Part 3

2.6K 176 3
                                    

Krriiinggg...

Bel istirahat berbunyi. Tanda pelajaran telah usai. Murid-murid JYP National High School berhamburan keluar kelas, ada yang ke cafetaria, perpus dan yang lainnya.

"Hyung apa kau mau ke cafetaria, aku lapar" ucap Bambam menghampiri Jaebum yang sedang duduk dipinggir lapangan.

Hari ini Bambam dan Jaebum mendapatkan jadwal kelas yang sama yaitu kelas olahraga.

"Kau saja aku lelah" balas Jaebum sambil mengelap keringat didahinya.

"Tapi hyung aku lapar" ucap Bambam memasang tampang imutnya supaya Jaebum luluh akan ajakanya.

"Tidak" balas Jaebum cepat. Bambam yang semula memasang muka imutnya pun berganti jadi sebal. Lalu pergi meninggalkan Jaebum dan menuju cafetaria.

Suasana cafetaria lumayan dipenuhi siswa dan siswi, Bambam sempat pusing mencari tempat duduk yang kosong untuk dirinya. Sampai sebuah suara mengalihkan pandanganya.

"Bambam!"

Bambam mencari suara yang memanggilnya tersebut. Dan... Yap! Dipojok dekat jendela seseorang melambaikan tanganya. Bambam berjalan menghampiri meja tersebut.

"Hei Jun" sapa Bambam ketika sudah sampai dimeja yang ia tuju. Dan pandanganya kini menatap seorang pria yang duduk membelakanginya.

'Sepertinya aku kenal dengan pria ini tapi siapa ya' batin Bambam.

Lalu pria yang membelakangi Bambam pun berbalik.

"Hey Bam sudah puas melihatku dari belakang" tanya pria itu pada Bambam yang menatapnya aneh. Bambam tersadar setelah pria itu menepuk pundaknya.

"Ah ternyata kau Mark hyung ku kira siapa" jawab Bambam lalu duduk disamping Mark.

"Kalian sudah saling kenal" tanya Junior seraya melirik Bambam dan Mark.

"Ya dia adalah temanku Jun kami kenal waktu dikelas dance dan aku sempat satu grup denganya, dan dengan Jaebum hyung juga" jelas Bambam

"Ya kira-kira seperti itu" tambah Mark.

"Lalu kalian sudah saling kenal juga? Kenapa duduk bersama disatu meja?" kini Bambam yang bertanya pada Mark dan Junior.

"Oh itu, aku kenal dengan-nya karena dia tadi yang mengantarku ke ruang kepala sekolah" jawab Junior seraya melirik Mark.

"Ya seperti itu Bam" tambah Mark.

"Oh seperti itu. Yasudah ku tinggal sebentar aku ingin memesan makanan" ucap Bambam lalu berdiri meninggalkan Mark dan Junior.

***

JabumPov

Huh betapa nyesalnya aku tidak ikut dengan bocah itu ke cafetaria. Sekarang perutku mendemo untuk di isi, tidak bisa di ajak kompromi sekali sudah tahu aku lelah dan malas untuk berjalan ke cafetaria.

Tapi persetan dengan malas akhirnya aku melawan semua itu, sekarang aku sedang berjalan sendiri menuju cafetaria karena aku benar-benar lapar.

Disaat sedang berjalan tiba-tiba sebuah tangan menghadangku, huh aku sudah tahu siapa yang melakukan ini. Siapa lagi kalau bukan Jackson? Ya dia adalah musuhku. Lebih tepatnya lagi dia mantan sahabatku yang beralih jabatan menjadi musuhku sekarang.

"Apa mau mu" tanyaku padanya tanpa meliriknya sedikitpun. Lalu ia menurunkan tanganya.

"Mau ku? Hm sebentar kupikirkan dulu" lihatkan?tingkahnya itu membuat moodku hancur, aku tahu dia sedang memancingku, lalu jika aku terpancing aku akan memukulnya, itulah yang ia mau melihatku dihukum.

"Jangan seperti bocah labil Jack, cepatlah kau membuang waktu ku" ku lihat ia sepertinya yang geram karena ku panggil dengan sebutan 'bocah labil'

"Datang ke arena balap, nanti malam. kau pasti tahu maksudku. Kita buktikan siapa pecundangnya" sudah aku duga. Dia akan meminta hal seperti ini padaku. Tidak ada bosan-nya mencari ribut denganku.

"Baik" ucapku cepat membalas ajakanya, dan dia hanya tersenyum puas meninggalkanku.

'Benar-benar bodoh kau Jaebum, kau terpancing denganya'
Diam kau! Aku hanya ingin memberitahunya bahwa dia-lah pecundangnya.

Mood ku untuk makan hilang, rasa lapar ku pun hilang juga gara-gara dia. Lebih baik ku cari Bambam saja siapa tahu ia sudah makan dan sudah berada dikelas.

"Jaebum" oh itu suara Mark. Tidak tahu apa kalau aku sedang tidak mood. Dan sekarang dia sudah berdiri disampingku, cepat sekali jalannya.

"Hm ada apa Mark"

"Aku tadi mendengar pembicaraanmu dengan Jackson" aku langsung mengalihkan pandanganku padanya dan menatapnya meminta penjelasan apakah dia menguping?

"Tenang saja aku tidak menguping, aku hanya kebetulan lewat dan mendengar semua itu" oh syukurlah Mark.

"Hm lalu"

"Aku akan menemanimu kesana, bersama Bambam, kami tidak akan membiarkanmu masuk jebakan Jackson" apa dia bilang?jebakan?

"Maksudmu dengan jebakan?apa kau tahu Jackson sedang mempersiapkan jebakan untuk-ku?" tanyaku padanya. Dia tergagap dengan pertanyaanku, aku terus menatapnya.

"Ah.. Hm. Itu.. Aku hanya menebak saja, seluruh warga sekolah pun tahu kalau ia licik" jawaban Mark semakin membuatku bingung dan penasaran.

"Tapi aku tidak sampai berpikiran kesitu Mark" ini serius. Aku pun tidak berpikiran buruk terhadap Jackson seperti itu.

"Kan aku hanya menebak, lagi pula itu hanya feeling ku saja Jaebum, tidak salahkan mempunyai feeling seperti itu. Sudahlah lupakan aku ingin kembali ke kelas" ucapnya seraya menepuk bahuku lalu pergi begitu saja meninggalkanku.

Aku hanya menggelengkan kepalaku melihat tingkahnya yang kadang-kadang, kalian tahu pasti apa maksudku. Dia itu kadang dingin, kadang gila, dan kadang serius. Sulit untuk ditebak.

'Ada yang aneh pada mark Jaebum dan kau tidak curiga padanya?dan tidak ingin menanyakan ia kenapa? Tidak ingin mencari tahu kenapa ia aneh?'
Diam kau! Sudah cukup! Jangan menghasutku. Dia adalah sahabat ku. Dia bukan Yugyeom yang tega menghianatiku.

'Ya semoga saja'

Tbc

Jgn lupa vote+komen^^
Yaa meskipun ini garing:((

Love~D

The Secret to HatredWhere stories live. Discover now