JALAN KITA [ COMPLETED ]

By AyaStoria

106K 9.3K 496

Dengan uang apapun bisa gue beli. Apapun bisa gue dapetin. Bahkan nyawapun bisa gue mainin. -Alexander Nichol... More

✔PROLOG✔
✔SATU✔
✔TIGA✔
✔EMPAT✔
✔LIMA✔
✔ENAM✔
✔TUJUH✔
✔DELAPAN✔
✔SEMBILAN✔
✔SEPULUH✔
✔SEBELAS✔
✔DUABELAS✔
✔TIGABELAS✔
✔EMPATBELAS✔
✔LIMABELAS✔
✔ENAMBELAS✔
✔TUJUHBELAS✔
✔DELAPANBELAS✔
✔SEMBILANBELAS✔
✔DUAPULUH✔
✔DUAPULUHSATU✔
promo again 😁😁😁
✔DUAPULUHDUA✔
E-BOOK JALAN KITA
E-BOOK JALAN KITA

✔DUA✔

4.5K 415 3
By AyaStoria

✔✔✅✔✔

"I catch you!"

Prili mengernyit menatap laki-laki yang mencengkram kedua lengannya. Ketakutannya semakin bertambah saat menatap raut wajahnya yang tampak asing.

Siapa mereka semua?

"Si-siapa kalian?" tanya Prili dengan nada takut.

"Tak perlu takut Nona. Saya tidak akan melukai Nona!"

Prili semakin mengernyit mendengarnya. Bagaimana ia bisa bicara seperti itu sedangkan cengkraman tangannya begitu kuat, membuat Prili meringis menahan sakit.

"Lepasin gue. Sakiit!!" rintih Prili. Laki-laki itu sedikit terkejut dan langsung melepaskan cengkraman tangannya. Ia lalu meminta maaf.

"Maaf Nona. Saya tidak sengaja"

Prili tampak bingung begitu juga dengan kedua preman yang berdiri di depannya. "Heh. Kenapa lo minta maaf sama dia?" tanya preman berkepala botak.

Laki-laki asing itu menatap kedua preman bergantian lalu menyunggingkan senyum sinisnya. "Rupanya kalian yang dengan berani mengusik ketenangan Nona Kanaya"

Kedua preman itu saling berpandangan, bingung. "Siapa lo?" tanya preman yang berambut cepak.

"Saya bertugas menjaga Nona Kanaya dari preman seperti kalian"

Kedua preman itu langsung tertawa keras mendengar penjelasan laki-laki itu. "Jadi lo nyewa bodyguard? Duit dari mana? Utang bokap lo aja yang 400juta gak bisa lo bayar" seru preman berkepala botak.

"Atau jangan-jangan lo bayar pake cara lain?" timpal preman satunya. Kedua preman itu kembali terbahak. Sementara Prili terdiam, menahan amarahnya.

"Jaga bicara kalian!" Seketika kedua preman itu menghentikan aksi tawanya. "berapa total utang Pak Julian?" tanya laki-laki yang berdiri di sebelah Prili.

"Wow sepertinya ada pahlawan kesiangan nih. Emangnya lo mampu ngelunasin semua utang Julian?" Tantang preman itu.

"Sebutkan saja nominalnya kalau perlu sekalian bunganya"

Kedua preman kembali saling berpandangan. Kemudian preman berkepala botak menjelaskan. "Utangnya 400juta di tambah bunga 50% jadi totalnya 600juta" Preman itu mengusap pucuk hidungnya. Menatap remeh ke arah laki-laki asing itu.

Prili mengalihkan pandangannya menatap laki-laki di sebelahnya. Lalu laki-laki itu memberi isyarat dengan menepuk tangannya sebanyak tiga kali. Sedetik kemudian orang dengan pakaian sama muncul sambil membawa koper hitam.

"Saya rasa ini lebih dari cukup untuk membuat kalian pergi dari rumah ini dan jangan pernah mengganggu Nona Kanaya lagi!" Begitu koper di buka, kedua mata preman itu melotot begitu juga Prili yang langsung membekap mulutnya sendiri.

Tumpukan uang pecahan seratus ribuan tersusun rapi di dalam koper hitam itu. Tak menunggu waktu lama laki-laki itu kembali menutup koper berisi setumpuk uang dan langsung meletakkannya di meja ruang tamu Prili. "ambil dan cepat pergilah dari sini!"

Kedua preman itu mengangguk dan langsung menyambar koper itu dan keluar dari rumah Prili.

Sepeninggal preman-preman itu Prili menatap bingung ke arah laki-laki asing yang masih berdiri di tempatnya. "Ka-kamu siapa?" tanyanya gagap.

"Perkenalkan nama saya Dito. Nona Kanaya tidak perlu takut lagi akan gangguan dari preman-preman itu karena saya bisa jamin mereka tidak akan berani menganggu Nona lagi"

"Dito? Dito siapa? Apa kamu mengenalku?" tanya Prili lagi.

"Itu tidak penting Nona. Prioritas saya adalah keselamatan Nona dan Nyonya Mega"

Prili semakin bingung. Bagaimana bisa terjadi? Ada dua orang preman menagih utang ke rumahnya dan ada seorang laki-laki asing yang mau melunasi hutang keluarganya. Bahkan dia juga mengenal Mamanya?

Tak sempat bertanya lebih banyak lagi karena laki-laki asing itu pergi begitu saja dari rumah Prili. Dalam hati ia sedikit merasa lega karena di dunia ini masih ada orang yang begitu baik dan tanpa pamrih mau membantunya.

"Siapa Kay?"

Prili menoleh saat mendengar suara Mega. Mega sudah berdiri di ambang pintu kamarnya. Prili langsung berjalan cepat menghampiri Mega dan membawanya duduk di sofa ruang tamu. "Mama tadi denger, kamu ngobrol sama siapa?" tanya Mega lagi saat Prili masih belum menjawab pertanyaanya.

Prili terlihat gelisah dan bingung. Apa sebaiknya ia menceritakannya?

"Mama kenapa bangun? Katanya Mama pusing?" tanya Prili balik.

"Mama tadi denger ada suara berisik dari luar. Kamu gak pa-pa kan?" Prili hanya menggeleng pelan. "tadi ada suara laki-laki. Apa itu Nick?"

"Bukan Ma" sahut Prili cepat. "mereka....."

"Siapa?" sela Mega dengan kening mengkerut.

"Mereka rentenir Ma" sahut Prili dengan nada pelan.

"Rentenir? Kamu punya hutang sama rentenir? Untuk apa Kay?" cerca Mega. Prili menggeleng cepat dan meraih jemari Mega.

"Bukan Ma. Bukan Kay yang bermasalah sama mereka tapi....Papa"

"Papa? Apa yang Papa lakukan sampai mereka datang ke rumah kita?"

Prili menghela nafas pelan sambil menggaruk pelipisnya. Gimanapun juga Mama harus tau. Lagian semua utang itu udah lunas. Mungkin aja Mama kenal sama orang asing tadi. Pikir Prili sebelum memulai ceritanya.

Dengan pelan Prili mulai menceritakan dua orang preman yang datang kerumah dan menagih hutang. Saat Prili menyebutkan nominal hutang yang harus di bayar, Mega langsung membekap mulutnya. Ia menggeleng pelan. Tak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya.

Untuk apa uang sebanyak itu?. Guman Mega dalam hati.

Dan Prili juga menceritakan tentang orang yang bernama Dito. Yang dengan suka rela mau membantu melunasi hutang keluarganya. Bahkan Dito membayar melebihi tagihan para preman itu.

"Apa Mama kenal sama Dito?" tanya Prili setelah selesai dengan ceritanya. Mega menggeleng. "Dia tinggi Ma. Kulitnya putih. Rambutnya agak coklat. Aku gak begitu jelas liat mukanya karena dia pake kacamata hitam. Dia kenal sama Mama"

Mega langsung menatap Prili dengan tatapan bingung "Kenal Mama?"

Prili mengangguk. "Tadi dia bilang bakalan ngelindungin Kay juga Mama."

Mega menerawang jauh. Mencoba mengingat sosok laki-laki yang Prili ceritakan. Tapi ia sama sekali tak menemukan jawabannya. "Mama nggak kenal Kay. Mama nggak punya kenalan yang bernama Dito!"

"Lalu dia siapa Ma?"

"Apa dia nggak ninggalin pesen?" tanya Mega. Prili menggeleng pelan.

Sungguh hal yang membuat ia bingung setengah mati. Prili berharap suatu saat nanti ia akan bertemu dengannya lagi dan bisa mengucapkan terima kasih.

✔✔✅✔✔

"Gimana? Beres?" Terdengar suara laki-laki dari seberang sana. Dito mengangguk.

"Sudah Mas. Saya jamin mereka tidak akan mengganggu keluarga Julian lagi."

"Apa mereka bertindak kasar?"

"Iya Mas. Saya tadi sempat melihat preman itu mau memperkosa Nona Kanaya----"

"Kurang ajar!" dsisnya tajam. "Kenapa nggak lo bunuh aja mereka? Beraninya menyentuh Kanaya?"

"Maaf Mas. Saya tidak bisa ambil tindakan karena tidak ada perintah untuk membunuh."

"Lo bener Dito! Oke. Gue minta lo tetep awasin Kanaya. 24 jam jangan sampe lo ketinggalan berita soal dia!"

"Baik Mas!" Dito kembali mengangguk walaupun ia tau seseorang di seberang sana tidak mungkin mengetahui tingkah Dito. "Oh iya Mas ada satu hal lagi. Tadi Nona Kanaya pulang di antar oleh--"

"Gue udah tau!" selanya. "tetep stay di sana. Jangan sampe mereka tau keberadaan kalian!"

"Baik Mas." Dito menutup sambungan telponnya setelah orang yang di seberang sana memutus panggilan terlebih dahulu. "Kita akan tetap di sini sampai ada intrusksi selanjutnya!". ucap Dito kepada dua rekannya lalu kembali masuk ke dalam mobil Alpard hitam.

✔✔✅✔✔

Surabaya, 27 Oktober 2017
✔AyaStoria

Continue Reading

You'll Also Like

195K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
24.4K 2.6K 16
Sebelum nikah "Kenapa mau nikah sama saya, Kak?" "Saya mau melengkapi separuh agama saya." Setelah nikah "Kenapa mau nikah sama aku?" Zai seketika l...
81.5K 7.8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
454K 18.7K 23
Tertarik dan terpesona Aku tergila-gila dengan sosok mungil siapa lagi kalau buka adik dari sahabatku dan kupastikan aku akan memiliknya Wanita yang...