The Cold Ones

Galing kay gungputt

960K 45.5K 605

21+++ Rachel Q. Anderson Setelah kejadian 15 tahun lalu, hidupnya menjadi kelabu. Hidup bersama dengan Aunty... Higit pa

{Alfa}
{Bravo}
{Charlie}
{Delta}
{Echo}
{Foxtrot}
{Golf}
{Hotel}
{India}
{Juliet}
{Kilo}
{Lima}
{Mike}
{November}
{Oscar}
Lucifer Side's
{Papa}
{Quebec}
{Sierra}
{Tango}
{Uniform}
{Victor}
{Whiskey}
{Xray}
JEPANG
Dava Side's
{Yankee}
{Zulu}
Beginning
Escape
Anger
Enemy
Rescue
Home
Jealous? No!
Rejection
Watch Your Mouth
Revenge
You Drive Me Crazy
You Drive Me Crazy 2*
PENGUMUMAN!
Together
Sometimes...
Crazy Women!
Missin' you, Mama.
Remember To Breathe
Do i?
The Truth
The Arguments
Plan
Another Secret
She's Coming Home
Your Game is Over!
Adik Ipar?
Then she die!
Almost
GAK PENTING TAPI HARUS BACA HEHE...
Good Bye

{Romeo}

16K 780 7
Galing kay gungputt

Rachel tidak tau kondisi apa yang dijalaninya sekarang. Antara ingin tertawa dan tidak percaya.

Pasalnya Lucifer berkata ia menyukai Rachel. Tetapi sedetik kemudian ekspresi wajah Lucifer menyiratkan kebingungan, seakan-akan ia bertanya apa yang baru saja ia katakan.

Rachel tertawa melihat tingkah dan ekspresi Lucifer. Ekspresi yang biasanya terlihat dingin, datar dan tajam sekarang berubah menjadi ekspresi kebingungan ala anak kecil.

"Andai saja kau melihat bagaimana ekspresimu sekarang Lu" ujar Rachel sembari tertawa.

"Apa mungkin kepalamu terbentur?" Rachel memastikan. Ia meletakan punggung tangannya pada kening Lucifer.

Normal.

Lucifer mengernyitkan dahinya, ia yakin dengan yang ia bicarakan. Ia yakin dengan apa yang barusaja ia ungkapkan.

Tetapi mengapa Rachel tertawa, "Apa yang kau tertawakan? Aku rasa tidak ada yang lucu"

Rachel berhenti tertawa "Tentu saja itu lucu. Kau berkata kau menyukaiku. Itu benar-benar sangat lucu" tawa Rachel kembali pecah.

Ia menyeka bulir air mata yang terdapat pada sudut matanya, ia tertawa hingga menangis.

Lucifer semakin bingung dibuatnya. Ia sudah menyatakan perasaannya tetapi Rachel menganggapnya hanya bercanda.

"Dengar. Sangat tidak baik kau tertawa seperti itu. Apa kau tidak merasa bersalah karena semalam tidak kembali ke mansion? Dan apakah kau senang tidur dengan pria itu?" Ucap Lucifer yang mampu menghentikan tawa Rachel.

Dia ingat jelas bagaimana kemarin malam, bagaimana Lucifer dengan jalangnya. Bagaimana ia menangis karena hal itu.

Seketika otak kecil menyuruhnya untuk beranjak dan pergi, tetapi hati kecilnya menyuruh untuk diam dan meminta penjelasan.

"Ya, dan kau tau pasti mengapa aku bisa tidur bersamanya" ujar Rachel sinis.

Lucifer berdecih, ia sangat gusar dengan Ethan. Ethan masih kecil dan tidak mapan sama sekali dibanding dengannya. Lucifer?

Mapan ✔
Pintar ✔
Kaya ✔
Tampan ✔
Banyak yang memuja ✔
Disiplin tinggi ✔
Giat bekerja ✔
Gemar menabung ✔

Lucifer sampai membayangkan apa yang dipikirkan Rachel ketika memilih bersama Ethan malam tadi.

"Dan kau menyukai tidur bersama pria itu" tak bisa dipungkiri. Nada dalam bicara Lucifer terlalu dingin dan sinis. Menyudutkan Rachel telak.

Rachel dibuat geram olehnya. Ingin rasanya ia berteriak sekarang. Ingin rasanya ia memukul orang yang berada di hadapannya.

Tetapi ia menahan emosinya. Ia mengepalkan kedua tangannya 'Toh setelah ini aku akan pergi, anggap saja ini kebaikan terakhirku' Batinnya.

Rachel menghembuskan nafasnya kuat-kuat. Ia mencoba untuk tidak terpancing.

"Kau tau Lu, aku akan anggap kata-kata kau-menyukai-aku hanya angin berlalu." Rachel menggenggam erat rok bagian bawahnya.

"Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih untuk semuanya. Kau juga sangat baik memperlakukanku" dalam hati Rachel tertawa, 'Baik?' Hahaha, hatinya terasa pilu.

"Aku sudah menjadi sekretarismu dan maafkan aku jika melakukan hal bodoh dan juga tidak becus dalam bekerja"

Rachel jelas mengingat betapa bodohnya dia saat terjatuh di depan Mr Kohler saat Lucifer sedang presentasi. Dan juga saat ia sedang melamun dan tiba-tiba berteriak pada meeting dengan kolega-kolega Lucifer. Dan banyak lagi tingkah bodoh yang dia perbuat yang tak sempat Author jabarkan.

Rachel tersenyum kecut "Trima kasih juga, uang yang kau transfer sangat banyak dan itu sangat lebih."

Lucifer akan membuka mulutnya untuk bersuara tapi dicegah oleh Rachel.

"Biarkan aku bicara. Aku belum selesai Lu." Rachel mulai merasakan sesak dalam hatinya. Rasa tidak rela untuk meninggalkan Lucifer.

"Kau tau? Suatu kesenangan dan kehormatan bagiku bisa bekerja untukmu. Untuk CEO besar sepertimu. Memberikanku banyak pengalaman bagaimana kerasnya dunia."

"Aku jadi tau bagaimana rasanya jatuh dan sakit. Tetapi aku juga tau bagaimana rasanya bahagia dan caranya bangkit lagi." Lanjutnya.

"Kau tau Lu, saat itu. Saat kita pergi ke Disneyland dan kau mengajakku menonton kembang api. Kau ingat?"

Lucifer mengernyit "Hmm, aku ingat" nadanya datar. Menunggu kelanjutan Rachel.

"Itu adalah salah satu hari terbahagia dalam hidupku" bulir bening sukses jatuh dari sudut mata Rachel.

Ia menyekannya dan tersenyum. Membuat Lucifer bertanya-tanya apa yang sedang dipikirkan oleh Rachel.

"Terima kasih karna kau mau mengajakku kesana. Kau tau, aku jadi teringat kedua orang tuaku. Aku sangat merindukan mereka." Kini buliran bening itu menganak sungai pada kedua pipinya.

"Tapi aku merasa lega karna yang mencelakakan orang tuaku telah di hukum" isak tangis tadi mulai menenang.

Lucifer menegang. 'Dihukum?' Harusnya dia yang dihukum, harusnya Lucifer bukan orang bayaran yang dibayar daddynya untuk menggantikan posisi Lucifer.

Rasa iba itu muncul dari dalam hatinya. Rasa bersalah itu seakan-akan merongrong ingin keluar. Ingin sekali rasanya Lucifer memberitahu yang sebenarnya. Hanya saja itu terlalu sulit.

Untuk menjelaskan kenapa kemarin malam dia bersama wanita saja sulit rasanya, apalagi untuk menjelaskan bahwa dia dan daddynya yang menyebabkan kematian orang tuanya. 

"Aku yakin mereka berdua sudah bahagia disana" ucap Lucifer meyakinkan walaupun dia akan di kutuk oleh Sang Lucifer yang sebenarnya di neraka.

"Ya aku harap mereka bahagia" sembari memamerkan senyum yang paling indah, Rachel membersihkan sisa-sisa air matanya.

•••

Seharian penuh ini Rachel menemani Lucifer di dalam mansion. Lucifer berkata ingin menghabiskan hari terakhirnya dengan Rachel dan di iyakan oleh Rachel.

Mereka hanya sekedar berbincang-bincang obrolan ringan. Bahkan Rachel tidak merasa masalah lagi dengan apa yang terjadi kemarin malam.

Ia menikmati, sangat menikmati hari-hari terakhirnya ini. Hingga ia jatuh terlelap pada dada Lucifer di tengah ruangan yang sedang menayangkan siaran bola tengah malam.

Lucifer yang tak keberatan dengan tingkah Rachelpun membiarkan gadis itu tertidur memakai lengannya sebagai bantal hingga ia sendiri terlelap kedalam alam mimpi.

Rachel terbangun, matanya mengerjap beberapa kali. Telinganya menangkap suara dari tv. Rachel mengecek jam tangannya yang menunjukan pukul 4 pagi.

Ia tidak menemukan Lucifer disebelahnya 'Sial, dia pasti tidur dikamar tanpa perlu repot-repot membangunkanku. Huh!' Gerutunya.

Rachel beranjak dari sofa ke pantry dapur. Ia mengambil gelas dan menuangkan air kedalam gelasnya dan langsung menegak air itu hingga kandas.

Samar Rachel dengar ada suara pada ruang kerja Mr Albert. 'Siapa yang bertama pagi-pagi buta begini?'

Dengan penasaran tingkat dewa yang dimilikinya, Rachel menjejalkan kakinya mendekati Ruang kerja Mr Albert. Ruangan itu tidak tertutup sehingga membuat suara orang yang berada di dalamnya jelas terdengar.

Rachel mendekatkan telinganya kearah pintu, mengikis jarak yang bisa ia jangkau.

"Tidak! Kau tidak bisa membiarkannya pergi dari sini Lu" suara bariton itu terdengar geram. Yang diyakini Rachel milik Mr Albert.

"Dia yang menginginkannya dad. Aku tidak memintanya" suara itu. Suara pria yang satu hari ini ditemaninya.

"Kau tau orang tuanya tidak ada karna aku! Kau tau jelas itu Lu. Dan aku tidak akan membiarkannya tinggal bersama wanita ular itu. Aku tidak ingin dia diperas!" suara Albert naik satu oktaf, dia sangat-sangat gusar dari apa yang Rachel dengar.

"Kau sangat tahu Lu, Rachel kehilangan orang tuanya karna kecelakaan yang aku sebabkan" lanjutnya dengan nada lelah.

Seketika hati Rachel mencelos, apa yang baru saja dia dengar sangat-sangat tak bisa diduga.

Hingga semuanya menjadi gelap dan dingin.









Holaaaa....
Aku udah selesai UN nih hehehehhe....
Kalian tau gak rasanya bebas bangett, tapi masih takut sama hasilnya...
Semoga gak ngecewain yah...

Ini part buat kalian yang udah setia nungguin, jangan lupa COVOT...

Happy Reading

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

139K 4.5K 9
Gadis berusia 21 tahun yang baru menyelesaikan studynya di Inggris dijurusan dokter hewan, rencana orangtuanya yang ingin menjodohkan nya karna kedua...
8M 334K 52
after 21++++ "Aku hanya butuh benihmu di rahimku, aku tidak akan menuntut apapun padamu." Ucap Anabella "Aku harus bisa menghancurkan benih itu sebel...
1.4M 78K 73
Lana Sharin melelang keperawanannya di sebuah kelab malam mewah. Seorang pria bernama Darren Raveno membelinya dengan harga mahal untuk satu malam pe...
20.5M 993K 64
COMPLETED Highest Rank: #1 in Romance 09.01.2017 #3 in Romance 23. 08.2019 (Beberapa Part Sudah dikunci, follow akun nuna dulu, lalu masukan kembali...