The Cold Ones

By gungputt

960K 45.5K 605

21+++ Rachel Q. Anderson Setelah kejadian 15 tahun lalu, hidupnya menjadi kelabu. Hidup bersama dengan Aunty... More

{Alfa}
{Bravo}
{Charlie}
{Delta}
{Echo}
{Foxtrot}
{Golf}
{Hotel}
{India}
{Juliet}
{Kilo}
{Lima}
{Mike}
{November}
{Oscar}
Lucifer Side's
{Papa}
{Quebec}
{Romeo}
{Sierra}
{Tango}
{Uniform}
{Victor}
{Whiskey}
{Xray}
JEPANG
Dava Side's
{Yankee}
{Zulu}
Beginning
Escape
Anger
Enemy
Rescue
Jealous? No!
Rejection
Watch Your Mouth
Revenge
You Drive Me Crazy
You Drive Me Crazy 2*
PENGUMUMAN!
Together
Sometimes...
Crazy Women!
Missin' you, Mama.
Remember To Breathe
Do i?
The Truth
The Arguments
Plan
Another Secret
She's Coming Home
Your Game is Over!
Adik Ipar?
Then she die!
Almost
GAK PENTING TAPI HARUS BACA HEHE...
Good Bye

Home

12.3K 737 19
By gungputt

Dava terus saja memegangi tangan Rachel, seolah tak akan membiarkan gadis itu pergi jauh lagi darinya.

Tubuh gadis itu panas, membuat Dava dan yang lainnya khawatir.

Flasback On

Rachel terduduk di ranjangnya, memikirkan bagaimana nasib selanjutnya.

Pintu terbuka tiba-tiba dan memunculkan Geo yang terlihat geram. Geo masuk diikuti oleh 2 bodyguardnya.

"Aku ingin kau bekerjasama denganku, atau kau akan menyesal selamanya" ancam Geo.

Rachel yang tak mengerti hanya mengernyit.

"Mereka diluar. Dan yang harus kau lakukan hanya diam, kau mengerti?" Lanjutnya lagi.

'Mereka? Apa mereka adalah Lucifer?' Tanya Rachek dalam hati.

Dengan kasar Geo menarik lengan Rachel dan mendudukan Rachel di kursi. Setelah itu ke-2 bodyguard itu mengikat tangan Rachel pada pegangan kursi.

Rachel meronta, keinginan Rachel pergi dari sana sangat besar saat mengerti siapa yang datang.

Dengan cepat Rachel menendang kemaluan salah satu bodyguard dan alhasil bodyguard itu menjerit kesakitan.

Tetapi Geo yang tak terima langsung menampar Rachel dengan keras, membuat luka di sudut bibirnya.

"Apakah kau lupa ? Aku ingin kau bekerja sama." Tamparan kedua sukses mendarat pada pipi Rachel membuat luka disudut bibirnya melebar.

"Aku tidak takut padamu. Aku tidak takut. Kenapa tidak kau bunuh saja aku? Coward" senyum sinis Rachel sukses membuat Geo naik pitam.

Rachel tidak perduli dia akan terluka seberapa parah, itu tidak sebanding dengan luka di dalam hatinya. Luka yang menyadarkannya bahwa orang-orang di sekitarnya pun bisa mengkhianati.

Dingin menghinggapi tubuh Rachel, bodyguard itu menyirami Rachel dengan satu ember berisi es. Semua yang Rachel rasakan lenyap, ia mati rasa.

Seorang bodyguard membisikan sesuatu di telinga Geo dan membuat semuanya keluar dari sana.

Rachel menggigil kedinginan, ia tak memiliki tenaga untuk berteriak. Untuk membuka mata rasanya terlalu berat. Tapi ia bertahan.

Sampai gedoran di pintu menyadarkannya sekilas, suara itu. Suara Lucifer. Rachel tau ada nada gusar disetiap kata-kata Lucifer.

Tak lama kemudian kunci pintu terbuka, dan kenop pintu diputar memperlihatkan lelaki yang sangat diharapkannya.

Lucifer,

Dan Dava. Tetapi Lucifer hanya berdiri di pintu, memandangi Rachel dengan tatapan yang tak dapat diartikannya. Dan dengan sigap, Dava lah yang masuk melepaskan ikatan Rachel dan menggendongnya.

Hingga Rachel tak dapat menahan rasa kantuk yang menyerangnya dan semua menjadi gelap.

Falshback Off

Pergerakan di tangan Dava amatlah ia rasakan, dengan cepat Dava terbangun dari duduknya dan mengelus pipi cantik yang penuh lebam itu dengan hati-hati.

"Kau sudah sadar?" Tanya Dava panik sekaligus senang saat melihat mata Rachel mengerjap.

"Hmm" hanya itu yang dikatakan Rachel.

Dengan cepat Dava mengambil segelas air diatas nakas dan membantu Rachel meminumnya. Guratan lelah diwajah Rachel sangat jelas.

"Aku takut Dav" setelah hening beberapa saat Rachel bersuara.

Pandangannya intens melihat mata Dava, "I know, karna itu aku disini. Aku yang akan melindungimu. No one can hurts you anymore" ujar Dava menenangkan Rachel.

Secercah rasa kecewa menyelimuti Rachel, karna saat dia bangun yang dilihatnya hanya Dava, dan saat dia ditemukan, Lucifer hanya berdiri di depan pintu, dan Dava lah yang menggendongnya.

Sebuah ketukan pintu menyadarkan Rachel dari lamunannya. Seorang wanita paruh baya datang dan langsung memeluk Rachel.

"Oh tuhan, apa yang dia lakukan padamu? Oh.. lihatlah dirimu sayang, kau terluka.." lirih Kim.

Kim memeluk Rachel dengan erat, membelai rambut Rachel seperti anaknya sendiri. Membuat rasa nyaman pada Rachel. Membuat Rachel merindukan ibunya.

"Kau baik-baik saja? Apakah dia melecehkanmu? Ap... Apakah dia berbuat itu? Apa... Oh tuhan aku tidak bisa membayangkannya... kau mengerti maksudku kan?." ceracau Kim membuat senyum mengembang dari bibir Rachel.

"Tidak Kim, i'm fine. Dia tidak melakukannya. Hanya luka di sudut bibir dan sedikit lebam. Tapi aku yakin sebentar lagi akan sembuh." Senyum Rachel dan kali ini Rachel yang memeluk Kim.

Tanpa Rachel sadari banyak pasang mata yang menyaksikan mereka, dan Lucifer. Dia berada pada pintu, bersandar dengan tangan bersedekap di dada.

"Oh Rachel, maafkan aku. Karna aku kau menjadi seperti ini. Aku.." Rachel mengambil tangan Albert dengan lembut.

"Tidak. Kau tidak perlu meminta maaf Mr Albert. Aku yang harusnya meminta maaf dan berterima kasih kepadamu. Terima kasih karna telah menyelamatkanku." Rachel terhenti sesaat kemudian menatap mata Albert.

"Aku tau ini sangat berat bagiku. Memilih bersama dengan orang yang membunuh kedua orang tuaku, aku sudah mencoba memaafkanmu. Tapi kau tau, ya, belum sepenuhnya" semua orang disana terlihat sangat serius mendengarkan penuturan Rachel.

"Tapi aku akan mencoba yang terbaik, dan terimakasi untuk kalian semua. Aku sangat berhutang" senyum mengembang dibibir cantik Rachel.

Dan semua yang ada disanapun tersenyum lega, dan tepat saat Rachel melihat seisi ruangan ia melihat Lena yang berdiri disamping Laurent.

"Lena, apa yang kau..." Lena tersenyum dan mendekat pada Rachel.

"Dia anakku yang ketiga, kau tau Lucifer dulu pernah memberi tahumu tentangnya saat kita sedang sarapan, yah, mungkin kau lupa" jelas Kim yang masih setia duduk disamping Rachel.

"Ah iya, bagaimana bisa aku lupa. Maafkan aku.." ucap Rachel tersenyum kikuk kepada Lena.

Seluruh orang yang ada diruangan itu tertawa kecil tapi tidak dengan lelaki yang bersandar pada pintu.

Mata biru Rachel bertemu dengan mata hitamnya Lucifer, manik mata yang sangat dirindukannya dan seperti memancarkan ketenangan saat Rachel menelusuk kedalamnya.

Hanya saja, mata hitam itu sekarang seakan jurang tak berujung. Rachel terbawa masuk oleh manik itu hingga Kim berdeham dan membuyarkan semuanya.

"Terima kasih, kau su-" seperti tak dihiraukan. Lucifer hanya menjawab "Hmm" dan langsung beranjak pergi.

'Ah, apa aku ada salah?' Batin Rachel. Ia tersenyum miris.

"Sudahlah, dia hanya sedang tidak mood. Nanti dia akan kembali seperti biasa." Tutur Kim penuh dengan perhatian.

Rachel hanya tersenyum kecil.

"Baiklah, lebih baik kita semua pergi. Rachel butuh istirahat" ucap Mr Albert yang memecah kesunyian.

Semua setuju, dan satu persatu beranjak dari tempatnya dan memeluk Rachel bergantian. Mengucapkan semoga lekas sembuh yang dibalas Rachel dengan anggukan dan senyuman.

"Aku akan menyuruhnya menemuimu setelah ini, kau istirahat saja dan aku akan menyuruh Eve membawakan makanan kemari" bisik Laurent dan dibalas Rachel dengan anggukan.

Setelah mereka semua keluar, Rachel kembali berbaring di ranjangnya. Memikirkan apa saja yang bisa dia pikirkan.

'Dan ada apa dengan Lucifer?'








Huaa....
Maafin aku yaa baru bisa update lagi...
"Oh ya aku mau minta maaf sama kalian sebelumnya, kalo di CHAPTER- RESCUE aku update fotonya pake kayak salib gitu, bukan maksudku. Dan fyi tanda itu sebenarnya simbol buat kesehatan gt, kayak Palang Merah Indonesia dia kan simbolnya +."

Kalian masih mau dilanjutin gak ceritanya? Karna belakangan ini kayaknya dikit yang comment, jadi aku juga gak semangat gt buat lanjutinnya, huhu.

Ini untuk kalian deh tapi aku buat...

Happy Reading

Continue Reading

You'll Also Like

4.1M 99.2K 86
WARNING!! CERITA DEWASA Ini murni imajinasi author yang dituangkan melalui sebuah karya tulisan. Kesempurnaannya membuatku mencintainya lebih dari s...
1.4M 19.8K 38
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
8M 334K 52
after 21++++ "Aku hanya butuh benihmu di rahimku, aku tidak akan menuntut apapun padamu." Ucap Anabella "Aku harus bisa menghancurkan benih itu sebel...
278K 7.9K 32
Note : Sebagian Chapter di private. Harap follow akun ini sebelum membaca karyanya. **** Kesialan sekaligus keberuntungan bagi seorang Stevhani John...