09

51.4K 10.1K 1.8K
                                    

Hana tidak menyangka setelah menggendongnya, Jaehyun mengantarkan Hana menuju flat-nya yang terletak di Dobon-dong. Biasanya Jaehyun tidak bersikap seperti ini. Tadi dia menggendong Hana, dan sekarang Jaehyun meluangkan waktunya yang berharga untuk mengantarkan Hana pulang mengambil koper.

Biasanya jika Hana lembur di kediaman keluarga Jung, yang mengantarkannya pulang bukan Jung Jaehyun, melainkan Jin Young Ahjussi. Jadi bisa dibilang ini untuk pertama kalinya Jaehyun berkunjung ke flat Hana.

Di perjalanan Hana khawatir Jaehyun ikut masuk ke dalam. Ia tidak percaya diri menerima tamu dengan kondisi flat-nya yang sesak, dan sempit. Dan sepertinya kekhawatiran Hana terbukti saat mobil sampai di depan bagunan yang mirip rumah bertingkat kecil yang terdiri dari beberapa blok itu. Jaehyun bukannya diam di mobil, dia malah ikut turun dengan alasan Hana masih tidak bisa naik tangga dengan kondisi kaki yang terkilir. Alhasil, Jaehyun memapahnya hingga sampai di unit tempat tinggalnya.

Mau tidak mau, Hana pun menawari Jaehyun masuk. Dan di sinilah pria itu berada. Duduk dengan wajah tengang di ranjang Hana, karena Hana tidak memiliki sofa.

Hana meringis, ia menyesal menjual sofanya ke Bongshim.

"Jika anda tidak nyaman, anda bisa menunggu di mobil, Sajangnim." Dengan cepat Hana memasukkan baju-bajunya ke koper.

Jaehyun tidak menjawab, dia diam tak bergeming sambil mengawasi Hana kemanapun ia pergi.

Hana merasa malu. Saat ia ke kamar mandi, maka mata Jaehyun akan ke sana, dan begitu juga saat Hana ke dapur Jaehyun akan menatapnya, menunggu apa yang Hana lakukan di dapur.

Ruangan tempat tinggal Hana sangat sempit. Hanya ada lahan seluas 10x7 meter, sehingga dapur, tempat tidur, dan kamar mandi menjadi satu. Itu sebabnya Jaehyun bisa mengawasi pergerakkannya.

"Ini Sajangnim, minum dulu. Maaf seadanya."

Hana menyerahkan satu gelas air mineral untuk Jaehyun, dan pria itu menerimanya. "Apa flat ini milikmu?"
Hana menggeleng, "Tidak. Saya menyewanya perbulan."

Kemudian Hana membuka lemari pakaiannya untuk memasukkan rok dan baju santai, karena perjalanan bisnis kali ini membutuhkan waktu 7 hari. Hana dengar Jaehyun akan membangun resort di China.

"Apa semua tempat di sini bentukkannya seperti rumahmu?" Jaehyun menatap sekelilingnya.

"Aaahh ... anda pasti tidak nyaman. Maafkan saya. Anda bisa menunggu di luar saja Sajangnim. Nanti saya menyusul." Hana kembali berjalan ke kamar mandi untuk mengambil perlengkapan mandinya, "Anda lihat, kaki saya sudah tidak sakit lagi."

Jaehyun tidak menjawab. Pria itu bangun dari ranjang Hana kemudian berjalan-jalan di sekitar kamarnya. Pria itu mengecek jendela, dan gagang pintu Hana yang mulai goyah.

"Tidak ada pemanas?"

"Ahhh ... tidak. Flat yang saya sewa tipe C."

"Ada berapa tipe?"

Hana menoleh, "Tiga tipe. Nanti kalau saya sudah dapat gaji pertama, saya akan menyewa tipe B."

"Tipe B?"

"Iya, tipe B. Kamar tipe B berisi pemanas, dan ukuran kamarnya 15x15 meter. Jadi harganya jauh lebih mahal."

Jaehyun menaikkan alisnya, "Yang kau tinggali sekarang ukurannya berapa?"

"10x7 meter. Cukup sempit." Hana menggaruk tengkuknya.

"Bukan cukup, tapi sangat sempit. Mansionku 15 hektar."

Hana mendengus, "Apa anda berniat menyombongkan diri?"

"Tidak."

Jaehyun kembali melangkahkan kakinya, memeriksa setiap sudut ruangan, sampai-sampai Hana khawatir sendiri Jaehyun menemukan tempat di mana ia menjemur celana dalam.

Ne, SAJANGNIM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang