Mengapa Harus Jumpa

By farvidkar

6.3M 357K 7.7K

Kalau saja saat itu Keano tidak mengeluarkannya di dalam, kalau saja saat itu Raya tidak mengaku hamil, kalau... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40 END
Epilog

13

125K 7.8K 191
By farvidkar

Raya menyentil dahi Keano karena berhasil membodohi wanita itu. Tanpa sebab Keano bersembunyi, bahkan mengajak Raya ikutan bersembunyi. Raya pikir terjadi sesuatu. Ternyata tidak ada apa-apa. Raya meninggalkan Keano dengan berjalan cepat.

"Buruan buka pintunya" bentak Raya. Keano melipat tangannya di dada, pria itu juga menyenderkan tubuhnya di mobil. Keano ingin mencari gara-gara pada wanita itu. Dilihatnya Raya menatap Keano semakin kesal. Jika scene ini diabadikan dalam sebuah animasi Jepang, sudah pasti komikusnya akan menambahkan gambar uap di atas kepala Raya.

"Gak mau" kata Keano masih dengan senyumannya. Di tangan Keano ada kunci mobil, dengan sengaja Keano memaikan kunci mobilnya untuk membuat Raya marah. Wuah, Raya panas.

"Cepetan buka Keano" kata Raya penuh penekanan pada nama pria itu. Keano menggeleng. Kemudian ide jahil muncul di kepala Raya. Wanita itu mendekat, melirik genit Keano. Keano mulai was-was, dia heran melihat Raya yang berubah drastis. Lantas Raya mendekatkan bibirnya di daerah leher pria itu. Keano kesusahan mengambil nafas, dia jadi geli jika wanita yang menyerangnya.

"Bodoh" bisik Raya.

"Aww! Aduh. Bisa gak kamu cari target selain terong aku?!" kata Keano. Pria itu memegang bagian bawahnya yang ditendang lutut Raya. Keano mengaduh kesakitan. Walau lebih sakit ketika disunat, tetap saja dia kesakitan. Apalagi yang ditendang Raya adalah aset berharganya.

Mobil terbuka, rupanya Raya berhasil mencuri kunci mobil Keano. Wanita itu segera duduk di kursi pengemudi tak lupa memberi kode Keano untuk masuk. "Mobil, mobil siapa.. yang suruh masuk siapa" dengus Keano. Raya mengemudikan mobil Keano menuju apartemennya. Keano tidak banyak bicara, sesekali dia mengeluhkan kejadian yang tadi. Pria itu terus memberitahu Raya jika terjadi sesuatu pada dirinya, Raya harus bersedia menikahi Keano.

"Masih sakit?" tanya Raya sambil terkekeh geli. Keano mendengus.

"Iyalah" kata pria itu. Raya melirik pria itu dari samping. Betapa lucunya melihat Keano dengan dahi yang berkerut.

"Mau dielus?" goda Raya, seketika pandangan Keano tertuju padanya. Entah pandangan kagum atau mesum.

"Iyaa" jawab Keano manis.

Raya berdecak sebal. Seketika melihat wajah sembuh Keano saja langsung membuatnya sadar "digoda dulu baru sembuh, dasar mesum" kata Raya.

Keano tidak tahu di mana mobilnya menuju, tetapi kini dia tahu ke mana wanita itu mengemudikan mobilnya. Mobil Keano berhenti di sebuah apartemen besar, Raya turun dari mobil. Keano juga ikut turun dan menghampiri Raya.

"Aha, semoga cepat sembuh nak" kata Raya dengan nada yang sangat manis. Keano menahan malu saat wanita itu menepuk-nepuk pantatnya pelan seolah Keano adalah anak kecil. Raya berjalan masuk ke dalam apartemen, wanita itu menahan tawanya melihat ekspresi Keano yang mati kutu diperhatikan satpam yang berjaga.

...

Raya bangun tepat setelah cahaya matahari menerobos masuk di sela-sela tirainya. Wanita itu menggeliat di atas kasur, berguling ke kanan tepat di mata sinar matahari mengenai wajahnya. "Saatnya bangun" gumam Raya. Wanita itu langsung bangun, mengikuti lagu kanak-kanak. Kemudian Raya mandi dengan air dingin. Tak lupa juga dia membersihkan tempat tidurnya yang berantakan. Hari ini Raya tidak akan ke café. Mungkin dia hanya akan singgah siang nanti, tetapi tidak untuk bekerja. Raya punya rencana sendiri. Jam menunjukkan pukul 10.00. Supermarket sudah buka, Raya akan membeli keperluannya.

Jarak dari tempat tinggalnya ke supermarket tidak terlalu jauh, sehingga Raya hanya perlu mengemudi sebentar. Tetapi hari ini dia malas mengemudi. Supermarket yang dikunjunginya adalah salah satu supermarket paling besar dan sangat terkenal saat ini. Raya malas mencari tempat parkir. Dia lebih memilih menggunakan taxi online. Dan di sinilah Raya berada. Raya mendorong trolli melewati beberapa sayuran segar. Dia memilih beberapa sayuran, tak lupa tomat dan wortel. Setiap pagi Raya meminum jus tomat ataupun jus wortel. Anehnya kulit wanita itu tak kunjung berubah warna seperti merah tomat atau oranye wortel. Pagi ini banyak sekali pengunjung yang datang, mungkin karena sekarang tanggal muda sehingga mereka mulai berbelanja bulanan.

"Astaganaga" ucap Raya yang tiba-tiba berhenti mendorong trolinya. Ada seseorang yang melempar jeruk hingga melambung jauh dan masuk ke dalam troli Raya.

"Strike" kata Keano bangga. Pria itu tersenyum puas dengan lemparannya yang tepat sasaran. Beberapa pegawai supermarket menatap marah pada Keano yang bermain-main pada jualan mereka. Raya menjewer telinga pria itu gemas. "Nakal banget sih kamu, cepat balikin ke tempatnya" omel Raya. Keano menuruti perintah wanita itu. Raya melihat Keano berjalan menjauh, secepat mungkin Raya langsung mendorong trollinya pergi. Raya bersembunyi di jejeran makanan ringan, dia bersembunyi dari Keano. Wanita sesekali mengintip, mencari lihat apa yang dilakukan Keano. Tetapi bukan dengan wajah was-was, Raya malah tersenyum jahil.

"Rayaaa" kata Keano, tangan pria itu mencolek pinggang Raya. Wanita itu sampai melompat kaget karena suara Keano yang menakutinya. Apalagi tangan pria itu yang mencolek pinggang Raya membuat Raya geli.

"Ngapain di sini? Oh.. Ralat. Kenapa kita bisa ketemu di sini?" tanya Raya, wanita itu menatap Keano dengan mata yang disipitkan seolah-olah sedang mengintrogasi pria itu. Keano malah tersenyum manis. Keano mengedipkan matanya pada Raya jahil.

"Kenapa bisa ketemu yaa? Mungkin kita berjodoh" kata Keano. Salah seorang wanita paru baya yang berada di dekat mereka segera menarik anaknya menjauh.

"Kamu ngebuntuti aku?" tuduh Raya. Keano mengangkat bahunya acuh. Pria itu berjalan memilih-milih makanan ringan, setelah mendapatkan makanan ringan sesuai seleranya Keano melempar makanan ringan itu tepat ke dalam troli Raya. Raya pasrah, membiarkan Keano melakukan hal itu. Keano membuntuti ke manapun Raya pergi, hari ini Keano bertindak sebagai jongosnya Raya. Keano yang mengangkatkan beras ke dalam troli, pria itu juga yang mengambilakan susu kotak di etalase paling atas. Tak habis di situ, Raya mengerjai Keano. Wanita itu sengaja berlama-lama di bagian pembalut wanita, membuat Keano malu karena diperhatikan oleh beberapa wanita di sana.

"Kamu mau pake yang mana? Setelah operasi kamu berjalan lancar, setiap bulan pasti akan menstruasi. Aku rekomendasikan yang satu ini" oceh Raya. Mati-matian Keano membuang muka menahan malu. Lantas pria itu langsung kabur entah ke mana.

"Mbak, benar ya.. bapak yang tadi operasi.. itu?" Raya mengangguk mantap menanggapi pertanyaan seorang ibu-ibu. Sungguh saat ini Raya mau tertawa.

Saat ini Raya membayar belanjaannya di kasir. Keano berdiri tak jauh darinya. Rupanya pria itu sengaja menunggu Raya atau bisa jadi menunggu makanan ringannya. Raya selesai membayar. Keano mendekat dan membantu wanita itu membawa belanjaannya. Mereka terlihat seperti pengantin muda. "Gak bawa mobil?" tanya Keano curiga melihat Raya yang membuka aplikasi taxi online. Raya mengangguk, pria itu merebut ponsel Raya.

"Aku yang antar aja" kata Keano. Pria itu langsung berjalan cepat dengan kaki panjangnya. Membuat Raya tidak jadi menolak. Keano hafal alamat apartemen Raya, pria itu tak perlu menanyakan alamat wanita itu. Selama di dalam mobil keduanya tak saling membuka suara. Keano menyetir mobil sambil mendengarkan musik, begitu juga Raya yang ikut menikmati lagu.

"Masih ada yang mau dibeli atau langsung pulang?" tanya Keano.

"Langsung pulang aja" jawab Raya. Keano mengantar wanita itu ke apartemen Raya. Keano juga membantu wanita itu menurunkan belanjaan.

"Aku bantu bawa ke dalam yaa" tawar Keano. Raya menyipitkan matanya, kemudian menggeleng.

"Gak perlu, aku bisa sendiri" kata Raya. Keano mengalah pria itu pergi, setelah Raya mengucapkan terima kasih.

Dari mana Keano tahu Raya berada di supermarket? Pria itu datang ke café, Rita memberitahu jika bos mereka selalu berbelanja bulan di supermarket yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Setelah itu Keano langsung ke sana di jam yang tepat. Padahal Keano hanya menduga-duga saja jika Raya ada di sana. Maka yang dikatakan Keano pada Raya jika mereka berjodoh bukanlah bualan saja. Keano merasakan sesuatu yang ganjal di sakunya. Lantas dia mengambil benda segi empat yang ada di kantong celananya itu. Seketika Keano tersenyum licik. Ponsel Raya masih ada padanya. Mobil Keano menepi. Pria itu membuka ponsel Raya yang beruntung tidak diberi password. Inilah yang ditunggu-tunggu Keano, keberuntungan. Sangat susah mendapatkan nomor ponsel wanita itu, tetapi Tuhan terlalu baik padanya. Nomor ponsel tidak dapat, sekali dikasih malah dengan ponselnya. Langsung saja Keano menyimpan nomor ponselnya di ponsel Raya dengan nama yang mudah diingat.

Ken Sayangku Cintaku Jiwaku

Keano juga menyimpan nomor ponsel Raya di ponselnya dengan nama yang lucu. Sesekali Keano tertawa melihat daftar kontaknya.

Rayakan masa depan

Siapa yang tidak akan kesal jika ponselnya tertinggal. Saat ini Raya sangat kesal, yep, kesal pada Keano. Raya baru sadar setelah dia tiba di apartemennya. Keano merebut ponselnya dan Raya lupa itu. Tiba-tiba ada seseorang yang membunyikan bel apartemennya. Raya mengintip dari dalam lobang. Pria menyebalkan yang merebut ponselnya muncul. Raya bertepuk tangan, Keano tahu nomor apartemennya. Raya membuka pintu dengan kesal.

"Kembaliin ponsel aku" pinta Raya. Keano menyodorkan ponsel wanita itu dengan senang hati. Raya curiga, dia tahu pasti ada yang tidak beres. Lantas Raya mengecek isi ponselnya.

"Boleh masuk gak?" tanya Keano, tidak ada jawaban dari Raya. Raya sibuk mencari hal aneh di ponselnya. Melihat Raya yang lagi lengah, Keano segera menerobos masuk.

"KEANOOOOOO!!" teriak Raya saat menadapati perubahan pada daftar kontak di ponselnya. Nama Keano dengan embel-embel yang membuat Raya mual. Raya mengejar pria itu yang sudah masuk dan entah sedang melakukan apa.

"Heh, apa-apaan ini. Kamu juga nyimpan nomor ponsel aku?!" tanya Raya. Keano mengangguk semangat. Pria itu juga mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan daftar kontaknya pada Raya. Raya mendekatkan wajahnya, membaca namanya di ponsel pria itu. Sekilas dia ingin tertawa.

Tak mau kalah, Raya mengubah daftar kontaknya. Dia mengubah nama pria itu. Sambil tersenyum sinis Raya menekan tombol save.

Kenangan masa lalu

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 178K 41
[series1] #PROJECT 3 _____________ WONDERWALL : "Seseorang yang kamu pikirkan setiap waktu, seseorang yang membuatmu tergila-gila". ______________ Co...
6.3M 324K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
1.2M 92.7K 62
Soka Ayana Giyanti, kata orang paket lengkap. Memiliki paras cantik, pintar, karir cemerlang di usia 22 tahun, serta memiliki kekasih potensial yang...
5.2M 213K 45
Apa jadinya jika bukan laki-laki yang mengejar wanita melainkan sebaliknya? Dan lebih parahnya lagi si laki-laki tidak menyukai wanita ini. Apa yang...