My Black And My Heart

By WateriSA

197 48 1

Batu yang keras saja lama kelamaan akan hancur jika terus menahan beban, Dan Hati manusia terbuat dari segump... More

Prolog
1 permulan
2 Ancaman
3 Pemikiran
4 Nilai
5 Persembunyian
6 Hari yang Sial
7 Who?
8 hukuman
9- pembullyan
10- Menghindar
11- keberanian
12- Terlambat
13- di mana ada sedih pasti ada senang
14- Silat lidah

15-PDKT??

16 2 0
By WateriSA

Terkadang kita harus menerima apapun yang kita dapatkan, meskipun belum tentu kita dapat menerimanya. Kalimat itu cocok untuk situasi Sindy yang sedang mengecat tembok. Semalam dia harus menerima tamparan kembali dari Riko akibat dirinya yang terlambat masuk sekolah, keyakinan menyelimuti Sindy bahwa yang melaporkan itu pasti Yanti, meskipun Sindy tak punya bukti akan tuduhannya,

Dan sekarang dia harus menerima kembali hukumannya yang belum kelar, awalnya Sindy sangat bersyukur akan hukumannya karena ia berhasil meninggalkan kelas yang amat 'pengap' itu, tapi pas menjelang istirahat tak ada angin tak ada hujan, mahluk astral itu menghampirinya,

"Lo sendirian?" Tanya Raka basa basi

"Enggak, gue bertiga di sini!" Sindy menjawab tanpa melihat Raka yang mulai membantu mengecat,

Raka melihat sekeliling dan berujar
"Oh, gue ngerti 'jika perempuan dan laki laki sedang berduaan maka yang ketiga pasti setan' gitu kan?"

"Basi!" Ucap Sindy

Raka mengabaikan kan ucapan Sindy yang terkesan cuek, mungkin dia tak ingin bicara!!

2 kuas itu seolah menari di permukaan tembok yang kumal, dengan warna putih yang akan menjadi warna dasar tembok, tanpa memperdulikan gambar 'doodle' yang kian lama kian menghilang di selimuti warna putih,

Raka sempat terkejut dengan aktivitasnya
"Eeh, lo udah izin soal menghapus itu" tanyanya dengan menunjuk gambar 'doodle'

"Ini kan hukuman gue, jadi ini tanggung jawab gue ngapain harus izin dulu" jawab sindy

Raka hanya ber 'oh' ria mendengar jawaban Sindy

"Hmm, lo gak istirahat?" Raka berucap untuk memecahkan keheningan

"Gue udah biasa gak istirahat, lo napa gak istirahat?"Sindy menanya balik

"Tadinya gue cuma mau ngecek siapa yang mengerjakan ini, katanya orang yang kena hukuman, eh nyatanya lo," jelasnya dengan mata yang berusaha mencari pandang pada Sindy,

"Oh" hanya itu yang keluar dari mulut Sindy,

Sindy engan berbicara dengan Raka si ketua Osis yang kece, pasalnya Sindy  tidak mau jika harus berurusan dengan para fansnya yang numpuk.

Raka terkadang heran dengan sikap Sindy yang dingin cuek pada dirinya, ada banyak cewek yang berusaha dekat dengan dia tapi ini, berdekatan malah berduaan Sindy hanya diam tak perduli dengan keadaan?, apa mungkin gue kurang kece gitu?, aaaah sudahlah si Sindy tu emang gak kaya cewek yang lain,

Baru saja tembok itu rata dengan warna putih terdengar bel yang berbunyi nyaring,  pendengaran mereka menangkap suara gemuruh para siswa yang berjalan atau berlari menuju kelas mereka untuk mengikuti jam pelajaran,

Sindy menghembuskan napas panjang dan beranjak untuk ke kelas,karena tak mungkin ia harus bolos kembali dari jam pelajaran, walaupun Sindy menginginkannya agar ia tak bertemu pandang dengan Yanti si iblis betina itu,

Raka melihat pergerakan Sindy yang akan menghentikan hukumannya,namun sebelum Sindy berjalan jauh entah kenapa Raka langsung menangkap pergelangan tangan Sindy,

Sindy tertegun dengan kelakuan Raka yang tiba tiba menahan langkahnya, jantungnya  Seperti berlari maraton, baru kali ini Raka berhasil membuat Sindy risih, walau Sindy tidak begitu tertarik pada lawan jenis karena alasan tertentu, tapi Sindy juga seorang remaja yang pasti merasakan hal saat bersama lawan jenisnya,

"A-ada apa?"  Ucap Sindy dengan heran

Raka menggaruk tekuknya yang tak gatal,

Aissss ko napa gue jadi gini!!!

"Lo gak mau makan gitu?" Tanya Raka

Sindy mengedikkan kepalanya
"Maksud lo?"

Tangan Sindy memberontak untuk di lepaskan,
"Kita ke kantin! Gue tau Lo belum makan siangkan?, " Raka berucap dan melepaskan pegangannya,

Mata Sindy tampak membesar karena tercengang dengan perkataan nya Raka.

"Jadi maksudnya kita bakal bolos belajar gitu?, ya gue sih bodo tapi lo kan ketua Osis masa sih mau bolos?" Tanya Sindy

"Emang ketua Osis gak boleh bolos?, kita kan sama sama Siswa yang pasti mempunyai rasa bosen dalam belajar" jelasnya enteng

"Yaudah, tapi jika lo mau nanggung akibatnya, soalnya gue gak mau kena hukum lagi"

"Gue tanggung akibatnya, asalkan lo mau makan ke kantin sekarang! Gue pernah ngerasain yang namanya lapar, jadi gue gak mau liat orang yang kelaparan" ucapnya

"Lo pikir gue anak terlantar, pake ada acara kelaparan segala?" Sindy tersenyum memamerkan deretan giginya "Ok! Yuk jalan" ajak Sindy berjalan dengan hati hati berusaha agar tidak di ketahui oleh guru atau siswa ember,

Raka tersenyum dengan ucapan Sindy yang ternyata ada rasa humor di dalam dirinya,

>>>>>

Sepi,,,hening,,,
Itulah kata yang pantas untuk kantin Pada saat ini, tempat yang biasanya ramai dan bising oleh para siswa, tapi pada saat ini hanya ada penjaga kantin saja, para siswa sedang melaksanakan jam pelajaran.

Bu Minah terlihat heran melihat ke datangan dua siswa pada saat jam pelajaran, di tambah yang datang itu adalah ketua Osis dan si pembuat masalah (akhir akhir ini),

"Lo mau makan apa?" Tanya Raka setelah sampai di kantin

Sindy berpikir sejenak
"Eeeu,,,, bakso aja kali ya" Sindy berucap dengan setengah berbisik

"Gue yang pesenin, lo duduk manis aja di sini!" Perintah Raka yang langsung menghampiri bu minah

Sindy duduk di bagian pojok, pandangannya lurus pada meja di hadapannya yang berjejer rapi,
Setelah sekian lama mengabaikan rasa lapar, baru kali ini Sindy merasakan para cacing di tubuhnya yang berdemo minta di isi, rasa bersyukur kini menyelubungi dirinya, atas ajakan Raka yang bermanfaat bagi Sindy,

Pandangan Sindy teralih pada Raka yang kini membawa dua mangkuk berisi bakso dengan susah payah, refleks Sindy berdiri untuk membantu Raka,

"Udah duduk aja!, gue bisa ko bawa ini, lo tinggal makan aja !" Serunya

Sindy duduk kembali di ikuti Raka yang duduk tepat berhadapan,

Jauh di belakang Raka, sekilas  Sindy melihat seorang yang berjalan dengan santai menjulurkan lidah pada Sindy? Dan wajah sengonya?

"Berandal" tanpa di sadari Sindy telah mengucapkan panggilan seseorang yang baru saja di lihatnya,

"Ada apa?" Raka memutar kepalanya, untuk melihat siapa yang telah membuat Sindy termangu ke depan.

Tapi sososk itu sudah hilang
_______

Matahari masih malu malu menampakan dirinya di langit, burung burung mengeluarkan suara mereka dengan ria menyambut kedatangan pagi yang cerah.

di bawah naungan pohon pohon yang berjejer rapi, tepat di sisi jalan yang sedang di tapaki oleh seorang gadis dengan memakai seragam SMA,
Sindy berjalan lambat seakan akan menikmati setiap langkahnya,

Meski wajah itu menunduk tapi pipinya terlihat merona, karena mengingat kejadian kemarin saat bolos dari jam pelajaran dengan seorang ketua Osis, dan tentunya tak ada orang yang tau, kecuali bu Minah dan si Berandal,

Matanya hanya pokus pada kakinya yang sedang melangkah, hingga tanpa di sadarinya ia telah melewati seorang yang tersenyum manis kepadanya dengan menumpangi motor yang di pangkirkan,

"Napa tu anak! Ko gue di kacangin? Gue udah tersenyum dari tadi buat dia, eeeeh gak di liat maen tinggal aja lagi" gumam Raka dan melajukan motornya untuk menyusul Sindy,

Setelah dekat dengan Sindy, Raka menekan klakson motornya untuk mencari perhatian Sindy.

TIIIIIIIID

Raka pun memasang kembali senyumnya, tapi naas karena Sindy tak merespon suara klaksonnya

"SINDYYY,,,,,,!!!!" teriak Raka geram

Sindy sadar dari lamunannya dan melihat ke arah jalan,
"A-apa?" Ucap Sindy kaget dengan adanya Raka

"A-apa? Cuma itu?, beuuuuh,,,, udah dari tadi gue ngikutin lo dan sen-" konyolnya Raka mengatakan apa yang membuatnya malu

"Apaan sih?"

Raka menggaruk kepalany prustasi
"Naik!! Kita ke sekolah bareng" ajak Raka setengah memaksa

Ke sekolah bareng, terbayang di pikiran sindy para cewek cewek yang mencemohnya atau bahkan membully dirinya, karena telah berani menggaet si ketua Osis, ingin rasanya Sindy menolak tawaran itu tapi Raka sudah menarik tangannya dengan paksa,

"Ayoo!! Cape tau jalan kaki mending gue bonceng, lagian lo harus hemat tenaga untuk nanti ngecat tembok!" Jelas Raka

Langsung saja Sindy menatap Raka
"Ngecat tembok! aaah,,,,, ok lah, tapi gue mau turun pas di gerbang aja gak di parkiran ya?" Pinta Sindy yang berusaha menaiki motor sport milik Raka

"Iyaaaa!! Lo pegangan gue bakal ngebut" ucap Raka dan membalap kan motornya

"Aiiiisshh,,," pekik Sindy kaget dengan laju motor

Alhasil motor itu melaju kencang, tanpa Sindy sadari tangannya sudah memegang seragam Raka,,,

Seulas senyuman licik terlihat di balik kaca mobil yang di lintasi motor Raka,
"Ternyata dia sudah seberani itu!" Gumamnya

_____

Risih itulah yang sendari tadi Sindy rasakan saat memasuki koridor sekolah, tatapan itu mulai terpangpang kembali, padahal tidak ada yang tau kalau dirinya di bonceng Raka,  karena dia turun di gerbang bukan parkiran, tapi kenapa wajah wajah itu seperti menjadi saksi saja, pikir Sindy

Tatapan itu semakin menjadi jadi saat Sindi memasuki area mading yang tengah di kerumuni,
Dan entah mengapa kerumunan itu terpisah menjadi dua seolah memberi jalan pada Sindy untuk melihat mading,

Sindy mendekati papan mading karena tatapan itu seolah memerintahnya untuk meliat ada apa di mading,

Jedeeeeer!! Berasa ada kilat saat Sindy melihat  beberapa poto dirinya dan Raka yang sedang makan pas bolos jam pelajaran pada hari kemaren,

Meski poto itu biasa saja tapi yang membuat Sindy kaget adalah, siapa yang memotret ini? Dan siapa yang menuliskan kata itu?

Kata yang berbunyi

PDKT an niyeeeeee!

Dengan beberapa gambar hati,,,,,

--#--
Vote dan komen
Ktitik dan saran
Pleaseee

Gajeee
Garing?

Injek aja!! Biar rame

@WateriSA3

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 131K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
1.7M 77.1K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
545K 20.6K 34
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
502K 38K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...