13

23.4K 1.8K 136
                                    

Yeri pov

"Kita membuat bayi".

"MWO?". Teriakku secara spontan, ia malah tertawa melihat keterkejutanku.

"Ayo buat bayi untuk menjadi ikatan kita berdua, disini bayi kita akan hidup".

Jungkook mengelus perut rataku dengan senyuman lebar, aku tak percaya ia akan meminta itu, sebelumnya ia sama sekali tak mau aku hamil.

"Ayolah yeri, mengapa kau diam saja?". Eluhnya cepat karena tak kunjung mendapat respon dariku.

"Kita buat nanti saja, saat aku kembali ke seoul". Pintaku yang memang tak ingin melakukannya di apartement, apalagi ada yein disana.

"Aku mau sekarang yeri-a, jebal". Tolaknya langsung, sebenarnya aku sudah menduga sulit untuk menolak permintaannya.

"Kau dasar mesum, itu alasanmu saja untuk menyentuhku".

Ku cubit perutnya dengan pelan namun ia malah meringis seolah-olah benar-benar kesakitan.

"Aku sedang datang bulan". Ucapku beralasan, ini satu-satunya cara untuk menolaknya.

"Itu alasanmu saja, kau pikir aku tak tau kapan waktumu datang bulan".

Sialnya cara satu-satunya itu malah gagal, aku tak tau dia akan sepeka itu.

Kami kembali ke apartement dengan senyuman bahagia.

Aku tau pilihanku beresiko, akan ada suatu hari nanti jungkook tak akan bersamaku lagi, tapi keputusanku sudah bulat untuk mencintainya dan aku rela jika jungkook tak akan balas mencintaiku.
.
.
.
.
Ku buka kedua mataku dan langsung mencari keberadaannya tapi nihil, ia tak ada.

Ku lilitkan selimut di tubuh polosku, dan tak sengaja menemukan sepucuk surat di atas meja, kuyakini ini dari jungkook.

For; my yeri

Aku tak tega membangunkanmu, jadi aku pulang tanpa berpamitan terlebih dahulu, bila bayi kita sudah memberikan tanda keberadaanya, cepat hubungi aku yeri-a, oke.

By ; your jungkook

Aku terus tersenyum membaca surat darinya, aku merasa jantungku berdetak tak karuan dan rasanya begitu bahagia, ku harap harapan kami dapat terkabul.
.
.
.
Yeri pov end

Author pov

Jungkook kini tengah menuju sebuah apartement, apartement yang sering ia kunjungi namun berkat kehadiran yeri, ia jadi memutuskan hubungannya dengan pemiliknya.

Tok..tok..tok..

Jungkook merapikan jasnya, ia datang dengan hormat dan memiliki alasan yang kuat untuk kesana.

"Jungkook-a, aku merindukanmu". Sambutnya memeluk jungkook.

Jungkook melepas paksa Pelukan nayeon dan menatapnya datar.

"Aku sudah mengira kau akan datang kemari".

Nayeon menarik jungkook untuk masuk ke dalam apartementnya.

"Kau yang mengirim pesan ancaman pada yeri kan?". Tanya jungkook langsung membuat nayeon menatapnya dengan senyuman penuh arti.

"Sebenarnya aku ti-"

Drrtt..
(Jaehyun calling)

Good WifeWhere stories live. Discover now