13

56.3K 9.2K 1.4K
                                    

Pagi menjelang siang, Jaehyun menyadari dirinya terbangun di ranjang hotel dengan tubuh setengah telanjang. Ia hanya memakai celana, sedangkan jas dan kemejanya terlipat rapi di sudut sofa.

Jaehyun mendesah pelan, memikirkan potongan ingatan tentang kejadian di kelab malam yang mengacaukan pikirannya. Rambut Jaehyun yang biasanya tertata rapi kini berubah kusut, ia meremasnya lalu berteriak saat ingatan itu kembali membentuk potongan-potongan kilasan yang terlihat sangat nyata.

Biarpun Jaehyun mabuk, ia ingat dengan apa yang telah ia lakukan tadi malam.

"Tuan ... anda sudah bangun?" Baekho mengetuk pintu kamarnya, sebelum masuk dengan beberapa berkas yang perlu ia tinjau.

"Ke mana wanita itu?" tanya Jaehyun. Ia bergegas bangun dari ranjangnya, lalu berjalan ke walk in closet untuk mengambil kemeja.

"Nona Hana?"

"Iya, kemana dia?" Jaehyun memakai kemejanya dengan cepat. Rambutnya masih acak-acakkan, dan matanya terlihat jelas kalau Jaehyun masih belum sepenuhnya sadar dari mabuknya.

 Rambutnya masih acak-acakkan, dan matanya terlihat jelas kalau Jaehyun masih belum sepenuhnya sadar dari mabuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf kalau saya lancang. Tadi malam, ketika saya datang ke parkiran, saya menemukan anda mabuk berat dengan pakaian yang---" Baekho menghentikan kata-katanya ketika Jaehyun menatapnya dengan sorot, 'Jangan membahasnya'. Baekho berdehem, "Maafkan saya, tapi kemarin malam saya sangat khawatir karena ini pertama kalinya anda mabuk sampai tidak sadarkan diri. Jadi, saya memanggil dokter Richard untuk datang. Beliau mengambil sampel darah anda untuk diuji lab."

"Ini berkas yang perlu anda tinjau, dan yang ini adalah hasil tes lab yang diantarkan dokter Richard tadi pagi. Anda tidak perlu khawatir, tesnya tidak masuk ke dalam catatan dokter. Sifatnya sangat rahasia."

Jaehyun berdecak, "Apa kau kira aku mengomsumsi obat-obatan terlarang?"

Buru-buru Baekho membungkuk, "Maafkan saya Tuan. Tadi malam saya benar-benar khawatir."

Jaehyun tidak menanggapi, ia duduk di sofa kemudian membuka hasil tes lab yang terdiri dari beberapa lembar. Di sana tertera darah Jaehyun mengandung banyak alkohol, dan ada sebuah zat lain yang memberikan ransangan luar biasa ke tubuhnya.

Melihat hal itu Jaehyun langsung melempar hasil tes. Sial! Jennie memasukkan obat perangsang ke dalam minumannya.

"Kau belum menjawab pertanyaanku. Di mana Hana?" tanya Jaehyun tegas.

"Maafkan saya Tuan, saya tidak bisa mengatakannya."

Jaehyun mengerjit, "Dia memintamu untuk merahasiakannya?"

Baekho membungkuk, "Saya minta maaf."

"Dengar Baekho, aku Tuanmu. Sekarang, sebelum aku mengambil tindakan, katakan padaku di mana Hana."

"Saya tidak mau."

"Kau mau aku pecat?"

"Saya sudah berjanji kepada Nona untuk tidak memberitahu anda."

Ne, SAJANGNIM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang