Part 23

1.2K 114 3
                                    

AuthorPov

Hari pun berganti, saat ini Jaebum, Junior dan Bambam sedang berada di cafetaria menikmati jam istirahat mereka. Soal kejadian tadi malam Bambam sudah mengetahuinya dari Junior, Junior menceritakannya saat dikelas. Bukan karena Jaebum menutupinya sehingga bukan Jaebum yang bercerita, melainkan karena Jaebum tidak mau membahas hal itu lagi.

Bambam memang datang ke pesta Junghwa tapi sayangnya saat itu dia sudah pulang lebih awal, dikarenakan ia pergi bersama Yugyeom.

"Hyung, kau tahu hari ini Jackson tidak masuk." ucap Bambam membuka percakapan di sela sela makan mereka.

Jaebum menaikkan satu alisnya, dan menatap Bambam dengan tatapan dari mana kau tahu?

"Tadi saat diabsen namanya tidak disebutkan, lalu salah satu siswa dari kelasku bertanya 'kenapa nama Jackson Wang tidak disebut'," ucap Bambam sambil menirukan suara siswa yang ia maksud.

"Lalu Guru Ann bilang 'hari ini ia tidak masuk dengan keterangan izin, sudah jelas'." lanjut Bambam yang lagi lagi menirukan suara Guru Ann yang Bambam maksud.

Jaebum dan Junior pun tertawa karena sikap Bambam yang menurut mereka lucu, akhirnya mereka pun menyelesaikan makan mereka dan beranjak dari tempat mereka.

Saat keluar dari cafetaria, Junior memegangi perutnya terus. Sepertinya permasalahan pada perut Junior kambuh. Jaebum menyadari gerak gerik Junior yang berjalan lamban,

"Junior kau tidak apa apa?" tanya Jaebum dengan nada khawatir dan menghampiri Junior yang berjalan dibelakangnya. Mendengar ucapan Jaebum, Bambam pun berbalik untuk melihat Junior.

"Tidak apa apa. Hanya saja aku ingin.." Junior menggantungkan kalimatnya, ia malu untuk mengatakannya.

"Kau ingin buang air besar Jun?" tanya Bambam yang membuat pipi Junior memerah karena malu, lalu mengangguk pelan.

"Ya Tuhan, lebih baik kau ke toilet sekarang. Jangan ditahan tidak baik untuk kesehatanmu," jelas Jaebum memberikan sedikit perhatian. Junior pun mengangguk lalu berlari meninggalkan Jaebum dan Bambam yang terkekeh melihat tingkahnya.

'Persetan. Aku sudah tidak tahan." batin Junior.

***

Mark sedang berada di perpustakaan, seperti biasa. Ia tidak lagi menikmati jam istirahatnya di cafetaria, karena ia tahu pasti ia akan bertemu Jaebum. Kali ini Mark tidak sendirian, ia bersama Sungjin dan Wonpil. Mereka adalah teman kelas Mark pada pelajaran sebelum jam istirahat.

Seharian ini ia tidak melihat Jackson, biasanya mereka sering berpapasan ketika di parkiran ataupun di loker mereka. Dan Mark juga tidak menyadari kalau motor Jackson tidak ada di parkiran, Mark tidak tahu kalau hari ini Jackson tidak masuk sekolah.

Saat sedang membaca buku, tiba tiba ponsel Mark yang berada di atas meja bergetar. Mark melihat ID Caller yang tertera pada layar ponselnya,

Jackson calling..

Mark ingin sekali mengangkatnya, tapi mengingat ada dua orang teman dihadapannya ia mengurungkan niatnya. Ia tahu saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengangkat telepon dari Jackson.

"Mark angkat telepon itu, getarannya mengganggu meja ini." protes Sungjin seraya menunjuk ponsel Mark dengan dagunya. Memang benar getaran ponsel Mark bisa mengganggu meja yang saat ini mereka tempati.

Mark tidak menjawab, ia terus memandangi ponselnya yang terus bergetar tanpa menyentuhnya.

"Mark," tegur Wonpil. Wonpil sedari tadi memperhatikan Mark yang hanya memandangi ponselnya tanpa menyentuhnya.

The Secret to HatredWhere stories live. Discover now