1 Day 1 Kiss

By Whtefrppe

912K 30K 779

Awalnya aku bisa mencegah perasaan itu.. Awalnya aku bisa memendam semua isi hatiku.. Tapi, seiring berjalann... More

Fake Relationship!
Alur Permainan
My Guardian Angel
Dia Cinta padaku?
Bad Day
Camping Chapter 1
Camping Chapter 2
Camping Chapter 3
Rahasia Ari
Sorry.
First Kiss
Manis Dan Pahit.
Pedih
Lost
Yeay or nah?
Prom Night?
TOLONG DIBACA
Bertemu (Lagi)
Date(?)
Kembali Bersama
Hari Besar.
Epilog
BACA YA KAWAN KAWAN
Extra Part 2
hello it's me
New

Extra Part 1

25.5K 853 9
By Whtefrppe

Evelyn POV.

Aku berjalan, menyusuri pantai yang indah dengan hembusan angin serta deburan ombak yang menemani setiap langkahku.

Disisi lain aku melihat dia, laki - laki yang menjadi teman hidupku, sedang bermain bola bersama ketiga buah hati kami yang sudah mulai beranjak dewasa.

Kalian percaya? Rasanya aku tak pernah menyangka semua ini akan terjadi. Aku, si Evelyn gadis anti sosial yang tiba - tiba bisa menjadi teman hidup seorang pangeran sekolah.

Semua berawal dari petjanjian konyol yang kubuat, andai waktu itu aku tak menerimanya, andai waktu itu aku tak mengajukan perjanjian gila itu.

Cerita ini pasti tak akan berakhir seperti ini, aku dan hanzel mungkin tak akan pernah bisa bersama. Aku hanyalah pengagum diam - diam sang pangeran sekolah, Dan hanzel tetaplah pangeran sekolah yang tak pernah melirikku.

" Mikirin apa hm? "
Tanya hanzel yang tiba - tiba berada dibelakangku.

Ia memelukku dari belakang, membuatku sedikit terkejut.

" Hanzel ada anak - anak. "
Omelku.

" Hei! Mereka sudah besar love, bahkan mungkin mereka sudah melakukan hal ini hahahaha. "
Ucapnya yang membuatku mencebik.

" Teruskan saja mom, dad. Kami akan masuk kedalam. "
Ujar Hazza, putra sulung kami.

Pipiku merona, tak biasanya.

" Lihat? Bahkan mereka tau diri dan meninggalkan kita untuk mengenang masa muda. "
Ujar hanzel sembari menggendong tubuhku layaknya menggendong karung beras dibahu.

" Hanzelll turunin akuuuuu!!!! "
Pekikku.

Hanzel malah membawaku ke sebuah bangunan yang tidak jauh Dari bungalow yang kami punya.

" Aku baru pertama Kali kesini. "
Ucapku.

Sebuah rumah bergaya klasik dengan dinding Batu dan lantai kayu. Tampak indah Dari luar sini.

" Aku ingin menunjukkanmu sesuatu, tapi kau harus menutup matamu. Bagaimana? "
Tanya hanzel sembari memberikanku Kain hitam.

Aku mengangguk tanda mengerti, kemudian ia memakaikan ku penutup Mata itu.

Jujur saja, aku penasaran. Mau kemana hanzel membawaku?

" Dengarkan aku love, kau hanya perlu bersamaku. Aku akan menggenggam erat tanganmu. Jangan lepaskan ya? "
Perintahnya, aku mengangguk.

Kemudian hanzel menuntunku berjalan, membawaku mendekat kearah rumah itu. Kemudian kaki ku menjejak di lantai kayu. Hanzel membawaku masuk kedalam rumah itu, terdengar Dari suara pintu terbuka.

Kemudian hening, diikuti suara pintu tertutup.

Hening lagi.

" Hanzel? "
Panggilku.

" Love, dengarkan perintahku! Aku akan melepas penutup matanya, tapi jangan buka matamu dulu sampai Ku perintahkan untuk kau membukanya, mengerti? "
Perintahnya.

" Iya. "
Jawabku.

Kemudian hanzel membukakan penutup Mata yang sedari menutup mataku.

Hening.

Tak Ada suara sedikitpun, membuatku takut.

" Open your eyes, love! "
Ucapnya.

Perlahan aku membuka mataku, dan tampaklah aku disebuah ruangan dengan foto - foto yang menggantung Dari langit - langit. Ada lilin - lilin yang membentuk love dan ditengah - tengahnya terdapat hanzel yang sedang memegang sebuah bucket bunga besar.

Ia merentangkan tangannya, tersenyum.

" Happy Anniversary yang ke 20 tahun love, terimakasih sudah menjadi wanita hebat yang mampu mencintaiku, menemaniku, dan mencintai anak kita hingga saat ini. Terimakasih telah mempercayaiku untuk menjadi pemimpin di hidupmu. Terimakasih telah menjadi matahari dihidupku. "
Ujarnya, tubuhku lemas.

Hanzel, meskipun usia kami tak bisa dibilang muda lagi. Ia tetap melakukan hal - hal manis untukku.

Dia berjalan kearahku, begitu juga aku. Hingga mata kami bertemu, Mata teduhnya yang selalu menjadi candu untuk terus aku pandang. Ia tersenyum.

Kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahku, aku memejamkan mataku. Hingga bibirnya menyentuh bibirku. Bibir yang mengambil ciuman pertamaku dulu.

Ia mengecup bibirku, kemudian melumatnya. Tanpa ragu aku membalasnya. Ini bukan ciuman menggebu - gebu. Tapi ini ciuman yang menumpahkan segala rasa. Terutama rasa cintaku kepada orang ini.

Kami mengakhiri ciuman kami, kemudian ia memelukku erat, aku pun membalasnya. Aku bersandar dibahunya, bahu yang selalu ada disaat aku butuh sandaran.

Kemudian ia memberikan bunga itu.

Aku memandang kesekeliling, foto - foto itu adalah foto - foto kami sejak masa putih Abu - Abu dulu.

" Mau pergi bersamaku menghabisi hari ini? "
Tanyanya.

Aku mengangguk.

Ia menggenggam tanganku kemudian membawaku keluar dari pulau ini dengan kapal. Masih menggenggam tanganku, aku terus menatapnya. Wajah tampannya masih sama, yang berbeda hanya ukiran - ukiran indah diwajah sebagai pertanda bahwa usia kami tak lagi muda.

" Terpesona oleh ketampananku hm? "
Gumamnya.

" Jangan mimpi! "
Ucapku.

Sesampainya kami di pesisir pantai, hanzel langsung membawaku masuk kedalam Mobil. Ia memakaikan penutup matanya lagi kepadaku. Aku tak mengerti ia mau membawaku kemana tapi aku percaya, Ada berjuta kejutan yang akan diberikan hanzel untukku.

Setelah lamanya perjalanan, Mobil berhenti entah dimana. Hanzel membantuku keluar dari mobil, aku dituntunnya.

Kami berjalan, entah kemana. Tak terlalu jauh, namun aku masih tak bisa menebak ini dimana.

Hingga hanzel terdiam.

" Hanzel? Apa kita sudah sampai?"
Tanyaku.

" Kita sudah sampai love, aku akan membukakan penutup mata darimu. "
Jawabnya.

Aku mengangguk.

Perlahan hanzel membukakan penutup Mata Dari kepalaku. Aku merasa Ada cahaya matahari yang mencoba menerobos menyilaukan mataku.

Perlahan, aku membuka mataku. Mengerjapkannya berkali - kali lalu menyadari bahwa kami berada ditengah - tengah pemakaman umum.

" Hanzel kamu ko baw--

Mataku menatap Batu Nisan yang Ada dihadapanku, tubuhku membeku, lidahku mendadak kelu.

' Ari Putra Pangestu '

Laki - laki yang menjadi sahabatku waktu SMA, orang yang amat kucintai dulu. Dan betapa jahatnya aku tak pernah mengunjungi makamnya.

Air Mata mengalir dipipiku.

" Aku rasa, sudah waktunya kamu menjenguk teman lama, love. "
Ucap hanzel.

Dadaku sesak, bukan. Bukan Karena masih belum menerima kepergian Ari. Tapi, sesak karna belum pernah sekalipun datang ke makamnya.

Aku berjalan mendekat, duduk disamping nisannya dan mengelus - elus nisannya.

" Ari? Maaf baru sempat kesini."
Ucapku disela isak tangisku.

Hanzel mendekat kesampingku dan menenangkannku.

" Lihat ri? Saya sudah melaksanakan perintahmu untuk selalu menjaga Evelyn. Saya berjanji akan selalu menjaganya hingga ajal menjemput saya. "
Ucap hanzel membuat tangisku meledak.

" Kau tau? Evelyn sahabatmu telah tumbuh menjadi wanita kuat yang sangat hebat. Kau pasti bangga kan? "
Ujar hanzel lagi.

" Oh iya ri, hari ini anniversary kami yang ke 20 loh. Doakan aku bisa terus menjaganya ya? "
Ucapnya lagi.

Aku tersenyum, memandang Nisan Ari.

" Aku janji akan sering mengunjungi makammu ri. "
Ucapku.

Kemudian hanzel menaruh sebuket mawar hitam di dekat Nisan Ari.

" Kau tau? Aku berjanji ditempat ini, didepan tuhan, Ari. Bahwa aku akan selalu menjagamu eve hingga ajal menjemputku. "
Tuturnya, aku pun tersenyum dan memeluknya.

' aku juga berjanji padamu zel, akan selalu mencintaimu hingga nafasku berhenti. '
Ucapku dalam hati.

******

Hai!! Lama tak jumpa hehe, kayaknya ni cerita udah 1 Tahun. Ayeay Happy 1 Years. Btw, MAKASI BANYAK BUAT PARA READERS GA NYANGKA READERS NYA SEBANYAK INI HUAAA:'(( YANG TADINYA 1 PART GA ADA 100 BISA JADI RIBUAN GINI. MAKASI JUGA YANG SAMPE SEKARANG NGEVOTE UUUU :* Ini Extra Part yaaa maaf kalo gaje.
.
.
Tunggu Extra Part kedua yaaa!!! Keep vomments guys.

Thankies~

Continue Reading

You'll Also Like

72.5K 5.4K 44
Jika aku tidak bertemu denganmu, aku tidak akan mengalami rasa sakit, kesedihan, dan kenangan yang menyedihkan. Disisi lain, jika aku tidak bertemu d...
3.8K 207 24
hay,perkenalkan aku ratna.aku punya sahabat akrab sangking akrab nya kemana dia pergi aku selalu ada.dia senang bercerita tentang RAMA pacarnya di b...
753K 35.5K 40
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
649K 43.9K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...