Andi dan Andy

By empingunicorn

123K 10.5K 1.1K

Semua bisa berubah hanya karena orang disebelahmu tersenyum padamu. Tapi, apa iya juga bisa membuat menangis... More

Cuap-cuap dari Shasow
1. Gunung Antika
2. Temu Kenal
3. Replay?
4. Andy Pambudiega
5. Toko Roti
6. Probie Vibes
8. Ksatria Baja Pelangi
9. Mabuk Positif
10. Aster tapi Bukan Bunga
11. Andy yang Ber-plot-twist
12. Macaroon vs Cupcake
13. Citra Kehilangan Macaroon Mahalnya dan Andy
14. Kau Gila
Intermeso
15. Panen Tomat
16. Kebiasaan
17. Party
18. Parfum Buatan Reno Membuat Mati Gaya
19. Mabuk Negatif
20. Kenapa?
21. Dilema Sebelum Kencan Tipuan
22. Pasca-Kencan Bukan Tipuan
23. Pra-Kencan Bukan Tipuan
24. Waktu Kencan Bukan Tipuan
25. Kayla, Arel, dan Si Sulung
26. Semerbak Biji Kopi yang Terhambat
27. Ruang 307
28. Panggilan Rindu
29. Hai, Sudah Lupa?
30. Pirang dan Perang
31. Mabuk Positif Bagian Dua
32. Muntah Romantis
33. Jangan
34. Rainbow Sprinkles dan Tangan yang Gugup
35. Apa-apaan?
36. Penjelasan Tak Jelas
37. Krista Kembaran Siska
38. Lempar, Tangkap, dan Brak!
Shasow Berterima Kasih
S E Q U E L

7. Another Cinderella Story

3.8K 353 24
By empingunicorn

piriding, sayang.

<3

"Aku mendapat kabar kalau kau menjuarai tim olimpiade tulis Sejarah di Anti dulu." Bu China membuka pembicaraan setelah menyuruhku untuk duduk.

Oh, ya. Aku juga punya prestasi.

"Iya, Bu."

"Disini ada kekosongan di tim debat Sejarah untuk wilayah Cap-Go. Kalau ini bisa maju ke tingkat internasional, bisa-bisa kau melawan teman-teman tim debat di Mont sana."

Sejarah? Satu-satunya hal yang aku mampu. Tapi, ugh ... debat? Oke, ayo cek arti kata debat di kamus tebal yang ada di salah satu lemari bukumu.

debat/de-bat/dé bat (n):
pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai satu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Ya, tertulis 'saling memberi alasan'. Memberi adalah salah satu bentuk komunikasi. Ya, komunikasi antar mahluk hidup. Tidak ada sedikit pun ketertarikan dalam diriku terhadap kata itu.

"Tertarik?" tanya Bu China mengaburkan lamunan omong kosongku, "Kalau tertarik, sebaiknya kau hentikan kebiasaan melamun itu, Nona Prawira."

"Ter-tertarik."

Bu China memajukkan selembar kertas dan bulpen ke arahku, "Oke, tanda tangan disini, dan kau bisa keluar sekarang."

"Terima kasih, Bu China." ucapku seraya berdiri dan keluar dari ruang Bu China. Ya, Tuhan, apa ini keputusan yang bodoh?

Aku berjalan kearah luar XIX Cap. Semua tampak sepi. Untunglah, semoga tidak ada yang melihatku sekarang. Setelah kejadian tadi di kelas, bertemu dengan siswa di XIX Cap bukanlah hal yang terbaik.

"BOOOO!"

"YA TUHAN!"

Tawanya yang super annoying terdengar dari kupingku, kau pasti sudah menebaknya siapa yang sedang aku bicarakan. Siapa lagi yang bakal keluar dengan jokes yang payah dan super garing?

"Dasar gila." cetusku seraya meninggalkannya.

"Hei, Cinderella. Ada barang yang ketinggalan." teriaknya. Itu Andy, siapa lagi.

Aku melirik ke bawah, mengecek keberadaan sepatu yang kupakai, "Sepatuku masih aku pakai, kau–"

Dia datang menghampiriku sambil menaruh telunjuknya di bibirnya, "Ssst, kau ini bisa ramai juga ya."

"Ini." Dia mengeluarkan sesuatu lalu mengasih tumpukan buku tebal yang ternyata bertuliskan 'History Afterworld'.

"Huh?"

"Ini." Lagi-lagi dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Banyak sekali barang yang ada pada tasnya. Mungkin disana terdapat purwa-rupa tulang Mamenchisaurus.

Aku mengambil kertas yang disodorkan, "Tugas tentor?"

"Iya, Andisa sayang," katanya, panggilan sayangnya itu membuatku ingin muntah, "bagaimana lagi, nilai pop quiz jelek, Bu China merekomendasikan kamu."

Ini tidak mungkin. Aku tidak akan memberikan tentor kepadanya setelah kejadian tadi. Bukan, aku tidak mau memberikan tentor kepadanya setelah kejadian tadi.

Dia menarik tanganku, "Sudahlah, ayo."

"Tidak mau."

"Ayolah, Andisa. Kau, kan, pintar sejarah? Waktu itu saja, setelah kau mengajariku sejarah tentang background pelukisan The Starry Night-nya Van Gogh, semua jadi jelas."

"Jangan pernah panggil diriku dengan panggilan Andisa." Aku berjalan meninggalkan si bocah tengil itu. Aku tidak mendengar ada sepatah kata terdengar dari mulut embernya. Sepertinya aku memang sudah memenangkan perang ini. Kalau memang adu debat sepele ini, dianggap sebagai perang dingin.

Hei, aku mungkin memang punya bakat untuk memenangkan lomba debat. Haha.

Andy berteriak, "Kalau kau masih marah tentang kejadian di kelas tadi," Ia menarik nafas panjang, "maaf, oke? Setidaknya ajari aku untuk mendapat nilai B- pada quiz selanjutnya."

Aku menoleh sedikit kearahnya, badanku bergerak untuk berjalan ke dia. Argh, aku harus bisa untuk bersikap dingin kepadanya. Dia telah membuatku malu setengah mati.

"Ayo, cepat. Kapan dimulai?"

<3

Meja nomer 3. Itu tempat yang dipilih Andy belajar tentang 'History Afterworld'. Andy memesanku satu chocolate sundae untukku dan banana split untuknya. Dia lebih sibuk memakan pisangnya ketimbang mendengarkanku.

"Terserah kau, ayahku menjemputku jam 4."

"Aku saja yang antar."

"Tidak usah."

"Oke, itu keputusanmu."KKatanya sambil melahap pisangnya.

Aku memainkan sendok sundae-ku, "Jadi, mana yang kau tidak paham sama History Afterworld?"

Dia menelan es krimnya, "Jadi dulu itu ada orang yang disebut presiden. Presiden itu apa?"

"Jadi, presiden itu pemimpin suatu negara."

Andy menjilat sendoknya, "Tuh, kan. Negara itu apalagi?"

"Ya, Tuhan, Andy." Aku menghela nafas, "kau benar-benar tidak pernah membaca bukumu, huh?"

"Sudahlah, jelaskan. Apa guna perempuan cantik sepertimu untuk menjadi tentor untukku kalau aku membaca buku itu?" ucapnya dengan santai yang malah balik bertanya, senyumnya yang super freak itu terbentuk di bibirnya.

Aku memutar bola mataku, "Cukup dengan kata-katamu yang penuh dengan sarkasme."

"Negara itu seperti Mont, Sii, Bij, Phol, dan seterusnya. Presiden itu bagai Capitol Government tapi dia dalam bentuk satu orang yang mengatur satu negara." lanjutku.

"Oh, jadi Presiden seperti Cap-Go, pemimpin dari Negara seperti Mont, Sii, Dezt, dan lain-lain itu." balas Andy sebagai tanda mengerti.

"Benar."

"Tuh, kan. Kalau kamu jadi tentornya, aku cepat paham." Dia tersenyum lebar dan menyandarkan badannya di badan kursi.

Aku hanya menggelengkan kepalaku. Dasar tukang penggoda. Aku membereskan alat tulisku, menata semua bukunya yang berantakan di meja.

Blak!

Aku menoleh ke arah Andy yang membanting handphone-nya. Muka berubah jadi sinis. Dia melanjutkan es krimnya yang mulai leleh. Ada rasa ingin tahu yang bergejolak di dalam diriku. Aku bingung harus bertanya atau tidak.

"Citra itu menjengkelkan, ya?" tanya Andy yang lebih mengarah pada pernyataan bukannya pertanyaan.

Aku melirik ke arah handphone yang ada di sebelahnya. Bergetar. Ada nama 'Citra Setyawan' muncul di layarnya. "Kenapa? Dia menelponmu terus? Citra itu suka kamu."

"Aku tidak peduli dengannya."

"Baiklah." Aku menutup pembicaraan sekaligus tasku.

"Tapi, Andi," katanya, "Ugh, tidak ada laki-laki yang suka dengan perempuan seperti dia."

"Aku dengar-dengar hampir separuh anak kelas menyukainya."

"Mungkin kau menyukainya? Omong-omong, kalian berdua cocok." tambahku.

Cocok? Ya, tentu saja. Mereka berdua menarik, bintang sekolah, dan nyatanya sama-sama menyebalkan. Haha, aku bercanda. Sudah kadratnya, orang sempurna berjodoh dengan sesamanya. Dengan model sepertiku, mungkin aku akan berakhir dengan Marie-Anne, Whiskey Whiskers, Mr. Puckerman, Mrs. Puckerman, Puckerman Jr, dan Madonna. Mereka adalah nama calon kucingku.

Hei, bagaimana bisa ini menjadi tentang diriku?

"Kau bercanda. Ya, sudah. Ayo pulang."

"Aku dijemput ayahku." ucapku sok tenang.

"Memangnya sudah dijemput?"

"Belum."

"Ayolah, aku sedang ingin berdua denganmu."

Apa-apaan?

<3

jangan pernah bosen buat terus baca. palagi baca teenfict ini wkwk.

apaansi galucu aja 'wkwk'.

oke, keep reading and vomments!

s a l a m – s q u a c k

Continue Reading

You'll Also Like

532K 26K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
1.3K 239 27
---- Be With Someone Berkenalan dengan yang namanya kehidupan saja sudah melelahkan, apalagi jika ditambah dengan keping cinta yang bertaburan...
77.4K 8.9K 26
BuB #2 [SELESAI] Segala cara terus dilakukan Bintang untuk meraih Bulan. Mulai dari membuka pintu perang kedua, mengantar-jemput, memaksakan hubungan...
1.4K 247 33
Namanya Fara. Siswi kelas sebelas, seperti gadis lainnya. Tidak ada yang spesial darinya kecuali persahabatan yang ia miliki. Bersama Gandhi dan Wird...