JALAN KITA [ COMPLETED ]

By AyaStoria

106K 9.3K 496

Dengan uang apapun bisa gue beli. Apapun bisa gue dapetin. Bahkan nyawapun bisa gue mainin. -Alexander Nichol... More

✔PROLOG✔
✔SATU✔
✔DUA✔
✔EMPAT✔
✔LIMA✔
✔ENAM✔
✔TUJUH✔
✔DELAPAN✔
✔SEMBILAN✔
✔SEPULUH✔
✔SEBELAS✔
✔DUABELAS✔
✔TIGABELAS✔
✔EMPATBELAS✔
✔LIMABELAS✔
✔ENAMBELAS✔
✔TUJUHBELAS✔
✔DELAPANBELAS✔
✔SEMBILANBELAS✔
✔DUAPULUH✔
✔DUAPULUHSATU✔
promo again 😁😁😁
✔DUAPULUHDUA✔
E-BOOK JALAN KITA
E-BOOK JALAN KITA

✔TIGA✔

4.5K 391 18
By AyaStoria

✔✔✅✔✔

Prili menopang dagunya. Menatap papan tulis kelasnya yang kosong. Pikirannya terbang ke kejadian beberapa hari yang lalu.

Sesekali ia mengambil nafas dalam-dalam dan membuangnya dengan pelan. Bayangan wajah laki-laki asing itu berkelebat dalam benaknya.

Seorang laki-laki dengan seragam SMA mencondongkan badannya ke arah Prili. Alisnya bertautan saat menatap wajah Prili yang tak berekspresi.

"Mikirin apaan?" celetuknya. Prili terlonjak kaget dan langsung memegangi dadanya.

"Nicholl. Lo bikin kaget aja" seru Prili. Nick sapaan akrab Nicholl hanya mengangkat kedua pundaknya. Mereka sudah bersahabat sejak kelas 1 SMA.

"Mikirin apaan sih?" tanya Nick lagi. Matanya masih menatap wajah Prili. Tajam dan mengintimidasi.

Prili tersenyum dan menggeleng kecil. "Nggak ada sih cuman hal kecil aja."

"Hal kecil?" cicit Nick dengan kening mengernyit. "Gue kenal lo hampir 3 tahun, gue tau lo lagi ada masalah."

Prili berpikir sebentar. Ia lalu mengalihkan pandangannya menatap mata coklat Nick. "Gue---gue bingung Nick."

Nick membenarkan posisi duduknya dan lebih mendekatkan ke arah Prili. "Bingung kenapa?"

Prili kembali mengalihkan pandangannya dan menatap lurus ke depan. "Gue bingung mesti minta tolong sama siapa. Akhir-akhir ini gue ngerasa ada yang ngawasin gue. Apalagi gue pernah liat sebuah mobil berhenti nggak jauh dari rumah gue. 2 hari berturut-turut mobil itu selalu di sana."

"Lo tau mereka siapa?" sela Nick.

Prili menggeleng kecil. "Gue kadang ngerasa takut. Apalagi gue cuman tinggal sama nyokap. Gue takut aja kejadian seminggu yang lalu terulang lagi."

Nick menatap wajah Prili dengan kening mengernyit. "Apa yang terjadi?"

Prili menatap sebentar Nick lalu mengalihkan pandangannya. "Nggak usah di bahas. Gue malu karena itu aib keluarga gue. Yang terpenting sekarang gue mau cari tau siapa mereka."

"Maksud lo?"

"Yaaa gue mau cari tau siapa yang nolongin gue waktu itu dan ada hubungan apa mereka sama keluarga gue."

Wajah Nick sama sekali tak berekspresi. "Perlu bantuan?"

Seketika Prili menoleh. Wajahnya berbinar. "Lo serius mau bantuin gue?"

Nick kembali mengangkat kedua pundaknya dan tersenyum tipis. "Apapun buat lo."

Senyum Prili mengembang. "Gue cuman pengen tau siapa mereka. Apa mereka mata-matain gue? Trus apa alasannya?"

"Okey. Gue coba!" jawab Nick ringan. Prili kembali tersenyum.

"Makasih ya Nick. Lo emang sahabat gue yang paliiiing oke." Prili mengacungkan jari jempolnya di depan wajah Nick.

Nick langsung memasang wajah muramnya. "Kay. Kayaknya ada satu hal yang perlu kita bahas."

"Soal?"

Nick menolehkan kepalanya ke segala arah. Suasana kelas saat ini sedikit ramai. Jam istirahat masih tersisa beberapa menit lagi. "Ikut gue!"

Nick tiba-tiba menarik tangan Prili dan membawanya keluar kelas. Melangkah sepanjang koridor kelas. Lalu membawa Prili menaiki anak tangga satu persatu. Prili semakin bingung. Sebenarnya Nick mau membawanya kemana?

"Kita mau kemana Nick?" tanya Prili saat langkah mereka sampai di tengah anak tangga.

"Ikut aja!" sahutnya tanpa menoleh ke arah Prili dan tangannya semakin erat menggenggam jemari Prili. Ternyata Nick membawa Prili ke rooftop. Baru Nick melepaskan tangannya.

Prili berdiri tak jauh dari tempat Nick. Berkali-kali Prili menyelipkan rambutnya ke belakang telinga karena terkena terpaan angin. "Kita mau ngapain di sini Nick?"

Nick maju beberapa langkah dan berdiri tepat di depan Prili. Prili mendongak karena postur tubuh Nick yang memang tinggi dan tegap. Mata mereka saling beradu.

"Gue suka sama lo."

Mulut Prili menganga lebar. Pernyataan cinta Nick terkesan dingin. Ia mengerjapkan matanya pelan. "Lo ngomong apaan sih--"

"Gue serius Kay," sela Nick. Ia maju selangkah dan meraih tangan Prili, kembali menggenggamnya.

"Ta-tapi kita sahabat Nick."

"Apa status kita nggak bisa berubah?" tanya Nick. Prili tak menjawab. Ia terus menatap mata Nick. "Gue udah lama suka sama lo. Pertengahan kelas satu sampe sekarang rasa itu masih ada Kay."

Prili menggeleng pelan lalu menarik tangannya dari genggaman tangan Nick. Ia mundur perlahan. "Maaf Nick. Gue--gue nggak bisa---"

"Apa karena cowok itu?" potong Nick lagi. Prili menghentikan langkahnya. Wajahnya sedikit syok. Selama 2 bulan ini ia menyembunyikan statusnya dengan Ali. Bahkan Megapun tak tau hubungannya dengan Ali. Tapi kenapa Nick tau?

"Maksud lo siapa?"

Nick terkekeh mendengar pertanyaan Prili. Ia kembali menatap Prili tajam. Kakinya melangkah maju mendekati Prili. "Seisi sekolah tau kali kalo lo jalan sama cowok minimarket itu."

Prili kembali melongo. "Ta-tapi----"

"Kay, gue suka sama lo. Gue sayang sama lo. Apapun akan gue lakuin buat lo. Buat ngelindungin lo. Gue sakit waktu liat lo jalan sama dia. Gue cemburu. Gue bisa gila."

Nick menjambak pelan rambutnya. Langkah Prili semakin mundur seiring langkah Nick yang terus maju. Dan langkah kaki Prili terhenti saat punggungnya menempel di dinding pembatas. Tapi Nick tidak menghentikan langkahnya.

Nick berdiri tepat di depan Prili hanya berjarak beberapa sentimeter saja. Tanpa Prili duga, Nick menekuk kedua lututnya dan ia berdiri dengan posisi kedua lutut menempel di lantai, menopang tubuhnya.

Pandangan mata Prili menunduk. Menatap Nick yang berdiri berlutut di depannya. "Nick---"

"Apa yang harus gue lakuin biar lo percaya kalo gue beneran cinta sama lo?"

Prili menggeleng pelan. "Lo nggak perlu lakuin apapun. Karena gue nggak bisa Nick."

Ekspresi wajah Nick berubah datar. Rahangnya mengatup rapat dan kedua tangannya mengepal kuat. Ia langsung berdiri dan kedua tangannya mencengkram pundak Prili dan menekannya.

"Nick. Apa yang lo lakuin?" rintih Prili saat cengkraman tangan Nick semakin kuat. "Nick sakit. Lepasin!"

"Kenapa lo nggak bisa cinta sama gue Kay? Kenapa lo milih dia? Apa yang kurang sama diri gue?" racau Nick.

"Nick----"

"Gue yang lebih dulu kenal sama lo. Gue yang lebih dulu suka sama lo. Kenapa lo nggak peka sama perasaan gue?"

"Nick----"

"Kenapa lo bisa suka sama dia? Apa istimewanya dia? Gue yakin lo punya perasaan sama gue walau cuman dikit."

Prili memejamkan matanya. Mengingat satu hal. Dulu ia pernah tenggelam akan pesona Nick. Sedikit menyimpan rasa untuk Nick. Tapi ia sadar jika status mereka berbeda. Ia hanya orang biasa sementara Nick dari kalangan berada.

"Kita beda Nick. Lo harus tau itu."

"Beda?" cicit Nick. Alisnya saling bertautan. Cengkraman tangannya sedikit mengendur.

"Jujur. Dulu gue sempet suka sama lo. Tapi itu nggak boleh terjadi. Gue cuman orang biasa sementara lo. Lo pewaris tunggal di dalam keluarga lo. Orang tua lo orang terpandang. Dunia ini nggak ada yang nggak tau siapa mereka. Gue? Gue cuman seorang Kanaya Asprilia yang beruntung bisa masuk sekolah ini dan jadi sahabat lo."

"Jadi lo dulu pernah suka sama gue?" Ada binar di dalam mata Nick. Senyumnya merekah walau hanya tipis.

Prili mengangguk pelan. "Tapi itu dulu sebelum gue sadar siapa gue. Lo sama gue beda Nick. Masa depan lo udah jelas. Sementara gue?" Prili terkekeh hambar. "Masa depan gue masih abu-abu."

Senyum Nick semakin lebar. Ia lalu menarik tubuh mungil Prili dan memeluknya. Prili yang syok hanya bisa diam dan tak membalas pelukan Nick ataupun menolaknya.

"Cukup Kay. Dengan mengetahui isi hati lo bagi gue udah cukup. Seenggaknya lo pernah nyimpen nama gue dalam hati lo. Untuk ke depannya kita ikutin arus aja. Gue yakin suatu saat nanti lo bakalan kembali sama gue."

Nick menenggelamkan wajahnya dalam lekukan leher Prili. Menghirup aroma tubuh Prili yang selalu segar dan membuatnya mabuk.

"Nick. Bisa lepasin nggak?"

Nick langsung menghentikan aktifitasnya. Ia menarik tubuhnya dan menatap tajam ke arah Prili. "Raga lo bisa lepas dari gue tapi jiwa dan hati lo nggak akan."

✔✔✅✔✔

Part edisi Prili-Nick ya...babang Ali belum waktunya syuting 😀😀.

Surabaya 29 Oktober 2017
-AyaStoria

Continue Reading

You'll Also Like

115K 11K 92
kisah percintaan Ricis dan Atta. ini hanyalah Fanfiksi dan rekaan penulis saja. Doakan mereka benaran berjodoh,karena di dunia wattpad mereka tidak t...
497K 37.1K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
211K 5.5K 6
Ceritanya biasa saja, kisah rumah tangga seorang pria dan wanita yang dinikahkan terpaksa, tanpa cinta. Tak siap dengan hubungan serius, si pria beru...
1M 84.7K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...