"Saya tidak akan mengeluarkan uang lagi untuk perusahaan anda!!"
"Lah kenapa begitu? bukankah perusahaan bapak sudah berjanji akan memenuhi semua kebutuhan perusahaan kami!"
"Ya, tapi apakah uang yang saya berikan sebelumnya sudah anda gunakan untuk perusahaan? atau untuk kebutuhan pribadi semata! Lagipula apa yang industri yang kalian hasilkan, hah!"
"tapi perusahaan anda sudah berjanji kepada perusahaan kami! dan sekarang anda sudah tidak ingin mengeluarkan uang untuk kami sedikitpun! " Pria utusan dari Kosh Grup itu sudah tidak bisa lagi menahan emosinya.
"Fany, batalkan semua kerjasama kita dengan perusahaan Kosh Grup, satu lagi bilang pada Bos kalian, tanpa Perusahaan saya Perusahaan kalian tidak akan ada apa-apanya!"
Peter langsung pergi dari ruang rapat menghempaskan dan menghempaskan pintu.
"Tapi anda tidak bisa memutuskan secara sepihak!" pria utusan dari Kosh Group itu tampak kecewa membayangkan Bosnya akan marah besar nanti, bahwa perusahaan pusat sudah tidak mau bekerja sama lagi.
Internasional Corp, Perusahaan yang banyak menangani perusahaan raksasa di dunia. Perusahaan inilah yang memberikan dana pada perusahaan tersebut. Salah satunya Kosh Group , perusahaan yang bergerak dibidang industri, dan dulunya sangat menguntungkan investasi di Kosh Grup, hingga beberapa bulan terakhir ini Kosh Grup tidak lagi menggunakan dana yang ia berikan untuk hal berguna. Korupsi, penggelapan, foya- foya itu yang dilakukan sebagian pimpinan Kosh Grup dan antek- anteknya. Dan Peter sudah tidak mau tertipu lagi.Tidak ada yang tahu bahwa Peter Carnegie pemiliknya, pria tampan yang baru berusia 25 tahun .
Peter sengaja menyembunyikan jati dirinya, karna banyaknya orang yang memanfaatkan dirinya . Hanya para pegawai dan anak perusahaan yang mengetahui siapa dia. itupun banyak anak perusahaannya seperti Kosh Group yang menawarkan anak gadisnya untuk Peter, karena mereka ingin memiliki menantu yang kaya, mungkin.
Lagipula apabila diluar perusahaan dia bukan lagi pemilik Internasional Corp, tapi seorang mahasiswa yang meranhkap menjadi pelayan.
***
TIFFANY (POV)
Karna rapat tadi, aku merasa banyak kehilangan stamina, maklumlah masa ia aku harus melayani pria bodoh itu sampai jam dua siang, padahal jam tiga kita harus sampai diperusahaan .
Pria itu, entah kenapa aku tidak bisa menolak semua keinginannya. Hanya dia yang bisa membuatku tidak berpaling kepada pria lain.Akupun berjalan ke Cafe kantor, untuk membeli makanan.
Dan aku menangkap seseorang yang selalu ada dalam pikiranku. Setelah memesan akupun memilih duduk didepan meja tempat dia duduk.
"Ada masalah?" tanyaku dan menunggu jawaban darinya.
Dia tidak menjawab, kurasa dia masih kesal dengan rapat tadi, wajahnya sangat terlihat kesal, tapi bagiku tidak, menurutku ia cute seperti itu.Apalagi bibir seksinya itu yang manyun kayak anak kecil, "Kenapa liat-liat, pengen ini?"
Suaranya menggangguku yang sedang asyik memandang wajahnya, diapun menunjuk bibirnya sambil tersenyum jahil. Pria ini senang sekali menggodaku. Selanjutnya yang dia lakukan adalah duduk disampingku membelakangi Cafe, mau apa dia?
Peter duduk menghadapku,dan menepis jarak diantara kita. Aku sudah tau yang akan dia lakukan, tapi aku heran kenapa dia hari ini seperti kehauasan nafsu sekali? Mulutnya membungkam mulutku, sebelum aku mengeluarkan sumpah serapah.
Kedua tangannya tak kalah nakal, yang kanan meremas dadaku sangat keras dari luar baju kantorku . dan kiri menahan tubuhku agar tidak jatuh, karna posisi kami saat ini aku berada dipangkuannya. dan aku mengalungkan tanganku kelehernya agar mengurangi bebannya .
Kurasakan dua kancing bajuku sudah terbuka dan tangannya menyelinap masuk kedalam bajuku, mulutnya pun tak kalah liar, menghisap bibir atas dan bawahku secara bergantian dan sesekali menggigitnya.
Mereka berdua terlalu asyik melakukan kegiatan itu. Sampai tidak menyadari bahwa sepasang mata biru memandang mereka berdua dari jauh dengan kecewa .
***
Kedua insan yang sedang bercumbu itu masih saja tetap melakukannya sampai di apartemen Peter.
Mereka merasa terganggu dengan orang yang memencet bel, sepertinya ada tamu .
"Pet.. ada ta....muuuu," kata Tiffany tersengal-sengal menahan nikmat karna Peter sedang bermain dibawah sana.
"Hm, baiklah," Peter berjalan menuju pintu, sambil membersihkan cairan fanny yang dijilatnya tadi. Sementara itu Fanny berjalan menuju kamar Peter dan tak lupa mengambil bajunya yang berserakan dilantai.
"William, tumben kau kemari? ayo masuk," Ajak peter kepada sahabatnya itu .
"Apa yang kau lakukan Pet?" tanya Wlliam heran, karna ia merasakan bau yang khas diruang tamu Peter.
"Biasa,"
"Kau masih sering bermain dengan Tiffany?" tanya William curiga pada sahabatnya itu.
"Hm,"
"Dia mantan pacarmu Pet, dan kau seenaknya melakukan suatu hubungan yang hanya dilakukan suami istri! tanpa adanya status diantara kalian, kalau dia hamil bagaimana? apa kau akan bertanggung jawab?"
Peter kaget mendengar penuturan sahabatnya itu,lagipula perkataan sahabatnya itu ada benarnya juga.
Andaikan sahabatnya itu tahu bahwa Peter menggantung Tiffany dengan tanpa ada status karna dia .
Ya, Peter putus dengan Tiffany karna William menyukai Tiffany.
"Kenapa selalu Peter ? kenapa hidupnya selalu beruntung daripada aku ?Andaikan disuruh memilih aku lebih memilih tinggal kelas dan hidup sengsara daripada harus kehilangan Tiffany. ARGH!" teriak pria itu frustasi sambil menjambak rambutnya sendiri .
Peter melihat kejadian itu dari balik pohon, dia tidak menyangka bahwa William juga menyukai Fanny. Sejak saat itu William menjaga jarak dari Peter dan Tiffany. Apalagi kalau Peter dan Fanny sedang bermesraan.
Lama kelamaan Peter sudah tidak tahan, karna hanya seorang wanita hubungannya dengan sahabatnya hancur.
"Apa yang harus ku lakukan agar kau ingin menjadi sahabatku lagi?"
"Putuskan, Tiffany!"
Peter hanya bisa berdiri mematung mendengar penuturan sahabatnya itu .
"Aku yakin kau tidak akan pernah bisa "sahut William lagi, dan langsung menghilang dari pandangan Peter yang mematung .
Peter mengajak Fanny ke belakang sekolah, "Kita putus saja fany," perkataan peter membuat fanny kaget.
"Jangan bercanda, Peter!" mata Tiffany sudah mulai berair, dia tidak percaya dengan ucapan Peter.
"Aku tidak bercanda! selama denganmu aku kira aku mencintaimu, tapi tidak aku hanya menyayangimu, sama seperti aku menyayangi William."
"Maafkan aku, Tiffany.."
Peter langsung pergi tapi tangannya ditahan fany, fayy langsung mencium Peter liar, menggigit bibir Peter supaya peter membalasnya . Peter pun membalas dengan tak kalah liar .
Tapi peter kemudian segera sadar dan melepaskan tangan Tiffany dari lehernya dan menjauhkan tubuhnya lalu pergi meningalkan Tiffany yang kecewa .
"Bila kau tak mencintaiku, tapi kenapa kau membalas ciumanku?" sahut fany sambil memandangi tubuh peter yang semakin menghilang .
"Aku merasa lebih baik begini wil, lagipula daripada nanti aku pacaran lagi dengan Tiffany akan ada pihak yang tersakiti," Sambil menatap william sinis,
William kaget, "Kenapa kau melihatku seperti itu!" tanyanya dengan suara sedikit meninggi.
Peter hanya tertawa melihat reaksi sahabatnya itu, "Aku tau kau masih menyukai Fanny, tapi kenapa kau tidak kunjung menembak fanny disaat aku sudah melepasnya untukmu?"
"Karna Fanny hanya mencintaimu Peter," Peter kaget mendengarnya.
"Tapi itu dulu."
"Ya, tapi perasaannya masih sama malah semakin bertambah."
"Apa bedanya dia dengan dirimu, Wil?" Peter beranjak mengambil bajunya dan akan segera pergi.
"Memang benar aku masih menyukai Fany." Ungkap William jujur. Peter tersenyum penuh kemenangan mendengar penuturan sahabatnya itu. "Tapi ia tidak mencintaiku! lalu apa gunanya aku harus memilikinya. Lagipula sudah ada pria yang mencintainya dan bagi dia pria itu tidak akan tergantikan,"
"Oh ya siapa?" tanya Peter penasaran. setau dirinya saat ini Fanny hanya dekat dengan dirinya dan William saja.
"Kau bodoh," William geram melihat tingkah sahabatnya yang cuek. Peter yang sedang meminum kopi pun tersedak.
"Mana mungkin!"
"Ya mungkin saja, lagipula mana ada seorang wanita yang rela menyerahkan keperawanannya padamu? dia hanya akan mau melakukannya kepada orang yang dia cintai bodoh!"
"Tapi kau salah besar, Wil. Cintaku padanya sudah tidak ada, perasaan itu sudah lama hilang. lagipula saat ini aku mencintai seseorang wanita lain. Tapi bukan fanny, ya sudah aku pergi dulu."
Wiilliam tidak percaya bahwa sahabatnya akan berkata seperti itu .
***
TIFFANY (POV)
Hatiku hancur berkeping-keping mendengar percakapan Peter dan William .
Dari tadi aku mendengarnya .
Sekarang aku tahu apa penyebab Peter memutuskanku dulu .
Aku tidak menyangka Peter rela mengorbankan perasaannya hanya untuk sahabatnya .
Tapi yang membuat ku lebih hancur ketika Peter bilang sudah tidak mencintaiku lagi ! dan sudah mencintai wanita lain ?
Siapa wanita itu? kenapa Peter tidak ingin bercerita dengan ku?
Cintaku bertepuk sebelah tangan, hatiku begitu hancur karna semua yang kulakukan untuknya dan semua yang kuberikan padanya serasa sia-sia .
***********
Maafya di part ini belum ada Zoey ,
Konflik baru akan dimulai nih.
Kog Chemistry Peter-Tiffany lebih dapet ya .
Aku jadi bingung ni Peter cocok ama Tiffany atau Zoey .
kasih saran dong
Tapi ini mungkin karna Zoey belum muncul ya .
Makasih buat yang udah baca dan vote .
Jangan lupa ikutin terus kisahnya Peter si Millioner Love ya .