Yeri pov
"Hai nona cantik".
Suara itu, suara yang seminggu ini tak bisa kudengar, ku lihat itu memang jungkook yang tengah tersenyum sambil membawa kepala kostum kelinci yang di pakainya.
Namun jungkook tersenyum bukan padaku, tapi pada krystal eonni yang tengah berdiri tak jauh dariku.
Jungkook memberikan balon padanya, dia sekilas menatapku tentu dia menyadari keberadaanku, lagipula aku tak peduli dia tau atau tidak yang penting aku bisa mengobati kerinduanku padanya.
"KIM YERIM".
Seseorang menarikku dan menempelkan bibirnya pada bibirku.
Aku semakin terkejut karena orang itu adalah minjae oppa.
Kurasakan minjae oppa memperdalam ciumannya dan perlahan melumatnya.
Aku terdiam sejenak lalu mendorong tubuhnya untuk melepas tautan bibir kami, segera ku lihat jungkook yang kini menatapku sinis.
"Jungkook-a".
Jungkook menghampiri kami lalu menamparku, dia tampak sangat marah dengan apa yang baru saja kulakukan dengan minjae oppa.
"Dasar jalang".
Dua kata itu sukses membungkam mulutku sedangkan hatiku merasakan sakit, memilukan dan menyedihkan mendapatkan ucapan kasar dari namja yang kucintai.
"Sialan kau jeon jungkook".
Minjae oppa hendak menampar jungkook tapi,
Plakk....
Ku terjatuh dan merasakan perih di pipiku, dapat kurasakan darah mengalir di sudut bibirku.
Rasanya sakit, tapi ini tak seberapa di bandingkan sakitnya di benci oleh orang yang sangat dicintai.
"Lihatlah apa yang yeri lakukan untukmu hah". Minjae oppa mendorong jungkook menjauh dariku.
"Akan ku pastikan kau akan menyesal". Lanjutnya lalu hendak menggendongku, namun ku tepis tangannya dan lebih memilih untuk berdiri sendiri.
Ku bersihkan darah di sudut bibirku dan tersenyum. "Aku baik-baik saja, oppa pulanglah aku bisa pulang sendiri".
"Tapi yer-".
"Aku tak mau jungkook marah lagi". Potongku segera.
"Aku minta maaf jungkook-a, sama sekali aku tak tau minjae oppa akan menciumku". Jelas yeri pada jungkook.
Minjae dan krystal hanya bisa menonton mereka, tanpa bisa melakukan apapun.
"Dia namjachingumu kan?".
Ku hela nafas panjang dan tersenyum. "Minjae oppa memang namjachinguku tapi sebaik apapun dia, dia tak akan bisa menggantikan posisimu".
"Berhentilah membuatku merasa kasihan padamu yeri".
Sungguh aku tak sanggup untuk menjawabnya, hatiku benar-benar sakit sekarang.
Mengapa sulit bagiku untuk melupakanmu?
Sekejam apapun kau memperlakukanku,
Sesakit apapun luka yang kau berikan padaku,
Aku akan tetap mencintaimu.
"Kau tak perlu mengasihaniku, aku juga tak akan memintamu untuk mengasihaniku tapi aku hanya minta_".
"Biarkan aku tetap mencintaimu, sesulit dan sesakit apapun itu".
Aku tersenyum tanpa airmata, perasaanku hancur tapi aku tak bisa menangis lagi, terlalu sering aku menangisinya dan kurasa aku harus terbiasa tegar menghadapinya.
Ku langkahkan kakiku meninggalkan jungkook dan melewati minjae oppa begitu saja, aku hanya ingin sendiri sekarang.
Yeri pov end
Author pov
Pernikahan jungkook dan krystal
Yeri membalut tubuhnya dengan dress putih dan menggerai rambutnya, dia menghadiri pernikahan jungkook secara diam-diam, jangan sampai jungkook melihatnya.
...
Jungkook menghampiri yeoja yang sedari tadi menatapnya.
"Yein-a, apa aku terlihat tampan?". Tanya jungkook yang di balas yein dengan menunjukan dua jempolnya untuk penampilan jungkook sekarang.
"Aku harus segera pergi, acara akan segera di mulai".
Jungkook meninggalkan yein dan bersiap untuk berjalan di karpet merah menuju pelaminan.
...
Yeri tersenyum pilu menatap jungkook yang kini tengah bertukar cincin dengan krystal.
"Aku datang menagih janjimu".
Jaehyun menyadarkan lamunan yeri dengan merangkulnya.
Flashback on
"Yeri-a, menikahlah denganku...".
"Aku akan menikah denganmu asalkan kau tak menyentuhku dan membiarkan jungkook menikahi krystal oenni".
"Eum baiklah, aku akan menagih janjimu setelah jungkook menikah dengan krystal".
Jaehyun melepaskan yeri dan membiarkannya pergi lebih dulu.
Yeri keluar dari kamar dengan gontai, seolah-olah jaehyun memang baru saja memperkosanya sedangkan jaehyun menyusul dan mengatakan pada jungkook ia telah memperkosa yeri.
Flashback off
"Kau harus tepati janjimu untuk menikah denganku". Ucap jaehyun mempertegas.
"Apa kau bilang, janji?".
Minjae kini menghadang jaehyun dan tersenyum sinis.
Yeri mulai khawatir, minjae dan jaehyun tampaknya tak bisa bicara baik-baik.
"Dengar ya, kim yerim adalah milikku". Ucap jaehyun menarik kasar yeri menjauh dari minjae.
Seseorang menghadangnya, dia adalah hyunkyung. "Kau lelaki brengsek, beraninya kau memaksa yeri".
Ketiganya saling berhadapan, memperebutkan seorang yeoja yang sama sekali tak mencintai salah satu dari mereka.
...
Melihat ada keributan, jungkook segera menghampirinya, dilihatnya yeri yang tengah bingung dan ketakutan.
"Apa yang kalian lakukan di acara pernikahanku hah?".
Jungkook berdiri menjadi penengah. "Kalian memperebutkan seorang yeoja?".
"Dia punya janji yang harus dia tepati". Ucap Jaehyun, ia ingin menagih haknya.
"Memang apa yang di janjikan yeri padamu?". Tanya jungkook pada jaehyun.
"Aku tak pernah memperkosa yeri, ku bebaskan dia dengan syarat_".
"_Setelah membebaskannya dan kau menikahi krystal, yeri akan menikah denganku sebagai imbalannya". Jelas jaehyun yang membuat jungkook menatap yeri dengan amarah.
Yeri meringis ketika jungkook mencengkeram lengannya dengan erat. "Aku hanya ingin kau bahagia jungkook, aku juga tak mau kehilangan harga diriku".
"Apa aku memintamu untuk melakukan ini hah? Kau pikir aku akan bahagia jika kau menikah dengan jaehyun". Ungkap jungkook yang tak terima.
"Lalu aku harus bagaimana? Semua ini sia-sia, apa yang aku lakukan selalu salah dimatamu". Eluh yeri.
"Jika boleh aku ingin kembali, dimana aku tak pernah mengenalmu dan mencintaimu_".
"_aku ingin melupakanmu". Ucap yeri dengan penekanan.
Author pov end
Jungkook pov
"_aku ingin melupakanmu".
Yeri mengatakannya dengan sungguh-sungguh, membuatku agak sedikit takut.
"Jungkook, kau sudah menikahi krystal dan sekarang aku akan menikahi yeri, jadi ceraikan dia segera". Pinta jaehyun dengan seringaian.
"Diam kau brengsek, kau tak pantas untuk menikahi yeri". Sanggah hyunkyung memperkeruh suasana.
Aku tau mereka begitu terobsesi memiliki istriku tapi aku yang telah memilikinya malah terus menyakitinya.
"Diam kalian, yeri masih istriku, dengar ya dia tak akan menikah dengan siapapun".
Kubawa yeri berlari bersamaku, entah aku akan membawanya kemana, yang terpenting aku bisa bersamanya.
Yeri menghentikan langkah kami tepat ditengah-tengah penyebrangan jalan. "Jungkook-a, tanganku sakit".
"Maafkan aku yeri, mengapa aku bisa setega ini padamu". Ungkapku penuh penyesalan melepas pergelangan tangan yeri yang terdapat luka karenaku mengikatnya waktu itu.
Yeri memelukku dengan erat dan mulai menangis. "Aku lelah jungkook".
"Kita bisa beristirahat di halte seberang". Ucapku lalu melangkah menyebrangi jalan yang di ikuti oleh yeri.
"JUNGKOOK-A.....".
Brakkk....
Langkahku terhenti saat mendengar jeritan yeri, airmata memenuhi pelupuk mataku dan aku tak sanggup untuk berbalik melihatnya.
Dengan perlahan kubalikan tubuhku dan kudapati tubuh yeri tergeletak.
"YERI-A....".
Kuhampiri tubuhnya dengan tangisan yang tak bisa kubendung lagi, yeri kehilangan banyak darah dan aku harus segera membawanya.
Aku tak bisa menunggu ambulan datang, segera kugendong yeri dan berlari sekencang mungkin menuju rumah sakit yang jaraknya cukup jauh dari tempat kejadian.
"Tolong selamatkan istriku".
Airmataku terus mengalir dan mulutku terus mengucapkan kalimat harapan, aku akan sangat menyesal jika terjadi sesuatu padanya.
Minjae datang dan langsung menarik jasku. "Kau harusnya mati saja jeon jungkook".
Pukulan demi pukulan kuterima, bukan hanya dari minjae, tapi dari jaehyun dan hyunkyung yang baru datang juga langsung ikut menghakimiku.
Petugas keamanan datang dan menghentikan mereka sedangkan aku segera bangkit dan kembali menunggu, aku menolak untuk di obati karena aku tak mau meninggalkan yeri lagi.
"Permisi, siapa keluarga pasien?".
Minjae mengangkat tangannya. "Saya namjachingu nya".
"Tapi aku calon suaminya". Sanggah jaehyun tak mau kalah.
"Aku suaminya".
Mereka tak bisa lagi mengelak, karena aku memang memiliki hubungan yang sah dengan yeri.
Dokter mempersilakan aku untuk menemui dan berbicara dengannya di ruangan. "Nona jeon yerim mengalami luka serius di kepalanya, kami tak bisa memastikan kapan ia bisa sadar_".
"_tapi saya harap istri anda dapat segera sadar dari komanya". Lanjut dokter menjelaskan kondisi yeri.
"Boleh saya menemuinya?".
"Tentu, silakan tuan".
...
Kulihat wajahnya yang penuh kedamaian, tapi aku takut mata indahnya itu tak akan menatapku lagi.
Ku genggam dan kucium tangannya cukup lama hingga airmataku membasahi punggung tangannya. "Cepatlah kembali yeri, aku merindukanmu".
Satu bulan berlalu...
Tak terasa satu bulan aku terus berharap yeri bangun dari tidur panjangnya, aku hampa dan kesepian.
Selama satu bulan ini aku hanya bolak balik antara rumah sakit dengan kantor. Ya, aku mulai bekerja di perusahaan milik keluarga kim.
Meskipun rekan bisnisku sulit untuk menerima statusku sebagai mantan narapidana, aku masih bersyukur ada beberapa yang masih tetap percaya padaku.
Seperti biasa, aku menjaga yeri setiap malam dan pagi nanti aku akan kembali bekerja untuk mendapat uang dan membiayai perawatannya.
"Oppa pulanglah, jika yeri oenni sadar aku akan memberi tahumu".
Saeron selalu memintaku untuk pulang, tapi aku juga selalu menolaknya.
"Kau saja yang pulang, tolong ajak junhyung juga". Pintaku lalu kembali menggenggam tangan yeri.
Setelah mereka pergi, tangisku kembali pecah setiap aku mengingat indah dan pahitnya kenanganku bersamanya dan itu sukses membuat hatiku sangat sakit.
Ku rasakan tangannya balas menggenggam tanganku, dan dengan perlahan ia membuka matanya.
"Jung...jungkook".
-bersambung-
Jungkook udah sadar ?😂
Moga ga nyakitin yeri lagi.
Jangan lupa ya buat
Ngevote
&
Comment
Thanks
=)