The Secret to Hatred

By mybabyjy

67.3K 5.2K 340

"Betapa mirisnya hidupku, di penuhi dengan rahasia. Rahasia yang membuatku membenci segala yang ada." -Jaebum More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35

Part 7

1.8K 160 5
By mybabyjy

AuthorPov

Hari ini adalah hari senin tepat dimana dua hari berlalu dari kejadian itu. Hari baru untuk memulai sesuatu yang baru.

Saat ini Jaebum dan Bambam sedang berjalan beriringan di koridor sekolah, banyak sepasang mata yang memandang mereka lebih tepatnya memandang Jaebum.

'Norak sekali mereka seperti belum melihat orang dengan luka lebam, ingin ku tuncep itu mata' batin Jaebum.

Meskipun sudah dua hari yang lalu kejadian itu tetapi luka lebam diwajah Jaebum masih bisa terlihat dan perban di dahinya itupun belum bisa dibuka karena luka yang cukup parah.

Saat mereka --Jaebum dan Bambam-- ingin berbelok menuju kelasnya, tiba-tiba ada tangan yang menghadang mereka. Lantas Jaebum dan Bambam menghentikan langkahnya.

'Mau apa lagi dia' batin Jaebum.

'Dia tidak boleh tahu kalau aku tidak datang kearena balap karena disekap' lanjut batin Jaebum.

"Ada apa tuan.Jackson" ucap Jaebum dengan penekanan diakhir.

"Wooooo sombong sekali kau kawan, jangan karena kau menang kau bisa menyebutku dengan remehanmu itu" balas Jackson sambil tersenyum meremehkan.

'Menang?' Jaebum kembali membatin.

Jaebum menaikan satu alisnya tanda ia tidak mengerti tentang ini, ia masih menunggu ucapan Jackson.

"Jangan sok merendahkan diri seperti itu, aku tahu kau memenangkan balapan, maka dari itu aku ingin mengucapkan selamat padamu kawan lama" ucap Jackson dengan nada meremehkan lalu pergi meninggalkan Jaebum dan Bambam.

'Apa maksudnya?' batin Jaebum keheranan.

'Ya Tuhan bagaimana ini' batin Bambam. Bambam mulai keringat dingin karena panik kalau Jaebum tahu akan hal ini dia bisa marah padanya.

Jaebum melirik Bambam yang sedang gelisah sendiri.
"Bam.. Bisa kau jelaskan padaku?"

"Pe..penjelasan a..apa hyung?" ucap Bambam terbata-bata.

"Se-mu-a-nya!" balas Jaebum dengan penekanan. Lalu pergi meninggalkan Bambam.

***

Saat ini Junior sedang berada di perpustakaan, hari ini guru yang mengajar dikelas Junior berhalangan untuk hadir jadi Junior memutuskan untuk ke perpustakaan.

Drrrtt..drrtt

Ponsel Junior bergetar menandakan ada sebuah panggilan masuk.

'Bambam? Mau apa lagi dia' batin Junior.

"Hall-" belum sempat Junior mengucapkan hallo Bambam sudah memotongnya.

"Jun ini gawat!"

"Apanya yang gawat"

"Kau harus membantuku lagi" Junior menghembuskan nafasnya kasar.

"Bukankah tugasku untuk membantumu sudah selesai?"

"Tugasnya kali ini menjadi dua kali lipat dan menjadi lebih rumit"

"Cepat katakan bantuan apa lagi dan ini yang terakhir kalinya Bam"

"Akan ku beritahu jika kau temui aku nanti saat jam istirahat di rooftop sekolah"

Tuuut.tuut

Panggilan terputus. Junior belum mengatakan IYA saat ditelepon tadi. Dan untuk apa Bambam memintanya untuk bertemu di rooftop sekolah?

***

"Bam kau mau bawa aku kemana?kau bilang ingin menjelaskan semuanya padaku kenapa kau menyeretku seperti ini" ucap Jaebum panjang lebar.

"Ke rooftop" Bambam menjawab dengan singkat. Kenapa jadi terbalik seperti ini?

Langkah Jaebum terhenti, langkah Bambam pun ikut berhenti.

"Kenapa harus di sana?di sini kan bisa?" Jaebum tidak mengerti apa maksud dari sahabatnya itu.

"Tidak hyung, di sini terlalu banyak benda bertelinga" ucap Bambam kembali menyeret Jaebum menuju rooftop.

Saat mereka sudah di rooftop ternyata sudah ada orang, dan orang itu adalah Junior. Karena Bambam yang memintanya.

'Dia?untuk apa dia kesini?apa maksud dari semua ini' Jaebum membatin

Bambam dan Jaebum menghampiri Junior.
"Jun" Junior berbalik dan menatap bingung kenapa ada Jaebum?

"Jun maaf aku membawa Jb hyung kesini tapi ini harus diselesaikan dan Jb hyung maaf juga telah mengajak Junior kesini" ucap Bambam sambil memandang Junior dan Jaebum bergantian.

Terdengar helaan nafas dari Junior dan Jaebum.
"Cepat katakan Bam" ucap Junior dan Jaebum berbarengan. Mereka berpandangan sebentar lalu membuang pandangan masing-masing.

"Jb hyung aku meminta maaf telah membohongimu, soal yang menolongmu itu.. Aku tidak sendiri" Jaebum langsung mengalihkan pandangannya ke Bambam.

"Aku..bersama Junior" Junior membulatkan matanya. Bukankah Bambam sudah berjanji untuk tidak memberitahu soal ini?

"Kenapa kau tidak meminta bantuan Mark?" Jaebum mulai emosi.

"Saat itu Mark hyung tidak ada, ku cari tapi tidak ketemu, dan saat itu aku mulai panik karena kau tak kunjung datang , lantas di otak ku tiba-tiba muncul ide untuk meminta bantuan dari Junior, dan dia pun tidak keberatan hyung" Bambam mulai pasrah dengan situasi saat ini.

"Dan jangan bilang kau menolongku saat itu memakai mobil dia" ucap Jaebum seraya melirik Junior.

Bambam mengangguk.

"Lalu apa maksud dari omongan Jackson tadi" kini Jaebum mulai meredamkan emosinya.

"Soal itu aku--"

"Itu aku yang melakukan" potong Junior cepat.

Bambam dan Jaebum langsung memandang Junior dengan tatapan tidak percaya.

"Ya itu aku yang melakukan, aku menggantikanmu balapan karena aku berfikir kondisimu tidak memungkinkan, apa itu salah?" tanya Junior dengan menaikan satu alisnya. Jaebum langsung mendorong tubuh Junior hingga tersungkur.

"Jelas itu sangat salah bodoh!! Kau membuat reputasiku jatuh jika Jackson tahu!" Jaebum semakin emosi. Junior mulai bangun dari jatuhnya.

"Ternyata kau tipe orang yang egois dan oh satu lagi bahkan kau tidak mengucapkan sepatah kata terima kasih padaku karena sudah menolongmu"

Bughh.

Satu bogeman dari Jaebum mengenai wajah Junior hingga tersungkur kembali.
"Dan yang terakhir kau orang yang tidak pernah berfikiran panjang dalam melakukan sesuatu"

Deg.

Perkataan Junior sukses membuat Jaebum mematung ditempat, membuat hatinya mencolos karena perkataan Junior yang tepat sasaran pada dirinya. Dan membuatnya kembali mengingat masa lalunya itu.

Junior berdiri sambil memegang pipinya yang lebam dan sudut bibirnya yang berdarah. Dan pergi meninggalkan Jaebum --dan tak lupa masih ada Bambam yang menyaksikan kejadian tersebut.

***

Junior berjalan menuruni tangga, ia berjalan sambil memegang pipinya dan bermaksud untuk menutupi luka lebam yang ada dipipinya dan disudut bibirnya.

Bersyukur karena bell pertanda jam istirahat selesai sudah berbunyi dari lima menit yang lalu. Jadi setiap koridor tidak terlalu ramai bahkan sudah sepi.

Tujuanya kali ini untuk ke ruang kesehatan sekolah membersikan lukanya dan mengobatinya. Langkahnya terhenti ketika mendengar orang yang sepertinya sedang berbicara.

"Aku masih tidak percaya Dimsum"

'Dimsum? Nama aneh apa lagi yang kudengar?kemarin Mandu?' batin Junior. Junior sempat menghentikan langkahnya beberapa saat, tapi mengingat ia terluka ia melanjutkan jalannya lagi.

Kali ini Junior tidak begitu peduli menguping karena lukanya semakin perih dan segera harus diobati.

"Aku sudah melakukannya dan aku sangat yakin itu bukan dia"

'Kenapa suara mereka begitu familiar ditelingaku' Junior semakin penasaran.

Meskipun sudah setengah berjalan dari koridor sepi itu tapi suara itu masih samar-samar terdengar oleh Junior dan itu membuat Junior memperlambat langkahnya.

Tapi kembali lagi mengingat lukanya yang perih itu kali ini Junior benar-benar tidak peduli tentang menguping, lukanya butuh diobati, dan ia benar-benar berjalan meninggalkan koridor sepi itu menuju ruang kesehatan.

"Percayalah Jack"

Tbc.

Engga tega bikin junior dipukul jaebum:(( semoga suka yah...
Jgn lupa vote+komen-nya^^

Love~D

Continue Reading

You'll Also Like

111 75 4
Kau yakin ingin membaca cerita-cerita yang kubagikan disini? Karya bersifat Original, tidak dari sumber manapun. Hanya disinilah aku berimajinasi ten...
199K 30.9K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
1.3K 390 33
- Pada dasarnya, cinta memang tak bisa dipaksakan - Menjalani kehidupan yang bahagia adalah keinginan setiap orang. Begitupun dengan gadis yang baru...
66.1K 10.6K 15
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...