LOVE ME RIGHT [KTH ❤ KSE ❤ JJ...

By Rsha-Kim

15.2K 1.5K 761

[COMPLETE] "Pengantinku kabur saat malam pertama. Tidak ada lagi yang terasa lebih hina dari perlakuanmu itu... More

Part 1 - Who Are You?
Part 2 - She's Falling In Love
Part 3 - Reason
Part 4 - Two Choices
Part 5 - Keep Status
Part 6 - Always Wrong
Part 7 - Today is Your Day
Part 8 - Protect You
Part 9 - Love Me Right?
Part 10 - Offer
Part 11 - The Man Who Can't Be Moved
Part 12 - Because She's Mine
Part 13 - Your My Baby
Part 14 - Memori Weakened
Part 15 - Try To Make Peace
Part 16 - Ignominy
Part 17 - Promise of the past
Part 18 - Warning
Part 19 - Tears and Laughter
Part 20 - The Annoying Mastery
Part 21 - Post-Wedding
Part 22 - Lost
Part 23 - Demand From Mr. Arrogant
Part 24 - Decision
Part 25 - I Love You
Part 26 - Let Me Have It
Part 27 - Just Go Away
Part 28 - Uncovered
Part 29 - What is Wrong?
Part 30 - Forgive or Not
Part 31 - Wedding Ceremony

Part 32 - Treasure

676 48 46
By Rsha-Kim

Happy Reading, chingu 😁

Love Me Right
Part 32

♡♡♡

"Harta karunku?"

"Nee," jawab Jinwoo. "Mainan dari kakek yang kau simpan dalam kotak peti besi Waktu itu giliran aku yang menyembunyikannya dan kau yang mencarinya, tapi pada akhirnya, kau tidak mencarinya, karena kau sudah terlalu sibuk dengan Soeun untuk mendaftarkan pernikahan kalian,"

"Ah iya, aku ingat,"

Taehyung angguk paham. Dalam uji keberanian, ia dan Jinwoo memang bergantian menyembunyikan barang berharga mereka untuk ditemukan oleh salah satu dari mereka. Itu permainan Finding Treasure yang menyenangkan, di bandingkan permainan Lucky or Not mereka yang berbahaya.

"Waktu aku bawa Soeun kesana, lalu kita berkelahi, aku ingin menyampaikan soal itu tapi aku urungkan, karena kupikir kau tidak akan peduli lagi. Terserah juga mau di cari atau tidak, tapi disana ada mainan buatan tangan kakek yang kau anggap sangat berharga. Bisa juga kau wariskan untuk Taeso,""

"Araseo," Taehyung mengangguk. "Petunjuknya adalah Hari yang paling kutunggu, dimana kau memamerkan senyum kotakmu yang unik," ucap Jinwoo merapalkan kata kunci darinya. Taehyung mengangguk lagi dan akan mengingatnya.

Jinwoo menatapi adiknya itu, dadanya kembali sesak, dan matanya mulai berkaca lagi. Ia ingat, biasanya kalau Taehyung menyerah dan tidak bisa menemukan apa yang disembunyikannya, Taehyung akan langsung pulang sendiri ke rumah dan tidur. Sementara ia terus menunggu di atap gedung rumah sakit lalu setelah tahu Taehyung ternyata pulang dan tidur, dari eomma yang menanyakan keberadaannya, ia bakal menginjak-injak adik kurang ajarnya itu setiba di rumah.

Jinwoo ingin kembali ke masa menyenangkan itu tapi momen itu tidak akan mungkin bisa terjadi lagi mengingat sudah ada tembok penjara yang menghalanginya.

Kemudian Jinwoo dihampiri dua polisi bersetelan jas yang memberitahu jadwal Jinwoo berada diluar sudah habis. Jinwoo mengerti dan saat Jinwoo pamit, Taehyung sekali lagi memeluk kakaknya itu dengan erat.

"Jaga badanmu hyung, aku ingin saat aku berkunjung, kau sudah gemukan,"

Jinwoo meneteskan airmatanya. Taehyung bakal mengunjunginya? Memang itu satu-satunya harapan yang ia panjatkan pada Tuhan, jika manusia seperti dirinya masih diijinkan untuk memiliki harapan, meskipun itu hanya satu harapan saja dalam hidupnya kini.

"Nee, aku akan makan apapun, aku janji Taehyungie, aku akan menunggumu, namdongsaeng,"

"Yakso?" Taehyung menuntut dengan menyodorkan kelingkingnya. Jinwoo tersenyum lalu mengangguk kuat. Ia mengaitkankan kelingkingnya ke jari kelingking adiknya.

"Yakso,"

Jinwoo kemudian menatap Soeun yang posisinya tidak jauh dari Taehyung. Ia sudah pamit pada Soeun dan Taeso tadi, tapi Jinwoo ingin sekali memeluk malaikat yang sudah memberikan dirinya kesempatan untuk dimaafkan oleh Taehyung. Namun, Jinwoo sadar itu tidak mungkin, mengingat adiknya pencemburu berat.

Ia menundukkan kepalanya sekilas pada Soeun, lalu melambaikan tangan pada Taeso dan menunduk sekilas lagi pada orang tuanya dan keluarga Soeun. Ia tidak ingin memeluk orang tuanya lagi karena takut membuat mentalnya down dan tak tahan berada di penjara.

Dua polisi berpakaian setelan jas itu membawa Jinwoo masuk ke mobil lalu mobil tanpa atribut kepolisian itu melaju meninggalkan ballroom. Taehyung menghembuskan napasnya kasar. Berat untuk menerima Jinwoo di awal tapi berat juga untuk melepas Jinwoo diakhir. Tidak disangka, dihatinya masih ada pintu maaf tersembunyi yang tidak disadarinya sendiri dan Soeun berhasil mengeluarkan perasaan tersembunyinya itu.

Soeun kemudian segera menghampirinya.

"Apa yang kalian bicarakan, aku jadi penasaran," kata Soeun yang memang tidak mendengar apa yang kakak beradik itu bicarakan.

"Akh, ini dia istriku yang sudah memberiku racun tadi," Taehyung segera menangkap tubuh Soeun dengan memeluknya dari belakang.

"Racun?" Soeun sok polos nanyanya. Taehyung mengangguk kuat.

"Nee, racun, Enak sudah paksa suamimu melakukan hal yang tidak diinginkannya tadi?"

"Ngg, nampyeon, mianhae,"

"Kau tahu kan, hukumannya memaksa rajamu ini minum racun, ratuku, hmm?"

Soeun memucat dan ingin melarikan diri tapi Taehyung menahannya. Sementara itu Hanseo menyuruh mereka berhenti bercanda dan masuk kembali ke dalam pesta pernikahan yang tertunda.

♡♡♡

Keesokkan harinya, di kamar hotel, Kim Soeun terbangun lalu terduduk di pinggir ranjang sambil melihat tangan, dada hingga ke pahanya penuh tanda kepemilikan berwarna unggu agak kecokelatan. Selama menikah dengan Taehyung, baru kali ini ia mendapatkan tanda kepemilikan yang paling jelas dibandingkan sebelumnya.

Semalam Taehyung melampiaskan emosi padanya dengan tidak berhenti menyerangnya. Yah, lagian siapa yang gak bakalan emosi dipaksa meminum racun yang tidak ingin diteguknya. Dimana Taehyung sudah pernah mengatakan akan membenci Jinwoo seumur hidupnya bahkan menganggapnya sudah mati. Tapi Taehyung luluh dengan permintaannya dan Soeun membayar mahal atas tindakan sok malaikatnya itu.

"Akh, sakitnya," keluhnya pada nyeri di bagian sensitifnya. Soeun kemudian menoleh ke arah Taehyung yang terbaring hanya ditutupi separuh selimut dibagian bawah. Ia juga melihat tanda kepemilikan darinya ditubuh Taehyung.

"Woah, banyakan siapa ya?" Soeun takjub dan kemudian menghitung tanda yang diberikan Taehyung pada tubuhnya.

"Kau menghitungnya?" tanya Taehyung yang baru membuka mata langsung melihat kelakuan istrinya itu.

"Eoh, badanku jadi sedikit aneh, ini kayak memar nampyeon,"

"Dipunggungmu, banyak sekali, mau kubantu hitung?"

"Kau sudah lama tidak melakukannya, kau bilang itu tidak baik,"

"Tidak akan kulakukan lagi, nanti kubantu hapus,"

"Janji gak begini lagi?"

"Gak janji," jawab Taehyung yang membuat Soeun cemberut.

Taehyung kemudian segera duduk dibelakang Soeun. Membalut tubuh half-naked mereka dengan selimut. Dipeluknya Soeun dari belakang dan menghisap kuduk yeoja itu dengan bibirnya "Yak, Kim Taehyung, aku mau mandi,"

"Mandi bersama," putus Taehyung tanpa ampun.

"Aniya," Soeun menolak. "Apa kau tidak tahu, mandi bersama itu penting untuk suami istri, meningkatkan keromantisan," protes Taehyung.

"Bagimu iya," Soeun mengedumel.

"Sso, aku sudah bilang semalam kan," bisik Taehyung. "Hukuman dariku karena paksaanmu kemarin belum hilang, kau tahu saat kau memintanya, hatiku sakit, kau seperti menyuguhkan racun kematian untukku, dan memaksaku untuk meminumnya, kau benar-benar istri yang kejam sayang,"

Yah, seperti itulah yang dipikirkan Soeun sebelumnya. Memang agak kejam juga ia memaksa Taehyung melakukan apa yang tidak ingin dilakukan Taehyung bahkan sudah bersumpah untuk tidak melakukannya.

"Sekarang kau mau ingkar dari janjimu untuk menerima hukumanmu?"

"Akh, jadi ini hukuman terakhirnya ya, okelah," Soeun yang tersenyum itu memutar sedikit tubuhnya, mengalungkan lengannya dileher Taehyung. "Ani, itu bukan hukuman terakhirmu, tapi misi ambil harta karunku, itu yang terakhir,"

Soeun tersentak dan akhirnya mengingat permintaan Taehyung untuk menjalankan misi darinya.

Flashback

"Nampyeon, yang lain aja ya, asal jangan satu itu?" ucap Soeun saat acara makan bersama-sama usai pesta pernikahan. Bersama dengan Sooyoung, Jaebum, Minjae, Victoria, Jungkook, Jihyun, Yugyeom, Seungyoon, Yongjae dan pacar mereka masing-masing.

"Aku cuman mau yang itu aja. Ingat Sso, kelakuanmu tadi. Kau sudah menyuruhku minum racun yang tidak kuinginkan, dan kau harus melakukan hal yang sama. Ketakutanmu pada hantu adalah racunmu," kata Taehyung tanpa mau diajak negosiasi oleh istrinya.

"Yak, kau gak keterlaluan nyuruh dia ke sana?" tanya Jungkook. Yang sudah mengerti soal racun yang dimaksud. Pasti Soeun memaksa Taehyung memaafkan Jinwoo hingga ia bisa melihat Taehyung memeluk Jinwoo saat mengantarkan Jinwoo pergi.

"Dia juga keterlaluan," tunjuk Taehyung ke arah Soeun. "Belakangan ini tiap tengah malam dia bangunin aku cuman untuk antar Taeso pipis, dan itu nyaris tiap hari, dia gak mau terlibat,"

"Sso, rasa takutmu belum hilang juga," tanya Sooyoung heran.

"Sooyoung, kau tahu sendiri kan, kadang rumah itu kalau tengah malam tiba-tiba aja suka ada bunyi barang jatuh,"

Jungkook akhirnya dapat jawaban kenapa dulu Soeun kadang gedor kamarnya tengah malam lalu berkata Taeso minta ditemani pipis hanya olehnya. Baru ia tahu ternyata Soeun sungguh berjiwa penakut.

"Tapi aku setuju nih sama idenya Taehyung, jangan hanya Soeun aja tapi semua yeoja ini," tunjuk Minjae ke para yeoja yang berada didepannya.

"Bwo?!!" Para yeoja mulai berkotek protes. Soeun beruforia dalam hati atas ide Minjae. Artinya ia tidak sendiri menghadapi ketakutan.

"Apa maksudmu Minjae!" tunjuk Victoria marah pada pacarnya.

"Kalian para yeoja itu kodratnya emang penakut, apalagi kalau udah jerit-jerit, berisik banget," lanjut Minjae dengan tampang meremehkan.

"Ah, iya benar, ketakutan mereka kadang gemesin kadang bikin jengkel," Seungyoon ikut campur. Sulli sebagai pacarnya menatap masam.

"Aku setuju, main ke sananya harus malam," sambung Yugyeom.

"Jangan kurang ajar!!!" tunjuk para yeoja ke arah Yugyeom. Soeun kali ini ikutan protes. Taehyung tadi kan tidak bilang soal siang atau malam ke sananya.

Ditatapnya Taehyung yang juga menatapnya lalu suaminya itu memasang senyum smirk. "Ide bagus Yugyeom, harusnya memang malam!!"

Para yeoja makin berkoar dan siap menyemburkan amarah dari mulut pedas mereka.

"Yugyeom, mana mungkin mereka mau, mereka emang udah ditakdirkan sebagai penakut, sudah kodrat mereka, palingan baru sampai pintu saja mereka udah nangis duluan," Jaebum malah ikut-ikutan sambil melirik istrinya. Sooyoung ingin sekali menyolok pipi suaminya dengan sumpit.

Ejekan para namja mulai membangkitkan emosi para yeoja dan pada akhirnya para yeoja setuju untuk uji nyali masuk ke rumah sakit angker yang dimaksud. Misinya adalah menemani Soeun untuk ambil kotak berisi mainan Taehyung di masa kecil yang pernah ditaruh Jinwoo sebagai alat untuk permainan uji nyali bernama finding treasure.

*Ending flashback

"Tenang yeobo, kau gak bakalan sendirian di sana kan," ucap Taehyung sambil memeluk Soeun dari belakang, dan mereka kini berada di dalam bath-up yang telah dipenuhi oleh busa sabun.

Ia memainkan busa sabun itu dan menaruhnya dikepala Soeun. Tidak perlu lihat bagaimana tampang merananya Soeun akibat memikirkan misinya.

♡♡♡

Malam hari tiba dan Kim Soeun menatapi rumah sakit angker tempat Jinwoo dulu menyembunyikannya dari Taehyung. Dengan susah payah ditelannya salivanya agar tenggorokannya yang kering basah.


"Kenapa kita tetap mau ke sini?" tanya Sulli usai turun dari mobil. Pacar Yugyeom dan Yongjae tidak ikut dengan alasan sakit. Sementara ia tentu tidak bisa pakai alasan yang sama lagi.

"Kau baru bertanya setelah di bawa ke sini," dumel Sooyoung kesal karena alasan sakit sudah direbut pacarnya Yongjae dan Yugyeom. Alasan untuk menemani anak tiri kesayanganpun tidak bisa dipakainya. Jaebum benar-benar memaksanya untuk ikut atau Jaebum akan menjadikannya bahan ejekan yang membuat Sooyoung bakal mati bosan mendengarnya.

"Dah para nuna cantik, have fun ya, jangan lupa rekam semuanya," Yugyeom yang mengantarkan mereka segera menjalankan mobilnya.

"Yaaaak!!!" teriak Soeun dan Sooyoung mengejar mobil yang dikendarai Yugyeom tadi. Tapi Yugyeom sudah menjauh dan tak terkejar.

"Kita benar-benar ditinggalkan, ditempat ini?" tanya Jihyun, yang juga kena paksa Jungkook untuk ikut karena pada akhirnya Jungkook juga mengejek bahwa para wanita itu penakut semua.

"Yak Sso, ini semua karena ide suamimu itu, memang sudah gila dia," oceh Sooyoung yang kesal lagi dengan suami sahabatnya itu.

Soeun tertunduk lesu. Ditanamkan dalam ingatannya, ia tidak akan lagi memaksa Taehyung melakukan apa yang tidak ingin dilakukannya. Tapi tentu momen Taehyung memaafkan Jinwoo tidak pernah membuatnya menyesal.

"Kok kita mau aja sih di suruh ke sini?" Jihyun masih saja mempertanyakannya. Menyesal tidak duluan pulang ke Busan seorang diri. Mau bagaimana lagi ia datang ke Daegu ini dengan Jungkook dan orang tua namjachingunya itu.

"Demi harga diri kita sebagai wanita!!" teriak Victroria yang memang paling tak terima dengan ejekan pacarnya. Hanya lantaran ia pernah minta ditemani ke toilet wanita di rumah sakit tengah malam, Minjae terus mengingatnya dan menjadikannya bahan lelucon namjachingunya itu.

Soeun kemudian memimpin didepan. Menatap Sooyoung, Jihyun, Victoria, Sulli, minus pacar Yongjae dan Yugyeom lalu si Hyebin, asistennya Sooyoung yang pemberani. Gadis itu dilarang Jaebum untuk ikut karena sudah pasti Hyebin akan menyelesaikan misi dengan cepat tanpa ada rasa takut.

Soeun menatap mereka semua sambil berkacak pinggang di depan teman senasibnya. Ekspresinya sudah mirip dengan ahjusii-ahjussii yang gemar demo pemerintah dan wajah itu terlihat serius.

"Dengar yeorobun, kita gak perlu takut dengan tantangan namja-namja sialan itu, kita bisa, Fighting!!! Soeun yang berapi-api itu berusaha membunuh rasa takutnya. Tentu saja ia tidak ingin Taehyung merendahkan sikap penakutnya ini di masa depan apalagi membahasnya didepan Taeso.

Brak!! Suara benda terjatuh.

"Soo!!" Soeun segera lari untuk memeluk Sooyoung. Tubuhnya gemetar sambil menatapi loby rumah sakit yang dibelakanginya tadi.

"Ya udah kita masuk aja, siapa yang tugas dokumentasi," Sooyoung mengusapi punggung Soeun. Menenangkan sahabatnya. Parah memang si Taehyung itu, gak tahu apa Soeun ketakutan begini.

Jihyun dan Sulli angkat tangan dengan lesu dan Soeun berjalan sambil memegangi ujung jaket Sooyoung. Mereka memegangi senter masing-masing tapi hanya Sooyoung dan Victoria yang menghidupkan senter untuk menghemat baterai. Sesekali Soeun tampak memejamkan matanya, takut jika melihat sesuatu yang sekelebat lewat.

"Soo, apa menurutmu Taehyung dan yang lain bakal kerjain kita dengan nakut-nakutin kita? Berarti mereka ada disini kan?" tanyanya penuh harap.

"Kalau gitu ngapain mereka suruh kita ke sini, kau gak lihat tampang dia dan yang lain dengan tampang menghina kita itu, dan juga kau Sso, hanya karena kau mendamaikan Jinwoo dan Taehyung, kenapa dia sampai mengerjaimu begini?"

"Mungkin dia juga bosan karena terus disuruh antar Taeso pipis,"

"Kau juga sih, di rumah mini begitu aja takut,"

"Hantunya lagi agresif soalnya, eomma yang pemberani saja pernah datangin dukun pengusir hantu tapi ternyata gak berhasil tuh,"

"Rumahku yang besar sih ada juga tapi gak agresif kata Hyebin,"

"Dia bisa melihatnya?"

"Iya, makanya Jaebum gak bolehin dia ikut ke sini,"

"Hei," kata Victoria yang posisinya paling belakang segera menghampiri. "Kita beneran mau bersama-sama seperti ini, bakal lama nemunya, ini 4 lantai, kita bagi dua kelompok aja,"

"Aniya!!" protes yang lain tak setuju. "Eh, tapi Victoria benar juga," ujar Sooyoung. "Kalau kita gak bagi dua kelompok, kita bakalan lebih lama disini, kalian mau?"

"Aniya," jawab Soeun dan yang lain lesu. Pada akhirnya mereka dibagi dua kelompok. Sooyoung dengan Soeun dan Jihyun yang bawa handycam sebagai bukti, sementara Victoria dengan Sulli.

"Sso? tiba-tiba aku cium bau anyir, kayak bau darah gitu," kata Sooyoung usai mengendus. 

"Masa sih," Soeun pun ikut mengendus. "Akh, kau benar, tapi ini kan rumah sakit lama, kenapa bau darahnya seperti baru."

"Aku kayaknya gak kuat disini, aku menyerah," Jihyun yang cemas ingin kabur tapi ditahan cepat oleh Sooyoung dan Soeun. "Kau mau menyerah begitu saja, Jungkook juga mengataimu, jangan mentang-mentang cinta kau pasrah saja diejek dia," omel Soeun.

"Tapi setidaknya, aku tidak takut ke kamar mandi malam-malam unnie,"

"Aish," Soeun ingin sekali memukul gadis yang digosipkan Yongjae sebagai pelakor itu.

"Ayo lanjut, Sso, Jihyun," ajak Sooyoung yang berjalan lagi.

Kyaaaaa!!! Terdengar suara memekik dari lantai atas dan membuat mereka panik. "Itu teriakan Victoria unnie sama Sulli kan?" tanya Jihyun.

"Memangnya ada lagi selain kita?" Sooyoung malah kesal karena ia sungguh kaget dengar teriakan tadi.

"Kutelepon mereka," Soeun mencari daftar kontak. "Tidak nyambung, eotthoke?"

"Kim Taehyung sialan, awas saja kalau kita jadi terluka di tempat ini,"

"Atau mati karena kena serangan jantung,"

"Kau punya penyakit itu Jihyun?" tanya Soeun cemas.

Jihyun menggeleng. Membuat Sooyoung dan Soeun lega.

Mereka pun meneruskan lagi menyusuri jalan yang hanya diterangi dengan senter putih. "Dimana sih iparmu itu naro-nya, bikin kesal," dumel Sooyoung.

"Sooyoung, ada yang lewat tadi," Soeun makin merapat ke tubuh Sooyoung dan Jihyun merapat ketubuhnya. "Kau yakin?"

"Iya putih-putih,"

"Bias cahaya kali, udah jalan lagi, Sso, gimana petunjuknya?"

"Hari yang paling kutunggu, dimana kau memamerkan senyum kotakmu yang unik," jawab Soeun merapalkan kalimat yang jadi petunjuknya.

"Berarti tentang Jinwoo dan Taehyung kan, senyum kotak itu sudah pasti Taehyung, terus, apa yang buat Taehyung bahagia?"

"Kalau yang buat aku bahagia sih pas ulang tahunku sendiri," Jihyun bergumam.

"Itu dia, Sso, kapan ultahnya Taehyung?"

"30 Desember,"

"Oke, berarti cari kamar yang berhubungan dengan angka dan bulannya, cih, kirain sulit, ternyata mudah. Jinwoo pasti meremehkan Taehyung banget, kalau petunjuknya semudah itu,"

Mereka menemukan ruang dengan nomor 3012 tapi di dalam sana mereka tidak menemukan apapun.

Brak!! Brak!!

Bunyi barang berjatuhan pada akhirnya membuat Soeun lari lebih dulu keluar dari ruangan itu. "Sso!!" Sooyoung ingin mengejar tapi Jihyun terjatuh karena kaget tadi. "Kau tidak apa, apa kau terluka?" tanyanya.

"Kakiku sakit unnie," rintih Jihyun. Sooyoung bantu untuk memapahnya dan saat mereka baru akan keluar ruangan itu. Mereka melihat sosok putih depan mereka.

Keduanya memekik sekencang-kencangnya.

♡♡♡

Langkah lari Soeun berhenti setelah mendengar pekikan keras ditelinganya. "Soo? Jihyun?" Ia menoleh ke belakang dan baru sadar ia sendirian sekarang. "Eotthoke?" Soeun gugup, cemas dan takut. Ia hanya punya senter cadangan di tas selempangnya. Di ambilnya hapenya untuk menelepon Taehyung. Akan dikatakannya ia menyerah, Ia tidak sanggup menjalankan misi ini. Tapi kemudian batal. Taehyung sudah mematuhinya kemarin, masa hanya karena ketakutannya, ia ingkar janji.

"Kajja, kajja Mama Taeso, kau bisa," seru Soeun yang kemudian melangkah maju menyelesaikan misinya. Tanpa tahu ada putih-putih yang mengikutinya juga.

Soeun berhenti sejenak karena merasa ada yang mengikutinya, dan saat berbalik, ia memekik kencang, dan langsung kabur. Sosok putih itu mengejarnya, dan saat yang tepat sosok itu menyibakkan kain putih hingga menutupi mereka berdua.

"Ini aku Sso," Taehyung memegangi pundak Soeun. Soeun mengarahkan layar hapenya ke wajah sosok didepannya. "Jauhkan, perih," omel Taehyung.

"Kau jahat nampyeon," Soeun memukul dada Taehyung. Matanya berair disudut matanya. "Mianhae," Taehyung memeluk erat istrinya itu. Awalnya ia ingin Soeun menyelesaikan misinya tapi tidak tega juga membiarkan Soeun terus ketakutan.

"Ayo cari bersama," ucapnya sambil membuka kain putih yang menutupi kepala mereka.

"Nee,"

Taehyung memegang tangan Soeun sambil menyusuri jalan dengan bantuan senter milik Soeun. "Aku pikir petunjuknya mengarah ke ultahmu, tapi disana tidak ketemu apapun," ujar Soeun menjelaskan.

"Sso, kau tahu, yang paling membuatku bahagia saat aku belum bertemu denganmu, itu adalah hari ulang tahun hyung, dibandingkan ultahku sendiri, aku lebih suka hari ultah hyung,"

"Aaah, jadi kau sudah tahu,"

"Nee, ayo kita cari ke ruang 2609, atau mungkin 0991, yah pokoknya yang mendekati angka ultah hyung, kajja," Taehyung menarik Soeun dan berlari kecil.

Soeun melihat Taehyung didepannya dan tersenyum tipis. Itu sebabnya mungkin Taehyung pada akhirnya bisa memaafkan Jinwoo karena di dasar hati Taehyung sendiri, Taehyung mencintai kakaknya itu. Hanya saja karena sakit hati, perasaan itu tertutupi.

"Disini," Taehyung berhenti menatap ruang bernomor 2609. Keduanya memasuki ruangan itu dan mencari kotak peti besi berisi mainan yang disembunyikan Jinwoo. Agak lama juga mencarinya. Tidak ketemu. Mereka pun turun bersama ke lantai satu dan mencari kamar 0991. Tapi nomor kamar itu tidak ada.

"Akh, ultahnya heolmoni, aku juga suka hari ultahnya heolmoni, banyak kue soalnya," seru Taehyung yang akhirnya mendatangi kamar 2006. Keduanya mencari lagi.

"Ini dia," Taehyung menemukan apa yang dicarinya di kolong lemari usang. Ia menggesernya agar bisa mengambil kotak peti besi miliknya. Taehyung meletakkannya di atas bedrest dan  membukanya setelah menghapus debu yang menumpuk diatas peti kemas mini itu. "Woah, masih lengkap, mainan pentingku,"

"Kau menyimpan mainan ini sampai dewasa?"

"Nee, karena semua ini buatan haraboji, ini mainan buatan tangannya sendiri, kalau sudah dibersihkan, kita kasih ke Taeso,"

"Nee," Soeun tersenyum sambil memegang salah satu mainan darumasa mini yang menurutnya lucu. Taeso pasti akan menyukainya.

"Ayo ke atap," ajak Taehyung sambil memegangi kotak harta karunnya lalu mengambil senternya.

"Hee? Kita gak pulang aja?" tanya Soeun.

"Yang lain sudah menunggu di atap," jawab Taehyung.

"Jadi kalian sudah ada disini sebelum Yugyeom antar kami?"

"Iya," jawab Taehyung kemudian menghela napas. "Asal kau tahu Sso, walau kami mengejek kodrat kalian sebagai penakut, tapi hati kami juga tidak rela kalau kalian mati ketakutan,"

"Laki-laki memang aneh, kulihat kalian serius banget mengejek kami, aish, seharusnya aku tahu kau gak bakal tega membiarkanku ketakutan," Soeun ingin sekali memukul suaminya itu.

"Tentu saja, tapi soal temani Taeso itu, kau memang sudah keterlaluan, harusnya kau juga mau repot,"

"Mianhae, lain kali aku yang temani dia,"

Taehyung tersenyum, lalu memeluknya erat. Soeun juga tersenyum dan kemudian menatap sekelebat putih yang melewati ruangan. "Nampyeon, kau suruh siapa lagi untuk menakutiku?" tanya Soeun.

"Bwo?"

"Tadi ada putih-putih lewat, siapa? Yugyeom? Yongjae atau siapa?"

"Sso, kau bicara apa, aku tadi bilang semuanya sudah berkumpul di atap kan."

Soeun melotot kaget dan langsung memeluk erat suaminya lagi. Taehyung tersenyum kecil. Pastinya Soeun melihat hantu yang ada di rumah sakit ini, yang kata Jinwoo bakal perlihatkan diri jika ada manusia yang benar-benar punya rasa takut berlebihan pada sosok hantu.

Hanya saja membuat Soeun menghapus rasa takutnya, sepertinya butuh cara lain, yang pasti bukan tempat seperti ini lagi. Dimana tubuh yeoja kesayangannya ini gemetar lagi.

♡♡♡

Soeun melihat orang-orang yang dikenalnya menunggunya. Tampak Minjae, Yongjae dan Seungyoon bakar-bakar daging diatas pemanggang besi. Jungkook tampak selesai memijit tumit Jihyun yang sepertinya keseleo.

Sementara Victoria dan Sulli hanya menikmati makan dengan terus menyuruh para namja cepat manggangnya. Untuk membayar rasa kejut mereka yang hampir terserang jantung tadi.

Jaebum tampak sedang merayu Sooyoung agar memaafkannya karena Sooyoung nyaris pingsan saking kagetnya. Sooyoung pada akhirnya hanya mampu memaafkan suaminya yang telah memasang wajah aegyo sesuai permintaan.

"Nuna, Mianhae, apa kau ada yang luka, biar kupukul orang ini," Yugyeom ingin menjitak Taehyung tapi Taehyung langsung menghalau tangannya.

"Tidak ada luka," Soeun tersenyum.

Mereka kemudian memanggang daging dibawah terpaan sinar rembulan dan tampak saling bercanda.

Usai makan, Taehyung memberi kode pada Jungkook untuk melakukan niat awalnya hingga bisa memaksa Jihyun ikut misinya Soeun.

Jungkook menarik tangan Jihyun lalu membawa gadis itu ke tengah area. Dengan tingkat kepercayaan dirinya, ia berlutut sambil membuka kotak kecil yang ada di tangannya. Terdapat cincin disana. Berbeda dengan sebelumnya, dimana ia biasanya bakal memantau dulu karakter yaoja yang disukainya, kini ia tidak ingin menundanya lagi.

"Nam Jihyun, mau kah, kau menjadi istriku dimasa depanku dan hidup bersamaku?" tanya Jungkook sambil tersenyum.

"Woah," Soeun terkejut dengan sikap Jungkook yang tidak disangka-sangka tapi ia tahu Jihyun malu bukan karena Jungkook melamarnya tapi karena tidak ada sesi romantis dengan lokasi yang dipilih Jungkook saat ini. Yah, ia mengerti perasaan gelisah gadis itu.

"Eottoke, kenapa nasibku sesial ini, dilamar ditempat seseram ini," ucap Jihyun pada akhirnya.

Ucapan Jihyun membuat semua yang mendengarnya berusaha menyembunyikan tawa gelinya.

"Karena biasanya orang lebih mudah mengingat hal buruk jadi aku ingin ini menjadi momen yang kau ingat seumur hidupmu, Nam Jihyun," ucap Jungkook dengan tetap tersenyum.

"Dia sedang mengancammu Jihyun," seru Taehyung yang membuat Jungkook melirik tajam tapi ia membenarkan seruan Taehyung.

"Artinya, tidak boleh ditolak?" Soeun bertanya.

"Nee," Taehyung tersenyum. Jihyun yang menatapi Jungkook yang bersikap layaknya pelayan itu menatapi dirinya. "Ya sudahlah mau seram atau romantis, dia adalah namja yang kucintai," ucap Jihyun dalam hati.

"Nee, aku bersedia," lanjutnya sambil menyodorkan tangan kanannya, sebagai simbol ia ingin cincin ditangan Jungkook itu diletakkan di jari manisnya.

Jungkook segera berdiri, lalu menatapi Jihyun dengan intens kemudian mamasukkan cincin yang pas itu di jari manis Jihyun.

"Setelah daftar nikah, langsung pemberkatan aja, terus repsesi, jangan ditunda, kayak couple bodoh itu," tunjuk Sooyoung ke arah Soeun dan Taehyung.

"Benar, tanpa pemberkatan, rumah tanggamu bakal sial terus Jungkook, seperti couple bodoh itu," ujar Minjae ikut menunjuk yang dimaksud.

Taehyung dan Soeun mengkel dianggap couple bodoh. Tapi kemudian mereka saling melirik dan tertawa.

Oke, mereka akui mereka memang couple bodoh. Buktinya aja  mereka sama-sama gagal jadi dokter.

Taehyung membentangkan tangannya sambil tersenyum dan Soeun yang juga tersenyum masuk dalam pelukannya. Taehyung mengecup kening Soeun dengan lembut.

"Mereka menyebut kita couple bodoh, sayang," ucapnya usai mengecup.

"Tidak apa, kita memang bodoh, sabar nampyeon," Soeun mengulum senyumnya sambil mengusapi dada Taehyung.

Yah, Soen menyadari ia dan suaminya adalah couple bodoh. Tapi kebodohan mereka telah menjadi warna pernikahan yang membuat mereka telah melewati berbagai rintangan dimana salah satunya adalah selalu nyaris hampir bercerai, jika saja hati mereka tidak menyatu. Keinginan kuat untuk tetap menjaga cinta mereka, yang pada akhirnya membuat mereka bisa mempertahankan keutuhan rumah tangga.

Dan setelah melewati pemberkatan di hari pernikahan yang resmi kemarin, mereka berharap, rumah tangga mereka terjaga utuh seperti cinta mereka yang tidak pernah luntur untuk terus saling mencintai.

Kemudian, mencintai Taeso sebagai buah hati, yang telah mempererat hubungan cinta mereka. Sebagai harta karun yang sesungguhnya, yang paling penting dan berharga dalam hidup mereka.

Untuk mereka jaga sampai kisah cinta mereka di dunia ini selesai.

♡♡♡

Part 32
THE END

Thanks For Read, Vote, and Comment Chingu 😊

THE END YA CHINGU hehehe....

Author mau lanjut ke project Taesso yang baru nih (karena pada mintanya mereka sih 😂)

Btw Author minta komen kesan-kesan chingu dong setelah ikutin kisah mereka ini, pengen tahu gimana tanggapannya. Terus jangan lupa kritik dan sarannya ya 😁

Jujur, Author gak rela ninggalin Taesso di Love Me Right ini tapi Author mesti move-on untuk bikin kisah mereka dalam versi lain 😂😂 kan gak mungkin juga sampai kakek-nenek (bisa ngalahin jumlah episode sin*tron tar 😂😂😂)

Author akhiri dengan ucapan terima kasih sebesar-besarnya pada reader yang udah mau vote, dan juga komen-komennya yang lucu plus bikin baper juga. Menyenangkan bisa baca dan balas komen chingu semua 😁😁😁

Yeorobon, anyyeong 👋👋👋 🙆🙆🙆🙆🙇🙇🙇🙇

Continue Reading

You'll Also Like

31.1M 2M 103
1# Mavros Series | COMPLETED! MASIH LENGKAP DI WATTPAD. DON'T COPY MY STORY! NO PLAGIAT!! (Beberapa bagian yang 18+ dipisah dari cerita, ada di cerit...
69.9K 6.3K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
501K 5.4K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...