Only Hope《Jaeyong》✔

By acel_kins-

784K 108K 21.4K

[Fantasy] [Sad Romance] "It's like the winds. I can't see it, but i can feel it." •Jaehyun x Taeyong •Werewo... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26

Part 3

25.9K 4.3K 565
By acel_kins-

TIGA hari sudah berlalu, Taeyong bersyukur selama tiga hari ini ia belum bertemu dengan Jaehyun karena Alpha tampan itu sedang memiliki urusan di pack lain. Ternyata hidupnya di White Moon Pack tidak terlalu buruk, ia tidak merasa kesepian. Karena Mark akan selalu datang menemaninya jika Taeyong memiliki waktu senggang.

Dan karena hal itu pula, ada beberapa Maid yang tidak menyukai Taeyong. Yah wajar saja, sebelumnya tidak pernah ada Maid yang mendapatkan perlakuan khusus seperti Taeyong. Seperti tidur di tempat yang bisa di bilang lumayan berkelas, lalu Mark juga terkadang mengajak Taeyong untuk makan di meja makan.

Sebenarnya ini bukan salah Taeyong sepenuhnya. Ia tidak melakukan apapun, apalagi mendekati Mark terlebih dahulu. Hanya saja, lelaki tampan berstatus Beta itu memang selalu mendekatinya; Mark bilang, Taeyong memiliki sesuatu yang bisa menarik orang-orang untuk mendekat. Taeyong juga memiliki pesona yang bisa membuat orang di sekitarnya nyaman.

Seperti sekarang, karena Taeyong tidak memiliki pekerjaan. Mark mengajaknya untuk pergi ke halaman belakang; menyirami tanaman milik Jaehyun. Jujur saja, Alpha dari White Moon Pack itu tidak membiarkan sembarang orang untuk menyentuh bunga yang sudah di tanam oleh mantan mate-nya. Jaehyun hanya mempercayai Mark untuk merawat semua bunga itu agar terus hidup. Karena itu adalah salah satu kenangan yang di buat oleh mantan mate Jaehyun.

"Semua bunga disini sungguh Indah dan memiliki wangi yang begitu menenangkan." ujar Taeyong sembari menyirami bunga itu dengan penuh kehati-hatian. Ia takut jika sentuhannya akan merusak tanaman Indah itu.

Mark mengangguk, ia sudah menyemprotkan vitamin agar bunga-bunga tersebut tumbuh sehat. "Tentu saja, semua bunga ini di rawat dengan baik! Jaehyun Hyung tidak akan membiarkan bunga Indah ini rusak atau bahkan mati."

Taeyong mengangguk setuju. Ia terus menyirami semua bunga itu hingga tanah menjadi basah; senyuman tulus terukir di wajah cantiknya. Sudah lama ia tidak merasakan ketenangan seperti ini, selama hidupnya, Taeyong selalu saja mendapatkan ketidakadilan. Ia juga tidak tahu kenapa. Mungkin Moon Gooddes memang ingin mengujinya seumur hidup.

Setelah selesai, mereka berdua berjalan menuju gazebo yang terletak di dekat taman bunga. Sinar matahari yang hangat berhasil membuat Taeyong memejamkan mata; ia menikmati bagaimana hangatnya benda bersinar itu.

"Luka di sebelah matamu, kenapa Hyung?" tanya Mark penasaran. Luka di dekat mata Taeyong terlihat begitu jelas sekarang.

Mendengar itu Taeyong membuka mata dan tersenyum pedih. Mengingat masa lalu, ketika usianya lima tahun. Lalu ada segerombolan anak yang menempelkan besi panas di dekat matanya; untung saja besi itu tidak masuk ke dalam mata Taeyong.

"Bukan apa-apa, hanya luka yang tidak akan pernah bisa hilang." gumam Taeyong lirih, kemudian kembali menutup mata.

"Yongie, jangan bersedih.." bisik Willy sembari menempelkan dagu pada lantai; kedua matanya terlihat begitu sendu.

"Tidak Ly, aku hanya sedang berpikir. Apakah disini, aku bisa mendapatkan kebahagiaan walaupun tanpa Mate? Kita adalah sampah yang terbuang, tidak memiliki mate, rumah, atau bahkan sandaran. Hatiku terasa kosong, bisakah kita hidup lebih lama tanpa mate?" balas Taeyong di dalam kepala. Ia hanya mencoba untuk berangan-angan.

"Aku tidak tahu Yongie.. Kita harus mempercayai moon Goddes untuk masalah ini. Takdir kita sudah di putuskan. Aku akan selalu bersamamu hingga akhir hidup kita berdua Yongie, kita pasti bisa menjalaninya."

"Kau benar Ly.. Kita harus berjuang bersama."

"Hyung," Mark sudah berdiri di hadapan Taeyong; kedua matanya memicing. Memperhatikan sebuah tanda yang berbentuk seperti simbol aneh pada kedua kelopak mata Taeyong.

Di panggil seperti itu; otomatis Taeyong membuka mata. Ia terkesiap saat melihat ternyata jarak wajahnya dan Mark hanya tersisa beberapa sentimeter.

"A-ada apa Mark?"

"Di kedua kelopak matamu, ada sebuah simbol. Apa itu?"

Taeyong berdehem sebelum akhirnya bergerak mundur dan duduk di tengah gazebo. Ia menyentuh kedua kelopak matanya. "B-bukan hal yang penting. Aku juga tidak tahu, mungkin tanda lahir. Orang-orang bilang, aku memilki keanehan ini sejak aku lahir."

Mark merasa tidak puas dengan jawaban Taeyong. Ia seolah pernah melihat simbol itu, tapi Mark lupa dimana ia pernah melihatnya. Simbol di kedua kelopak mata Taeyong sangat tidak asing!

"S-sudah tidak perlu di pikirkan Mark.. Ini bukan apa-apa, hanya tanda aneh." ujar Taeyong gugup, ia turun dari atas gazebo dan merapihkan helaian rambut putihnya.

"Kau terlihat begitu bersinar dengan rambut putihmu Hyung. Aku tidak pernah melihat seseorang memiliki rambut seputih itu.."

Hal tersebut memang benar adanya. Rambut putih Taeyong selalu berhasil mencuri perhatian orang-orang. Tidak ada orang yang memiliki rambut putih seperti Taeyong, kebanyakan hitam atau bahkan cokelat. Taeying menjadi satu-satunya pemilik rambut putih bersinar.

"A-aku di lahirkan seperti ini.."

Mulut Mark sudah terbuka; ingin membalas kata-kata Taeyong. Hanya saja panggilan menggelegar dari arah kastil berhasil membuat mulutnya kembali tertutup.

Di pintu belakang dekat taman. Berdiri Jaehyun; tubuh berototnya terlihat begitu jelas karena saat ini Alpha itu tidak mengenakan baju. Hanya celana compang-camping yang membungkus bagian bawah tubuhnya. Matanya menyorot Taeyong serta Mark dengan tatapan tajam.

"Siapa yang memperbolehkan budak itu beristirahat Mark Jung?" tanya Jaehyun penuh penekanan. Suaranya terdengar begitu dingin dan tegas.

Taeyong gelagapan, tidak tahu apa yang harus ia lakukan dan akhirnya memilih untuk menundukan kepala. Seharusnya ia tidak bersikap santai seperti ini! Oh sungguh, ia tidak tahu jika Jaehyun akan pulang sekarang.

Mark menelan air liur dan berlutut. "Maaf Alpha, tapi pekerjaan nya sudah selesai dan tadi ia membantuku di taman belakang."

"AKU MENYURUHNYA MENJADI MAID UNTUK MEMBERSIHKAN KASTIL! BUKAN UNTUK MENGINJAKKAN KAKINYA DI TAMAN BELAKANG!" bentak Jaehyun penuh emosi, urat-urat berwarna hijau bermunculan di leher serta dahinya. Perlahan Jaehyun berjalan mendekati Mark dan juga Taeyong, "jangan pernah membiarkan budak sialan itu menyentuh seluruh bungaku!"

Dengan satu tendangan kencang pada dada, Mark tersungkur diatas tanah sembari meringis kesakitan. Sementara Taeyong sudah bergetar ketakutan, aura Jaehyun benar-benar berbeda dengan Alpha pada umumnya.

"Kau!" ia menarik rambut Taeyong hingga lelaki cantik itu terdongkak dan mengaduh kesakitan. "Jangan pernah beristirahat jika aku tidak memberi perintah! Kau adalah budak! Mengerti?!"

"Y-ya.. Shh.. Alpha.. A-aku mengerti.."

Jaehyun menghempaskan cengkramannya di rambut Taeyong lalu berjalan menjauh dan melakukan shift. Suara patahan tulang terdengar begitu jelas; setelah itu serigala Jaehyun yang berukuran dua meter lebih berlari menebus hutan yang memang terletak di halaman belakang.

Mark mencoba berdiri dan terbatuk. "Sial, kenapa aku memiliki saudara kejam seperti itu?" ia mengusap belakang kepala Taeyong, "kau tidak apa Hyung?"

Taeyong menggeleng cepat, pandangannya sudah mengabur. Air mata memenuhi pelupuk matanya, ia sungguh sangat ketakutan!

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

"Ini aneh Jaehyun!" J menggeram buas, keempat kakinya bergerak lincah menembus hutan.

Sementara Jaehyun sudah terdiam di dalam tubuh serigalanya. Alasan kenapa ia pulang lebih cepat adalah karena tadi ia sempat mencium wangi yang begitu menenangkan serta memabukkan; namun ternyata wangi itu kembali hilang saat ia sampai di kastil.

"Apakah mungkin?"

"Tidak mungkin! Kita hanya bisa memiliki satu Mate seumur hidup! Mana mungkin kita memiliki Mate yang lainnya?!" J mendengus, mencoba menghirup udara dengan rakus. Tapi ternyata tidak menemukan wangi memabukkan itu, wangi tersebut seolah hilang tanpa jejak.

Padahal Jaehyun yakin jika wangi itu berasal dari pasangannya! Demi Tuhan ia juga pernah mencium wangi seperti itu ketika bertemu dengan mate-nya dulu, hanya saja wanginya tidak hilang seperti sekarang. Dan juga, wangi yang ia cium sekarang jauh lebih memabukkan di bandingkan dengan wangi tubuh mantan mate-nya.

"Kau benar J, mungkin aku hanya berhalusinasi karena tidak tidur tiga hari. Kita tidak akan pernah bisa menemukan mate kita lagi, tidak akan pernah bisa."

Setelah Jaehyun mengatakan itu, suara lolongan J memenuhi seluruh penjuru hutan. Lolongan yang terdengar begitu pilu dan menyakitkan.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 275K 63
Lunaria dalam bahasa bunga memiliki arti kejujuran, ketulusan, dan juga kemakmuran. Seperti arti namanya, ia menjalani hidupnya penuh ketulusan hingg...
584K 67.7K 16
[Mature] [Incubus] [Fantasy] ❛❛Let me taste youㅡthat's give me a strength..❜❜ •Mature Contents🔞 •Jaehyun x Taeyong •BXB || GAY || YAOI •Don't read...
2.1M 187K 39
Kalisa sungguh tidak mengerti, seingatnya dia sedang merebahkan tubuhnya usai asam lambung menyerang. Namun ketika di pagi hari dia membuka mata, buk...
3.4K 510 19
Semenjak pertemuan di taman tulip ,Jung Jaehyun mulai tertarik padanya. curious to continue, please read :) ▪︎ JUNG JAEHYUN X LEE TAEYONG ▪︎ JAEYONG...