(Before) domestic dispute

By natsumeshion

66.3K 7.2K 656

Tentang Kuroko Tetsuya yang dipaksa untuk mengasuh anak Sma bermulut sarkasis dan sadis. "Kuroko Tetsuya, da... More

can you read?
unlucky when asking for lucky
story 1
story 2
story 3
story 4
story 5
story 6
story 7
story 8
story 9
story 10
domestic dispute
story 11
Akashi dan Midorima
story 12
Midorima dan Akashi
story 13
story 14
story 15
story 16
Story 17
Akashi's
story 18
story 19
story 20

his destiny is not cool

7.1K 506 50
By natsumeshion

Kuroko Tetsuya, dua puluh empat tahun pekerja kantoran-

"Apa....???"

-kini mengalami shock berat.

Kuroko no basket is not mine,
It's Tadatoshi Fujimaki's

Enjoy~


Kuroko dilanda kegundahan, dia pria dewasa yang mengalami sulitnya mencari pasangan hidup untuk mengisi kebutuhan biologis sampai rohani miliknya.

Sedang ibunya terus berkata tentang pentingnya seseorang disisi untuk dicintai dan balik mencintai, saling mengisi melengkapi satu sama lain memiliki anak dan hidup bahagia.

Nyatanya tak semudah itu, bahkan ketika pekerjaannya terjamin, wajahnya meyakinkan, sikap sopan menantu idaman ada pada pribadi Kuroko Tetsuya label lajang tak segera lepas dari kartu tanda penduduk miliknya, begitu susah menarik hati wanita, begitu kiranya alasan Kuroko ketika ditanya.


Ironis sekali.

Kuroko Tetsuya mati kutu bila membahas soal pasangan.

Salah siapa?

Jangan tanyakan kepadanya karena dia tidak punya jawaban itu.

" jadi?"

Kuroko tidak mau menengok kebelakang untuk mengenali suara barusan, kesadarannya penuh tertuju pada halaman halaman microsoft word yang harus diganti format menjadi pdf dan diserahkan kepada bos tukang kritik nan berisik secara digital melalui email.

jaman serba canggih bahkan mulut dari sang bos juga canggih, dia dapat menggolah kata-kata sederhana menjadi hinaan penuh murka sehingga membuat karyawan yang hanya sekedar kerja pulang lalu dapat uang sampai mengundurkan diri.

maka dari itu dia - karyawan penyandang gelar teladan 3 kali - tidak ingin mengalami kesalahan sekalipun dalam dunia kerjanya, agar bisa naik pangkat dan hidup lebih layak.

Selain itu apa lagi?

"Tidak mau."

Yang barusan bertanya mengendus, sudah berkali kali melayangkan persoalan yang sama dan mendapat jawaban sama pula, ini sudah kelima kalinya dia bertanya dalam kurun waktu satu jam, tidak adakah kosa kata lain selain tidak di kepala Kuroko Tetsuya?

"Ayolah Kuroko-cchi, kali ini akan berhasil aku jamin itu, nee? ya? ya?"

Melirik melalui ujung mata, Kuroko berhenti sejenak memutar office chair menghadap rekan kerjanya.

"Kise-kun, aku tidak akan membuang waktu, uang, dan tenagaku untuk menonton dirimu menjadi primadona di acara goukon, cukup dengan ini, mau acara apapun yang aku ikuti untuk mencari jodoh juga tidak akan berhasil...."

Meskipun dia mau dan sudah berusaha.

"...lagipula jodoh tidak akan kemana."

Kise melipat tangan di depan dada, mengambil pose berpikir.

Memang benar yang dikatakan Kuroko, tentang acara jodoh yang sudah banyak di ikuti mereka berdua, tentang primadona juga, tetapi pemikiran pesimis dan primitif itu jelek sekali, jodoh tidak akan kemana? Apa Kuroko tidak pernah mendengar bahwa tukang tikung ada dimana mana? Jodohmu mungkin saja ada ditangan orang lain sekarang sedang bercinta dan dicicipi lalu kau?

Jika tidak segera mencari nya kita akan hanya dapat sisa, apa tidak pernah terpikirkan hal yang semacam itu?

"Aku akan memikirkan sesuatu yang cocok untukmu Kuroko-cchi, karena kita sahabat aku akan membantumu."

Kuroko kembali menghadap meja kerjanya, bilik bilik sempit khas kantoran mulai ditinggalkan satu persatu setelah memasuki jam istirahat makan siang.

"Itu terserah padamu, dan juga
Sejak kapan aku menjadi sahabatmu?"

"Hidoii~"


***

Pribadinya rumit, kuroko tidak lebih dari sebagian orang yang tiap hari berdiri diluar batas kuning.

Memaki dalam hati sambil berpegangan pada besi besi lingkaran di dalam kereta.

Sebenarnya dia tidak terlalu mengerti mengapa ada kehidupan didunia, tentang adanya manusia baik dan jahat, juga hukuman ketika telah mati, mahluk gaib atau dunia spritual yang diyakini ada oleh sebagian banyak orang.

Yang dia tahu bahwa hal semacam itu ada karena sebuah alasan, alasan dari tuhan yang tidak perlu diketahui mahluk bernafas singkat, manusia.

Dan dia berpikiran bahwa urusan jodoh juga punya alasan yang tidak perlu diketakui, dengan begitu dia merasa tidak perlu khawatir.

Selesai dengan pekerjaanya, Kuroko mematikan komputer lalu berjalan pulang, sambil menjijinjing tas dan mengucapkan salam pada setiap orang yang sengaja atau tidak berpapasan dengannya.

Masih ada waktu 3 jam sebelum kereta terakhir lewat, ada rasa sayang jika pulang terlalu awal hari ini.

Sambil menunggu lift terbuka kepalanya memikirkan berbagai macam pilihan tempat yang bisa didatangi untuk sedikit menyegarkan diri.

Belum sampai menemukan salah satu tempat lift terbuka, sesaat setelah dia memasuki lift dan turun satu lantai seorang pemuda mengunakan seragam SMA masuk dan berdiri disampingnya.

Sedang apa anak SMA disini?

Bukanya peduli, hanya saja jarang sekali kantor ini memperbolehkan siswa SMA masuk.

"Siapa namamu?"

"??"

"Hei! aku tanya siapa namamu?"

Kuroko menoleh, sedikit bingung dan banyak tersinggung, anak SMA sekarang kurang tahu tata krama, beda jauh dengan dirinya saat SMA dulu.

"Untuk apa?"

Balas Kuroko tanpa memandang lawan bicara.

"Aku akan memperkenalkan diriku setelah tahu namamu, sekarang siapa nama mu?"

"Apa untungnya aku tahu namamu, lebih baik kau belajar cara memperkenalkan diri yang baik, cara bicara mu tidak mencerminkan bahwa kau berasal dari Jepang, tidak sopan."

Cepat turun lift, aku benci keadaan ini.

Kuroko jadi sedikit canggung, mata yang terus memandanginya ini memiliki aura menusuk.

"Ayahku bilang aku harus menemui seseorang bernama kuroko tetsuya."

Ha?!!

"Yang memiliki mata dan rambut biru, kulit putih dan bertubuh pendek."

Haaa??!!

"Jadi karena ciri-cirinya ada pada dirimu, kupikir kau Kuroko Tetsuya."

"Tolong tunggu sebentar, apa maksud dari ini? Jelaskan pelan pelan."

Kuroko merasakan angin aneh di dalam lift, lift hanya kotak kecil tidak mungkin ada kipas angin. Apa ini yang disebut perasan buruk?

"Jadi kau Kuroko Tetsuya?"

Kuroko menganguk ragu.

"Aku Akashi Seijurou, ayahku memerintahkanku untuk tinggal bersamamu selama di Tokyo."

"Jangan bercanda oi! bahkan aku tidak kenal ayah mu."

Mengendus keras, siswa sma itu bertolak pinggang dengan mengangkat dagu dia berkata: "Akashi, A-KA-SHI, A-K-A-S-H-I. Apa kurang jelas bagimu??"

Akashi? pasti ini adalah marga dari orang terpandang melihat cara mengeja anak SMA ini yang terkesan melebih lebihkan,juga caranya bicara yang terkesan sombong.

"Sulit ya bagi orang bodoh untuk mengingat?"

Sarkasis sekali.

"Brisik!! Beri aku waktu."

Mengapa turun dari lantai 7 bisa selama ini.

____________________________

Akashi Seijurou.

Akashi.

Dia ingat, seorang selektor brutal saat perekrutan karyawan, yang membuatnya hampir gagal diterima.

Sebenarnya dia hampir lupa, tapi karena mata dan suara yang mirip dengan siswa SMA ini, dia jadi ingat.
Buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Duplikat dari orang yang menyebalkan, tumbuh menjadi menyebalkan pula.

"Sudah ingat? apa kau sebegitu idiotnya sampai tidak bisa mengingat nama orang terpandang? apa kepala mu itu kosong? otakmu migrasi kemana?"

cerewet sekali.

Kuroko memaki dalam hati, masih tidak mau percaya pada kenyataan.

Oh ibu, apa tetsuya punya salah sampai harus seperti ini? Apa dulu ayah pernah membunuh hewan keramat yang menjanjikan kesialan pada 7 turunan?

"Baik, koukousei-kun. Berikan aku bukti, baru aku mau menerima mu masuk kedalam rumahku"

Kuroko belum mau menyerah, masih berharap ini hanya kesalahan atau alasan siswa SMA untuk membohongi dan mencuri barang dirumahnya.

"Panggil aku Akashi-sama! Dasar otak udang!"

"Terserah, aku mau bukti sekarang juga."

Siswa SMA itu mengambil ponselnya, menekan beberapa kali lalu menaruh benda tipis yang terlihat mahal ke telinganya.

Menghuhungi seseorang.

Setelah berbincang sedikit agak lama, ponsel itu di berikan kepada Kuroko.

"Ya? Kuroko tetsuya disini"

'Kau sudah bertemu dengan Sei?'

Suaranya menakutkan, Kuroko jadi menggidik.

"Ya, sudah"

'Bagus, sejujurnya tidak ada yang istimewa darimu, yang kutahu kau seorang pekerja keras dan bertanggung jawab, makanya aku titipkan sei kepadamu.'

Benarkan? anak dan ayah sama saja. Setidaknya pujilah agar lebih ikhlas dalam mengasuh.

"Maaf, mungkin benar tidak ada yang istimewa dalam diri saya, tetapi mengapa harus saya?"

Demi kebebasan dan haknya kuroko tidak mudah menyerah.

'Karena tidak yang ku kenal di Tokyo selain kolega kolega munafik, hanya kau.

kuper sekali. Orang kaya ternyata kuper.

"Tetapi, saya ini agak sibuk mengurusi diri sendiri saja susah. Apalagi orang lain jadi-!"

'Cukup! apapun itu Sei jadi tanggung jawabmu, pastikan dia makan dengan baik tidur dengan baik atau aku akan membuatmu tidak diterima di perusahaan manapun setelah dipecat dari kantor.'

Boleh melapor pada polisi? ini sudah termasuk pengancaman dan perampasan hak bukan?

"Baik, saya mengeti."

Ayah kuroko, tolong jangan membunuh hewan keramat yang memberikan kesialan.

'Dan lagi, dia akan bersamamu selama tiga tahun.

"...."

'....'

Kuroko tetsuya, dua puluh empat tahun pekerja kantoran-

"Apa...?"

Kini mengalami shock berat.

Kesialan yang mungkin didapat dari karma orang tua.

Atau memang karena takdirnya yang tidak dirancang untuk menjadi keren.

_____________


Heloo??
Aku mencoba membuat fanfic disini, maaf jika kurang nyambung atau alur yang terlalu cepat juga sifat karater yang tidak sesuai >.<

Semoga kalian menikmati ini<3
Aku berencana membuat ini menjadi beberapa chapter.
Tunggu ya?

Tertanda
Natsumeshion.

Continue Reading

You'll Also Like

74.8K 3.3K 49
Almeera Azzahra Alfatunnisa Ghozali seorang dokter muda yang tiba-tiba bertemu jodohnya untuk pertama kali di klinik tempatnya bekerja. Latar belakan...
55.6K 4K 27
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
64.2K 5.8K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
52.1K 8.2K 51
Rahasia dibalik semuanya