1 Day 1 Kiss

By Whtefrppe

912K 30K 779

Awalnya aku bisa mencegah perasaan itu.. Awalnya aku bisa memendam semua isi hatiku.. Tapi, seiring berjalann... More

Fake Relationship!
Alur Permainan
My Guardian Angel
Dia Cinta padaku?
Bad Day
Camping Chapter 1
Camping Chapter 2
Camping Chapter 3
Rahasia Ari
Sorry.
First Kiss
Manis Dan Pahit.
Pedih
Lost
Yeay or nah?
Prom Night?
TOLONG DIBACA
Bertemu (Lagi)
Date(?)
Kembali Bersama
Hari Besar.
BACA YA KAWAN KAWAN
Extra Part 1
Extra Part 2
hello it's me
New

Epilog

30.4K 977 10
By Whtefrppe

Aku menatap bayanganku di cermin.

Setelah pagi tadi melakukan akad nikah di Masjid Istiqlal. Sekarang waktunya Resepsi Pernikahan.

Kini wajahku sedang dipoles Make Up oleh penata riasku. Dengan balutan gaun pengantin rancanganku. Aku menatap cincin yang melingkar di jari manisku.

Aku teringat akan kenangan masa lalu. Dan bayang bayang Ari. Kalian tentu masih ingat Ari bukan? Salah satu laki laki yang memiliki arti penting dihidupku.
" Evelyn? "
Panggil seseorang yang sudah resmi menjadi pendampingku.

" Iya? "
Sahutku.

Aku pun menoleh kearahnya, tampak Hanzel dengan balutan Tuxedo Putihnya.

" Sudah siap? Para tamu sudah datang lho! "
Ujarnya sembari tersenyum manis.

Aku pun mengangguk, Hanzel menggenggam tanganku, kami pun sampai di balroom sebuah hotel megah dijakarta yang kami jadikan sebagai tempat resepsi pernikahan kami.

Para undangan nampak begitu bahagia.

" Wah Evelyn! Ga nyangka ya ternyata lo langgeng banget sama Hanzel! Selamat ya. "
Ucap Ditha sahabatku semasa SMA yang ternyata sudah bertunangan dengan Brilli.

" Iya dong, oiya semoga lo bisa naik pelaminan deh ya sama Brilli. "
Ujarku.

Alunan lagu Meghan Trainor ft. John legend like i'm gonna lose you mendominasi ballroom besar ini.

" Dance? "
Tanya Hanzel sembari mengulurkan tangannya.

" Dengan senang hati. "
Jawabku.

Hanzel meletakkan tangannya di pinggangku, kami berdansa senada dengan alunan musik.

Wajah kami hanya berjarak beberapa centi.

Alunan lagu menghancurkanku pada kenangan kenangan masa lalu, dari mulai masa SMA ku, hari dimana Hanzel menembakku, hingga berakhir pada hari ini, hari dimana kami resmi menjadi sepasang suami istri .

Hingga aku menghentikan Dansaku secara sepihak. Tampak Prilly dengan Dress merahnya berjalan kearahku.

" Evelyn. "
Sapanya.

Ia tersenyum sendu menatapku dan Hanzel.

" gue kesini mau ngucapin selamat, ga nyangka kalian bisa sampai Pelaminan. Dan gue mau minta maaf sama lo eve. Gue dalang dari kecelakaan lo waktu itu, gue khilaf. Gue tau gue jahat, please maafin gue. "
Ujar Prilly sembari menatapku memohon.

" Jadi lo? Iya? Ga bisa di biarin, lo harus dituntut! "
Bisik Hanzel berapi api.

" Zel, calm down. Prilly, gue udah maafin lo. Anggap lo ga pernah ngelakuin apa apa dan jangan ganggu hidup gue lagi. "
Ujarku sembari menatapnya tajam.

" Astaga, makasih Lyn. Makasih banyak. Gue pamit ya? Semoga kalian cepet dapet anak ya. "
Ujarnya.

Ia pun pamit dengan alasan harus pindah ke Berlin.

Hanzel menggeleng, para tamu melirik Prilly dengan wajah tak suka. Hingga dua orang polisi datang dan menarik prilly, kemudian berniat untuk menahan Prilly.

Tak berapa lama mami datang menghampiriku dan memelukku.

" Kamu baik baik ajja kan sayang? Mami rasa kita harus masukin dia ke penjara. "
Ujar mami menatapku khawatir.

Aku menggeleng.

" Ini hari bahagia ku mi, aku ga mau ada yang sedih di hari ini. "
Ucapku.

Mami pun tersenyum dan memelukku.

" Mami bangga sama kamu sayang. Semoga dia selalu ada untuk kamu ya? "
Ucap mami penuh harap.

" Semoga. "
Ujarku.

Hanzel menghampiriku dab menarik tanganku, kami berjalan menuju kamar, untuk segera memakai costum ke dua.

Kami berjalan beriringan, hingga kami sampai didepan pintu kamar.

Pintu terbuka.

Tampak ruangan itu dipenuhi kegelapan.

Hanya ada beberapa titik cahaya ditengah ruangan.

Aku yang mengerti memekik senang.

Ditengah ruangan tampak 3 buah lilin menyala, dikelilingi kelopak bunga mawar berbentuk love.

Sekeliling kamar dipenuhi dengan balon, potret potret aku bersama Hanzel saat di paris, london, saat SMA, saat prewedding.

" Aku menyayangimu love. "
Ucapnya.

" Aku akan memberikan apapun yang kau mau. "
Ujarnya lagi.

Aku berfikir apa yang aku ingin lakukan saat ini.

" Biarkan aku ke makam sahabatku. Ari. Untuk pertama kalinya. "
Ujarku.

Jahat memang, aku tak pernah sekalipun menjenguk makamnya. Karna hatiku yang masih belum bisa menerima.

" Apapun untukmu. "
Ujarnya.

Memang aneh rasanya ketika pengantin meninggalkan acara resepsi. Tapi itulah kami, Hanzel membawaku ke makam Ari yang terletak tak jauh dari sekolah SMA kami dulu.

Aku berada di depan sebuah nisan, bertuliskan namanya. Aku kemakam ari sendiri, Hanzel menunggu di mobil karna tak mau menggangguku.

" Hai ri. "
Ucapku.

Aku mengelus batu nisan miliknya.

" Maaf banget ya gue baru kesini, gue takut ri. Gue takut, gue ga bisa ngelepas lo. "
Ujarku, setetes air mata mengalir dipipiku.

" Lo tau? Gue sama Hanzel udah nikah ri. "
Ucapku.

" Liat nih? Bahkan gue masih pake gaun pengantin. Kayak orang gila ya gue? "
Ujarku sembari terkekeh.

" Gue kangen sama lo ri, semoga lo baik baik ajja ya? Oh iya lo pasti udah ketemu ayah lo kan? Salam buat dia ya. "
Ucapku.

Aku meletakkan sebuket mawar merah disamping nisannya.

" Gue pamit dulu ya ri? Gue pasti kesini lagi ko. Bye ari. "
Ujarku.

Aku pun berjalan dengan tergontai ke mobil Hanzel. Kami pun berniat untuk segera ke hotel.

" Aku tau kamu kangen dia eve, tapi dia udah tenang disana. Kalo kamu kayak gini dia pasti sedih, jangan nangis lagi ya? "
Pinta Hanzel.

Aku pun menghapus air mata yang ada dipipiku.

Hanzel menepikan mobilnya di pinggir jalan.

Ia memeluk tubuhku, aku pun membalasnya. Ia mengecup bibirku, melumatnya. Dengan perlahan aku membalas ciumannya. Ciuman ini mampu membuat hatiku tak sakit lagi. Tak butuh waktu lama Hanzel melepas ciuman kami.

" Better? "
Tanyanya.

Aku pun mengangguk.

" Eve pokoknya aku mau punya anak 3! "
Ujar Hanzel membuatku tercengang.

" Tiga? Ko banyak banget? Ga mau ah. "
Tolakku.

" Bodo amat! Aku ga mau tau! Anak yang pertama jagoan, kedua putri, ketiga jagoan lagi! "
Ujar Hanzel.

" Ish. "
Dengusku.

" Ya eve? Please. "
Ucapnya sembari memohon.

" Terserah kamu ajja deh. "
Jawabku pasrah.

****

10 TAHUN KEMUDIAN

" Mommy bang Hazza jail banget tuh! Masa buku diary aku dibaca baca. "
Pekik mozelyn puteriku.

" Hazza, jangan dijailin terus dong adik kamu. "
Omelku ke putra pertamaku.

" Lagian Moze nya duluan my, masa ya my lMoze ternyata suka sama iel, adeknya bang adhi my, anaknya aunty Dhilla. "
Ujarnya sembari tertawa.

" Bang Hazza ihhhh. "
Pekik Moze.

" Ini ka moze sama bang Hazza berisik banget si? Hazel lagi ngerjain pr nih. "
Ujar Hazel, putra bungsuku.

Mereka semua berbeda dua tahun.

" Udah udah jangan berantem. "
Lerai Hanzel.

Hanzel melerai mereka bertiga yang akhirnya juga ikut beradu argumen tentang Buku Diary Moze.

Lihat?

Tak perlu yang sempurna, jika mereka bisa membuatku bahagia. - 1 Day 1 Kiss

****

Yeay Akhirnya Sampe di Epilog juga Yuhuuuuuuuuuu~ Makasih banget yang udah setia dilapak gue yang Gaje ini. Makasih buat kalian yang udah nyempetin vomment, nungguin gue update, really love ya gaez Tunggu in Sequelnya ya Gaez. Vomment teruss!! Love yaa~

Thankies

Continue Reading

You'll Also Like

234K 4.1K 10
[Sudah pindah ke KaryaKarsa. Klik tautan di profil saya untuk membaca bab selanjutnya] Andra yang pernah ditinggal kekasih ketika kemiskinan materi m...
21.1K 921 12
CERITA MASIH LENGKAP! JANGAN LUPA FOLLOW, YA ❤ "Kamu itu gak punya hati apa gimana sih! Tega banget buang sepeda orang sembarangan!" Napas Cherry mem...
1.4M 160K 53
Menjadi model pengganti sebuah pemotretan majalah dadakan membuat identitas Rafka sebagai cucu pemilik hotel terungkap. Dia menuntut ganti rugi pada...
553K 26.9K 36
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...