Millioner Love (EDITING)

By Novandryyy

569K 11.3K 408

Disini kalian akan berkenalan dengan Peter Carnegie, si brengsek yang selalu ada main dengan mantan pacar yan... More

Millioner Love
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12.
13.
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

11

18.7K 433 20
By Novandryyy

Hai semua..
Author balik lagi ni...

Makasih ya buat semua yang udah baca cerita author yg gk bgus dan amburadul ini..

_____________________________________

Tiffany yang masih sibuk melihat-lihat berkas yang harus ditandatangani Peter dikejutkan dengan kedatangan seorang Pria tampan, pria yang memiliki sebuah mata yang mirip seseorang.

"Apa Peter Carnegie ada dididalam ?".Tanya pria itu sambil tersenyum padanya.Fanny sendiri masih bermain dalam pikirannya.Mata siapa yang mirip dengan pria ini?

Dari kejauhan William melihat kejadian itu,seperti ada rasa cemburu di hatinya(?).Diapun berjalan menuju tempat dimana ruangan Fanny berada..

"Ada yang bisa dibantu tuan?"Dihilangkannya masalah pribadinya sebentar,untuk menghormati pria yang lebih tinggi didepannya.

"Saya ingin bertemu tuan Peter, tapi nona cantik ini sama sekali tidak menjawab pertanyaanku" Pria itu memandang nakal kearah Tiffany."Sepertinya dia terpesona dengan ketampananku,

Tiffany hanya membulatkan matanya,memberi kode pada William agar tidak mempercayai omongan pria nakal ini.

"Sepertinya anda harus menunggu sebentar,karna Peter sedang tidak ada ditempat. silahkan anda duduk disana dulu"tunjuk William pada samping ruangan yang sengaja disediakan sofa untuk tamu,

Sebenarnya William sudah muak bersikap manis kepada orang yang menggoda Tiffany.

Tapi dia tetap harus mengesampingkan masalah pribadi,mengingat sepertinya pria ini salah satu orang penting.

***

Peter langsung menukar pakaian santainya dengan stelan kantor yang sengaja tadi dibawanya. Diapun langsung pergi menuju kantor tanpa mempedulikan tatapan pengunjung cafe yang kebanyakan wanita menatapnya dengan kagum.

Dia heran siapa lelaki yang menemuinya? perasaan Peter sungguh tidak enak,ditambah lagi perasaannya masih kacau balau dengan message ayahnya dua hari yang lalu.

Dilajukannya motornya dengan kecepatan diatas rata-rata membelah jalanan yang padat,tidak sesekali Peter dimaki oleh pengendara lainnya,

10 menit berkendara,akhirnya ia sampai dikantor besar miliknya ini. biasanya jarak yang harus ditempuhnya dari cafe ke kantor satu jam kurang lima menit,bagaimana tidak Peter mengendarai motornya seperti orang gila,dia sudah tak sabar untuk bertemu pria itu.Biasannya saat akan bertemu klien pentingpun Peter akan bermalas-malaskan tapi entah kenapa saat akan menemui pria ini hati kecilnya sangat ingin menemui pria itu.

***

Pria itu hanya memainkan ponselnya menunggu seseorang yang sangat ingin ditemuinya saat ini,kalau bukan keinginan Ayah dia tidak akan ingin menemuinya.

Sesekali Tiffany melihat apa yang dilakukan pria yang duduk disofa itu,wajah pria itu mengekprisakan kebosanan.

Peter datang dengan sedikit berlari menuju ruangannya, saat dilihatnya pria tampan yang duduk disofa itu dia memberhentikan langkahnya,kakinya serasa kaku untuk berjalan

"Robert?".Suara berat Peter mengagetkan pria yang bernama Robert itu.

Robert hanya memandang adik seayah beda ibu itu tersenyum meremehkan,sebenarnya dia ingin menghampiri adiknya dan memeluknya tapi egonya terlalu besar untuk melakukan hal itu.

Peter sendiri masih diam ditempatnya,dia masih shock apa yang membuat kakaknya itu mau menemuinya ?

Terakhir kali dia bertemu Robert saat dirinya berumur 15 tahun,

Apakah Robert sudah mau menganggapnya ?

Apakah Robert sudah tidak jahat lagi pada anak berumur 15 tahun seperti dulu ?

Banyak hal yang ingin ditanyakannya pada kakak sekaligus orang yang membuatnya terasingkan dinegara ini sendiri, berjuang bertahan hidup dinegara orang demi mencari sesuap nasi.

Sedangkan Robert enak tinggal bersama ayahnya diIrlandia,hidup mewah dan berkecukupan. sedangkan Peter kehilangan masa kecilnya. Sejak berumur 15 tahun hidupnya menderita,untungnya ada sepasang suami istri yang mau merawatnya,mengangkatnya menjadi anak mereka. Dan mewariskan seluruh kekayaannya pada Peter.

"Aku disuruh ayah untuk menemuimu,ternyata kau sudah jadi pengusaha muda ya".

Rahang Peter mengeras,dia belum berubah."Memangnya kenapa kalau aku sudah kaya?kau ingin merebut apa yang kupunya lagi ?.Dikepalkannya tangannya keras,

Tiffany hanya melihat kejadian itu dari ruangannya,jadi ini orang yang membuat Peter menderita,kehilangan segala sesuatu yang harus menjadi miliknya.

"Hmm..sepertinya tidak,karna aku sudah mendapatkan keinginanku, dan itu bukan perusahaan ayah yang saat ini sudah menjadi milikku". Kata Robert sombong.

"Memangnya apa keinginanmu itu",ditatapnya kakaknya itu dengan mata merah.

"Ayah".Peter mengangkat alisnya tak mengerti,seolah meminta penjelasan pada Robert."Maksudku,Ayah sudah percaya dan sayang padaku melebihi dirimu,kau lihat bukan,sejak dua tahun terakhir ini ayah tidak lagi menanyaimu,memang pada saat kau kabur dari rumah waktu itu Ayah masih menyuruh seseorang untuk selalu melihat apa yang kau lakukan dan bagaimana keadaanmu,tapi lihat sekarang ayah sudah tidak lagi menyayangimu bahkan dia memberikan perusahaan yang seharusnya diwariskan padamu,diberikan padaku, Kau sungguh tak berguna Peter Carnegie,

Robert berjalan meninggalkan Peter yang sudah berteriak frustasi sambil memukul dinding.

Akhirnya dia bisa memamerkan pada Peter bahwa ia anak kesayangan ayah,tapi kenapa hatinya tak senang? dan ia malah terluka melihat Peter seperti itu dan memandang benci kearahnya,

Dia lebih rela adiknya itu marah dan memukulnya dari pada Peter menyakiti dirinya sendiri,dia sangat tau watak adiknya,dia lebih memilih menyakiti dirinya sendiri daripada menyakiti orang lain.

***

"hentikan Peter apa yang kau lakukan hiks..hiks" Tiffany berusaha menhentikan Peter. Semua karyawan dikantor itu hanya bisa menontonya,memang tak ada yang bisa menenangkannya selain Tiffany,bahkan William hanya ikut menonton.

Tiffany langsung memeluk tubuh Peter menenggelamkan kepalanya didada bidang pria itu,memang dia masih ngambek pada Peter tapi melihat Peter seperti ini dia tak rela,hatinya lebih sakit saat melihat peter melukai dirinya sendiri.

Peter menghentikan aksinya mendengar tangisan Tiffany di dadanya.Memeluk gadis itu dan menangis bersama.

Didalam hatinya William tak rela bila Fanny harus berdekatan lagi dengan Peter,tapi mengingat tak ada yang bisa menenangkan Peter dia mencoba untuk rela.

***

Tiffany membawa Peter ke Apartemennya,itu semua saran William.Peter harus menenagkan dirinya.

Tiffanypun mengobati luka ditangan kanan Peter yang mengeluarkan banyak darah,dia tak tega melihat wajah sedih lelaki itu,

"Kenapa dia datang lagi?padahal aku sudah tak ingin mengingat masa lalu itu lagi"

Tiffany tidak menjawab pertanyaan Peter,dia masih sibuk mengobati luka Peter dengan obat merah.Dilihatnya lelaki itu hanya memandang kosong keluar jendela.

"Kenapa kau perduli padaku? Fanny memberhentikan aktivitasnya,menatap wajah sendu Peter,tak menyangka dia tak menyangka lelaki itu menanyakan hal ini.

"Memangnya kenapa kalau aku perduli padamu,kau sahabatku.. dan kau..."ucap Fanny menggantung.

"Orang yang kau cintai.-

Tiffany mengangguk, " Ya,orang yang kucintai tapi tak mau membalas perasaanku".Peter memandang fanny khawatir."Tapi walaupun begitu kau tetaplah Peterku,tak perduli kau membalas perasaanku atau tidak yang terpenting bagiku kau tetap berada disampingku".Ucap Fanny bergetar,dia tidak ingin menangis didepan Peter,Tidak!dia harus tegar.mungkin memang bukan Peter jodohnya.

Peter memeluk tubuh wanita yang disayanginya itu,dia tahu kalau Tiffany masih sangat mencintainya,sungguh Peter merasa bersalah telah menyia-nyiakan gadis sebaik Fanny,tapi bagaimana lagi dia juga harus bertanggung jawab atas perbuataannya.

Gadis itu menjauhkan wajahnya dari dada bidang Peter,Peterpun mengusap airmata yang mengalir dari wajah cantiknya. Tiffany pun berusaha memberikan senyum manisnya mewakilkan mulutnya untuk berkata "Aku baik-baik saja"

Dibalik pintu Zoey menyaksikan itu dengan perasaan sedih,dia merasa bersalah telah memisahkan pasangan yang saling mencintai, haruskah ia merelakan Peter untuk Tiffany,dan ia bisa meminta pertanggung jawaban Robert kembali,mengingat tadi dia secara tidak sengaja bertemu dengan bajingan itu, tapi bajingan itu mau bertanggung jawab asalkan Kosh Group menjadi miliknya.

Flashback,

Saat akan memasuki kantor Kosh Group,Zoey dikagetkan dengan kedatangan Robert dikantornya,pria itu sudah menunggu di ruangannya,

dilihatnya pria itu sedang duduk dikursi direkturnya,tersenyum licik padanya.

"Mau apalagi kau! bentak Zoey marah

"Heemm.. ternyata badanmu telah bertambah gemuk sayang, tapi tidak apa-apa itu membuat mu tambah cantik dengan pipi chuabymu" Pria itu berjalan dengan angkuhnya menuju Zoey.

" Apa maumu,

"Tidak ada,kudengar si Benny belum mengetahui kalau kau hamil,kasihan sekali kau,

Dipandangnya pria didepannya dengan penuh kebencian,mau apalagi bajingan ini ?

" Tenang saja Zoey,aku akan bertanggung jawab asalkan...??

"Asalkan apa? tanya Zoey marah.

" Kau mau memberikan perusahaan ini padaku! Bisik Robert ditelinga Zoey,

Setelah pergi seenak-enaknya dia datang lagi dan meminta Kosh Group. Bajingan!

" Apa kau Gila? teriak zoey frustrasi.

"Pikirkan baik-baik," ucapnya sambil pergi dari ruangan Zoey..

Zoey hanya berteriak frustasi dan mengeluarkan segala sumpah serapahnya.

Flashback Off.

"Zoey?sedang apa kau disini??. Tiffany keluar dari apartemen Peter dan melihat Zoey berdiri termenung didepan pintu.

"mmm..anu..." Zoey menggaruk tekuknya yang tak gatal,bingung mau menjawab apa.

" Ikut aku..." Fanny langsung menarik pergelangan tangan Zoey,membawa gadis itu keluar.karna ada yang akan dibicarakannya dengan Zoey.

bersambung, sampai disini dulu ya all.. besok-besok author sambung lagi..

makasih buat yang coment,baca dan vote cerita author.

Maaf belum terlalu sempat balas komen kalian semua..

Terima kasih..

Continue Reading

You'll Also Like

943K 13.5K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.7M 60K 27
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3.2M 221K 38
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...
2.6M 140K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...