6

26.6K 2.2K 147
                                    

Happy Reading^^

Jungkook pov.

"Aku kesini untuk memutuskan hubunganku dengan hyunkyung oppa". Ucap yeri yang membuatku dan namja ini terdiam, lalu menatapnya.

"Yeri-a, aku tak mau berpisah denganmu".

Namja bernama hyunkyung ini mendorong tubuhku dan hendak menghampiri yeri.

"Jangan sentuh istriku". Ucapku dengan penekanan sembari mendorongnya menjauh dari yeri.

Dapat ku lihat yeri menangis sambil menundukan kepalanya, aku memang egois memisahkan kedua pasangan yang saling mencintai.

"Hyungkyung oppa, aku mencintaimu...".

"...tapi maaf, aku tak bisa bersamamu lagi". Ucapnya menghapus kasar airmatanya lalu berlari meninggalkan kami.

"Dengar itu, hyunkyung".

Ku dorong tubuhnya disertai seringaian bangga pada kekasih yeri itu, maksudku mantan yeri.
.
.
.
.
Ku terus berjalan bolak-balik di depan pintu kamar hotel menunggu seseorang yang lebih tepatnya istriku, sudah hampir 6 jam dia pergi entah kemana.

Sesekali kulirik jam tanganku yang sudah menunjukan pukul 8 malam.

'Apa jangan-jangan yeri menemui mantan kekasihnya itu' gumamku mengira-ngira dengan pemikiran yang sedari tadi selalu terlintas di otakku.

"Yeri-a, kemana saja kau?". Ucapku ketika merasakan pelukan di pinggangku.

"Aku nayeonmu jungkook-a, bukan istrimu itu eoh".

Seketika senyumku memudar, ternyata bukan yeri yang datang.

"mengapa kau kemari nayeon-a?". Tanyaku dengan nada sebiasa mungkin, padahal kekecewaan tengah melandaku.

"Bukankah kau yang memintaku datang kemari?". Tanyanya yang membuatku menatapnya heran.

Kapan aku memintanya untuk datang ke kamar hotel ku dengan yeri?

"Aku tak pernah memintamu untuk datang kemari, jika ku mau kita bisa bertemu ditempat lain".

Ku tatap dia yang kini tengah mengotak-atik ponselnya, lalu menunjukan sebuah pesan padaku.

Pesan itu dari nomor ponselku dan isinya meminta nayeon untuk datang ke kamarku yang dikirim kemarin pagi.

Kuingat-ingat aktivitasku kemarin, lebih tepatnya pagi hari saat aku bangun tidur.

Sama sekali aku tak pernah membaca pesan dari nayeon apalagi membalas pesan untuknya.
.
.
.
.
Cklek

Ku nyalakan lampu saat yeri masuk ke kamar, ia nampak sedikit terkejut.

"Kau baru saja bersenang-senang dengan namjachingumu hah?". Tanyaku dengan nada ketus, aku ingin mengintrogasinya semalaman ini.

"Aku membelikanmu banana cake, bukankah kau sangat menyukainya? aku menunggu hujan reda, karena hujan tak kunjung reda, jadi aku harus menerobos hujan untuk segera sampai ke hotel". Jelasnya panjang lebar.

Dapat kulihat memang tubuhnya basah kuyup, dan di tangannya ia membawa sebungkus banana cake, aku tau sulit mencari toko yang menjualnya, jika tak tau tempatnya.

"Apa maksudmu meminta nayeon untuk kemari dengan membalas pesannya?". Tanyaku menatapnya yang tersenyum padaku.

"Apa waktumu berduaan dengan nayeon sudah cukup? sebenarnya itu alasan utama aku pulang terlambat". jawabnya dengan senyum yang terus ia ukir.

Good WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang