Ne, SAJANGNIM!

נכתב על ידי Dekdi_A

1.6M 260K 67.6K

[TERSEDIA DI TOKO BUKU] Bagaimana rasanya memiliki bos otoriter, galak, dan seenaknya? Setelah menjadi pengan... עוד

00
01
02
03
04
05
06
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32 [END]
OPEN PO & TRAILER

07

53K 9.8K 1.7K
נכתב על ידי Dekdi_A

Private jet berlogo LOUISA sudah menunggu mereka di sebuah bandara kecil yang Hana duga milik Jung Jaehyun. Hana tidak melihat orang lain di tempat ini, hanya ada beberapa petugas yang membawakan koper untuk mereka, dan laki-laki berjas yang tampak mengobrol dengan Jaehyun. Suasananya juga sangat nyaman, jauh dari kebisingan. 90% kemungkinan memang benar bandara ini milik Jaehyun.

Hana merusaha menyesuaikan diri, karena ini pertama kalinya ia menaiki jet. Sebelumnya Hana bahkan belum pernah naik pesawat. Tak heran sejak semalam ia sudah grogi.

Jae Han dan Jaehyun sudah masuk mendahului Hana, sedangkan ia sendiri mengikutinya dari belakang. Beberapa pramugari membungkuk ke arah mereka, kemudian melayani mereka dengan ramah. Jae Han sama sekali tidak canggung, dia bahkan langsung berjalan ke arah bed yang terletak di ujung. Anak itu sepertinya sudah terbiasa dengan kemewahan. Hana sedikit iri, tidak banyak orang yang terlahir dengan sendok emas di tangannya.

“Kau terlihat tegang.” Jaehyun duduk di sebuah kursi, sedangkan Hana mengikutinya dengan duduk di depan Jaehyun.

“Ini pertama kalinya saya naik pesawat.”

“Sebelumnya tidak pernah?” Jaehyun menuangkan minuman untuk Hana karena sedari tadi Hana kelihatan gelisah.

“Ah, ye, kamsahamnida. Belum, Sajangnim, saya belum pernah …”

Jae Han yang mendengarnya langsung berlari menghampiri Hana, “Noona serius tidak pernah naik pesawat? Kenapa? Jae Han setiap minggu ikut Halmeoni ke Jepang.” Dia pun duduk di pangkuan Jaehyun.

'Iya, Jae. Keluargamu memang kelebihan uang' Ingin rasanya Hana mengatakan itu, tapi Hana ingat kalau dia belum genap sebulan bekerja di Louisa.

“Noona tidak pernah ke luar negeri.”

Kedua orang itu menatapnya heran. Terutama Jae Han yang langsung mengatupkan bibirnya, “Appa … Nanti kalau kita berlibur ke luar negeri, kita ajak Hana Noona. Kasihan.”

Jaehyun hanya mengusap rambut Jae Han. Hana yang mendengarnya meringis. Terlihat sekali kalau dia miskin.

“Nanti kau akan sering ke luar negeri. Minggu depan kita ke China untuk meeting dengan Nick Young.”

Hana mengangguk, “Ne, Sajangnim.” Kemudian Hana memasang seatbelt-nya, karena pilot sudah menginfokan kalau penerbangan akan segera dilakukan. Dan seperti yang Hana duga, ia tidak bisa memasang seatbelt dengan benar.

Melihat hal itu, Jaehyun berdiri membantu Hana. Pria itu memegang pinggang Hana, sedangkan tubuhnya sedikit menunduk, mendekat ke arah Hana. Meski tidak sampai menempel, jarak mereka cukup dekat, sampai-sampai parfum Jaehyun dan wangi tubuhnya tercium jelas oleh hidung Hana. Wangi pria itu wangi kelas atas. Tidak meyengat, dan terasa menyegarkan.

“Jangan terlalu tegang.”

“Ahh, maaf.” Hana baru bisa bernapas saat Jaehyun menjauh.

Korea-Singapore membutuhkan waktu sekitar 6 jam. Hana menikmati waktunya dengan duduk sambil memandangi awan. Pramugari menyiapkan jamuan makanan untuk mereka, dan Hana benar-benar menikmatinya. Ternyata bekerja di Louisa ada suka dan dukanya.

Meskipun Hana sering kelelahan, tapi matanya selalu dimanjakan oleh kemewahan dari Jaehyun. Bahkan sering kali bosnya itu mengajak Hana makan siang di restoran setelah mereka meeting. Ditambah beberapa hari ini Jaehyun lebih jarang mengomel, Hana merasa semakin panjang umur. Dulu di hari-hari pertama, setiap hari Hana merasa umurnya berkurang beberapa jam, karena tekenan kerja yang mengerikan. Mungkin karena sudah terbiasa, Jaehyun sedikit melunak padanya.

“Tolong bawa tas Jae Han,” ujar Jaehyun ketika mereka sampai di Singapore. Anak itu terlelap dan Jaehyun menggendongnya keluar.

Saat sampai di hotel, mereka langsung memesan presidential suite yang memiliki dua tempat tidur, dinning room, kitchen, ruang kerja dengan view cakrawala kota yang begitu mengagumkan. Jae Han yang ada dalam gendongan Jaehyun pun langsung bangun dan memilih duduk sambil menikmati rotinya. Anak itu bahkan tidak tertarik menjelajah seperti Hana.

Hana yang masih penasaran  melangkah lebih dalam, dan saat itu juga Hana memekik saat melihat ada kolam renang private di dalam ruangan.

Ya, Tuhan … Hana ingin menangis. Sebenarnya seberapa kaya Jung Jaehyun?

“Kau mandikan Jae Han, besok kita akan mengunjungi Marine Life Park."

Jaehyun melepas jasnya, kemudian mememberikannya pada Hana. Hana langsung menaruhnya di walk in closet, bersama dengan barang-barang Jaehyun yang lain. “Ada lagi Sajangnim?”

“Aku berubah pikiran. Siapkan saja air hangat, dengan ekstrak mawar dan jangan lupa nyalakan lilin. Aku ingin berendam dengan Jae Han.”

Hana mengangguk patuh. Inikah tugas sekretaris?

“Baik, Sajangnim. Saya akan menyiapkannya.”

Hana langsung menghubungi pihak hotel untuk membawakan barang yang disuruh Jaehyun. Setelah semuanya siap, Hana kembali memilihkan piyama untuk dua orang itu. Kali ini Hana tahu kenapa Jung Jaehyun mengajaknya. Dia membutuhkan asisten yang bisa disuruh-suruh, bukan sekretaris.

***

Setahu Hana, Resort World Sentosa’s Marine Life Park adalah objek wisata Internasional yang begitu ramai didatangi pengunjung. Bahkan S.E.A Aquarium selalu dipadati oleh anak kecil dan traveler yang datang dari penjuru dunia.

Hana kira suasana di dalam S.E.A Aquarium akan sepadat wahana lainnya seperti Adventure Cove Waterpark, dan Dolphin Island yang tadi mereka kunjungi, tapi perkiraan Hana salah saat mereka masuk ke dalam.

“Wahh … apa anda menyewa tempat ini?” Mata Hana membulat tak percaya.

Di dalam tidak ada siapa-siapa selain ribuan ikan yang berenang bebas layaknya sebuah laut yang dibatasi dinding kaca. Jung Jaehyun pria gila! Berapa banyak uang yang dia habiskan untuk menyewa tempat sebesar ini? Memikirkannya saja membuat kepala Hana pening.

“Hanya untuk satu jam,” ujar Jaehyun. Pria itu tersenyum melihat Jae Han berlarian seorang diri karena terlalu senang melihat ikan.

Untuk pertama kalinya Hana melihat Jaehyun tersenyum. Ternyata pria itu memiliki dimples di kedua pipinya.

Sangat indah.

Senyum Jaehyun sangat indah.

Jika saja Jaehyun sering tersenyum, mungkin orang-orang akan lebih nyaman dengannya. Hana yang melihat sekilas saja terpana. Jaehyun terlihat sangat tampan, apalagi sekarang dia hanya memakai kaos dari Gucci tanpa mengenakkan jas formal.

“Jae Han beruntung memiliki Appa seperti anda.”

“Begitukah?” Jaehyun memasukkan tangannya ke kantong celana, “Justru aku yang beruntung memiliki Jae Han. Aku sangat menikmati peranku sebagai seorang Ayah.”

“Asal jangan terlalu memanjakannya, Sajangnim. Itu juga tidak baik untuk perkembangan anak.”

Jaehyun terkekeh kecil, “Aku memanjakannya karena aku mampu. Maksudku, untuk apa aku bekerja jika bukan untuk anakku. Jika kau bercerai, kau pasti akan mengerti, Hana. Ada ketakutan di sini.” Jaehyun menyentuh dadanya sekilas, “Rasa takut jika suatu saat Jae Han akan meninggalkanku, dan memilih Jennie.”

Tatapan Jaehyun menghangat melihat Jae Han aktif pergi ke semua tempat, tanpa menunggu Ayahnya dan Hana yang berjalan di belakang.

“Selagi di sini, selagi dia memilihku, aku akan selalu berusaha membahagiakannya.”

“Jae Han pasti memilih anda, Sajangnim.” Hana menanggapi.

“Aku harap begitu.” Jaehyun tersenyum saat Jae Han berlari ke arahnya, lalu memeluk kakinya erat. “Terima kasih, Appa. Jae Han sangat suka.”

Jaehyun menunduk, kemudian merangkul Jae Han dalam gendongannya. “Selamat ulang tahun, Jae. Ada lagi yang kau inginkan?”

Jae Han menatap Hana, dan tanpa berpikir anak itu berceletuk, “Apa Hana Noona bisa tinggal dengan kita? Jae Han kesepian jika tidak ada Eomma.”

“Kau ingin menggantikan Eomma dengan wanita ini?” tanya Jaehyun tak mengerti.

Hana yang mendengarnya tentu saja kaget.

“Tidak, Appa. Eomma tidak akan tergantikan. Jae Han hanya butuh teman mengobrol dan bermain.”

Jaehyun melirik Hana, “Maaf … Appa tidak bisa, Jae. Rumah kita hanya untuk kita. Appa janji akan membawa Hana lebih sering, kau bisa bermain dengannya kapan pun kau mau.”

Hana menatap Jaehyun, “Anda serius, Sajangnim?”

Bukannya apa-apa, tapi dari awal Jaehyun memang tidak suka Hana mendekati anaknya. Jadi saat Jaehyun mengatakan Jae Han bisa bermain dengan Hana kapanpun dia mau, membuat Hana sedikit kaget.

Baru kali ini ia melihat Jaehyun menarik kembali kata-katanya. Dulu jelas-jelas dia tidak menyukai anaknya dekat-dekat dengan Hana.

“Hemm … aku serius, kau bisa berinteraksi dengan Jae Han tanpa takut ketahuan olehku,” ujarnya.

“Jadi anda tahu?”

“Seluruh sudut mansion ada CCTV, kalau kau lupa,” ujar Jaehyun sambil melangkah menyusuri akuarium. Tangannya menggandeng Jae Han, dan Hana berjalan 45 cm di belakang mereka.

Ia meringis, “Maafkan saya.”

“Tidak masalah, setidaknya sekarang aku tahu kau bukan wanita ular.” Hana sudah ingin tersenyum, tapi kemudian senyumannya pudar saat Jaehyun kembali berkata, “Jikapun kau ular, itu juga tidak mempengaruhiku.”

“Semoga anda memegang kata-kata anda, Sajangnim!” Hana berujar dengan nada kesal.

Ayolah, siapa yang tidak kesal jika terus-terusan dituduh seperti itu.

“Ya, aku harap begitu.” Jaehyun berbalik kemudian sedikit tersenyum ke arah Hana.

Maaf gezz, Ne Sajangnim perkembangannya lambat banget. Tgl 5 nanti udah jalan 2 bulan, tapi masih chapter 7😂 Semoga aku bisa nulis cepet ya nantinya.

Oh ya sejauh ini gimana? Kalian suka gak?

Alurnya kecepetan atau lambat banget?

Di sini ada yang baru pertama kali baca tulisanku kah?

Dijawab ya. See u

המשך קריאה

You'll Also Like

266K 29.5K 63
warn: short chapter /completed\ hanya karena sebuah rasa cemburu. apa benar,hubungan kita sudah tidak pantas dipertahankan? start: 19 July 2016 end:...
111K 5.1K 52
[SOLUSI UNTUK REMAJA YANG SEDANG DILANDA ASMARA] Aku malu pernah berdoa kepadaNya untuk menjadikanmu pelengkap separuh agamaku. Aku malu. Perasaan...
Fantasia נכתב על ידי neela

ספרות חובבים

1.7M 5.2K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.
219K 23.5K 26
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...