Part 31

1.3K 107 13
                                    

JaebumPov

Hari libur.

Tepat dimana hari ini aku keluar dari rumah sakit, kata dokter aku sudah sembuh dan bisa beraktivitas kembali. Aku benar benar merindukan udara luar, selama seminggu lebih aku berada didalam kamar rawat yang membosankan.

Aku menghirup nafas dalam dalam lalu menghembuskannya secara perlahan, aku sudah berada didepan rumahku.

"Kau siap?" aku menoleh, lalu mengangguk dan tersenyum. Jika kalian bertanya siapa yang bertanya tadi, pasti kalian sudah tahu jawabannya.

Junior.

Dia menggenggam tanganku berjalan menuju pintu utama rumahku,

"Kenapa gelap sekali?" gumamku, aku melihat sekeliling ruang tamu rumahku yang gelap. Kemana mereka semua?

Tiba tiba lampu nyala kembali, dan aku melihat Ayahku, Junhyeok, Raena, Junghwa, Bambam dan Yugyeom.

Yugyeom?

Sepertinya dia serius untuk meminta maaf padaku.

Aku melihat Bambam memegang kertas karton bertuliskan,

Selamat datang Jaebum!!

Aku ingin tertawa melihat tulisan tersebut, aku sudah seperti seseorang yang habis berpergian jauh meninggalkan rumah. Atau, orang penting yang datang ke rumah ini?

"Kau senang?" aku sampai melupakan Junior yang berada disampingku,

"Tentu saja."

Lalu aku dan Junior menghampiri mereka, dan Raena langsung berlari memelukku.

"Oppa.. aku melindukanmu. Sangat dan sangat." ucapnya ketika aku berhasil menggendongnya.

"Ah sayang~ oppa pun merindukanmu. Lebih dan lebih." ucapku mengikuti nadanya,

Lalu aku melihat Junior sedang berbicara pada Junghwa, Bambam dan Yugyeom. Ah Junghwa, sepertinya dia sudah memaafkan Yugyeom. Terlihat mereka akrab kembali, sepertinya aku kalah cepat untuk memberitahu Junghwa tentang mengerjai Yugyeom.

"Oppa, aku mau ke Junhyeok oppa." aku segera menoleh pada Raena, dan mengangguk. Lalu menurunkannya dari gendonganku,

"Mau ku antar ke kamar?" aku menoleh kebelakang dan mendapati Junior sedang menjinjing tas bawaanku, yang isinya adalah keperluanku selama dirumah sakit.

"Tentu saja." jawabku seraya menggandeng tangannya menuju kamarku.

"Ku kira kamar 'mu berantakan." ucapnya ketika sudah sampai di kamarku,

Dia meremehkanku?

"Aku memang anak nakal, tapi aku tidak malas merapihkan kamar sepertimu." ucapku dengan nada mengejek,

"Sial. Pasti Junghwa yang memberitahukan itu." aku pun tertawa, jadi yang Junghwa katakan padaku itu benar?

"Kau tidak boleh malas seperti itu. Jika kau malas merapihkan kamarmu, bagaimana bisa kau merapihkan kamarku nanti." ucapku seraya duduk ditepi kasurku. Aku melihatnya menautkan kedua alisnya, sepertinya dia tidak paham dengan ucapanku.

"Ehm.. Ralat, bukan kamar'ku saja. Tapi kamar kita nanti." sepertinya dia sudah paham, dia memutar kedua bola matanya itu.

"Setelah menikah nanti kau harus sering sering merapihkan kamar kita, aku tidak mau tidur denganmu jika berantakan."

***

JuniorPov

"Setelah menikah nanti kau harus sering sering merapihkan kamar kita, aku tidak mau tidur denganmu jika berantakan."

The Secret to HatredWhere stories live. Discover now