The Secret to Hatred

By mybabyjy

67.3K 5.2K 340

"Betapa mirisnya hidupku, di penuhi dengan rahasia. Rahasia yang membuatku membenci segala yang ada." -Jaebum More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35

Part 16

1.4K 130 11
By mybabyjy

JuniorPov

Aku dan Junghwa baru saja tiba di rumah, kami baru pulang sekolah tentunya. Sedari tadi di perjalanan dari sekolah ke rumah Junghwa hanya diam, tidak berbicara sedikit pun. Aku bertanya padanya hanya di respon oleh anggukan, gelengan dan gumaman 'nya itu.

Tidak biasanya ia diam seperti itu, jika di dalam mobil bersamaku pasti ia akan berisik, cerewet dan tidak bisa diam. Tapi hari ini ia aneh, --ah bukan, bukan hari ini melainkan setengah dari hari ini, ia menjadi diam seperti itu saat jam istirahat di sekolah tadi.

Banyak pertanyaan di otak'ku yang ingin ku tanyakan pada adik'ku itu, tapi aku tidak tahu bagaimana memulai nya, aku takut jika salah bertanya padanya ia akan marah padaku. Tapi ini tidak bisa di diamkan, aku takut sesuatu yang aneh terjadi pada adikku,

"Junghwa," aku segera menahan lengannya ketika ia ingin menaiki anak tangga. Dia hanya menoleh tanpa menjawab panggilanku.

"Ada apa denganmu? Sedari tadi kau hanya diam, bahkan kau menjadi aneh seperti ini sejak sehabis istirahat tadi?" terdengar helaan nafas darinya.

"Aku baik baik saja oppa." tapi aku tidak yakin, Jung.

"Jangan berbohong. Aku ini sudah mengenalmu dari kau lahir ke dunia, aku tahu betul akan sifatmu. Aku tidak akan memaksamu bercerita atau apa 'pun itu, tapi aku hanya ingin tau alasan apa yang membuatmu seperti ini, itu saja." aku sudah tidak bisa menahannya lagi aku keluarkan semua yang ada dalam pikiranku.

"Baiklah, tapi jangan sekarang. Aku lelah, jika waktunya tepat aku akan datang padamu, oppa." ada sedikit rasa lega dalam diriku, aku langsung memeluknya dan mencium puncak kepalanya.

"Itu baru adik 'ku"

***

YugyeomPov

Aku tidak tahu sekarang bagaimana cara mendeskripsikan perasaanku, semua menjadi satu dalam diriku.

Senang, karena aku bisa kembali ke seoul, meskipun itu bukan salah satu tujuanku melainkan perintah dari Jackson. Bahagia, karena aku bisa bertemu kembali dengan masa lalu'ku yang masih ku simpan rapat dalam hati 'ku. Marah, karena wanita itu ternyata hadir lagi dalam kehidupanku.

Biar ku perjelas, yang ku maksud masa lalu 'ku adalah Bambam. Apakah kalian terkejut?atau heran? Tapi itulah faktanya, aku dan Bambam pernah menjalin hubungan terlarang saat Junior High School. Katakanlah kalau aku jahat, sudah merubah Bambam menjadi tidak normal.

Aku dan Bambam sudah menjalin hubungan tabu tersebut selama 2 tahun, tapi di tahun ke dua hubunganku menjadi renggang, tidak seperti di saat saat pertama kali. Dan yang membuat hubunganku menjadi seperti itu adalah karena seorang wanita yang menjadi murid baru dikelasku, dan yang lebih menyakitkan lagi Bambam kembali menjadi normal, dia menyukai wanita sialan itu.

#Flashback#

Hari ini adalah hari perayaan dua tahunnya hubunganku dan Bambam, aku merasa senang, bahagia, terharu. Baru kali ini aku menjalin sebuah hubungan yang bisa di bilang sangat lama, sebelumnya aku hanya mampu menjalani hanya sampai 2 bulan, itupun yang paling lama.

Aku sudah menjadi seperti ini sejak di Sekolah Dasar, kalian pasti tahu maksudku, aku menjadi seorang gay. Entahlah aku merasa lebih nyaman jika seperti itu ketimbang menjalin hubungan dengan wanita. Awalnya aku hanya main main dengan ajakan teman pria di kelasku untuk menjalin hubungan dengannya, dia memang gay dari awal sebelum aku, tapi lama kelamaan aku nyaman seperti itu, dan jadilah sekarang aku menjadi seperti ini.

"Hey, kenapa kau melamun?" itu suara Bambam, saat ini aku sedang berada di cafetaria menikmati jam istirahat.

"Tidak ada," dia hanya mengangguk. "Kau dari mana saja?" lanjutku.

"Perpustakaan, memulangkan buku yang ku pinjam minggu lalu," sekarang aku yang mengangguk "ku dengar kelas kita akan kedatangan murid baru." lanjutnya. Aku hanya mengedikkan bahuku.

"Kau ini terlalu cuek Gyeom," aku segera menatapnya.

"Untuk apa aku peduli pada seseorang yang bahkan belum ku lihat? Lebih baik aku peduli pada seseorang yang ku lihat sekarang, dihadapanku." dan pipi Bambam bersemu merah. Aku suka melihatnya blushing.

"Kau ini," dia mencubit lenganku. "Ayo, lebih baik kita kembali ke kelas sebelum bell berbunyi." lanjutnya. Aku hanya mengangguk dan mengamit tangannya.

Banyak pasang mata yang melihat ku dan Bambam, tapi aku sama sekali tidak peduli. Bahkan setengah warga sekolah sudah ada yang mengetahui hubungan ku dengan Bambam, dan lagi lagi aku tidak peduli.

Sesampainya aku dan Bambam di kelas, bell pun berbunyi. Aku segera menempati tempat duduk'ku begitu juga dengan teman teman di kelasku. aku pun menoleh ke arah kanan untuk melihat Bambam, ah ternyata ia sedang membaca bukunya. Di kelasku setiap murid duduk sendiri sendiri, dan beruntungnya Bambam satu barisan denganku.

Pintu kelasku terbuka, ternyata guru 'ku dan di belakangnya ada seorang wanita mengikutinya, sepertinya ia anak baru yang Bambam katakan tadi.

"Perhatian sebentar, kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu" ucap guru'ku pada wanita itu, aku hanya melihat murid baru itu sebentar lalu kembali mencoret coret buku 'ku.

"Annyeonghaseyo Jeoneun Park Junghwa imnida. Kalian bisa memanggilku dengan Jung saja, Mannaseo bangapsseumnida."

Aku berhenti mencoret-coret buku 'ku, dan kembali melihat murid baru yang bernama Junghwa itu, aku menoleh ke arah kanan dan melihat Bambam yang sedang memandang Junghwa dengan tatapan yang tidak bisa ku artikan?

"Junghwa, kau bisa duduk di depan kursi milik Yugyeom, Tuan Kim bisa kau berikan kursi kosong itu." aku segera menoleh ke depan,

"Ya, silahkan." akhirnya Junghwa duduk di depan kursiku.

Lagi lagi aku menangkap Bambam yang sedang memandang Junghwa dengan tatapan yang sulit ku artikan.

-

Akhir akhir ini Bambam jarang memberi ku kabar, sudah seminggu ini aku jarang menghabiskan waktu dengannya, aku bertemu dengannya hanya disekolah dan itupun benar benar jarang, mungkin hanya dikelas itupun ia jarang memandangku.

Aku berjalan melewati koridor, tiba tiba saja ada yang menabrakku dari arah berlawanan, dan karena terkejut aku pun terjatuh, sama seperti orang yang menabrak'ku.

"Aww." seperti kenal dengan suara ini. Aku pun pelan pelan untuk berdiri,

"Kena kau!" seperti suara Bambam, apakah ia menghampiriku? Aku segera berdiri dengan cepat dan membalikkan tubuhku,

"Bambam, geli! Jangan menggelitik'ku seperti itu, bantu aku berdiri." nafasku tercekat melihat pemandangan yang ada dihadapanku. Bambam dan Junghwa? Sejak kapan?

"Kau ini manja sekali, ayo." aku melotot, Bambam membantu Junghwa berdiri seperti ingin menggendongnya.

"Yugyeom, maaf aku tidak sengaja." mataku mengerjap, tadi dia bilang apa? Minta maaf?

"Ya." aku kembali menatap Bambam yang tidak peduli akan keberadaanku. Seperti orang tidak kenal.

"Junghwa, ayo kita kembali ke kelas." dan sekarang apa lagi? Bambam mengamit tangan Junghwa!

Aku segera berdehem, "maaf, Junghwa apakah aku boleh meminjam Bambam sebentar? Ada sedikit urusan." dia hanya mengangguk dan tersenyum, cih aku tidak akan luluh.

"Kau duluan saja, aku akan kembali." dan ini yang terakhir, Bambam mengecup kening Junghwa. Mataku memanas.

-

"Cepat katakan." ucap Bambam ketika kami sampai di taman.

"Kenapa akhir akhir ini kau berbeda? Dan bisa kau jelaskan kejadian tadi?"

"Aku dan Junghwa sudah berkencan sejak seminggu yang lalu, kurasa itu sudah cukup jelas untuk memberi tahu'mu bahwa hubungan kita sudah berakhir juga sejak seminggu yang lalu." benar benar seperti di sambar petir.

"Kau bercanda? Itu tidak akan pernah terjadi Bam! Kau boleh saja menghilang tapi tidak dengan berakhirnya hubungan kita!" aku benar benar kesal, marah dan kecewa.

"Itu tidak berlaku bagi'ku." setelah itu dia pergi meninggalkanku.

#flashback off#

Dan kalian tahu? Sejak saat itu aku seperti orang gila, faktanya seperti itu karena aku berhasil memperkosa Junghwa. Mungkin aku akan menyebutnya pembalasan yang setara.

***

AuthorPov

"... Jadi seperti itu oppa." Junghwa telah selesai menceritakan masa lalu nya pada Junior. Saat ini mereka sedang berada di kamar Junior, seperti yang Junghwa katakan tadi, Junghwa akan datang pada Junior jika waktunya sudah tepat.

Dan sekaranglah waktunya, Junghwa kembali terisak, ia terlalu lemah untuk masalah seperti itu.

"Jadi, itu alasan kau berhenti sekolah selama satu tahun? Dan sekarang kau berada satu tingkat dibawah 'ku, yang sebenarnya kau setara tingkat kelas denganku hanya karena masa lalu itu?" tanya Junior, Junghwa hanya mengangguk. Junior memeluk Junghwa dengan sayang,

"Apakah ibu tahu soal ini?" Junghwa kembali mengangguk, rasanya saat ini ia tidak ingin bicara.

"Apakah ini salah satu alasan ibu menyuruhku kembali ke seoul?" lagi lagi Junghwa mengangguk.

"Mungkin itu teguran untukku supaya menjagamu, yeah.. Aku akan menjagamu kalau perlu 24 jam."

"Tapi oppa, aku takut jika itu terjadi kembali, dan sekali lagi ku mohon jangan menghajar Bambam, ia hanya korban yang tidak tahu apa apa."

"Bukan Bambam yang tidak tahu apa apa, melainkan dirimu yang terlalu polos untuk menghadapi masalah seperti itu."

'Pantas saja Bambam waktu datang ke rumah terlihat akrab dengan Junghwa, ternyata seperti ini' lanjut Junior dalam hatinya.

Mendengar ucapan Junior seperti itu Junghwa hanya bisa menghela nafasnya,

"Sudah tenanglah, selalu ada aku untukmu Jung. Akan selalu ada kakak yang menjadi benteng untuk adiknya, kau tenang saja. Aku akan membalasnya dengan cara'ku sendiri, percaya padaku." ucap Junior panjang.

"Kau percaya pada'ku kan?"

Tidak ada respon dari Junghwa.

"Jung,"

Junior menunduk untuk melihat Junghwa yang berada di pelukannya,

Ternyata Junghwa tertidur, tertidur dalam pelukan sang kakak.

"Pantas saja, aku sudah seperti tidak waras sedari tadi berbicara sendiri." gerutu Junior.

"Kau berada di dalam perlindunganku Jung, tenang saja." Junior kembali mencium puncak kepala Junghwa dan mengusapnya. Lalu merebahkan tubuh Junghawa di kasurnya, lagi Junior mencium kening Junghwa,

"Selamat malam adik'ku."

Tbc

Ini sedikit2 flashbacknya aku munculin><

Untuk bamgyeom shipper semoga suka/?

Maaf klo absurd-- tapi jgn lupa feedback nya.. Makasih^^

Love~D

Continue Reading

You'll Also Like

3.5K 342 21
"Sulit dipercaya, kalaupun aku bereinkarnasi jadi makhluk hidup lain dimasa depan, aku akan tetap jadi yang tertampan di antara spesiesku" ~ Mars Mar...
15.9K 2.2K 81
Hanya kumpulan coretan yang tergores rasa.
185K 28.8K 52
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
20.1K 1K 45
#10 in Psikologi (16'Ags'18) #48 in Slice of Life (23'Nov'18) #103 in Mystery (16'Ags'18) Lama setelah Seiren menghilang, Edward masih menyimpan rasa...