Part 15

1.6K 137 21
                                    

AuthorPov

Mark sedang berjalan menuju perpustakaan. Hari ini ia akan membolos beberapa jam pelajaran, karena ia mempunyai jadwal kelas yang sama dengan Jaebum. Ia belum siap untuk bertemu Jaebum, tapi ia juga tidak bisa seperti ini terus.

Ia belum bisa menentukan ke arah mana yang akan ia ambil, sahabat atau kekasih. Sebenarnya ia sudah mempunyai pilihan untuk memilih di antara kedua itu, tapi ia kembali berpikir resiko apa yang akan ia terima jika ia memilih satu di antara mereka, dan meninggalkan satu di antara mereka berdua.

Sesampainya di perpustakaan Mark mengambil buku asal, ia tidak membaca buku itu, buku itu hanya sebagai formalitas untuk datang ke perpustakaan saja. Ia memilih meja di pojok ruangan, saat ini ia tidak ingin di ganggu.

Mark membuka buku itu asal tanpa melihat halaman, ia hanya melihat tulisan-tulisan di buku itu tanpa membacanya sedikitpun.

"Arrggh seharusnya dari awal aku tidak masuk dalam hal bodoh seperti ini." rutuk Mark seraya mengacak acak rambutnya prustasi. "Aku menyesal" lanjutnya.

"Alasan apa yang membuatmu berkata seperti itu Tuan Mark." ucap seseorang yang tiba tiba duduk di hadapan Mark. Mark mendongakkan kepalanya, setelah berhasil melihat orang yang ada di hadapannya itu matanya mengerjap berkali-kali.

"Ada apa? Apa kau terkejut huh?"

"Yugyeom..." Mark sedikit tidak percaya dengan Yugyeom yang ada di hadapannya saat ini.

"Kenapa orang orang yang ku kenal di masa lalu menatapku seperti itu, seolah olah aku ini hantu." gerutu Yugyeom. Mark terkekeh mendengar gerutuan Yugyeom.

"Ku dengar kau memutuskan hubungan dengan Jackson." lanjut Yugyeom. Mark mengangguk,

"Jangan bilang kau tahu hal ini dari Jackson?" kini Yugyeom yang mengangguk. Mark menghembuskan nafasnya kasar,

"Kau tahu Gyeom, aku lelah jika seperti ini terus, aku merasa kalau aku jahat pada Jaebum, --"

"Dan faktanya memang seperti itu Mark." potong Yugyeom cepat. Mark menatap Yugyeom, ia sedikit tidak terima dengan ucapan Yugyeom barusan.

"Jangan bertindak gegabah Mark, kau sendiri yang mengambil keputusan ini dari awal, jangan menyalahkan Jackson seolah olah Jackson 'lah yang menghasutmu,"

"Tapi aku akan menjadi penghianat bagi Jaebum." gumam Mark, tapi Yugyeom masih bisa mendengarnya.

"Kau tahu, jika kau lebih memilih Jaebum, kau akan tetap menjadi penghianat, penghianat Jackson. Dan jika Jaebum tahu, ia akan tetap membuangmu, meskipun dirimu memilihnya. Dan yang terakhir, nasibmu akan sama seperti 'ku Mark."

Ucap Yugyeom dengan penekanan di akhir, "Pikirkan baik baik ucapanku tadi Mark, aku permisi." lanjutnya lalu beranjak meninggalkan Mark.

Lagi lagi Mark hanya bisa pasrah.

***

Bell istirahat berbunyi, murid murid JYP berhamburan keluar dari kelas. Saat ini Jaebum, Junior dan Bambam tengan duduk di cafetaria seraya menyantap makanan mereka masing masing.

Sebelumnya Jaebum dan Bambam sudah berbicara tentang Yugyeom yang datang kembali, mereka membicarakannya ketika Junior sedang memesan makanan. Tentu saja mereka tidak ingin membicarakan hal ini di depan Junior.

"Oppa.." sebuah suara panggilan membuat Jaebum, Junior dan Bambam menoleh ke asal suara, ternyata Junghwa yang sedang membawa nampan berisi makanan.

"Ada apa?" tanya Junior di sela sela makannya.

"Jaebum oppa, Bambam, bolehkah aku bergabung dengan kalian? Aku sendirian, hari ini Hyelin tidak masuk." ucap Junghwa dengan suara seperti merengek.

The Secret to HatredWhere stories live. Discover now