Ali keluar dari UGD itu dengan perasaan hancur,kecewa,marah,benci menjadi satu hingga membuat kepalany berdenyut nyeri.
"Kak,kak laras kenapa dia baik baik aja kan"
Ali hanya diam dengan pandangan kosong ketika mendengar pertanyaan dari laura.
"Kak ali kenapa diem aja,kak laras gk kenapa kenapa kan"tanya laura sambil mengguncangkan bahu ali mata gadis itu memerah menahan tangis.
Dan gelengan kepala dari ali seakan menjawab semuany.laura langsung menjerit histeris dan langsung menerobos masuk untuk melihat kakak yg paling dia sayang.
Sedangkan ali langsung terduduk bersimpuh dilantai kramik yg dingin itu.tanganny terangkat untuk menjambak rambutny sendiri lalu berteriak tak peduli akan dimana dia sekarang.dan tak peduli dengan pandangan orang orang yg memandangnya aneh.
Hingga ada sebuah tangan mungil yg menyentuh pundakny membuat ali mendongak untuk melihat orang dibelakangny itu.Dan rahangny lansung mengeras giginy saling bergemelutuk matany menggelap akan amarah tangan yg tadiny menjambak rambut kini turun kesamping tubuhny dan terkepal kuat hingga buku buku jariny memutih.
"Aayy...aahh"ucap gadis itu gemetar karna takut
bukanny menyahut ali malah bangkit berdiri dan langsung menampar pipi gadis itu dengan kerasny hingga membuat prilly terjerembab jatuh kelantai dan isakan memilukan langsung terdengar dari bibir mungilny.
"Aayy"
"JANGAN PANGGIL AKU AYAH LAGI GADIS SIALAN"
Prilly yg mendengar ayahny berteriak marah hanya bisa terisak pilu.
"Maafkan aku ayah,ak"
"MAAF KATAMU,setelah membunuh orang yg paling ku cintai kau masih bisa mengatakan maaf"tanya ali sambil mencengkram rahang prilly kuat hingga membuat prilly meringis kesakitan.
"Kau tau,aku menyesal tlah memungutmu dulu seharusny aku membiarkanmu menjadi gelandangan dan tak perlu susah susah merawat gadis sialan seperti dirimu"maki ali sambil melepas cekalan tanganny dengan kasar membuat prilly meringis kesakitan dan makin terisak saat mendengar kata kata yg menyakitkan keluar dari mulut sang ayah yg paling dia sayang itu.
"A..aakkuu"ucapan prilly terpotong saat mendengar teriakan laura.
"Ada apa ini kak"ucap laura kaget karna mendengar ribut ribut diluar dan langsung berniat melihatny..dan betapa kagetny dia saat melihat prilly yg terduduk dilantai sambil memegangi pipiny dengan sudut bibir yg pecah.
Laura ingin membantu prilly berdiri namun bukanny berterima kasih prilly malah menepis kasar tangan laura dan meringsut mundur dan hal itu tak luput dari pandangan mata ali yg membuat pria itu kembali emosi dan siap untuk menampar prilly kembali namun suara bariton dari arah belakangny membuat ali dan yg lainny memandang pria itu sambil mengernyit.
"Selamat siang,maaf mengganggu kami dari pihak kepolisian"katanya
Ali yg paham akan maksut kedatangan dari orang itu pun hanya mengangguk pelan.
"Kami membawa surat penangkapan saudarari prilly atas dugaan pembuhan atas nama saudari Laras Aleana"lanjut polisi itu
Mendengar kata kata polisi itu membuat prilly menjerit panik.
"Tidaakk,alu tidak mau masuk penjara,ayah aku mohon ayah jangan biarkan aku masuk penjara ayah,aku mohoonn"prilly benar benar memohon namun dengan tegany ali malah menyeringai kejam pada prilly dan menyurut polisi itu untuk segera menangkap dan membawa prilly.
Dan dengar sedikit diseret prilly dibawa kekantor polisi untuk pemeriksaan namun baru beberapa langkah suara laura terdengar meminta polisi itu untuk berhenti sebentar.
"Tungguu"ucapny lalu berlari kecil kearah prilly dan ketika sudah sampai didepan prilly laura langsung menampar prilly kuat.
"Kenapa,kenapa prill kamu tega ngelakuin ini sama keluarga aku"ucapny sambil berderai airmata
"Kalo kamu gk suka sama kakakku gk gini prill carany,kamu tau kan dia kakakku keluarga satu satuny yg aku punya"lanjutny yg makin terisak dan prilly hanya memandang benci pada laura lalu melanjutkan langkah kakiny tanpa menjawab perkataan laura namun prilly menoleh kebelakang lalu berucap.
''Ayah aku menyayangimu jaga dirimu baik baik"
Dan kini prilly benar benar pergi untuk mempertanggung jawabkan atas meninggalny laras.
*****
Terikny matahari dan ditambah kemacetan adalah hal biasa untuk kota jakarta.Dan para pengguna jalan pun rela berpanas panasan walaupun terkadang terdengar keluhan yg keluar dari mulut mereka.Tak terkecuali seorang pria yg kini sedang menikmati kemacetan jakarta didalam mobilny sambil mendengarkan lagu yg diputar dari radio.Ali yg waktu itu masih berumur 17 tahun dan masih menggunakan seragam sma ny hanya manggut manggut mengikuti irama lagu sambil sesekali mengikuti lirik lagu.hingga seorang gadis kecil mendatangi mobilny sambil mebawa gitar usang lalu mulai bernyanyi.ali yg melihat anak kecil itu jadi tersenyum entah karna apa.
Lalu ali membuka kaca mobilny dan memberikan uang pada anak kecil itu sambil tersenyum.
"Siapa nama kamu anak cantik"tanya
"Prilly kak"
"Nama yg cantik,kamu enggak sekolah"
"Enggak kak,soalny gk punya duit"
"Emangnya orang tua kamu kemana"
"Mereka tidur kak"
"Tidur,kalo orang tuamu tidur kenapa kamu yg kerja"
"Orang tuaku tidurny diatas sana kak"ucap prilly sambil mendomgak ketas langit sambil menunjuk kearah awan yg putih itu
"Jadi klo aku gk kerja gimana mau makanny"lanjutny lagi
Ali hanya memandang prilly kecil dengan haru.dan kata kata prilly mengingatkanny pada kedua orang tuany yg jg sudah meninggal.
"Kak,aku pergi dulu ya dan jangan bosen bosen kesini biar bisa ngasih aku duit"pamitny sambil terkikik dan mau tak mau ali pun ikut tertawa.
Dan mulai saat itu mereka terlihat dekat bahkan prilly sampai sudah hafal dengan plat no polisi pada mobil ali.namun berbeda dengan hari ini ali tak menemukan soaok prilly disekitar lampu merah itu.entah kenapa perasaany jadi khawatir.
Ali tetap mengedarkan pandamganny kesegala arah yg berada didekat lampu merah itu hingga matany memyipit saat menyadari ada seorang anak kecil dengan 2 orang anak lelaki berbadan besar.2 anak itu memaksa prilly untuk memberikan hasil mengameny kepada mereka namun prilly menolak karna itu.adalah hasil kerjany dari tadi pagi dan hal itu membuat dua anak itu marah dan menyiksa prilly agar mau memberikan uangny.
Ali yg melihat itu jadi geram sendiri dia langsung keluar dari mobilmy dan menghampiri prilly.
"Kamu gak apa apa"
"Eh kak ali,iya kak aku gak apa apa kok"balasny sebenarny prilly agak kaget akan adany ali secara tiba tiba itu.
"Kamu bilang gak apa apa tapi tangan kamu berdarah begini,kakimu jga luka prill"balas ali dengan khawatir sedangkan prilly malah terkikik
"Kenapa malah tertawa"lanjutny
"Kak ali,aku enggak apa apa beneran ini mah cuma luka kecil"balas prilly masih dengan kekehanny dan ali hany melongo melihat prilly tertawa padahal menurutny luka2 ditubuhny cukup parah.
Entah ada angin apa ali ingin mengajak prilly pergi kerumahny yg dia tau hanya ingin menjaga prilly agar tak disakiti oleh orang orang tak berhati nurani selerti tadi.
"Kamu mau enggak ikut kakak,klo kamu mau nanti kamu kakak sekolahin"tanynya dengan penuh harap.
Prilly hanya melongo mendengar penuturan ali barusan.tak ada angin tak ada hujan kenapa kak ali mau ngajak aku pergi pikirnya..
"Kakak janji bakal ngasih apa pun yg kamu mau tapi kamu harus ikut kakak y"lanjutnya lagi
Dan kali ini prilly mengangguk antusias sepaling tidak dia tidak perlu berpanas panasan lagi hanya untuk makan pikirny lagi..Ali yg melihatny langsung sumringah dan langsung mempobong prilly kearah mobilny.dan ketika sudah sampai disamping mobilny ali langsumg meletakkan prilly kekursi depan disamping diriny..
"Tapi sekarang kamu jangan manggil aku kakak lagi ya"ucap ali
"Terus aku manggil kakak gimana"balas prilly sambil mengernyit bingung
"Ayah"
"Karna mulai sekarang yg membiayai keperluan kamu ayah,ayah janji akan menyayangi kamu seperti ayah kandungmu sendiri"lanjutny sambil tersenyum bahkan batinny terkikik geli saat dia menyakatan keinginanny dipanggil ayah....hheeyy dia masih terlalu muda man...
Prilly lansung berhamburan kepelukan ali dia memeluk ali dengan eratny.ali yg mendapat pelukan mendadak itu hanya terkekeh.
"Terima kasih,ayah"
Dan senyum ali pun semakin mengembamg mendengar prilly memanggilny ayah..