DEVIL BESIDE YOU

Galing kay Miracleza

64.8K 8.4K 3K

REWRITE VERSION Sehun harus bertahan dari teror dunia dan ancaman dari tubuhnya, 'The silent Killer' yang men... Higit pa

Lembar 1
Lembar 2
Lembar 3
Lembar 4
Lembar 5
Lembar 6
Lembar 7
Lembar 8
Lembar 9
Lembar 10
Lembar 11
Lembar 12
Lembar 13
Lembar 14
Lembar 15
Lembar 16

17. An Epilog: Angel Beside Me

3.4K 487 313
Galing kay Miracleza

"Malaikatku..."

.
.
.

Sepasang obsidian bening menarik Sehun dalam senyum duchenne-nya, menguar cinta yang menghangatkan hati.

"Malaikatku..."

Ia melompat dalam pangkuan, melingkarkan dua tangannya ke leher Sehun dan menggelayut manja.

"Hunhun sudah bangun? Jadi kan nanti jalan-jalan?"

Sehun memalingkan wajah, beraksi kesal pada sosok yang memandangnya penuh binar.

"Hunhun kenapa marah?" tanyanya bingung.

Masih bertahan dengan aktingnya, pria ini pun menjawab,

"Kakak. Panggil kakak!"

Si gadis kecil bersungut dengan bola mata berputar seakan memikirkan sesuatu yang berat hingga membuat keningnya dipenuhi kerutan.

"Tapi kata ayah, Hunhun itu bayi. Baby mau panggil Hunhun aja."

Sehun mendelik gemas namun sebuah kecupan manis yang mendarat di pipinya berhasil membuat ia tersenyum. Sifat jahilnya pun muncul dan mulai menggelitiki pinggang si manis dengan gemas. Gelak tawa terdengar memenuhi seisi ruang. Melihat korbannya menyerah minta ampun, Sehun pun menghentikan aksinya.

"Memangnya kapan kakak bilang mau antar baby?" tanya Sehun sambil menyandarkan dirinya di punggung kursi lalu memejam mata.

Yang dipanggil baby masih betah dalam pangkuan Sehun, memandang sosok yang ia tahu sedang berpura-pura tidur. Tangan mungilnya meraba alis, mata, dan hidung dengan lembut.

"Hunhun pikun tapi baby tetap mau pacaran sama Hun"

Bagai disambar petir dewa Zeus, Sehun membuka matanya kaget.

"Memangnya baby tau apa itu pacaran?" tanya Sehun tegakkan posisi duduknya sambil menatap intens sosok yang berdecak, ia goyangkan jari manisnya ke kanan dan kiri diikuti gelengan kepala. Sungguh menggemaskan.

"Ih ih ih. Hun ngga tau?" tanyanya sarkas.

"Menikah itu Hunhun giniin baby," ujarnya mempraktekkan gerakan mengusap-usapkan ujung hidungnya ke hidung mancung Sehun.

"Jadi, nanti Hunhun ajak baby ke taman, terus beliin ice cream ntar Hun gendong baby di sini," celotehnya seraya tepuk punggung Sehun isyaratkan posisi dimana gadis ini ingin dibawa.

Sshun mengurut keningnya yang tiba-tiba pusing. Ini tidak bisa dibiarkan. Malaikat kecilnya pasti terinfeksi virus drama romance sang ibu hingga kalimat ajaib itu terpikir di otak sucinya.

Pacaran? Oh, Big No!
Dia yang sudah berumur dua puluh empat tahun saja belum terpikirkan memiliki kekasih alias jomblo.

Dengan gemas Sehun ciumi pipi si chubby yang memiliki garis wajah serupa dengannya.

"Tapi kakak ngga mau tuh pacaran sama baby," godanya.

"Uh! Kalau gitu baby pacaran aja sama Kak Chan," jawabnya merengut kesal sambil hentakkan kaki lalu berlari meninggalkan sang kakak yang tertawa kecil.

Sehun kembali sandarkan tubuh setelah puas tertawa, nikmati semilir angin yang menerpa lembut wajahnya.

Memorinya berkelana kembali ke masa tujuh tahun silam, beberapa hari setelah kepulangannya dari rumah sakit. Pernikahan ayah dan ibu sambungnya pun dilaksanakan dengan sederhana dan hanya dihadiri keluarga serta kerabat.

dokter Hwan dan istri dibantu Jun adalah orang pertama yang paling sibuk dengan pernikahan ini. Hadir pula Kai beserta kedua orangtuanya, detektif Han dan belahan jiwanya Choi Hana, Chen si polisi 'supir taksi', Dyo sang ilmuwan dan dokter Kim yang hadir bersama istri. Tak lupa Xiumin, Lay dan Baekhyun yang sempatkan diri hadir walau sebentar karena harus mengejar pesawat untuk mengemban tugas menjadi pengawal seorang artis dunia.

Hari-hari dilalui dengan kebahagiaan di dalamnya. Minah megundurkan diri dari pekerjaannya sebagai perawat dan memilih tinggal bersama So Ji di Daejeong. Sementara Chanyeol dan Sehun tetap di Seoul dengan sepasang suami istri sebagai asisten rumah tangga.

Sehun, walau telah dinyatakan sehat dan tak lagi mengkonsumsi obat harus tetap melakukan kontrol rutin. Menjaga pola hidup dan makan yang sehat menjadi sesuatu yang mutlak baginya. Tentu saja ada Chanyeol yang akan selalu menjadi pengawas killer bagi sang adik.

Tak pernah terlewat sehari pun untuk Chanyeol menayakan kabar Sehun ditengah kesibukan meraih cita. Kecintaannya pada sang adik membuat ia memilih profesi dokter. Empat tahun menuntut ilmu, akhirnya Chanyeol diangkat menjadi dokter muda. Belum cukup sampai disini, perjuangan panjang masih harus dilaluinya. Menjalani masa magang, serangkaian ujian tulis dan praktek akhirnya pria dua puluh enam tahun ini resmi menjadi dokter lima bulan lalu. Saat ini ia kembali disibukkan dengan pendidikan spesialis jantungnya.

Ibarat kain sobek yang kembali utuh dengan jahitan, ia tetap saja rapuh. Begitupun Sehun. Terkadang, karena merasa telah sembuh ia memguras tenaga sampai di titik tubuhnya tak mampu mentolerir kelelahan. Bila sudah begini, Chanyeol yang mendapati wajah pias Sehun akan meluncurkan banyak frasa sarat kekhawatiran dari bibirnya. Belum lagi kewarasannya seakan ditarik paksa dari otak bila menemukan tubuh tak sadarkan diri adiknya. Bertindak gila, kadang melupakan kenyataan bahwa dirinya juga seorang dokter. Yang pasti semestanya seakan runtuh.

"Hei Sehun, kau apakan adikku?"

Suara berintonasi tinggi memutus acara melamun ganteng Sehun.

"Kak!" Sehun mengusap dadanya kaget. "Dia juga adikku."

Chanyeol terkekeh mengusak rambut Sehun yang terlihat menggemaskan saat mendelik, menghak-miliki si bungsu keluarga So Ji. Entahlah, di mata Chanyeol, Sehun akan selalu menjadi bayi besarnya.

"Baby bilang kau menolak jadi pacarnya," Chanyeol bertanya dengan tawa gelinya.

"Aiish, Aku hanya menggodanya. Masa iya baby mau pacaran padahal aku saja belum memikirkannya," jelas Sehun seraya merebahkan kembali tubuhnya yang tadi spontan menegak mendengar gelegar suara berat Chanyeol.

"Kurasa kita harus memperketat pengawasan pada baby, Kak Chan. Aku yakin banyak pria yang ingin menjadikannya kekasih. Yoloo, adikku memang cantik tak beda jauh sama kakaknya ini," sombongnya.

Entah kenapa Chanyeol terpingkal dengan kenarsisan level 10 Sehun. Ia akui memang adiknya ini sangat tampan, serupa dengan baby, bungsu So yang merupakan duplikat versi wanita seorang Sehun.

So Cheonsa adalah bungsu keluarga So Ji yang biasa dipanggil baby. Dengan kecantikan dan kulit yang seputih susu, gadis cilik ini mampu membawa kebahagiaan dalam keluarga.
Tidak ada yang menyangka setahun lebih setelah menikah, Minah dinyatakan hamil walau penuh perjuangan untuk bisa mempertahankan janin itu tumbuh di rahimnya. Plasenta Previa membuat kehamilannya terasa berat. Pendarahan yang terus menerus menuntutnya untuk bedrest.

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Cheonsa yang belum genap berusia lima tahun tumbuh sehat, lucu dan pintar. Rambut sepundaknya menjadi eksperimen berbagai model kucir walau Cheonsa seringkali menolak. Hidup dengan beberapa pria yang menjadi panutan membuat sosoknya tomboy.

Minah seringkali berdebat kecil untuk memakaikan baju ala princess sedangkan si pemilik tubuh kekeh ingin ber-tuxedo. Sang ibu menginginkan Cheonsa mengisi waktu luangnya dengan les balet namun si tomboy memilih beladiri taekwondo.

Sebuah hiburan tersendiri melihat pertengkaran kecil ibu dan anak yang sebagian besar dimenangkan Cheonsa yang selalu merasa benar dalam debatnya. Yah setidaknya Minah masih berpikiran jernih untuk mengalah pada puteri kecilnya.

"Masa itu masih lama, Hun. Aku yakin baby akan bisa menjaga dirinya. Kalau ada yang berani macam-macam, liat saja pria itu pasti babak belur ditangannya."

Masih dengan senyum terulas di wajah, Chanyeol menelisik tiap mili rupa Sehun.

"Kau, okey?"

Sehun menghela napas, risih dengan pertanyaan sang kakak.

"Aku baik saja, Kak. Kakak parno, ih."

"Salahmu kakak jadi seperti ini. Siapa tadi pagi yang bilang 'baik saja' tapi beberapa menit kemudian pingsan di dapur?" Chanyeol beri tatapan intimidasi pada Sehun yang memainkan jemarinya, sebuah kebiasaan yang reflek dilakukan bila merasa bersalah.

"Hun, kita memang tak sedarah tapi kakak sangat menyayangimu. Kamu dan Cheonsa adalah semesta buat kakak. Tolong, jaga tubuhmu. Abaikan semua tugas demi kesehatanmu. Kakak-"

Belum sempat Chanyeol selesaikan kalimatnya suara melengking diatas tiga oktaf membubarkan acara bromance keduanya.

"Kak Chan, Hunhun! Pacar Baby datang!"

.
.
.

"Ini ibuku."

"Biarin. Baby punya ayah."

Perebutan kepemilikan antar kakak beradik yang berselisih usia sangat jauh mewarnai kehangatan ruang keluarga. Entah sejak kapan Sehun memiliki kesenangan baru yaitu menggoda Cheonsa. Kali ini ia mengklaim Minah sebagai miliknya yang dibalas bocah lucu itu dengan meng-hak miliki So Ji.
Bermaksud membuat Cheonsa cemburu, Sehun rebahkan diri di sofa berbantal paha Minah yang dengan lembut membelai rambutnya. Alih-alih marah, bocah cilik itu tak peduli dan duduk nyaman di pangkuan ayahnya.
Chanyeol dan seorang pria lainnya menyaksikan takjub pertunjukkan ini.

"Hai, Hun. Masih juga bersikap kekanakan. Sadarlah doktor, kau bukan lagi remaja belasan tahun," ujar pria yang diaku Cheonsa sebagai pacarnya.

"Kau hanya iri padaku, Tuan Arsitek."

Kai tersenyum kecut. Tujuh tahun berlalu sejak operasi Sehun, tapi sahabatnya itu tetap saja tak berubah, dingin, ketus, tapi manja. Untung saja sayang.

Seperti yang Sehun bilang, Kai meneruskan jejak sang ayah yang seorang arsitek terkenal di Korea.
Dua tahun ini ia tinggal di Daejeong memimpin cabang perusahaan desain arsitektur ayahnya.

"Gimana kabar Paman Han? Aku ingin latihan menembak lagi dengannya," tanya Sehun.

"Masih seperti dulu. Jangan berharap, Hun. Paman Han tak akan pernah mengajak kita lagi."

Tak disangka kejadian pistol air tujuh tahun silam membuat Detektif Han benar-benar 'trauma' dan tak pernah lagi mengajak dua bersahabat itu jalan-jalan.

Kabar baiknya, akhirnya sang detektif melepas status 'bujang lapuk' dengan menikahi Choi Hana hanya selang beberapa bulan dari pernikahan So Ji. Sepuluh bulan kemudian lahirlah buah cinta mereka, seorang bayi laki-laki yang melengkapi kebahagiaan rumah tangganya. Berkat prestasi cemerlangnya, Detektif Han meraih posisi tertinggi di kepolisian dan lebih banyak bekerja di balik meja.

Si driver taksi Chen, kini menjadi instruktur berpangkat letnan.

Baekhyun, Lay dan Xiumin mendirikan perusahaan security dan pelatihan yang mencetak bodyguard tangguh.

Dyo, ilmuwan muda ini masih tetap sibuk dengan dunianya. Bila saja So Ji tidak mencomblangi ia dengan wanita sesama laboran, mungkin pria itu akan menjomblo seumur hidup.

Jun, dia menikah dengan artis terkenal Korea yang membuatnya mendadak jadi selebritis. Kisah percintaan dokter dan artis itu diangkat menjadi drama fenomenal 'Hospital Love Story' yang mengantongi rating tertinggi sepanjang sejarah drama Korea.

"Hun...'

"Sepertinya tidur, Bu."

Berbantal paha Minah, Sehun tenggelam dalam mimpi indah setelah sebelumnya dengan tidak sopan mengusir Kai dari rumah. Untung saja pria tan ini mempunyai hati sekuat baja untuk menghadapi sikap barbar Sehun.

"Biar aku temani di sini. Ibu dan ayah istirahat saja di kamar," saran Chanyeol.

"Kau juga istirahat, Chan. Mumpung libur tidurlah sepuasnya."

So Ji membenarkan posisi Cheonsa yang terlelap dalam pangkuannya.

"Sayang, biar kubawa baby ke kamarnya," pinta Minah hendak menggendong putri kecilnya itu dari So Ji.

"Tidak usah. Biar tidur di kamar kita," cegah So Ji. "Ayah tinggal dulu ya."

Tinggallah dokter tampan yang memposisikan diri rebahan di samping Sehun dan mengusap penuh cinta rambut hitamnya sambil berbisik,

"Sehatlah selalu. Terimakasih sudah hadir dalam hidupku. Kakak sangat menyayangimu."

Tak perlu waktu lama untuk Chanyeol berkelana dalam mimpi tanpa menyadari mata bambi Sehun perlahan terbuka dan memandangnya penuh kasih.

"Aku juga menyayangimu, Kak. Sangat. Terimakasih untuk menjadikanku bagian hidupmu."

Dan putaran waktu terus berdetak, kesunyian menjadi saksi kakak beradik yang merajut mimpinya masing-masing.




Benar-benar selesai.
Rewriter 01022020

Makasih banyak untuk cinta kalian pada Devil Beside You

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

61.7K 5.5K 38
Arrayan Chandraka Diumurnya yang kini menginjak 16 tahun itu, sudah diuji oleh kerasnya dunia. Berusaha meluruskan satu persatu, namun takdir berkata...
1.8K 25 1
Fiksi Remaja - Komedi [DIREVISI] Dylmas Revaldo adalah korban bullying yang hendak mencoba melupakan traumanya ketika masuk SMA. Dia ingin keluar zon...
7.7K 854 28
Sean, seorang anak yang di tinggal mamahnya merantau ke luar negri selama 6 tahun tanpa pernah pulang menemuinya. Sean yang di tinggal saat berumur 1...
977K 59.3K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...