Deathly Love [ Jeff The Kille...

By FarraaY

45.7K 7.2K 1.2K

'Deathly Love' The 2nd Creepypasta Fanfict [JTK X Reader] Berawal dari paman Slendy yang mengajakku untuk tin... More

Prolog
Chapter 0.1 : Knife
Chapter 0.2 : Nothing change
Chapter 0.3 : Uncle Slendy
Chapter 0.4 : The Killer
Chapter 0.5 : Trapped
Chapter 0.6 : Dark Angel
Chapter 0.7 : Protect you
Chapter 0.8 : Fallen Star
Chapter 0.9 : Limit
Chapter 1.0 : Ben.
Chapter 1.1 : Hidden
Chapter 1.2 : Change?
Chapter 1.3 : Code
Chapter 1.4 : Library Keeper
Chapter 1.5 : (JTK Point of view)
Chapter 1.6 : Him
Chapter 1.7 : Plan
Chapter 1.8 : Stage one
Chapter 1.9 : Stage two
Chapter 2.0 : Stage three
Chapter 2.1 : Stage four
Chapter 2.3 : Sudah dimulai
Chapter 2.4 : Darkside
Chapter 2.5 : [Y.N]
Chapter 2.6 : Madness Vs. [Y.N]
Epilog
Sequel Deathly Love

Chapter 2.2 : About Liu

1.2K 233 47
By FarraaY

BRUKK!!

Tubuhku oleng akibat terlalu kelelahan alhasil diriku sudah terbaring dilantai saat ini. Jeff menghentikan langkahnya dan kedua pasang kaki terbalut sepatu kotor itu mengarah kediriku.

"Cepat bangun," Ujarnya dingin.

"Y-ya," Aku menghela napas panjang kemudian berdiri. Kulihat Jeff yang berjalan menjauhiku dengan pelan, syukurlah ia tidak memintaiku untuk berlari-lari seperti tadi lagi.Menurutkupun tidak perlu berlari-lari karena dipastikan Hoodie sudah jauh dari kami. Duh, memikirkan wajah dan suara Hoodie saja sudah membuatku merinding. Bagaimana jika aku bertemu dengan yang lain? Misalnya, anggota Slender Proxy yang lain, Madness atau Eyeless Jack?? Aku bisa pingsan ditempat.

"[Y.N], apa ... kau kenal dengan Homicidal Liu?" Suara Jeff yang bertanya tiba-tiba sontak membuyarkan lamunanku, memecahkan keheningan. Kutatap kedua bola matanya dengan bingung. Homicidal Liu.

Aku tidak asing dengan nama tersebut, terasa familiar dipikiranku namun aku tidak mengetahui apapun tentang sosok itu.

Kugelengkan kepalaku sembari tersenyum kepada Jeff. Tentu saja, Jeff hanya membalas dengan dengusan. Kapan ia membutuhkan senyumanku juga? Senyum pasaran seperti ini dari segi manapun tidak menarik.

"Aku melihat foto diloker tadi dan kukira mataku salah melihat." Ha?

"Liu beranjak remaja tengah berpose berdiri disamping seorang gadis,"

"Menggelikan,"

"Kau bicara apa sih Jeff?" Tanyaku setengah tertawa.

"Aku membicarakanmu."

Aku mengerutkan dahiku seraya menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
Jeff yang tadinya membelakangiku, memutar tubuhnya menatapku tajam. Sungguh, ia sangat berbakat dalam memberi tatapan terkutuk. Dengan gugup sekaligus cemas, aku berkedip beberapa kali seraya mencari titik lain untuk dipandangi, apapun asalkan bukan membalas tatapan Jeff.

"[Y.N], apa ... kau benar-benar tidak tahu apa-apa mengenai Liu?" Tanya Jeff sekali lagi.

Aku tidak tahu apa-apa.

Itulah yang kupikirkan, namun sebenarnya jauh dilubuk hati aku sudah tahu jawabannya.

Diriku, bukanlah aku yang sebenarnya.

Alasan mengapa aku berani menatap para member. Alasan mengapa aku berani menetap di Creepypasta. Alasan mengapa aku ingin sekali keluar dari mansion ini. Alasan mengapa aku benar-benar ingin tahu rahasia tentangku sebenarnya adalah,

Itu karena aku merasa asing.

Seolah ada sesuatu yang terkurung ditubuhku. Berwujud halus tak kasat mata dan terkadang semua membingungkan.

Pernahkah kalian merasa seperti orang lain?

Itulah yang kurasakan terkadang.

Dimulai dari suara-suara yang memanggil namaku, kukira itu ilusi pendengaranku akan tetapi, semakin aku berusaha untuk melupakannya maka semakin kuat terdengar. Lalu, berlanjut kepada diriku yang terkadang bertingkah tidak jauh layaknya psikopat. Sebenarnya, aku sama sekali tidak yakin kalau aku memang dari lahir sudah memiliki bakat alami.

Bisa kusimpulkan bahwa hidupku selama ini hanyalah rekayasa semata.

"Aku tidak suka diabaikan." Jeff mendecih memutar badannya kembali.

"Aku benar-benar tidak mengenal siapa itu," Jawabku jujur. Kugigit bibir bawahku cemas, kenapa sekarang aku merasa pusing? Padahal aku hanya ingin benar-benar mengorek ingatanku tentang pemuda bernama Homicidal Liu tersebut.

"Dia, ugh, sulit mengatakannya tapi, dia adalah saudara kandungku." Aku membulatkan mataku tidak percaya.

Dia punya saudara.

"Kami tidak pernah bertemu lagi, meskipun dia disekitarku."

Kukedipkan mataku beberapa kali. Homicidal Liu? Nama yang aneh. Tapi, rasanya aku pernah mendengar Masky menyebut nama itu.

Ah! Toby juga!

Sewaktu aku menghantarkannya panekuk yang kubuat untuk sarapan(kalo lupa baca chapter 2), kami sempat berbincang kecil dan dia sedikit merayuku, tentu saja aku menolak halus dengan malu. Setelah itu dia mengatakan padaku bahwa, "Haa, apa aku kurang tampan? Seleramu pasti sangat tinggi. Ah! Mungkin saja Liu masuk kedaftarmu!"

Sebenarnya itu hal yang menjijikkan untuk diingat, tapi aku perlu untuk saat ini.

"Ehm, bukankah Liu salah satu anggota Creepypasta?"

"Hm," Aku mengerutkan dahiku. Inilah kebiasannya, memberi jawaban ambigu. Hm itu apa? Iya atau tidak?!

"Kalau begitu, kenapa tadi kau bilang tidak pernah bertemu lagi?"

"Hubungan buruk dimasa lalu," Aku meneguk salivaku begitu mendengar jawaban Jeff. Kenapa aku dapat dengan mudah menebak bahwa sebenarnya Jeff dan Liu sangat kompak? Dan tebakanku itu belum tentu benar.

"Nah, [Y.N], apapun yang kau lakukan, tidak peduli baik atau buruk pastikan kau melakukannya atas kemauanmu sendiri,"

"Atau ..."

"Kau akan menyesal karena terpaksa melakukan sesuatu yang tidak kau mau pada akhirnya," Aku terdiam sejenak oleh ucapan Jeff. Bukannya kagum aku malah lebih gelisah dari sebelumnya. Memang kata-kata yang ia ucapkan bijak, namun apa maksudnya mengatakan sesuatu atas kemauan sendiri?

"Kalau boleh tahu, Liu itu seperti apa? Aku tidak pernah melihatnya,"

"Dia? Dia berbeda denganku. Dia kuat, dia punya kemampuan tidak sepertiku, tapi setelah aku bergabung ke Creepypasta, aku sudah melebihinya."

"Benarkah?"

"Ck, tidak." Aku menatap punggung berbalut hoodie berwarna putihnya. Tidak?

"Dimana saja, ia bisa menjadi nomor satu."

Apakah aku baru saja merasakan rasa iri dalam diri Jeff? Untuk pertama kalinyapun aku dapat melihat sisi manusiawi dari Jeff. Tampak lucu dimataku. Aku ingin menganggunya lebih jauh, ah!

"Benarkah? Aku tertarik untuk menjumpai Liu-Liu itu. Sepertinya dia sangat populer, yah aku tahu sih rasanya kalau menjadi dirimu." Aku memejamkan mataku seraya menunduk berusaha menahan tawa, sampai akhirnya langkahku tertahan oleh tubuh Jeff yang mendadak berhenti.

Dahiku menabrak punggung tegapnya dan aku sedikit terlonjak begitu mendapati Jeff memutar badannya menghadapku, menghimpit badanku kepermukaan dinding. Ini sama seperti waktu itu. Seperti waktu Masky menghimpitku tiba-tiba dan kuharap akhirnya akan sama juga.

Pada akhirnya mereka tidak melakukan macam-macam. Lantas aku memejamkan mata, memalingkan wajah, namun aku sadar kalau Jeff sangatlah berbeda dari Masky.

Ia mungkin telah baik padaku sejauh ini,

tapi,

ia tidak akan menahan hasratnya seperti Masky.

Aku tahu sesuatu yang buruk akan terjadi padaku, tangan Jeff menahan posisi kepalaku agar menghadapnya.

"Buka matamu,"

Tidak.

"Kenapa semua orang sama saja?"

Tidak.

"Mereka melihatku dari luar tanpa memperdulikan bahwa aku ini masih manusia biasa yang dapat merasa,"

"Buka matamu,"

Tidak.

"Kau tahu alasanku menjauhimu saat pertama bertemu? Itu karena kukira kau sama seperti yang lain, tapi, aku salah."

"Dan ... tiba-tiba aku kehilangan dirimu sesaat, aku tidak mau itu terjadi. Jadi, alasanku sejauh ini berbaik hati padamu adalah ... aku tidak mau kehilanganmu untuk yang kedua kalinya."

"Baik suara, senyum, rupa apapun itu."

Suara Jeff bergema ditelingaku. Tidak dapat hilang. Mau tidak mau aku membuka mataku untuk memastikan apakah yang bersamaku ini memang Jeff atau bukan, karena Jeff tidak akan berbicara sesuatu yang konyol panjang lebar seperti itu.

Kulihat wajah Jeff sudah sangat dekat denganku.

Kapan ia akan pindah dan merubah posisinya?

Aku tidak nyaman.

CUP!

Mataku seketika membelalak tidak percaya, tubuhku terasa tersetrum oleh listrik dan bibirku kaku untuk protes.

Jeff mencium dahiku.

Kuulangi.

Dia mencium dahiku.

GREP!

Kini Jeff memelukku. Kemudian berbisik tepat didekat telingaku.

"Kita lanjutkan, mencari rahasia tentangmu."

#

#

#

#

#

Kyaaa!! *Blushing di pojokan*

Gomennasai atas adegan tidak mendidik ini!

Reader : Ingat Thor ini cerita Mystery/Thriller bukan romance!

Author : tapitapi.

*Pundung dipojokan*

Next? 20 votes.

Continue Reading

You'll Also Like

46.7K 3K 31
Penyesalan selalu datang di akhir.sama seperti yoongi yang menyesal telah menyia-nyiakan istri nya yang mencintainya dengan tulus dan malah memilih k...
22.8K 2.2K 10
bagaimana rasanya menjadi adik dari Michael Kaiser??
10.4K 1.4K 31
"NAGI LO JUJUR, LO SUKA SAMA GUA YA??" ucap (name) memegang pundak Nagi "iya.., maaf" WARM! ᯓᡣ𐭩 cringe! ᯓᡣ𐭩 bahasa non baku ᯓᡣ𐭩 blue lock Hallo ha...
24.7K 3.4K 26
Kamu dan Rindou sudah lama menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Kalian berdua berjanji untuk saling terbuka satu sama lain dan tidak ada rahas...