03

55.3K 9.4K 2K
                                    

"Besok hari pertamamu, Hana! Kau harus tampil secantik mungkin. Aku akan mensponsorimu alat makeup, dan kemeja," jelas Hanbin.

Bong Shim tersenyum, "Aku juga! Aku mau berinvestasi rok span pendek dan stiletto untukmu."

Lalu dua orang itu bertos ria, kemudian merangkul satu sama lain. Hana terharu, sejak mereka tahu Hana diterima sebagai sekretaris Presdir Louisa, Bong Shim dan Hanbin langsung meluncur ke kediamannya, dan membantu Hana untuk belanja alat-alat makeup, blouse dan kemeja baru untuk Hana. Bahkan Hanbin yang notabe-nya tidak terlalu akrab dengan Hana ikut membantu.

"Aku tidak tahu harus mengatakan apa selain terima kasih. Nanti setelah gajian aku ganti, ya!" seru Hana.

Hanbin terkekeh, "Tidak diganti juga tidak apa-apa."

"Hana memang selalu begitu, jika aku memberinya makanan dia akan membersihkan rumahku. Hana memang enggan meminta selagi mampu," jelas Bong Shim. Lalu gadis itu menyerahkan beberapa heels untuk Hana, "Warnanya cantik, cocok sekali untukmu."

Hana tersenyum lalu mencoba sepatu pilihan Bong Shim. Benar, saat Hana mencobanya kaki Hana terlihat lebih cantik. "Beli ini, Han. Kau harus punya lebih dari 2 sepatu," ujar Bong Shim.

"Beli boots juga, sayang. Aku yakin nanti Hana akan diajak meeting di luar ruangan," seru Hanbin.

Hana meringis saat dua orang itu menjejalinya dengan heels dan boots. Bukannya Hana tidak suka berbelanja, tapi ini sudah terlalu banyak. Apalagi sekarang mereka berbelanja di mall, bukan di toko-toko kecil yang biasa Hana datangi. Hana takut, jika sekarang dia berbelanja, besok Hana tidak bisa makan.

Seolah mengerti dengan kekhawatiran Hana, Hanbin mengerling, "Kau jangan khawatir, semua ini aku yang bayar," ujarnya.

"Bagaimana bisa seperti itu? Aku bayar setengahnya, ya?"

"Tidak, Han. Sudah aku bilang kami berdua mau berinvestasi. Kau akan menjadi sekretaris Louisa, jadi penampilanmu harus oke."

Hanbin mengangguk, "Hem ... Presdir Jung Jaehyun itu mengerikan. Dia bisa memecat orang berdasarkan penampilan. Kau lihat aku, biarpun aku hanya staff, penampilanku sudah seperti manajer. Nanti kau jangan kaget melihat pekerja di sana, semuanya stylish dan rapi."

Hana akui Hanbin benar, bahkan OG di Louisa saja terlihat lebih bekelas dari petugas kesehatan di rumah sakit. Louisa benar-benar menakutkan untuk orang sekelas Hana.

"Kau jangan khawatir, Han. Kau itu cantik, baju murah saja kalau menempel di tubuhmu terlihat cantik."

Hanbin tertawa mendengar pujian Bong Shim. "Kau juga cantik, sayang ..." ujarnya sambil mencubit hidung mungil kekasihnya.

Aaahh ... Melihat mereka berdua, Hana meratapi kesendiriannya. Sulit mendapat pekerjaan dan sulit mendapatkan pacar. Hana benar-benar ... Menyedihkan.

***

Pagi-pagi sekali, Hana sudah berada di kantor pusat Louisa Group. Hana tidak ingin terlambat di hari pertamanya. Dari jam setengah enam, Hana sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Ia mengaplikasikan makeup senatural mungkin di hari pertamanya. Hana juga hati-hati memilih warna lipsik, karena setahunya Presdir Jung sedikit sensitif dengan hal-hal seperti itu.

Kini Hana memakai blouse biru dengan sedikit glitter di bagian kerah, dipadukan rok span hitam di bawah lutut. Tak lupa hana memakai mantel panjang karena udara masih sangat dingin.

Ketika memasuki lantai bawah, Hana sudah disambut oleh Mark---sekretaris pertama Presdir Jung.

Jadi Jaehyun mempunyai 3 sekretaris. Yang pertama Mark Lee, lelaki muda itu menggantikan Ayahnya sebagai sekretaris kepercayaan Jung Jaehyun. Tugas Mark sebatas mengurus masalah internal perusahaan, seperti menyiapkan laporan statistik perusahaan, dan hal lainnya yang berkaitan dengan pembuatan laporan dan bahan persentasi.

Ne, SAJANGNIM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang