Stand on the Ground

By celiberty

200K 8.1K 2.9K

Tentang Luke dan Lane yang saling suka. Mereka yang selalu berusaha untuk bertahan. Mereka yang selalu berusa... More

Prologue + Note
1. Time Spent
2. Ed's Album
3. School Life
4. First Movie
5. Tutor
6. Introducing Lea
7. Licence
8. Lego House
9. Questions
10. A Text
11. Haircut
12. White Lie
13. Piggy Back Rides
14. The Meeting
15. Things Unsaid
16. Frank's Food
17.1. Math Quiz
17.3. Luke's Home
18. The Talk
19. Ripped
Epilogue
Terimakasih dan Dadah-Dadah
Extra Chapter

17.2. Another Day at Supermarket

4.5K 206 50
By celiberty

Mengedarkan pandangan ke arah sekitar, Lane akhirnya menemukan rak besar berisi berbagai macam susu. Mulai dari susu bubuk, kental, hingga yang cair. Susu untuk bayi hingga manula. Dengan terpincang-pincang, cewek itu berjalan mendekat dan melihat-lihat berbagai macam merk susu yang ada di depannya. Lane bergeser ke kiri perlahan masih sambil mencari susu yang ia inginkan.

Memperhatikan jajaran minuman tersebut di depannya, kedua mata cewek itu berhenti pada satu jenis susu yang merupakan favoritnya. Dengan susah payah, Lane berusaha menjangkau susu cair dengan rasa vanilla karena terdapat di rak yang paling atas dan nyatanya tinggi badannya tidak bisa mencapai minuman yang ia mau itu.

Lane berjinjit setinggi yang ia bisa kemudian ia merasakan ada sebuah tangan yang terlihat sengaja menyentuh tangannya. "Biar gue yang ambil."

Menolehkan pandangannya, Lane menemukan Luke dengan keranjang berisi pesanan yang ibunya pesan. Mereka berdua terlihat tersenyum lebar selama sepersekian detik kemudian detik selanjutnya suara tawa menggelegar di koridor supermarket yang bisa dibilang sepi itu.

"Sialan lo bikin gue kaget!" Lane berseru.

Menempatkan telunjuknya di depan bibir, Luke berkata, "Shh, toa banget sih lo kalo ngomong." Kemudian cowok itu mengangkat tangannya ke arah rak. "Lo mau yang mana deh?"

"Yang kiri nah iya, eh bukan bukan. Ke kanan, kanan lagi, terus terus teru-NAH ITU!" Lane nyaris berteriak dalam mengucapkan dua kata terakhirnya.

Luke meraih sekitar lima kotak susu cair tersebut untuk Lane lalu meletakannya di dalam keranjang.

"Heh oon, lima kotak kebanyakan. Dikata gue cucunya big foot?" ujar Lane sambil melihat lima kotak susu tadi.

Luke tertawa kecil kemudian menjawab, "Antisipasi. Siapa tau lo haus nanti pas di jalan mau ke rumah gue? Kasian nanti lo dehidrasi terus mati. Nanti gue sama siapa kalo lo mati?" tanya Luke pada Lane dengan dramatis sambil memegang bahu cewek itu menggunakan kedua tangannya.

"Kan ada Lea."

Melepaskan tangan dari bahu Lane, Luke mendengus. "Rela lo gue sama si Hantu Laut?"

Lane lantas tertawa kencang mendengar Luke menyebut Lea dengan sebutan Hantu Laut. "Jahat banget lo jadi orang," sahut Lane lalu memukul lengan cowok itu.

Meskipun Lea adalah teman Luke sendiri, cowok itu seakan gerah melihat sikap cewek itu yang kadang berlebihan. Lea terkesan terlalu menunjukan fakta bahwa dirinya suka sama Luke. Belum lagi kalimat yang Lea ucapkan ketika tidak sengaja bertemu dengan Luke tadi masih terekam jelas di otaknya.

"Gak nyangka deh, bakal ketemu jodoh disini."

Luke bahkan bergedik ngeri mendengar Lea menyebutnya 'jodoh'. Sebenarnya, Lea bukanlah tipe cewek yang kelihatannya tidak akan mendapatkan pacar hingga sekolah selesai. Namun kembali lagi pada sifatnya yang terkesan menjijikan, membuat Luke ilfeel berat.

Menepuk punggung Luke satu kali, Lane lalu berkata, "Heh, kenapa deh lo tiba-tiba gitu?"

"Hah?"

"Setelah ngeledek Lea Hantu Laut, lo langsung kayak freeze di tempat gitu," ujar Lane lalu mulai berjalan lagi dan otomatis Luke berusaha menyamai langkahnya dengan langkah Lane.

Luke menggelengkan kepalanya kemudian mengusap mukanya menggunakan sebelah tangan. "Geli mulu gue kalo denger nama Lea."

Lane lagi-lagi tertawa keras dan puas. Ini yang cewek itu harapkan. Setidaknya kemungkinan Luke dan Lea akan main di belakangnya sudah tidak ada. Dengan kata lain, seratus persen kejadian tersebut tidak mungkin terjadi.

Setidaknya untuk sekarang.

Jangan salahkan Lane yang terkesan over worried. Tapi salahkan sikap Lea terhadap Luke yang akan membuat siapapun yang ada di posisi Lane menjadi ekstra hati-hati.

"LOH, LANE?" ujar seseorang dengan suara yang cukup keras. Lane lantas tertawa kemudian berlari ke arah orang tersebut tetapi gagal karena tulangnya masih sakit. "Bangsat sakit banget ish," gerutu Lane.

Mendengar gerutuan dari Lane, otomatis Luke menghampiri ceweknya itu. "Banyak gaya sih, mau sok sok lari. Perlu gue gendong gak?" tanya Luke.

"Gak usah, gak apa-apa kok gue. Btw Rachel ya ampun hari ini lo mau maling disini ya? Gila, gede banget nyali lo," kata Lane dengan nada bercanda.

Rachel tertawa. "Sialan lo. Emangnya tampang gue sekriminal itu ya?" tanya Rachel kemudian cewek itu mendekatkan kepalanya ke kepala Lane. "Itu Luke?" bisiknya dan dibalas oleh gelengan kepala Lane.

"Bukan. Itu tukang foto yang ada di depan sekolah setiap hari Kartini. Ya menurut lo?" ujarnya.

Merasa kalau menjadi bahan obrolan, dari samping Lane, Luke terlihat tersenyum kecil pada Rachel. "Hallo temennya Lane."
Luke menyapa Rachel.

"Rachel," kata Rachel memperkenalkan diri kemudian mengulurkan tangannya pada Luke. Luke menjabat tangan Rachel selama satu detik kemudian melepaskannya lagi karena merasa risih. Tapi pada akhirnya, Luke membalas, "Pasti tau kan gue siapa? Gak mungkin kalo Lane gak pernah cerita."

Lane mendorong bahu Luke pelan lalu tertawa. "Apaan sih, bank upil aja songong."

Luke tertawa keras kemudian memegang tangan Lane. "Udah, yuk. Mama udah nunggu kayaknya di rumah," katanya pada Lane kemudian dibalas oleh anggukan cewek itu. "Rachel, gue sama Lane duluan ya," lanjutnya namun kali ini mengarahkan pandangannya pada Rachel.

"Dadah dadah," kata Lane sambil melambaikan tangannya pada Rachel kemudian melangkahkan kaki bersama Luke ke arah kasir.

Sambil menunggu antrian, Luke membuka topik obrolan baru. "Coy tau gak? Masa tadi gue ketemu Lea disini," ujar Luke pada Lane dan Lane pun terlihat kaget. "Demi apa?" balasnya.

"Sumpil. Sumpah demi upil." Luke membentuk jari telunjuk dan tengahnya menjadi lambang peace.

"Ya, selanjutnya," ujar kasir.

Barang demi barang yang telah Lane maupun Luke ambil dihitung dengan cara mengarahkan barcode pada sebuah alat bersensor. Ketika semua barang selesai dan telah Luke bayar, Luke dan Lane berjalan menuju parkiran mobil.

Dan dari jarak sekitar lima meter, Lane bisa melihat dengan jelas Lea yang sedang berbincang bersama Rachel di dalam mobil milik Rachel alias salah satu teman terdekatnya di sekolah. Mereka terlihat sangat akrab dan rasanya sukar untuk dipercaya jika memang faktanya mereka baru kenal sebentar.

Lane lantas membeku di tempatnya. Cewek itu berhenti berjalan dan membuat Luke mengerutkan keningnya.

Pada saat itu juga, rasanya tembok yang telah Lane bangun selama beberapa tahun terakhir seperti dibangun ulang setelah sebelumnya ia membiarkan Rachel dan Sydney melewatinya. Mulai detik ini juga, Lane kehilangan kepercayaannya pada Rachel.

Tepat ketika Luke menarik tangan Lane dengan halus, cewek itu mengerjap kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tanpa perlu Lane bilang, Luke tahu kalau ada yang tidak beres dengan ceweknya itu.

"Lea, Rachel, ada di satu mobil. Lagi ketawa kayak akrab banget," ujar Lane saat telah dengan sempurna mendaratkan bokongnya di jok mobil. Menoleh ke arah Luke, Lane melanjutkan perkataannya, "Menurut lo mungkin gak kalo mereka kenalnya udah lama?"

Luke menghela napasnya. "Gue benci bilang ini tapi, gak ada yang gak mungkin," balas Luke kemudian cowok itu menempatkan tangannya di bahu kanan Lane. "Gak usah takut, Lane. Kalo jam dua nanti malem lo gak bisa tidur gara-gara kepikiran hal ini, skype gue aja, oke?"

***

A/n:

Ok kebayang gaksi kalo lo jadi Lane. Gimana kalo salah satu temen deket lo di sekolah ternyata kenal baik sama orang yg paling lo gak suka ok fakuy musnah aja cuy musnah.

Btw ngaret WKKWKKW gapapa lah ya. Kalian harus mengerti aku. Gue ga nelantarin cerita ini sama sekali ok. Gue masih ttp mikirin gimana kelanjutan ini ceritaaaa ok ok. (semoga ga kemaleman buat update WKWK nunggu wifi bunda dulu cui tadi)

BTW LAGI gue mau collab nich sama jaleng aka zalfa si manusia termengenaskan >> absolukey . Insyaallah bakal di post secepatnya. Gue sama jaleng udah rencanain ini dari lama tapi belom di post-post (gue bingung sama org yg rencana collab trs langsung post like seriously coy otak lo super WKWK)

Yha udah sekian dari saya.

23 November 2015

Continue Reading

You'll Also Like

508K 37.6K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
8.4M 519K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
121K 18.6K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
30.4M 1.8M 67
DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea men...