH?!" Teriakku.

"Hahaha aku bercanda bodoh, mana mungkin aku melamarmu. Kita berdua kan masih sekolah." Haru pun tertawa terbahak-bahak.

Aku pun mengkerutkan dahiku, sial aku dikerjain.

"Jadi boleh aku main kerumahmu?" Tanyanya sekali lagi.

"Baiklah, tapi jangan sampai ganggu tetangga ya!!"

"Iya palingan aku cuma mengganggumu kok!" Haru mengedipkan satu matanyai dan langsung lari dari hadapanku.

Nyebelin, tapi aku senang.. emang pacarku yang satu ini benar-benar menggemaskan.. aku pun langsung menarik tangannya sampai ke kelas.

***

Bel yang menunjukan jam waktu pulang sekolah pun berbunyi, semua murid pun berhamburan keluar kelas masing-masing.

Haru menghampiri mejaku, "K-Kau g-gak lupa kan?" Tanyanya dengan gugup.

"Ah memangnya ada apa sih?" Godaku.

"Gak tau ah!" Ujarnya dengan kesal.

Aku tertawa kecil "Hihi mana mungkin aku lupa, kan janjiannya dari pagi bukan sebulan lalu."

"Berarti kalo aku mengajakmu dari bulan lalu kamu bakalan lupa?" Tanyanya.

Aku menyentuh pipinya, wajahnya memerah. Rasanya aku senang banget kalo dia lagi tersipu begini.

"Mana mungkin aku melupakan pacar semanis kamu," ucapku sambil tersenyum.

Haru menunjukan wajah kesalnya, aku menduga-duga kalo dia pasti akan membalasku.

Akhirnya kami pun pulang bersama menuju kerumahku, disepanjang jalan aku selalu merhatiin wajah Haru kayak malu-malu gitu. Apa karena dia malu mau main kerumahku? Ah mana mungkin dia jadi tipe cowok pemalu. Mungkin hanya perasaanku aja.

...

Setelah sampai dirumahku, aku menyuruh Haru untuk duduk diruang tamu. Aku pun pergi ke arah dapur dan kebetulan Ibu sedang ada dirumah jadi ketika aku mau bikinin minuman buat Haru, Ibu menghampiriku.

"Lho kamu mau bikin minuman buat siapa?" Tanya Ibuku.

"Em.. i-itu.. anu.. hehe.." kok aku malah gak jelas gini sih!! Aku malu banget kalo bilang.

"Ada tamu? Pacar kamu ya?" Tanyanya.

Jleb!!! Tepat sasaran, sekarang udah gak bisa ngehindar lagi deh.

"Em.. i-iya Bu, I-Ibu gak ma-marah kan?" Tanyaku sambil menundukan kepala.

"Mana mungkin Ibu marah.. Ibu malah senang kamu mau terbuka sama Ibu, sekalian Ibu bisa kenalan sama menantu Ibu hihihi." Ledeknya.

"Ih I-Ibu apaan sih!" Ucapku malu.

"Ya udah kamu temani pacarmu aja sana, nanti Ibu yang bawa. Kan sekalian Ibu kenalan sama cowok yang sayang sama anak Ibu satu-satunya ini.." ucap Ibu sambil tersenyum.

Aku membalas senyuman Ibuku dan bergegas menghampiri Haru diruang tamu, saat sampai aku mengintip sedikit. Kira-kira Haru ngapain ya..

Astaga!! Ternyata dia malah membatu gak bergerak sama sekali, gaya duduknya pun sama kayak waktu awal duduk.

Aku pun mendekatinya.

"Haru," panggilku.

"Ah A-Aoi," ucapnya gugup.

"Kamu kenapa sih?" Tanyaku.

"Aku gugup, soalnya kan ini pertama kali aku main kerumah kamu." Jelasnya.

"Gak usah gugup, nanti kan-"

"HALLO PACARNYA AOI!" teriak Ibu.

Sentak membuat aku dan Haru terkejut, untung jantung kami masih kuat.

"Ibu!!!!" Teriakku.

"Ahaha maafkan Ibu, Ibu udah semangat banget mau kenal pacar kamu." Ucap Ibu.

Aku pun menghela napas panjang, Ibu pun duduk di depanku.

"Anak muda, siapa nama kamu?" Tanya Ibu.

"Perkenalkan a-aku.. Ha-Haru Kurosaki.. ma-mantan wakil o-osis!"

Haru menghela napas panjang dan dengan lantangnya dia berkata

"Dan jabatanku sekarang berganti jadi pacarnya Aoi!!" Ucapnya.

Ibu pun terkejut bukan main, ya apalagi aku yang jadi pacarnya. Kenapa Haru bisa bilang kayak gitu sih, bisa-bisa Ibu..

"Hahahaha kamu orangnya lucu juga ya Haru," setelah tertawa Ibu tersenyum, "Syukurlah kamu bisa menerima Aoi apa adanya, dan Ibu senang Aoi memilih kamu." Jelas Ibu.

Lho Ibu gak marah ataupun kesal? Ibu menerima Haru dengan baik ternyata. Lama kelamaan mereka berdua pun ngobrol lama sekali, aku senang Ibu dan Haru bisa cepat akrab.

"Tante, maaf ya aku harus pulang sekarang soalnya udah sore." Ujar Haru.

"Oh iya benar juga, saking asiknya ngobrol sampai gak terasa ya.. ya udah kalo gitu kamu pulang aja, Aoi kamu anterin Haru sana sampai pertigaan." Pinta Ibu.

"Baiklah Bu, aku antar Haru dulu ya."

Haru pun pamit pulang pada Ibuku, diperjalanan Haru terlihat bahagia sekali padahal dia banyak ngobrolnya sama Ibuku.

"Kamu kayaknya bahagia banget ya," ucapku sambil melihat ke lain arah.

"Harus bahagia! Soalnya aku gak nyangka bisa diterima baik sama Ibu kamu,"

"Hm..." Singkatku.

"Kamu kenapa? Kok kamu gak bahagia?" Tanya Haru.

"Aku bahagia sih kamu bisa cepet akrab sama Ibuku, tapi.. wa-waktu ki-kita berdua kan ja-jadi kurang," gumamku.

Aku pun menundukan kepalaku, lalu Haru menyentuh kedua pipiku dengan lembut.

"Maaf ya kalo aku asik sendiri ngobrol sama Ibu kamu, tapi asal kamu tau satu hal.. mata aku gak pernah sedikitpun lalai merhatiin kamu. Berkat aku main kerumah kamu, aku jadi bisa liat sisi lain kamu yang memang gak semuanya kamu tunjukin ke aku.. Aoi, terima kasih buat hari ini, aku sayang kamu." Jelasnya.

Aku pun melinangkan air mata dan langsung memeluknya.

"Eh kok kamu nangis?" Tanyanya.

"Abisnya kamu bodoh!! Tiba-tiba bilang gitu kan aku jadi seneng dengernya!!"

Haru membalas pelukanku, "itu memang udah jadi tugasku buat nyenengin kamu kan?" Ujarnya.

Kan benar kataku, dia pasti bakal ngebales. Dan balesannya itu bikin aku gak berkutik sama sekali. Haru memang hebat membuat jebakan!













#mau lanjut? Jangan lupa vote dan komennya ya, karna itu berharga bgt buat aku :') semoga kalian suka, sembari nunggu new story aku yg the secret of him jadi. Aku bikin ini dulu ya❤️

Continue Reading

You'll Also Like

439K 44.6K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
12.2M 26.2K 14
previous title "The Perfect Reason" (REVISI) 18++ ONLY. ~~ Privat acak !! WAJIB FOLLOW kalo beneran niat baca. Highest Rank #2 in Romance 28022018 P...
8.7K 1.5K 50
''Senakal-nakalnya gue, boleh gak gue selalu ada disamping lo?'' ''Gue suka sama lo.'' ''Nad lo tau gak bagian tubuh lo yang susah gue sentuh? Hati l...
862K 41.8K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...