Dimas(ManXBoy)

By Farelino

1.2M 36K 2.1K

Cover: @Adistyadistya šŸŽ–ļø5 - Gay (1 April 2019) šŸŽ–ļø1- BL ( 9 April 2019) Mengandung BL addicted, kisah HOMBRE... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16(2)
17
18
19
20
21
22

16 (1)

56.2K 1.3K 113
By Farelino

Liam melorotkan celanaku sampai lutut, tangan kanannya semakin aktiv mengocok penisku sampai tegang sempurna dan mengeluarkan precum, aku menggigit bibir bawah menahan desahan saat Liam mengulum daun telingaku lebih intens, tubuhku menggeliat sebagai respon.

Aku sudah akan mencapai orgasme dan hampir menembakan sperma ku, tapi sialnya Liam dengan sengaja menghentikan servis-nya, membuatku mendesah kecewa.

Liam membalikan tubuhku hingga kami saling berhadapan, kulihat dia tersenyum menggoda saat melihatku sange berat.

"Dimas sange?"

Aku mengangguk tak sabaran, menubruk tubuh Liam dan menempatkan kepalaku mengendusi lehernya. "Eum, Liam."

"Eh, Dimas udah gak sabaran." Kekeh Liam mengecup pucuk kepalaku, dan dengan senang hari Liam langsung membantuku meloloskan pakaian dari tubuhku, hingga aku pun naked tanpa sehelai benangpun.

Aku mengedarkan pandangan ke sisi seberang, kulihat kelakuan tiga orang lainnya yang sudah bergumul penuh nafsu diatas ranjang usang yang ada disana, Yodi asyik ng'fuck lubang pantat Aghis penuh nikmat, membuatku panas dingin dan membangkitkan birahi dalam tubuhku, di tambah mulut Aghis juga tersumpal penis Noris yang hitam panjang menggoda. Aku iri dengan Aghis yang pasti nikmat depan belakang.

"Eungghhhh." Fokusku kembali pada Liam yang mengemut nipple ku sesekali lidahnya menari menjilatnya. Aku meremas bahu Liam, meminta lebih dan tak ingin dia berhenti. Lidah Liam semakin naik keleherku, membuat beberapa kiss mark yang pasti tercetak jelas,  kedua tangan Liam kini mencekal sisi kepalaku, kami saling melempar senyum sesaat sebelum bibir kami kembali menyapa satu sama lain.

Liam menuntunku berbaring di Ranjang satunya, mendorongku ke ranjang kasar hingga posisiku terlentang. Aku baru akan protes, tapi Liam kembali beraksi dengan lidahnya, dimulai dari tumit kakiku dan semakin merangsak ke atas, dan nafasku memburu saat lidah Liam kini mulai mengulum kedua buah zakar ku.

"Ngghhhh...tehrruuss Liam..eumph.." Desahanku semakin tak karuan saat Liam kini ngoral penisku dalam mulutnya yang hangat, gerakannya sangat lihay membuatku ampun-ampunan menahan nikmat, dan saat aku hampir mencapai orgasme, Liam kembali menghentikan aksinya membuatku marah, menahan sperma yang hampir meledak itu sakit. Aku marah, karna Liam seolah hanya mempermainkanku saja, aku dorong bahunya menjauh dari atasku, namun Liam lebih dulu mencekalnya.

"Jangan marah, ini masih panjang Dim." Desahnya sensual ditelingaku, aku kembali lemah dengan perlakuannya. Liam mencekal kedua tanganku diatas kepala, hingga ketiakku ter-ekspos jelas yang juga tak luput dari permainan lidahnya, Liam menjilat ketiak ku yang hanya ditumbuhi beberapa bulu hingga basah dengan salivanya.

"Liam, jangan terus menggodaku eeuunnngghhh."

"Aku gak mau bermain cepat, pelan-pelan aja ya sayang. Kita bakal bermain panjang." Entah sudah berapa kali Liam mencumbu bibirku.

Setelah puas, Liam kini membalikan tubuhku hingga aku telungkup.

"Euuunnngghhh." Desahku saat tangan Liam meremas pantatku gemas.

Plak!!

"Ackh!Liam! Sakit." Protesku saat Liam dengan sengaja menampar pantatku, membuatku mendengus.

"Pantat kamu semok banget Dim, kenyal bikin gemes." Ucap Liam, aku memalingkan wajah kedepan. "Iya deh iya, maaf." akunya salah, bibirnya mengecup pantatku membuatku geli.

"Liam, fuck me please~."

"Pasti. Eummhhh."

Tangan Liam menarik pinggulku, membuat posisiku menungging tepat didepan wajahnya.

"Ahhh...sssttttthhh....emmhh..ahhh..liam..eungh."

Tanganku meremas sepray kuat saat Liam mulai melalukan rimming di sekitar lubangku, membuatku merem melek nikmat, aku baru tah ternyata rimming itu sangat enak, kalau begini aku bisa langsung crot tanpa perlu ngocok. Aku gak nyangka, Liam tau benar cara memanjakan partner sex nya.

Setelah puas, Liam mulai memasukan satu jari tengahnya kelubangku, membuatku mendesis pelan, jari Liam bergerak liar di dalam sana, setelah terbiasa, Liam terus menambah jumlah jari yang masuk, melakukan penetrasi sekitar 25 menit.

Puk!

"Lim. Pake lubricant, biar Dimas gak terlalu sakit kalau rudal kamu nembak." Teriak Yodi, tersenyum ke arahku, aksi mereka membuatku makin panas.

"Liam, cepet." pintaku, Liam cekikikan sambil mengoleskan lubricant disekitar lubangku.

"Iya, kamu udah siapkan?"

Aku mengangguk, dan Liam kini memposisikan penisnya di depan lubangku, dia mengocok penis nya cepat dan--

Jleb!!

"AAKKH!!!!SAKIITTTT!!!"

Teriakku menggema, bahkan membuat ketiga orang lainnya menoleh kearahku.

Aku menggeram tertahan sesekali berteriak saat penis Liam terus merangsak masuk sampai tenggelam semua dalam lubangku.

Liam tidak langsung bergerak, dia memberi jeda agar aku terbiasa dengan penisnya didalam ku.

15 menit penis Liam bersarang tanpa digerakan, setelah terbiasa aku menoleh ke belakang.

"Liam, aku udah gak papa. Kamu mulai aja."

"Kamu yakin?"

Aku mengangguk, dan sesuai permintaan Liam mulai bergerak.

"Akh!eumh..akhmm...eunghh...emmm..mmmahhhh."

"Sssttt...aduhhh sempit...penis aku diremas remas Dim...ahhh..enakkk."

"Ssstthhh....eumm..deep liam deep...ahh."

Liam semakin membenamkan penisnya dilubangku, sampai sesuatu didalam sana tersentuh, membuatku bergetar keenakan.

"Ahhh yeah disana Liam, ahhh disana iya eumhhh."

Liam makin kuat menubruk prostat ku membuatku kelonjotan, goyangannya pun semakin liar dan tak menentu. Liam benar-benar memuaskan ku, ahhh~

"Liam...ahh faster ngghhhh, ahhhhhh sssttthhhhh."

"Dimashhhhhh.....ini nikmat banget dimas....."

"Ahhhh...aku sampai..ummm...Liaammmmmm~~~"

"Dimasssssshhhhh."

Crot crot crot

Spermaku lebih dulu membanjiri sprey dibawahku, selanjutnya di susul Liam yang menembakan  spermanya didalam ku.

Aku ambruk, dan Liam turut menindih tubuhku, deru nafas kami terdengar memburu dan bersahutan.

"Wih, panas banget nih disini." Ucap Aghis mendekat, "Jadi pengen dirojok rudal juga."

Mendengar itu Liam langsung bangkit lagi dengan wajah sumringah, kulihat Aghis mengangkang disampingku dan di Liam sudah kembali siap memasukan penisnya dilubang Aghis.

Aku mengambil posisi duduk, tiba-tiba Noris menyekal tanganku kuat, Yodi langsung mencekokan sebuah minuman di botol kecil ke mulutku secara paksa.

Tak lama, aku mendadak sange lagi. Aku langsung megulum penis Yodi yang terlihat menggoda didepanku, Noris tak mau tinggal diam dan sekarang mengecupi hampir seluruh tubuhku.

Slurrrppp......sluurrppp....

Setelah puas, Yodi kini terlentang di ranjang tepat disamping Aghis yang masih dirojok Liam.
Paham maksudnya, aku langsung jongkok didepan kemaluan Yodi, tanganku mencekal penis Yodi dan memasukannya sendiri ke lubangku.

"Sssttttthhhhh....ahhhhhhh." Desahku saat Penis Yodi sudah hilang dalam lubangku, aku mulai akfiv bergerak naik turun membuat penis Yodi terus merojokku dalam, ah punya Yodi juga lumayan meski gak sebesar penis Liam.

Tiba-tiba Yodi menarikku, bibirnya mencumbuku dalam bersamaan dengan itu, satu lagi penis berusaha merangsak masuk kelubangku juga.

Rasanya sakit, sesuatu dalam diriku seperti robek. Panas perih lubangku membuatku melotot, Yodi masih terus menyumpal bibirku dengan bibirnya.

Aku kembali keposisi semula, sekarang dengan 2 penis yang bersarang di lubangku, penis milik Yodi dan juga Noris.

Aku berusaha bergerak naik turun dengan perlahan, rasanya masih belum nyaman.
Aku, Yodi dan Noria mendesis saat lubangku dan penis mereka saling bergesekan.

Noris meremas pantatku dan Yodi sesekali menarik tengkuk dan mencumbui bibirku.

"Ahhhhhhhh.....eunghhhhh....ummmphhhhhh."

Bersambung~

Gue juga gak tau, nulis bagian ini kok ya lamaaaaaa bangetttt, bikin gemes. Adalah segala hambatan, hp soak lah, wattpad eror lah, gue badmood lah.

Pokoknya gue minta maaf udah bikin kalian nunggu.

Continue Reading

You'll Also Like

3.1M 173K 38
Siapa yang tak mengenal Gideon Leviero. Pengusaha sukses dengan beribu pencapaiannya. Jangan ditanyakan berapa jumlah kekayaannya. Nyatanya banyak pe...
2M 17.3K 43
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
371K 28.2K 86
Cinta hanya untuk manusia lemah, dan aku tidak butuh cinta ~ Ellian Cinta itu sebuah perasaan yang ikhlas dari hati, kita tidak bisa menyangkalnya a...
396K 38K 27
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...