21

50.2K 7.2K 3.2K
                                    

          Suara biola mulai redup ketika pastor menyuruh kedua pempelai untuk mengucapkan sumpah pernikahan di atas kitab suci. Tangan Hana mulai mengeluarkan keringat dingin. Dia memejamkan mata sebentar saat mendengar suara tegas Jaehyun yang mengucapkan sumpah pernikahan. Ditatapnya pria itu yang kini terlihat menawan dengan tuxedo hitam, dipadukan kemeja putih dari Vero Wang. Hari ini Jaehyun memakai riasan tipis, yang meyebabkan ketampanannya bertambah berkali-kali lipat.

"Saya Jung Jaehyun, mengambil Hwang Hana sebagai istri dari pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, pada masa kelimpahan dan kekurangan, sewaktu sakit maupun sehat, untuk dikasihi, diperhatikan serta dihargai seperti Tuhan mengasihi umatnya sampai maut memisahkan."

Setelah janji Jaehyun terucap, kini Hana maju selangkah, meletakkan tangannya di atas kitab suci. Pandangannya menatap ke arah Jaehyun. "Saya Hwang Hana, menerima Jung Jaehyun sebagai suami dari pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, pada masa kelimpahan dan kekurangan, sewaktu sakit maupun sehat, untuk dikasihi, diperhatikan serta dihargai seperti Tuhan mengasihi umatnya sampai maut memisahkan."

Pastor yang berdiri di tengah-tengah mereka mengatakan sahnya pernikahan, diikuti iringan doa untuk mereka. Jaehyun maju selangkah untuk menyematkan cincin di tangan Hana, kemudian mencium kening wanita itu sebelum berambat ke bibir.

Suara sorakkan para saksi dan tamu undangan terdengar meriah. Meskipun hanya ada 30 orang yang diundang khusus oleh Jaehyun, Hana merasa pernikahannya terasa luar biasa. Mulai dari konsep cherry blossom di salah satu gereja paling besar di Jepang, ditambah dengan megahnya gaun pernikahannya, Hana merasa semua ini terasa seperti mimpi.

Jaehyun kini berdiri di samping Hana, menggenggam tangannya erat, sembari berbicara kepada tamu VVIP yang Hana duga sebagai rekan bisnis penting dari Louisa Group. Jaehyun kini mengenalkannya sebagai seorang istri, bukan lagi sekretaris ketiga yang merangkap sebagai pesuruh. Hana merasa bagai Cinderella dalam satu malam.

Dia sudah berjalan begitu jauh. Dulu Hana makan saja susah, apa-apa yang dia inginkan harus berjuang dulu mati-matian, sampai mengurangi jatah makannya untuk membeli sesuatu. Tapi sekarang, Hana merasa ada kehidupan lain di depannya.

Kehidupan yang tidak pernah Hana bayangkan. Kehidupan yang terasa indah,namun di sisi lain kehidupannya yang sekarang terasa menakutkan. Hana selalu berpikir apa ini adalah akhir dari perjalanannya, atau sebuah awal dari kehidupannya yang baru?

"Hei, melamun terus," ucap Jaehyun sembari menyentuh pundak Hana. "Kau lelah? Heelsmu tinggi sekali."

"Tidak. Aku hanya berpikir."

'Aku' Hana bersemu. Rasanya masih aneh memanggil dirinya sebagai aku di hadapan Presdir Jung.

"Berpikir apa? Malam pertama kita?"

"Bukan itu!" Hana membalikkan tubuhnya membelakangi Jaehyun. Kini mereka masih di tengah-tengah pesta dansa setelah upacara pernikahan.

"Memangnya berpikir apa?" Jaehyun berjalan mengikuti Hana.

"Hanya tentang ini dan itu. Oh iya, Jae Han kemana? Aku tidak melihatnya."

"Sedang makan dengan Eomma. Kita akan terbang ke Maldives tanpanya."

"Kenapa? Kasihan Jae Han, apalagi kita di sana selama 1 minggu. Aku tidak masalah Jae, malah bersama Jae Han rasanya lebih seru. Pasti dia senang sekali. Jarang-jarangkan Jae Han bisa liburan," seru Hana. Dia berhenti melangkah untuk berbicara lebih serius.

Jaehyun mengerutkan keningnya. Wajahnya yang tampan kini menyeringai kecil tanda tak percaya dengan ucapan Hana. "Yakin ingin mengajak Jae Han?"

Hana mengangguk cepat.

Ne, SAJANGNIM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang