ChanSoo: SENIOR

By chansoofestID

142K 12.1K 2.6K

[Highest : #117 in Fanfiction 17/10/17] "CHANSOO Fanfiction Contest Indonesia 2017" Kategori: SENIOR Rule: ... More

DAFTAR ISI (FINAL)
1. My Love from Childhood
2. Always With You
3. MIMPI
5. PENANTIAN
6. My Cold Hearted Boyfriend
7. QUEDATE [NC 17+]
8. NORMANDIA
9. Karma
10. When Kyungsoo Sick
11. WE
12. Bahkan Hingga Maut Memisahkan
13. Heart's Plea
14. RADAR
15. YES! IT'S LOVE
17. Seven Multiplication
18. Forelsket
19. Goresan Waktu
20. Love kyungsoo
21. SECRET LOVE
22. SEMUANYA ADALAH CINTA
23. In The Rain
24. Pen Pals
25. MAPLE (Under An Orange Sky)
26. The End Of Love
27. AMOR CIEGO
28. 24 Hours
29. Dating Sim
30. Young Jeju Orange
31. DARAMA
32. LOVE,LIES
33. YOU ARE MY GUARDIAN ANGEL
34. Second Chance
35. OJOL
36. Kyungsoo
37. Kissing You
38. Flaws6112
39. AIM
40. Hello Baby

4. IT HAS TO BE YOU

4.7K 510 118
By chansoofestID

IT HAS TO BE YOU

By kim_yhena

ONESHOOT

Romance, Hurt/Comfort

.

.

.

.

.

.

🎵BGM : YESUNG - IT HAS TO BE YOU🎵

Happy Reading

October 27th, 2016

Pagi itu seorang pemuda sedang sibuk membuat sarapan, hari ini ia membuat nasi goreng kimchi dengan telur mata sapi sebagai pelengkap. Saat sedang asik memasak, ia mendengar bel pintu rumahnya berbunyi. Pemuda itu mematikan kompornya dan berjalan menuju pintu depan.

'Siapa yang bertamu sepagi ini?'

"Halo, selamat pagi Kyungsoo" sapa seseorang saat pintu rumah itu terbuka

"Ah, hyung? Kenapa hari ini kau datang sangat pagi?" tanya seseorang yang di sapa Kyungsoo itu dengan bingung

"Apa kau lupa? Hari ini tanggal 27, jadi aku mengantarnya pagi. Ini milikmu" kata pemuda itu sambil memberikan sebuah pot berisi bunga forget-me-not dengan warna biru ke tangan Kyungsoo

"Oh astaga! Aku lupa, aku pikir ini tanggal 26. Tapi terimakasih banyak sudah mengingatkan ku" kata Kyungsoo tersenyum, pemuda itu hanya menjawab dengan anggukan

"Um, Minseok hyung, apa kau mau sarapan bersamaku? Kebetulan aku sedang memasak nasi goreng kimchi" tawar Kyungsoo

"Aku ingin sekali, tapi lihatlah bunga-bungaan cantik itu. Mereka harus segera di antar karena akan digunakan untuk acara pernikahan jam sepuluh nanti" ujar Minseok menyesal "Kalau begitu, aku pamit dulu Kyung. Semoga harimu indah" lanjut Minseok sambil tersenyum dan berjalan menuju mobilnya

"Ah baiklah aku mengerti, kalau begitu berhati-hatilah di jalan. Sampai jumpa" kata Kyungsoo sedikit berteriak karena Minseok sudah menjauh

Kyungsoo menutup pintu rumahnya, ia melihat kartu ucapan yang di sematkan di antara bunga forget-me-not yang sangat cantik itu.

To Mine, Park Kyungsoo

Apa kabar mu sayang? Bagaimana dengan forget-me-not? Apa kau suka?

Ia indah bukan? Sama seperti dirimu, indah. Tapi aku memberikannya untuk mengungkapkan betapa rindunya aku hari ini padamu.

Yours,

Park Chanyeol

Kyungsoo tersenyum lebar hingga bibir nya membentuk pola hati setelah membaca kartu ucapan yang lebih mirip surat cinta itu.

Kyungsoo meletakkan pot bunga tersebut ke jendela di dekat dapur dan melanjutkan acara memasak nya yang sempat tertunda sambil bersenandung kecil.

'Hari ini akan menjadi hari yang hebat, terimakasih sayang' batin Kyungsoo sambil tersenyum


***

November 12th, 2016

To : Minseok Hyung

Hyung, pagi ini aku akan ada di toko ku. Bisakah kau mengantar bungaku kemari?

To : Kyungsoo

Baiklah aku akan mengantarnya kesana.

Tapi hari ini aku akan mengantarnya pukul 10.00 a.m, tak apa kan Kyungsoo?

To : Minseok Hyung

Ah, tak apa hyung. Aku akan menunggumu..

Aku sangat penasaran apa yang dia kirim hari ini ^^

To : Kyungsoo

Dia mengirimkan sesuatu yang sangat indah, tunggulah..

To : Minseok Hyung

Baik, aku akan menunggu. Kau berhati-hatilah di jalan, sampai jumpa hyung..

To : Kyungsoo

Oke sampai jumpa :)

---

10.00 a.m at Kyungsoo's Kitchen

Klinggg

Suara lonceng di pintu Kyungsoo's Kitchen itu berbunyi menandakan ada seseorang yang masuk ke dalam cafe tersebut, membuat Kyungsoo yang sedang duduk di meja kasir mengucapkan "Selamat datang di Kyungsoo's Kitchen.." lalu mendongak memberikan senyum ramah pada pelanggan yang datang, tapi kali ini bukan pelanggan yang datang melainkan Minseok

"Kau datang Hyung?" tanya Kyungsoo ramah "Ahh, sungguh sangat cantik.." kata Kyungsoo kagum pada bunga yang diberikan oleh Minseok padanya

"Tentu cantik, sama seperti yang menerimanya" jawab Minseok sambil menggoda Kyungsoo

"Aku tidak cantik hyung! Aku hanya di anugerahi wajah yang mempesona" jawab Kyungsoo sambil mempoutkan bibirnya

"Haha kau sangat percaya diri" kata Minseok sambil menggelengkan kepalanya

"Setidaknya itulah yang dikatakan 'dia' padaku" jawab Kyungsoo sambil tersenyum

"Sungguh aku iri dengan cinta kalian.."

"Tak ada yang bisa kami lakukan selain saling mencintai Hyung" jawab Kyungsoo lembut

"Baiklah aku harus pergi Kyung,"

"Apa kau tidak ingin makan kue dulu?" tanya Kyungsoo, Minseok menggeleng

"Aku akan pergi kencan dengan Jongdae, jika aku makan sekarang maka aku akan sangat kekenyangan nanti" kata Minseok sambil tertawa renyah "Baiklah, aku pergi dulu. Bye Kyung.."

"Sampai jumpa Hyung, terimakasih bunganya" jawab Kyungsoo sopan

Selepas Minseok pergi, seperti biasa ia akan membaca pesan cinta dari kekasihnya di dalam kartu ucapan yang di sematkan diantara bunga Tulip Variegated yang indah itu


To My Beautiful Park Kyungsoo,

Tulip Variegated, apa kau menyukainya?

Saat pertama kali melihat bunga ini, aku langsung teringat padamu, pada mata indah itu..

Mata berwarna hazel brown yang selalu kurindukan..

Someone who loved you,

Park Chanyeol

'Kenpa dia senang sekali menggodaku dengan kata-kata manis seperti ini!' gumam Kyungsoo sambil memegangi pipinya yang memanas hanya dengan kata-kata orang yang sangat di cintai nya itu


***

June 3rd, 2014

Seorang pemuda berjalan melewati jalan setapak menuju tempat nya bekerja, memang bukan sebuah pekerjaan yang menghasilkan banyak uang. Tapi pemuda itu sangat mencintai pekerjaan nya.

'Ah, dia datang!'

Pemuda tinggi itu tersenyum sangat manis melihat pujaan hatinya datang dari kejauhan. Ia terus tersenyum seperti orang yang kehilangan akal sehatnya.

Sudah satu tahun ia mengenal pujaan hatinya itu, tapi hingga saat ini dia pun masih ragu untuk mengungkapkan perasaannya.

"Ini untukmu! Ibu membuatkannya untukmu" kata pemuda tinggi itu sambil menarik paksa lengan pemuda lainnya untuk menerima kotak berisi kue yang sedari tadi di bawanya.

"Apa kau tidak bisa melakukannya dengan pelan?" tanya pemuda yang lain

"Apa maksudmu?" pemuda tinggi itu malah balik bertanya

"Kau sangat kasar, padahal sebenarnya kau bisa memberikan aku kotak ini dengan pelan dan sopan"

"Tsk! Kau-" Belum selesai pemuda tinggi itu menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba seorang anak kecil berlari ke arah mereka dan memeluk pemuda yang lebih mungil

"Kyungie hyuuung, Hunie sangat merindukanmuu~" ucap anak kecil itu dengan manja

"Aigoo, baru kemarin bertemu kenapa kau sudah merindukanku pangeran kecil" kata pemuda mungil itu sambil mengusak rambut anak kecil yang sedang memeluknya

"Kyungsoo hyung gendong aku~" pinta anak kecil itu

"Hei anak nakal, bagaimana bisa Kyungsoo menggendong mu? Lihat, tangan kanannya memegang tongkat dan tangan kirinya memegang kotak kue" kata pemuda yang paling tinggi dengan kesal

"Kalau begitu.." sang anak kecil menarik tongkat Kyungsoo, melipatnya dan mengambil kotak kue di tangan kiri Kyungsoo lalu semua barang itu ia berikan kepada pemuda yang paling tinggi diantara mereka, kemudian berkata "Chanyeollie hyung yang bawakan ini semua.."

"Sehunnie apa yang kau lakukan? Aku tidak bisa berjalan jika tak menggunakan tongkatku" kata Kyungsoo pelan

Anak itu tetap memaksa Chanyeol memegang barang barang milik Kyungsoo di tangan kanannya kemudian menarik Kyungsoo mendekat, menautkan jemari Chanyeol dan Kyungsoo hingga mereka berpegangan "Chanyeollie Hyung akan mengantar kita ke dalam, benar kan hyung?" tanya anak kecil itu -Sehun- dengan polos

Kyungsoo hanya diam sedangkan Chanyeol tersenyum sangat lebar sesaat, namun wajah nya kembali ia buat datar agar tak ada yang mengetahui betapa senang ia menggandeng tangan pemuda mungil itu

"Baiklah, ayo cepat" ucap Chanyeol datar

Kyungsoo berjongkok dan menggendong Sehun di lengan kirinya dan lengan kanan nya masih di genggam dengan erat oleh Chanyeol. Mereka berjalan menuju taman belakang dimana anak anak yang lain sedang menunggu.


***

November 27th, 2014

"Hai Kyungsoo..." sapa Chanyeol dengan semangat

"Ya, hai" Kyungsoo hanya menjawab seadanya

"Apa kau ada waktu sore nanti? Eum, aku ingin mengajakmu pergi"

"Kemana?"

"Masih rahasia. Kalau kau ikut denganku, aku jamin kau akan suka.."

Kyungsoo masih berpikir dan diam cukup lama membuat Chanyeol tak sabar menunggu "Ayolah, sekali kali kau harus keluar mencari udara segar! Ini akan sangat menyenangkan!"

"Hmm baiklah, tapi..." sebelum Kyungsoo menyelesaikan kata katanya Chanyeol lebih dulu memotong dengan "Tak ada tapi, hanya jawab iya atau tidak!" tegas Chanyeol

"Iya, aku mau" jawab Kyungsoo, Chanyeol tersenyum sangat lebar. Akhirnya ia bisa mengajak Kyungsoo pergi keluar setelah di tolak berkali kali oleh namja manis itu dengan berbagai alasan

'Tak ada salahnya sesekali keluar rumah, lagipula ada Chanyeol bersamaku'

---

Chanyeol menunggui Kyungsoo selesai bekerja sampai pukul 16.30 p.m.

Kyungsoo bekerja di panti asuhan milik keluarga Nyonya Choi di daerah Busan, setiap hari Kyungsoo hanya akan berjalan kaki karena jarak panti dan rumahnya hanya sekitar 600 meter. Pekerjaan Kyungsoo cukup sederhana hanya mencuci pakaian anak anak menggunakan mesin cuci, menjaga anak anak saat mereka bermain, menyiapkan makanan mereka, hanya itu. Walaupun pekerjaan nya terkadang terasa melelahkan tapi Kyungsoo sangat menyukainya karena ia bisa bermain bersama mereka. Kyungsoo sangat suka dengan anak kecil, apalagi anak anak panti ini sangat mandiri, cerdas dan banyak membantu Kyungsoo dalam pekerjaannya karena mereka merasa iba dengan keterbatasan yang dimiliki pemuda mungil itu.

"Chanyeol? Apa kau disana?" tanya Kyungsoo sambil menengok ke ruang tamu

"Bagaimana kau tau aku disini? Padahal aku hanya diam tak melakukan apapun" tanya Chanyeol heran

"Aku bisa mencium parfum milikmu" jawab Kyungsoo malu-malu

"Ahh, jadi kau menghafal wangi tubuhku?" goda Chanyeol

Blush~

Pipi Kyungsoo memerah mendengar kata-kata itu.

"Ap-apa maksudmu?! Aku tidak" elak Kyungsoo

"Kau iya.."

"Tidak!"

"Baiklah, kau iya"

Kyungsoo menunduk malu sedangkan Chanyeol hanya tertawa puas melihat wajah Kyungsoo yang semakin memerah.

"Menyebalkan!" gerutu Kyungsoo "Jadi atau tidak Dokter Park? Kalau tidak jadi aku akan pulang saja" lanjut Kyungsoo

"Tentu saja jadi, ayo.." Chanyeol menggenggam tangan Kyungsoo dan masuk ke dalam mobilnya.

Perjalanan ini sangat lama hingga Kyungsoo merasa bosan tapi ia tak melakukan apapun untuk mengatasi rasa bosannya.

Mereka berdiam diri dan tak ada yang membuka suara hingga Chanyeol merasa kalau ini sangat tidak benar. Ia berinisiatif membuka kap mobilnya, Kyungsoo merasa angin menerpa rambutnya dan ia memejamkan mata "Apa tak apa jika seperti ini? Aku membuka kap mobilku, kurasa begini akan mengatasi rasa bosan mu" ucap Chanyeol, Kyungsoo hanya mengangguk dan tersenyum. Ia mengulurkan tangan kanan nya keluar jendela merasakan angin yang sangat kencang dan mencoba menangkap angin itu, sungguh ini adalah pengalaman berkendara yang sangat menyenangkan dalam hidupnya setelah kecelakaan beberapa tahun lalu yang merenggut nyawa kedua orang tuanya. Selama bertahun tahun Kyungsoo trauma dengan mobil tapi beberapa bulan terakhir Chanyeol membantunya menghilangkan trauma dengan perlahan mencoba mangajaknya berkendara, awalnya hanya berkeliling sekitar tempat tinggal Kyungsoo namun lama kelamaan Chanyeol jadi sering mengajaknya keluar -meskipun sangat sulit membujuk Kyungsoo keluar- hingga akhirnya rasa trauma yang menghantui Kyungsoo perlahan lahan hilang berkat Chanyeol. Chanyeol benar benar seorang Dokter pribadi yang handal meskipun pria tinggi itu bukan benar benar Dokter pribadi Kyungsoo namun ia sangat senang dengan kebaikan hati Chanyeol padanya.

Chanyeol sungguh takjub dengan pemandangan yang ia lihat, rambut halus yang beterbangan di terpa angin, bulu mata lentik, mata bulat yang sangat indah, bibir ranum yang melengkung ke atas di tambah dengan lembayung senja yang menemaninya. Sungguh cantik dan sempurna! Chanyeol berfikir mungkin Tuhan sedang sangat bahagia saat menciptakan Kyungsoo, sungguh Chanyeol telah jatuh ke dalam pesona itu berkali kali namun ia tak pernah menyesal telah jatuh cinta karena hati nya sangat bahagia hanya dengan melihat wajah itu tersenyum.

Chanyeol hampir saja kehilangan kendali, ia lupa saat ini ia sedang mengendarai mobil. Beruntung karena ia cepat tersadar, karena jika tidak maka mereka tak akan selamat. Chanyeol menertawai dirinya sendiri yang seperti orang gila dan mengusik Kyungsoo

"Kenapa kau tertawa? Apa kau menertawaiku?"

"Tidak, aku hanya menertawai diri sendiri"

"Memangnya ada apa?"

"Tak ada apapun.."

"Kau gila!"

"Ya, kupikir juga begitu.." aku memang gila, lebih tepatnya menggilaimu

Kyungsoo hanya menggelengkan kepalanya dengan tingkah Chanyeol, tak lama berselang Kyungsoo merasa laju mobil Chanyeol semakin pelan.. pelan.. dan berhenti.

Chanyeol mematikan mesin mobilnya, turun dengan cepat dan membuka pintu untuk Kyungsoo, pemuda mungil itu kaget saat Chanyeol menyuruhnya untuk tetap duduk kemudian ia merasa tangan besar Chanyeol memegang kakinya dan membuka sepatu yang ia kenakan

"A-apa yang kau lakukan?" tanya Kyungsoo kebingungan

"Melepas sepatumu tentu saja" jawab Chanyeol enteng

"Maksudku, untuk apa kau melakukannya?"

Chanyeol tak menjawab pertanyaan itu, "Chaa.. Sekarang turunlah" kata Chanyeol sambil membimbing Kyungsoo dengan memegang tangannya

Kyungsoo merasa ia bukan menginjak tanah, tapi sesuatu yang lain..




Pasir?

Apa mungkin? Apa mungkin ini..


"Pantai! Dugaanmu benar.." kata Chanyeol, lagi lagi ia bisa membaca isi pikiran Kyungsoo hanya dengan menatap ekspresinya

"Sungguh?" wajah Kyungsoo berbinar dan ia tersenyum sangat lebar membuat Chanyeol terkekeh geli melihatnya

"Ayo, kemarilah.." Chanyeol menarik tangan Kyungsoo lembut, Kyungsoo melangkah pelan dan mengikuti Chanyeol. Mereka berjalan hingga ke bibir pantai dan kaki mereka tersapu oleh sisa ombak yang datang, Kyungsoo kaget dan reflek mundur satu langkah

"Tak apa, jangan takut. Ada aku disini" ujar Chanyeol lembut kemudian Kyungsoo mencoba maju menyejajarkan langkahnya dengan Chanyeol dan lagi lagi Kyungsoo tak dapat menahan senyum nya kala Chanyeol semakin menggenggam erat tangannya dan mereka berdua berjalan dengan pelan menyusuri bibir pantai dengan kaki telanjang.

"Apa kau suka?" tanya Chanyeol, Kyungsoo mengangguk antusias

"Gomawo Channie.." ujar Kyungsoo pelan


Apa itu?

Channie?

Apa Chanyeol tak salah dengar?


"Eum.. A- apa kau tidak suka aku panggil begitu?" tanya Kyungsoo takut takut karena Chanyeol hanya diam

"Tidak! Aku sangat suka.. Bisakah kau panggil aku seperti itu saja mulai sekarang?"

"Huh?"

Chanyeol menggenggam kedua tangan Kyungsoo dan kini posisi mereka saling berhadapan, Kyungsoo bingung sebenarnya apa yang di lakukan Chanyeol

"Kyung, sebenarnya aku ingin mengatakan hal ini sejak lama.. Hanya saja aku berfikir berkali kali sebelum mengungkapkannya padamu. Aku telah mengenalmu selama 1 tahun, 6 bulan, 12 hari dan sejak pertama melihatmu di panti waktu itu aku tak bisa melupakanmu bahkan setiap malam aku hanya memikirkanmu.."

"Do Kyungsoo, aku mencintaimu. Will you marry me?" tanya Chanyeol lantang tanpa ragu

Kyungsoo hanya diam membisu, kepalanya pusing

Apa yang sebenarnya terjadi?

Apa ini mimpi?


Chanyeol mengangkat dagu Kyungsoo agar dapat melihat wajah cantiknya namun ia tertegun..

"Apa kau sedang mempermainkan ku? Apa menurutmu ini lucu?" tanya Kyungsoo dengan air mata yang mengalir di sudut matanya

"Apa yang kau bicarakan? Aku tak berniat mempermainkanmu! Apa aku terlihat sedang bercanda dengan kata kataku?"

Air mata Kyungsoo turun semakin deras, ia tak dapat mempercayai kata kata Chanyeol barusan

"Apa yang kau lihat dariku? Aku buta, aku cacat!! Aku tak pantas untukmu!" ucap Kyungsoo setengah berteriak

"Kyungsoo! Aku tak pernah melihat kekuranganmu, bagiku semua yang ada padamu adalah sebuah kelebihan. Aku tulus mencintaimu"

"A- aku.. Aku cacat Park Chanyeol! Aku buta! Apa yang kau harapkan dari pria cacat sperti- mmpphh.."

Chanyeol membungkam mulut Kyungsoo dengan cepat, hatinya sakit saat Kyungsoo mengatakan bahwa pria itu cacat, pria itu buta. Chanyeol tak suka kata kata itu. Bagi Chanyeol, Kyungsoo yang saat ini bersamanya sudah sangat sempurna.

Ciuman itu semakin dalam dan menuntut, Chanyeol mengungkapkan semua perasaannya dalam ciuman itu. Kyungsoo terus memukul punggung Chanyeol agar ia melepaskan ciuman itu karena sungguh Kyungsoo butuh oksigen untuk bernafas. Pada akhirnya Chanyeol melepaskan ciuman Itu dan memberi jarak pada mereka berdua. Chanyeol menangkup kedua pipi Kyungsoo dan mengusap lelehan air mata dengan ibu jarinya kemudian mengecup kening Kyungsoo lama, lembut, pelan.. Penuh perasaan.

"Aku mencintaimu, kumohon hiduplah bersamaku.." pinta Chanyeol, Kyungsoo menggenggam erat ujung kemeja Chanyeol

"Apa kau mau hidup bersamaku Kyungsoo?" tanya Chanyeol final, Kyungsoo mengangguk dan Chanyeol langsung membawa pemuda manis itu dalam dekapannya saat mendapat jawaban 'ya' dengan anggukan itu. Kyungsoo menangis sejadi jadinya dalam dekapan hangat Chanyeol, ia tak percaya cintanya pada Dokter muda, mapan dan baik hati itu terbalas. Ini seperti mimpi. Jika pun ini mimpi Kyungsoo tak pernah ingin bangun.

"Terimakasih, kau adalah hadiah ulang tahun ku yang terindah.." ucap Chanyeol lembut, pemuda itu melepaskan pelukan mereka, merogoh sakunya dan mengambil cincin yang telah ia siapkan. Ia menggenggam tangan kiri Kyungsoo dan menyematkan cincin emas putih sederhana di jari manis itu. Sangat pas dan cantik.

***

January 12th, 2015

"Baek.. Kumohon bantulah aku, kau adalah orang yang sangat aku percaya"

"Tidak! Sudah cukup aku merelakan kau menikah dengannya! Aku tidak mau melakukannya Chanyeol!"

"Lalu aku akan meminta bantuan pada siapa lagi jika bukan kau? Aku hanya memilikimu sebagai sahabat"

"Apa hanya itu aku di matamu? Tak bisakah kau menatap ke arahku sekali saja Yeol?"

"Kau tau aku mencintainya lebih dari apapun, aku tak bisa berpaling darinya maafkan aku Baekhyun..."

"Aku memohon padamu untuk yang pertaman dan terakhir, aku hanya ingin kau yang melakukan operasi transplantasi kornea padanya. Dengan begitu aku akan pergi dengan tenang"

"Jangan bicara omong kosong Dokter Park! Kau masih punya kesempatan!!"

"Kau yang paling tau aku tidak memiliki kesempatan lagi, sebelum aku mati aku ingin Kyungsoo dapat melihat dengan mataku Baek.."


Baekhyun menangis dengan keras di dalam ruangan miliknya mengingat percakapannya dengan Chanyeol beberapa menit yang lalu, dada nya sakit, sangat sakit melihat Chanyeol begitu mencintai istrinya -Kyungsoo-. Baekhyun terus memukul mukul dadanya yang terasa sangat sesak itu, bagaimana mungkin Chanyeol memintanya untuk melakukan operasi transplantasi kornea milik Chanyeol kepada Kyungsoo. Ini gila!

---

"Sayang.. Aku pulang" Chanyeol berjalan ke arah dapur dan menemukan Kyungsoo sedang menyiapkan makan malam, ia tersenyum

"Oh, Sayang.. Aku baru saja selesai menyiapkan makan malam, kemarilah"

Chanyeol berjalan ke arah Kyungsoo, ia mengecup kening dan bibir Kyungsoo bergantian "Selamat ulang tahun, sayangku" Chanyeol menyatukan kening mereka, ia sangat suka posisi seperti ini. Bisa memandang Kyungsoo dalam jarak sedekat ini tak pernah membuatnya bosan. Ia memberikan sebuket bunga Baby's Breath pada Kyungsoo "Baby's Breath, untukmu.."

Kyungsoo tersenyum sangat lebar, ia tak dapat menahan rasa gembira yang meletup letup dalam dadanya. Sejak menikah Chanyeol selalu memperlakukannya dengan lembut dan romantis, selalu memberinya bunga bunga yang cantik. Kyungsoo suka.

"Terimakasih, aku suka.."

"Kau ingin hadiah apa dariku?"

"Kau.. Aku ingin kau Channie.."

"Aigoo, apa kau sedang menggodaku?"

Kyungsoo tersipu

"Ayo kita makan dulu, nanti makanannya akan dingin" kata Kyungsoo, Chanyeol hanya mengiyakan dan mereka makan dengan tenang seperti biasanya. Selesai makan Chanyeol menarik tangan Kyungsoo

"Ayo temani aku mandi, aku sangat lelah," pinta Chanyeol

"Kau duluan, aku akan menyusul. Aku harus membereskan ini dulu" jawab Kyungsoo

"Tak perlu, biarkan seperti itu. Aku ingin kau mandi bersamaku dan tak ada penolakan" Ucap Chanyeol final, Kyungsoo hanya menurut saja dan mereka mandi bersama. Acara mandi bersama itu berlangsung panas oleh gairah dan berlanjut hingga ke dalam kamar.

---

"Sayang,"

"Hnn?"

"Apa yang akan kau lakukan pertama kali saat dapat melihat lagi?"

"Aku.. Aku ingin melihat wajahmu, aku tak akan berhenti menatapmu walaupun aku sudah bosan"

"Kau bahkan bisa melakukan hal yang lebih dari sekedar menatap padaku"

"Jangan menggodaku!" Kyungsoo memukul dada Chanyeol pelan, Chanyeol hanya terkekeh saja. "Aku sudah mendapatkan donor mata untukmu.." kata Chanyeol pelan, Kyungsoo bangkit terduduk karena kaget

"Apa kau sedang bercanda?"

"Aku tak pernah bercanda dalam setiap ucapanku.." Chanyeol ikut bangkit duduk, Kyungsoo langsung memeluknya dan menangis bahagia

"Gomawo Channie, gomawo.. Aku sangat mencintaimu"

Chanyeol tersenyum bahagia mendengar ucapan itu dari Kyungsoo


Aku menyetujuinya, aku akan melakukannya. Demi kau, bukan demi Kyungsoo

Terimakasih banyak Baek, aku menyayangimu. Kau sahabat terbaikku..

Aku sedang mencari donor mata lain untuk Kyungsoo jadi aku berharap kau terus berjuang melawan kanker otakmu dan tetaplah hidup bersamanya

Aku sedang berusaha, tapi sepertinya penyakit ini tak memberikanku kesempatan hehehe...

Jangan tertawa, aku tak suka mendengarnya. Aku harus bekerja, sampai jumpa.

Sampai jumpa Baekhyuniee..


***

December 24th, 2015

"Ayo Kyungsoo kita harus ke rumah sakit"

"Eomma apa Chanyeol benar benar sibuk sampai tak bisa menemaniku operasi?"

"Ne.. Dia benar benar sibuk di Seoul, ia akan menelepon mu nanti"

Kyungsoo menghela nafas kecewa, sudah satu minggu Chanyeol pergi berpamitan akan bertugas di Seoul dan ia mengatakan Kyungsoo harus pergi operasi bersama eommanya.

"Baiklah, ayo kita berangkat eomma.."

---

Operasi transplantasi kornea itu berlangsung selama 3 jam dan berjalan lancar. Operasi di pimpin oleh Dokter utama Byun Baekhyun dan Dokter pendamping Kim Taehyung.

Kyungsoo sadar setelah satu jam berada dalam pengaruh obat bius, saat itu Baekhyun sedang memeriksa kondisinya

"Selamat Kyungsoo, operasi berjalan dengan lancar. Kami akan membuka perban ini besok karena kornea baru anda memerlukan penyesuaian" ucap Dokter Byun

"Apa besok saat perban di buka, aku akan bisa melihat Dok?" tanya Kyungsoo

"Tentu Kyungsoo, saat perban ini di buka kau akan bisa melihat lagi"

"Terimakasih Tuhan, aku tak bisa lebih bersyukur dari pada ini. Ini anugerah terbaik setelah kau memberi Chanyeol padaku.." ucap Kyungsoo dengan menangkupkan tangannya


Chanyeol..

Apa kau bahagia sekarang?

Besok dia dapat melihat lagi..




Dengan matamu...




Baekhyun memegang dadanya yang sakit, ia menahan suaranya agar tidak bergetar "Baiklah anda harus istirahat, saya permisi.."

"Terimakasih Dok" jawab Kyungsoo tersenyum senang


***


December 25th, 2015

Dokter Byun membuka perban di mata Kyungsoo perlahan dan hati hati, "Silahkan buka mata anda, perlahan saja dan jangan terburu buru.."

Kyungsoo mencoba membuka kelopak matanya perlahan, ia takut, ia takut saat membuka mata semua akan gelap. Seperti dulu.

Tapi Dokter Byun telah mendorongnya dan memberinya pengharapan bahwa ia bisa melihat cahaya lagi, Kyungsoo menguatkan hatinya. Ia ingin melihat, ia ingin melihat Chanyeol setelah ini. Ini demi Chanyeol.

Mata itu terbuka sepenuhnya, Kyungsoo mengerjap membiasakan bias cahaya memasuki matanya. Ini terang, ia bisa melihat sesosok dengan jubah putih, seorang wanita paruh baya yang sangat cantik dan dua orang perawat.

"Kyungsoo apa kau bisa melihatku?" Kyungsoo mengangguk "Baiklah aku akan memeriksa matamu dulu.." Dokter Byun mengarahkan senter kecil ke mata Kyungsoo untuk mengecek apakah mata itu dalam kondisi baik. Dan mata itu sangat amat baik. Baekhyun menangis, ia tak dapat menahan air matanya "Matamu dalam kondisi baik, aku permisi.." kata Baekhyun sambil berjalan terburu keluar ruang rawat Kyungsoo

Kyungsoo melihat punggung Baekhyun menjauh, ia bingung. Kemudian ia melihat ke arah wanita paruh baya tadi dan Kyungsoo mendapati keadaan yang sama. Wanita itu menangis. Sebelum Kyungsoo mengajukan pertanyaan wanita itu memberikan sebuah kotak berwarna krem padanya lalu pergi keluar ruangan.

'Ada apa sebenarnya? Kenapa mereka semua menangis?'

Kyungsoo membuka kotak itu, mungkin disana ada jawaban kenapa orang orang itu menangis,

Dalam kotak itu Kyungsoo menemukan foto fotonya bersama Chanyeol, dalam sebuah foto mereka tersenyum, di foto yang lain Kyungsoo sedang duduk merajut, foto yang lain lagi Chanyeol menciumnya. Kyungsoo tersenyum memandang foto foto itu. Ia mangamati wajah Chanyeol lamatlamat

'Ternyata benar, kau sangat tampan'

'Aku suka foto ini, kami tersenyum sangat bahagia'

Kyungsoo membuka sebuah kertas yang sepertinya surat

To My World,

Park kyungsoo..

Sayang, apa kau sudah melihat foto foto kita?

Aku tampan bukan?

Maaf tak bisa menemanimu saat kau operasi, aku sangat menyesal..

Aku sangat ingin berada disana, tapi aku tak bisa

Kau tau? Takdir sangat lucu. Saat aku ingin selalu bersamamu Tuhan justru punya rencana lain, ia memberiku kanker otak. Aku ingin bertahan dan menjadi tua bersamamu, tapi ini sangat sakit jadi aku menyerah..

Maaf karena menyerah dan meninggalkanmu, saat kau membaca surat ini maka aku sudah tak ada di dunia ini lagi.. Tapi aku lega karena bagian diriku akan selalu bersamamu.

Mata itu.. Adalah milikku..

Aku senang kau bisa melihat dengan mataku, dengan begini aku akan pergi dengan tenang

Your husband,

Park Chanyeol

Ini tidak mungkin..

Bagaimana bisa?

Hah, ini pasti mimpi!

Kenapa, ke.. Kenapa?

Tanpa sadar air mata Kyungsoo jatuh, bahkan sangat deras. Kyungsoo memukul mukul kepalanya yang terasa sakit, bukan hanya kepala tapi kenapa hatinya juga sakit? Bukankah ini hanya mimpi?

Saat Kyungsoo sadar ini bukan mimpi, ia menangis sangat keras, meraung, memukul dadanya yang sangat sakit. Tidak mungkin Chanyeol pergi, dia hanya bertugas.. Tidak mungkin Chanyeol meninggalkannya.. Dia hanya sedang di Seoul

"AARRGGHHH CHANYEOL!!" Kyungsoo berteriak memanggil manggil nama Chanyeol, tapi pria itu tak datang padanya. Kyungsoo melepaskan infus dan berlari keluar ruangan mencari siapapun yang dapat menjelaskan keadaan ini padanya

Disana..

Disana Dokter Byun menangis bersandar pada tembok dan ibu mertuanya juga menangis terduduk

"Eomma.. Eomma tolong katakan dimana Chanyeol? Surat ini hanya lelucon kan?" Kyungsoo berlutut di depan ibu mertuanya dan wanita itu tak menjawab apapun dan tetap menangis, ia berlari ke arah dokter Byun

"Dokter Byun, tolong katakan padaku ini bukan mata Chanyeol! Tolong katakan Chanyeol masih hidup!" Kyungsoo memegang kedua telapak tangan Dokter Byun dengan kuat, Dokter Byun hanya bisa menangis

"Dokter Byun kembalikan mata ini pada Chanyeol! Aku tak ingin mata ini, aku ingin Chanyeol! Aku tak ingin apapun.. Aku tak ingin melihat, aku hanya ingin Chanyeol! Tolong kembalikan ia padaku!!"

"Kyungsoo.. Ia sudah tak ada, ia sudah meninggal"

"Tidak!! Chanyeol-ku masih hidup! Ia hanya bertugas ke Seoul.. Eomma aku benar kan? Chanyeol ada di Seoul kan?"

"...."

"Eomma jangan diam tolong jawab aku eomma!" Kyungsoo berteriak frustasi

Kyungsoo tak mendapat jawaban apapun selain kenyataan menyakitkan, ia jatuh terduduk di lantai rumah sakit yang dingin.

"AAARRRGGHHH!!!"

"TUHAN KEMBALIKAN CHANYEOL-KU! AKU INGIN CHANYEOL! AKU HANYA INGIN DIA"

"AKU TAK INGIN MATA!! AKU TAK INGIN APAPUN! AKU INGIN CHANYEOL-KU TUHAN.... KENAPA KAU TAK ADIL PADAKU...."

Kyungsoo terus berteriak, menangis dan meraung karena frustasi sampai ia jatuh pingsan.


***

December 27th, 2015

Kyungsoo duduk termenung menghadap jendela, sejak pertama ia bisa melihat dan mendapati kenyataan bahwa Chanyeol telah meninggal Kyungsoo tak bisa berhenti menangis.

Chanyeol nya, satu satunya alasan ia hidup, yang menjadi cahaya nya dalam kebutaan yang gelap, alasannya tersenyum kini sudah pergi..

Kyungsoo tak ingin hidup lagi, tak ada lagi alasan baginya untuk hidup karena Chanyeol telah pergi.

Saat sedang melamun, ia mendengar bel pintu rumahnya berbunyi.

Ia turun dan membuka pintu. Minseok ada disana, membawa bunga White Rose di tangannya.

"Hai Kyungsoo, apa kau mengingatku?" tanya Minseok

"Kau Minseok hyung kan? Pemilik toko bunga langganan Chanyeol?"

Minseok mengangguk "Benar, ini untukmu" kata Minseok sambil memberikan bunga itu pada Kyungsoo

Kyungsoo menerima bunga itu dengan tatapan bingung

"Boleh aku masuk?"

Kyungsoo membiarkan Minseok masuk dan mempersilakannya duduk, Minseok menjelaskan maksud kedatangannya dan alasan ia memberikan bunga pada Kyungsoo. Chanyeol memintanya mengantar bunga pada Kyungsoo setiap tanggal 12 dan 27 setiap bulannya dengan daftar bunga yang telah di buat Chanyeol beserta kartu ucapan berisi kata katanya. Bunga bungaan itu harus di rahasiakan dari Kyungsoo karena Chanyeol memberinya sebagai kejutan.

Setelah mendengar semua penjelasan Minseok, Kyungsoo tersenyum dalam tangis bahagia. Chanyeol tak benar benar pergi, kasih sayangnya masih tertinggal.

My love, Park Kyungsoo

Bagaimana White Rose?

Bunga ini melambangkan cintaku yang tulus padamu..

Jangan bersedih sayang, ingat mataku bersamamu dan hatiku ada padamu...

Aku sudah tenang disini

Hiduplah dengan baik, memasaklah seperti biasa dan jalankan toko roti yang sudah aku titipkan pada eomma

Itu hadiah untukmu

Yours,

Park Chanyeol

***

November 27th, 2016

Seperti biasa setiap tanggal 27, Kyungsoo akan menerima bunga dari Minseok. Kali ini ia menerima Michaelmas Daisy,

Kyungsoo mulai membaca pesan Chanyeol dengan hati yang bahagia, bagaimanapun bunga ini berwarna ungu cerah yang pasti memiliki arti yang bagus juga

To Do Kyungsoo,

Kyung, kurasa sudah saatnya kau bangkit dan memulai hidupmu yang baru

Carilah seseorang yang bisa menjagamu dengan baik..

Aku tak ingin kau hidup sendirian dan merasa kesepian

Ini adalah bunga terkhirku untukmu,

Kau tau artinya Michaelmas Daisy? Itu artinya Selamat Tinggal...

Park Chanyeol

Tidak..

Kyungsoo tak ingin ada kata selamat tinggal di antara mereka.

Kenapa Chanyeol seperti ini?

Kyungsoo mengambil kunci mobil dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata.

Kyungsoo berhenti di bawah bukit, ia memarkirkan mobilnya dan menaiki bukit itu sambil membawa Michaelmas Daisy miliknya.

"Apa kau menginginkan selamat tinggal? Kau akan mendapatkannya Park Chanyeol.." Kyungsoo berteriak frustasi di pinggir tebing yang mengarah ke laut lepas


Di kehidupan selanjutnya, aku berharap aku tetap menjadi Do Kyungsoo dan jatuh cinta lagi pada Park Chanyeol tapi, dalam keadaan yang lebih baik....

Bunga bunga Michaelmas Daisy itu beterbangan seiring tubuh Kyungsoo yang hilang di telan ombak lautan lepas.

END

🍀🍀🍀🌸🌸🌸🍀🍀🍀

Terimakasih untuk seluruh pembaca

Mohon maaf kalau ada typo dan kesalahan penulisan, Yena hanya manusia biasa

vote dan comment kalian sangat berharga

Yena

🍀🍀🍀🌸🌸🌸🍀🍀🍀

Continue Reading

You'll Also Like

558K 57.1K 28
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
AZURA By Semesta

Fanfiction

214K 10.3K 23
Menceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendap...
83.5K 8K 32
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
201K 21.7K 41
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...