17

20.4K 1.6K 180
                                    

Author pov

"Maafkan aku hyung, aku sedang kalut". Ucap jungkook yang kini menunduk merasa bersalah.

Jimin merangkul jungkook dan menyuruh yang lainnya untuk meninggalkan mereka berdua. "Aku mengerti, kau pasti sangat takut kehilangannya, tapi kuyakin istrimu tak akan meninggalkanmu".

Jungkook mengangguk, ia sedikit lebih tenang sekarang.
.
.
.
.
Seminggu berlalu.....

Seperti biasa yeri menjenguk jungkook sembari membawakan masakan buatannya.

"Jungkook-a, makanlah yang banyak". Ucap yeri setelah jungkook duduk dihadapannya dan mengambil kotak bekal yang dibawanya.

Jungkook melahap habis makanannya dihadapan yeri yang terus tersenyum menatapnya.

"Yeri-a, apa kau masih mencintaiku?". Tanya jungkook setelah selesai makan.

Yeri terdiam sejenak lalu mengangguk. Kini jungkook yang terdiam, ia ragu untuk mengatakan apa yang ingin dikatakan.

"Maafkan aku, sebaiknya...kita akhiri hubungan ini". Ungkap jungkook dengan sedikit ragu.

Yeri nampak tak percaya, ia merasa jungkook berubah dengan cepat.

"Kau berbohong padaku, kau hamil dan melahirkan, selama ini kau tak pergi tapi menyembunyikan kehamilanmu dariku". Jelas jungkook yang membuat yeri menatapnya takut.

"Jungkook-a, aku bisa je-"

"Semuanya sudah jelas, minjae yang mengatakannya padaku". Potong jungkook dengan cepat.

Yeri menggenggam tangan jungkook dan menatapnya dengan tatapan memohon. "Maafkan aku jungkook-a, aku tak ber-".

"Saat aku bebas nanti aku akan menceraikanmu". Potongnya lagi, jungkook melepas genggaman tangan yeri dengan pelan lalu beranjak dari tempatnya duduk.

"Andwe, aku tak mau....bagaimana dengan junhyung, anak kita?". Tolak yeri dengan cepat.

Jungkook menatapnya sekilas lalu menundukkan kepalanya. "Minjae akan menggantikan posisiku, kau akan bahagia bersamanya".

Yeri menangis dan memeluk erat jungkook yang tengah berjalan pergi meninggalkannya. "Aku bilang aku tak mau, kau akan tetap menjadi suamiku dan ayah junghyung".

"Krystal nuna, aku sudah mendapatkannya sekarang, jadi aku tak membutuhkanmu lagi". Ucap jungkook yang sukses membuat pelukan yeri melonggar.

"Setidaknya minjae namja yang baik, jadi aku tak perlu mengkhawatirkanmu lagi". Lanjut jungkook sambil melepas pelan tangan yeri dari pinggangnya.

Author pov end

Yeri pov

"Setidaknya minjae namja yang baik, jadi aku tak perlu mengkhawatirkanmu lagi". Ucap jungkook sambil melepas pelan pelukanku.

Jungkook lalu melanjutkan langkahnya, meninggalkanku yang hanya bisa diam mematung. "Jungkook-a".

Hanya memanggil namanya yang bisa kulakukan saat ini, aku merasa takut kehilangannya, meski aku tau ini semua akan terjadi.
.
.
.
Kutatap matahari yang hendak tenggelam sambil menangis, kulihat cincin cantik yang menghiasi jari manisku, aku tak pernah mau melepasnya karena ini mengingatkanku padanya, jeon jungkook.

"Kau menangis lagi karena jungkook".

Tanpa sadar ku dapati minjae oppa telah berada disampingku dan menyodorkan sebuah sapu tangan untukku. "Dia menyakitimu lagi".

"Itu bukan salahnya". Jawabku singkat menghapus air mataku dengan sapu tangan darinya.

"Apa kau mencoba menyalahkan dirimu sendiri? Aku tau dia tak mencintaimu tapi tak seharusnya dia mencintai wanita lain disaat kau memberikan cintamu untuknya". Ucap minjae yang hanya membuatku tersenyum pilu.

Good WifeWhere stories live. Discover now