21

19.8K 1.5K 259
                                    

Yeri pov

"Hai nona cantik".

Suara itu, suara yang seminggu ini tak bisa kudengar, ku lihat itu memang jungkook yang tengah tersenyum sambil membawa kepala kostum kelinci yang di pakainya.

Namun jungkook tersenyum bukan padaku, tapi pada krystal eonni yang tengah berdiri tak jauh dariku.

Jungkook memberikan balon padanya, dia sekilas menatapku tentu dia menyadari keberadaanku, lagipula aku tak peduli dia tau atau tidak yang penting aku bisa mengobati kerinduanku padanya.

"KIM YERIM".

Seseorang menarikku dan menempelkan bibirnya pada bibirku.

Aku semakin terkejut karena orang itu adalah minjae oppa.

Kurasakan minjae oppa memperdalam ciumannya dan perlahan melumatnya.

Aku terdiam sejenak lalu mendorong tubuhnya untuk melepas tautan bibir kami, segera ku lihat jungkook yang kini menatapku sinis.

"Jungkook-a".

Jungkook menghampiri kami lalu menamparku, dia tampak sangat marah dengan apa yang baru saja kulakukan dengan minjae oppa.

"Dasar jalang".

Dua kata itu sukses membungkam mulutku sedangkan hatiku merasakan sakit, memilukan dan menyedihkan mendapatkan ucapan kasar dari namja yang kucintai.

"Sialan kau jeon jungkook".

Minjae oppa hendak menampar jungkook tapi,

Plakk....

Ku terjatuh dan merasakan perih di pipiku, dapat kurasakan darah mengalir di sudut bibirku.

Rasanya sakit, tapi ini tak seberapa di bandingkan sakitnya di benci oleh orang yang sangat dicintai.

"Lihatlah apa yang yeri lakukan untukmu hah". Minjae oppa mendorong jungkook menjauh dariku.

"Akan ku pastikan kau akan menyesal". Lanjutnya lalu hendak menggendongku, namun ku tepis tangannya dan lebih memilih untuk berdiri sendiri.

Ku bersihkan darah di sudut bibirku dan tersenyum. "Aku baik-baik saja, oppa pulanglah aku bisa pulang sendiri".

"Tapi yer-".

"Aku tak mau jungkook marah lagi". Potongku segera.

"Aku minta maaf jungkook-a, sama sekali aku tak tau minjae oppa akan menciumku". Jelas yeri pada jungkook.

Minjae dan krystal hanya bisa menonton mereka, tanpa bisa melakukan apapun.

"Dia namjachingumu kan?".

Ku hela nafas panjang dan tersenyum. "Minjae oppa memang namjachinguku tapi sebaik apapun dia, dia tak akan bisa menggantikan posisimu".

"Berhentilah membuatku merasa kasihan padamu yeri".

Sungguh aku tak sanggup untuk menjawabnya, hatiku benar-benar sakit sekarang.

Mengapa sulit bagiku untuk melupakanmu?

Sekejam apapun kau memperlakukanku,

Sesakit apapun luka yang kau berikan padaku,

Aku akan tetap mencintaimu.

"Kau tak perlu mengasihaniku, aku juga tak akan memintamu untuk mengasihaniku tapi aku hanya minta_".

"Biarkan aku tetap mencintaimu, sesulit dan sesakit apapun itu".

Aku tersenyum tanpa airmata, perasaanku hancur tapi aku tak bisa menangis lagi, terlalu sering aku menangisinya dan kurasa aku harus terbiasa tegar menghadapinya.

Good WifeWhere stories live. Discover now