Mungkin kelabilan adalah wabah anak muda, mungkin juga kelabilan adalah fase yang harus kita lewati dalam hidup. Tapi apapun pengertian labil itu, A7P adalah pengidap yang termasuk akut.
Memasuki bulan Juni, kita disibukkan dengan class meeting dalam rangka refreshing setelah pusing dengan ujian semester ganjil. Dari basket sampe sepak Tania, eh maksud gue sepak bola.
Kita berenam diskusi pas Shan lagi ke kantin bareng Vera, ngisi bahan bakar, dia kelaperan abis lomba rubik yang sejatinya ga ngeluarin keringet, paling daki rasa srikaya.
Jouly: "Eh bentar lagi Shan Ultah, ngado apa nih?" (semuanya terlihat serius kecuali gue yang lagi nambang upil)
Tania: "Tergantung budget." (sambil mandangin Claire, si Bendahara A7p)
Claire: "kas kita 200 ribu, minggu kemaren kita tekor gara-gara ke time zone mulu tiap hari."
(gue tetep ngupil)
Semuanya tiba-tiba mandang gue dengan tatapan: INI SALAH ELO! dan itu ngebikin gue ciut. Oke fine, itu emang ide gue buat mempersiapkan diri kita biar ga stress ngadepin ujian. Terus salah gue apaaaa?
Gue mandangin langit-langit kelas, barang kali ada jawaban dari sang Kholik.
Jawaban: SALAH LO NGAJAKIN ANAK-ANAK NGABISIN KAS DI TIME ZONE!
-___________- Enggak, enggak bisa.
Gue harus ngejelasin apa motif gue ngajak anak-anak ngabisin kas ke time zone, selain karena yang saku gue yang tipis gara gara kalah tarohan sama Gery sampe ga cukup buat ke time zone tentunya.
Gue: "Tapi kan..." (Tiba tiba gue nyadar kalo gue enggak punya jawaban)
Felis: "Apa ya yang Shan suka tapi harganya terjangkau?" ( ga nanggepin gue)
Gue: "Tapi kan..." (masih memaksa otak buat berputar)
Diana: "duit segitu ya paling dapet kaos." (juga ga nanggepin gue)
Gue: "Tapi kan.."
Dera: "LIZ, AYO SIAP-SIAP, BENTAR LAGI KITA TANDING." (tiba tiba nongol di pintu kelas dan udah make kostum basket tim kelas kita)
Gue: "ARGGGGHH." (mau berubah jadi hulk karena enggak dapet kesempatan ngomong)
kenapa sih gue enggak bisa berargumen saat ini?!
Gue akhirnya dengan patah hati berangkat ke lapangan basket, tapi sebelum perang dengan anak MULTIMEDIA (MM), gue minta restu anak anak dulu, terutama kanjeng mami.
Tania: "Mami doakan kamu menang nak." (mata berkaca idung banjir)
Felis: "udah ah, berangkat aja sono! Gue nitip 3 point 10 bungkus yak."
Gue: (ngejambak felis) "lo kira gue mau jualan gado gado apa?!"
Diana: "Ya udah, lo tanding aja, kita balik duluan, Jouly sama Shan bakal di sini nungguin Lo, kita nyari kado buat Shan." (bijak, bergaya ketua tim mission imposible)
Gue ngangguk.
Claire: "Tapi kadonya apa?"
Gue: "Shan kan nge-kost, kado apa aja deh yang bermanfaat buat dia." (ga kalah bijak tapi enggak tau juga ngado apaan)
Mereka ngangguk.
Pertandingan pun di mulai. Menit-menit awal sih aman tekendali, tapi memasuki menit ke-sepuluh, entah kenapa gue ga konsen banget pas maen. Drible berapa langkah udah kerebut, ngelempar bola ke anak tim gue juga enggak tepat sasaran, malah ngenain si wasit yang idungnya langsung bocor.
Tari: "Liz, fokusss!"
Gue berusaha ngelupain masalah kado Shan dan sebisa mungkin fokus. Anak MM yang bawa bola langsung gue tikung dan gue rebut. Gue dribel dan drible. Ngelewati dan nipu tiap lawan yang mencoba ngerebut buah fokus gue ini.
Dan berhentilah gue pada titik favorit gue buat nyetak angka. Spot yang udah gue ukur seberapa jauh dan tingkat keberhasilannya.
Sejenak gue ngerasa waktu berhenti ketika gue mau ngelempar nih bola.
Semua mata memandang gue dengan mulut ternganga dipenuhi liur. Mata Gery, Dobleh, Jouly juga Shan. Gue menarik nafas.
Ini hadiah buat kalian Fans.... (suara hati kaya aktor utama kalo maen film)
Dan Settttttthhhhh...gue angkat bola di atas kepala gue, bersiap nembak.
Bluuuuuusssssssshhhhhhh (suara angin yang ditabrak bola basket)
Wung-wung-wung-wuuuuuuunnnngggghhhhh (Bola perputar di lingkar ring)
BLUUUUMMMHHHH!
Bola gue ngejebol ring sampe bolong (kalo ga bolong namamya ember)
Gue: "Yeeeeaaaaaaaaaahhhhh!!!" (selebrasi khas punya gue, moon walk)
Tapi yang aneh adalah, anak anak gak terlihat segirang kaya tante tante seperti biasanya, padahal barusan gue 3 point!!!
Tari: "Gue bilang Fokus Liz!"
Gue: "Itu udah Fokus dan itu Masuk!!!" (Girang sepatu girang, girang si ramai-ramai)
Tari: "Masuk sih masuk....Tapi itu ring kita!!!!"
Gue: O__________________O
Gue akhirnya digantiin si Hilda, pemain cadangan. Dan anak-anak basket nyuruh gue pulang dan istirahat, mereka ngira gue sakit.
A7P, sesuai janji, kumpul di basecamp. Awalnya sih mereka alibi buat nyemangatin gue, takut Shan curiga. Apesnya, kesalahan gue di lapangan basket tadi dijadiin topik pembicaraan sampe si Tania dateng dengan kue tart berlilin 18. Tania, kau adalah dewi penolongku!
Shan juga lupa kalo dia ultah, dan pas dia niup lilin di atas kue tart, dia terkejut pas ada kado di hadapan dia.
Kado segede kardus mie goreng dan udah terbungkus rapi dan itu setidaknya mengembalikan mood gue yang hancur berantakan.
Gue: (Bisikin Felis) "Itu apaan?"
Felis: "Yang bermanfaat buat Shan pokoknya." (sok misterius)
Gue: (Ngasih kode ke Claire dengan kedipin mata) "Kadonya apa?"
Claire: (Bales ngedipin mata genit bukan ngasih jawaban)
Gue pun nyerah nanya anak-anak. Tapi rahasia ini harus dipecahkan. Gue pun mulai berspekulasi bak detektif.
Dari bentuknya, pasti di dalemnya sesuatu yang gede dan enggak ada kardusnya, makanya mereka pake kardus mie. Dan sesuatu yang gede itu pasti cocok sama badan Shan yang guedhe juga. Kalo baju atau jaket, Shan udah terlalu banyak. Mereka bilang ini bermanfaat bagi Shan, dan gue juga merintahin mereka yang bermanfaat buat dia sebagai anak kost. Gue tahu jawabannya pasti.....
SELIMUT.
Karena Shan suka tidur dan di kost dia cuma punya selimut tipis.
Oh Tuhan, terimakasih kau telah kirimi mereka ilham yang pas dengan harapanku.... T____T
Kita berada di puncak acara, dimana lagu tiup lilinnya udah berganti dengan lagu buka kadonya.
Shan ngerobek kertas kado dengan brutal, sama brutalnya dengan cara dia makan.
BRUUUEEEEEEKKKKKHHHH
(terlihatlah kulit kardus mie goreng yang telanjang dan seksi.)
JEBBBRUKKHH BREEEEEKKKHH
(Sang kardus hancur oleh tangan berkekuatan hulk milik Shan)
BRRRUUTTTTHHHH BRUTTTTHH BRUUUUUUUUTTTH
(Sayang sekali Diana kelepasan kontrol kentutnya)
Dan JENG JEEEEEEEEEEENNNNGGG!!!! ISINYA ADALAAAHHHH....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(Hayo nungguin ya??? Sama gue juga!)
Tapi Shan masih berusaha membuka bungkus dengan susah payah...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
DAN ISINYA ADALAH.....
sangat jauh dari harapan......
Gue+Shan: "SEM-BA-KO???!!!!!!!!!"
Melihat jejeran MINYAK GOREK, MIE REBUS, MINYAK TELON, MIE GORENG, GULA, TELOR, TERIGU, SHAMPO, SABUN, DETERGEN, PELEMBUT PAKAIAN, BERAS, IKAN SARDEN, SUSU KENTAL MANIS, TEH CELUP DAN JUGA PEMBALUT tersusun dalam kardus ditambah kentut Diana yang baru saja bereaksi di paru-parunya, Shan tiba-tiba tak sadarkan diri..
Claire: (Nelpon ambulans)
Jouly: (Nelpon tukang gali kubur)
Felis: (Bersiap ngadain tahlil-lan)
Gue: (Kejet-kejet) "Sem-semm-bako????!!!"
Tania: "Kan Lo bilang yang bermanfaat buat Shan di Kost??"
Gue: Oh Tuhan, mereka ini.... T_________T (nangis tujuh hari tujuh malem)
HALOO, SELAMAT HARI SENIN YANG DEKET BANGET SAMA HARI MINGGU DAN DATANG TERLALU CEPAT!! :D
Makasih yaa yang udah baca...
Vote komennya di tungguu ;)