Romantic Friend · OSH [2016] ✔

By elsa_tyongf

11.2K 786 41

· C O M P L E T E D · Oh Sehun dan Jang Bok Hee adalah dua pasangan remaja yang statusnya tak lebih dari seka... More

Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27 (END)

Chapter 1

1K 58 1
By elsa_tyongf

(Tulisan lama. Malas dibenerin 🥱)

Judul : Romantic Friend

Genre : Romance, Campus, Marriage Life, Perjodohan, Drama, AU

Rate : 18+

Starring By : Oh Sehun, Jang Bok Hee (OC), Kim Jong In, Park Lee Ra (OC), Other Cast.
















H a p p y  R e a d i n g !


Puluhan gumpalan tisu berserakan di lantai. Isakan tangis masih terdengar nyaring di ruang kamar bernuansa putih itu milik seorang gadis remaja.

"Berhenti menangis... "

Pria itu masih berusaha membujuk temannya agar berhenti menangis. Dia khawatir air matanya akan mengering setelah ini.

"Orang seperti itu tidak pantas ditangisi. Menyia-nyiakan air mata saja. Kalau kau mendengarku dari awal tidak akan begini."

"Lalu semua ini salahku, begitu?"

Suaranya terdengar kacau. Sehun tak berani menjawab dan memilih menarik lembut tubuh Bok Hee ke dalam pelukannya.

"Lihat saja nanti. Jika aku bertemu dengannya, akan kubakar hidup-hidup"

Ucap gadis itu di tengah-tengah isakannya.

"Setuju. Sekarang tidurlah!"

"Kau akan menemaniku, 'kan?"

Dia mendongak menatap Sehun yang masih mendekapnya. Pria tinggi itu mengangguk tersenyum sembari menyeka air mata Bok Hee. Jika tidak ada Sehun, Bok Hee tak tahu bagaimana cara menenangkan dirinya sendiri.

++ Romantic Friend ++

Kriiinnggg ~~

Waktunya untuk Bok Hee keluar dari alam mimpi. Aroma memabukkan membuat gadis Jang itu sepenuhnya sadar.

"Wangi sekali"

Dia mencari-cari darimana datangnya aroma itu. Kakinya berhenti diruang makan. Menyaksikan segala macam makanan diatas meja yang sudah siap untuk disantap.

"Selamat pagi"

Pria semalam menyambut pagi Bok Hee dengan senyum hangatnya.

"Sehun... Kau disini?"

"Semalam Mr. Jang menelpon. Dia bilang tidak bisa pulang hari ini"

"Jadi semalam Kau menginap?"

"Yeah... Mr. Jang tidak ingin putri semata wayangnya berbuat yang aneh-aneh jika ditinggal sendiri"

Mendengar itu membuat Bok Hee mengerucutkan bibir.
Bok Hee menghampiri meja makan lalu mengambil tempat duduk.

"Apa yang Kau lakukan?"

Kata Sehun melihat Bok Hee mulai menyendok makanannya.

"Sarapan. Apalagi?"

Tangan Bok Hee langsung dicegah Sehun ketika gadis itu hendak menyantap makanan kesukaannya.

"Kenapa? Ada yang kurang?"

"Nona Jang. Lihatlah Aku. Aku sudah rapi, lengkap dengan seragam Sekolah. Sekarang lihat dirimu. Kau sangat berantakan. Mandilah, setelah itu kembali kesini"

"Tsh. Itu peraturan darimana? Ayah tidak pernah menyuruhku harus begini dan begitu sebelum sarapan"

"Tapi sekarang Kau sedang sarapan bersamaku. Bukan dengan Ayah. Hum?"

"Aish, benar-benar. Ayolah Sehun! Aku sangat kelaparan"

Bok Hee merengek sambil memasang tampang memelas, berharap Sehun akan menaruh simpati.

"Tidak mengikuti peraturan, tidak ada sarapan"

Rupanya usaha Bok Hee sia-sia. Terdengar decakan dari bibir mungilnya. Ujung-ujungnya Bok Hee mengalah juga.

"Aku mengerti..."

Dengan berat hati Bok Hee meninggalkan meja makan, membuat Sehun tertawa kecil dengan sikapnya yang tidak berubah.


++ Romantic Friend ++

Pagi itu diruang kelas 2B. Bok Hee mendapat serangan tiba-tiba dari teman kelasnya. Maksud diserang, mereka mengerumuni Bok Hee hanya untuk menyodorkan berbagai bingkisan hadiah dan beberapa pucuk surat. Tentu saja semua itu bukan untuknya, melainkan untuk Oh Sehun sahabatnya. Mereka semua tahu hubungan Bok Hee dan Sehun sangat dekat seperti saudara. Jadi mereka menggunakan Bok Hee sebagai jembatan untuk mendekati pujaan hati mereka itu.

"Bok Hee... Tolong berikan ini pada Sehun. Ini juga. Dan ini..."

"Bagaimana, Bok Hee? Apa Sehun membaca suratku kemarin? Apa Dia menulis balasannya?"

"Hey, Bok Hee! Kenapa sampai sekarang Sehun belum menghubungiku? Kau bilang Dia akan menghubungiku 2 atau 3 hari lagi. Aku sudah menunggu seminggu lebih. Bahkan Aku tidak tidur semalaman"

Berbagai macam pertanyaan menyerbu Bok Hee. Suasana kelas semakin gaduh. Dirinya terus diserang seperti maling yang dikroyok ribuan masa.

"DIAAAM!!!"

Bagus. Semuanya diam seketika.

"Tanyakan satu-satu. Aku tidak bisa menjawab kalau kalian seperti ini. Dan... Aku minta maaf. Aku tidak bisa melakukan ini lagi"

"Apa? Kenapa??"

Mereka semua terkejut.
Bok Hee beranjak meninggalkan bangkunya sebelum mereka kembali menyerang lebih gila lagi.

"Kau tidak mau membantu kami?"

Teriak salah satu temannya dibelakang sana.

"Sebaiknya kalian berikan langsung pada Sehun"

"Yak! Bok Hee!! Jangan seperti itu. Kau 'kan sudah berjanji"

Mereka terus mengikuti Bok Hee layaknya seorang selebriti papan atas yang dikejar ribuan fans. Bok Hee berusaha untuk menyelamatkan diri, tapi salah satu dari mereka berhasil menarik ujung blazernya, membuat Bok Hee kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke lantai.

"Akh!!"

Dia mengaduh kesakitan.

Mereka tidak peduli dan malah semakin memaksa Bok Hee untuk bekerja sama. Bok Hee tidak tahan lagi berada di kerumunan ini. Suasana yang begitu sesak dan padat membuatnya ingin pingsan karena sulit bernafas.

"Hentikan!"

Suasana yang tadinya heboh kini sunyi ketika mereka melihat sang Pangeran berdiri gagah disana. Sehun menerobos kerumunan itu lalu berhenti didepan Bok Hee yang masih terduduk lemas. Pria itu mengulurkan tangannya.

"Ayo"

"Aku tidak kuat berdiri"

Bok Hee tampak lesu.
Pria itu berjongkok lalu menggendong temannya dan meninggalkan kerumunan.

"Oppa..."

Teriak mereka.
Sehun berhenti dan berbalik.

"Tolong pikiran yang lain juga"

Sehun berkata dengan nada suara yang sangat tenang. Tidak ada tatapan kesal ataupun kecewa diwajahnya. Sehun tidak mudah marah. Dia tidak pernah menampakkan sisi galaknya pada siapapun, meskipun itu pada Bok Hee. Hanya senyum dan tawa yang selalu Ia tunjukkan pada mereka. Itulah kenapa banyak yang mengejarnya. Selain tampan, Sehun pria yang baik, pintar, tidak banyak bicara, dan juga ramah.

Mereka tiba diruang kesehatan.

"Aduh... Akkh..."

Sesekali Bok Hee meringis ketika Sehun memoleskan salap dikedua lututnya. Perih.

"Apa mereka mendorongmu?"

"Aku tidak ingat. Sepertinya Aku terpeleset saat kabur tadi"

"Lain kali hati-hati"

"Lain kali? Tidak. Aku tidak mau melakukannya lagi"

"Salahmu terlalu memanjakan mereka"

"Aku hanya tidak ingin dibilang cuek dan sombong. Oh, ya. Kau tahu gadis yang pernah mengikutimu sampai ke toilet? Dia marah besar gara-gara sampai sekarang Kau tidak menghubunginya"

"Aku pikir masih ada hal lain yang lebih penting untuk kukerjakan. Kau terlalu sibuk memikirkan orang lain, hingga tidak ada waktu mengurus diri sendiri"

"Mianhae..."

Sehun mendongak. Menatap ekspresi Bok Hee yang kini tampak merasa bersalah.

"Untuk apa?"

"Selalu membuatmu repot"

"Aku seperti orang asing mendengarmu mengatakan itu. Aku sungguh tersinggung"

Raut wajah Bok Hee berubah semakin merasa bersalah.

"A-aniyo... Bukan begitu. Aish, salah lagi"

Sehun terkekeh sembari mendekatkan wajah.

"Sepulang nanti Kau harus mentraktirku. Maka Aku maafkan"

"Hanya itu? Tidak masalah"

Bok Hee tersenyum lebar, membuat Sehun mengacak gemas puncak kepalanya.

++ Romantic Friend ++

Sehun dan Bok Hee berhenti di sebuah mini Caffe yang tak jauh dari Sekolah. Kehadiran mereka mengundang perhatian semua tamu disana, beberapa pasang mata tidak lepas semenjak mereka masuk hingga menemukan tempat duduk. Semua mulut mulai berbisik sambil sesekali melirik kearah mereka, lebih tepatnya kearah Sehun. Disana Sehun bak seorang model yang sedang di awasi Paparazzi.

"H'em..."

Deheman Bok Hee membuat Sehun menatapnya.

"Apa kita cari tempat lain saja?"

Kata Bok Hee.

"Kenapa?"

Bok Hee memberi kode agar Sehun melihat sekelilingnya. Sebenarnya Sehun sudah tahu. Bahkan Dia sering mengalami ini dimana saja. Tak mengapa bagi Sehun selama itu tidak mengganggunya. Namun tidak bagi Bok Hee. Dia mengkhawatirkan dirinya sendiri yang seakan nyawanya terancam. Dirinya bisa merasakan aura negatif Dari cara mereka menatapnya.
Bok Hee tersadar ketika merasakan tangan hangat Sehun menggenggam tangannya.

"Jangan pedulikan siapapun"

Kata Sehun sembari tersenyum manis. Seperti biasa.

Seorang pelayan menghampiri meja mereka dan menyodorkan dua buah buku menu.

"Silahkan"

Sesekali pelayan itu mengedipkan mata kearah Sehun.

"Apa kalian pasangan kekasih? Sepertinya bukan. Terlihat.... Tidak cocok"

Ucapan pelayan centil itu membuat Bok Hee merasa jengkel. Apa ada pelayan seperti ini? Tidak sopan. Pikirnya. Tapi Bok Hee tidak begitu menanggapi.

"Aku ingin Fu Yung Hai, Kimbap, dan Fresh Lime"

Bok Hee tidak dihiraukan karena pelayan itu sedang sibuk menikmati pemandangan didepannya. Memperhatikan Sehun tanpa berkedip sedetikpun.

"Satu lagi. Aku pesan ice cream"

Tambah Bok Hee.

"Sebentar. Kalau Kau?"

Bok Hee memutar bola matanya karena lagi-lagi dirinya diabaikan. Pelayan itu masih betah disisi Sehun tanpa melepas tatapan kagumnya. Matanya masih berkedip berharap Sehun akan merespon.

"Permisi. Aku juga pelanggan. Bisakah Kau melayaniku dengan semestinya?"

Merasa terganggu pelayan centil itu menatap kesal kearah Bok Hee.

"Sebentar, nona. Pesananmu akan segera datang"

Setelah mengatakan itu Dia kembali menatap Sehun, tentu dengan raut wajah berbeda.

"Kau mau pesan apa, tampan?"

Bok Hee merasa mual mendengar kalimat itu. Ditambah dengan suaranya yang dibuat-buat agar terdengar seksi ditelinga Sehun.

"Samakan saja"

Kata Sehun kemudian.

"Baiklah. Tunggu sebentar"

Dia memberi pelayanan yang berbeda pada Sehun. Tidak seperti Bok Hee tadi.

Akhirnya pelayan itu pergi, tapi tatapannya tidak bisa lepas dari Sehun. Begitu pula dengan Karyawan lainnya yang sedari tadi memperhatikan meja mereka.

"Aish jinja... Aku tidak tahu ada pelayan seperti itu. Kau lihat gayanya tadi? Dia tidak seperti itu kepada tamu lainnya"

Kesal Bok Hee.
Gadis itu terus mengoceh yang mana membuat Sehun hanya tersenyum. Tangan Sehun bergerak menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutup mata indah Bok Hee. Perlakuan Sehun yang terlihat romantis semakin menarik perhatian mereka. Sebagian diantara mereka merasa iri karena cemburu, ingin sekali rasanya berada di posisi Bok Hee. Bertatapan langsung dengan makhluk indah itu, menikmati senyum menawannya yang memabukkan.
Bok Hee tiba-tiba menegang. Bukan karena perlakuan Sehun, melainkan Karena tatapan membunuh dari mereka.

"Jangan melihat kesana"

Tangan Sehun menahan wajah Bok Hee agar tidak berpaling darinya. Hanya dengan melihat senyuman Sehun membuat perasaan Bok Hee kembali tenteram.

++ Romantic Friend ++

Malam itu dirumah Sehun. Bok Hee menatap fokus buku pelajaran matematika yang sedari tadi membuatnya pusing sepuluh keliling. Sudah satu jam lebih Dia membaca ulang tugasnya berkali-kali. Bukan menemukan jawaban, yang ada dirinya dibuat semakin pening. Dia sudah berfikir keras, jika terlalu keras lagi, asap bisa keluar dari telinganya.
Sehun datang dengan membawa 2 gelas minuman dan beberapa cemilan.

"Sudah selesai?"

Katanya saat tiba di samping Bok Hee.

Gadis itu membenamkan wajahnya pada tumpukan buku-buku itu. Sebelum akhirnya Dia mengibarkan bendera putih.

"Aku menyerah. Aku tidak bisa"

Sehun tersenyum dan mengangkat kepala Bok Hee lalu mengambil buku tugasnya.

"Mana yang sulit?"

"Semuanya..."

Tanpa pamrih, Sehun membantu Bok Hee sekaligus mengajarinya mulai dari hal yang mudah hingga sulit sekali pun.

Satu jam telah berjalan. Mereka tampak sibuk mengerjakan tugas masing-masing. Sesekali Sehun mengawasi Bok Hee yang kini tampak serius pada tugasnya.

"Perlu bantuan?"

Bok Hee menggeleng tanpa mengalihkan tatapannya.

"Aish..."

Dia mendesah.

"Ada apa?"

"Tintaku habis"

"Sebentar. Akan kuambil tinta untukmu"

Bok Hee menahan Sehun yang hendak berdiri.

"Biar Aku saja"

Ia segera menuju kamar Sehun setelah mendapat anggukan dari pemiliknya.

Dibukanya laci meja belajar Sehun dan mengambil tinta disana. Tak sengaja tangannya menyentuh selembar photo. Penasaran, Bok Hee memandang photo itu.
Tampak disana Sehun tersenyum lebar dengan seragam SMP bersama seorang yeoja disampingnya.

"Siapa Dia?"

"Kau tidak boleh menyentuh barang yang bukan milikmu"


To be continue...

Continue Reading

You'll Also Like

910 185 13
Karier. Satu hal yang menjadi fokus utama dua orang dengan latar belakang berbeda. Keduanya bersatu, ikatan yang luar biasa pun terbangun sendirinya...
926K 76.4K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
33.2K 3.4K 11
Bagi orang lain kau adalah kegelapan. Tapi bagiku kau adalah mentari yang bersinar cerah. Aku adalah bunga mataharimu. Yang selalu setia dan hanya ma...
218K 30.1K 47
[PRIVATE] "Gak jelas banget jadi orang. Bikin ngeblush iya, bikin sakit hati juga iya" Copyright © 2016 katjangel