LOOP (HUNHAN)

By Dragonred88

77.2K 4.8K 328

More

Sehun Pov
Luhan Pov
Bab 3
Sehun Pov
Tears
Home
penyatuan
MEET
Hope.
APPA
Sorry (1)
Sorry and End
SQUEL LOOP (NGIDAM)
Huff..
little OH

ungkapan

4K 344 23
By Dragonred88

Luhan melangkahkan kakinya dengan langkah pelan. Ia sungguh tak mengerti dengan Sehun. Banyak pertanyaan mengapa tercetak dipikirannya.

Mengapa Sehun bisa-bisanya berkata kasar kepadanya?

Mengapa hanya karena dirinya bertemu dengan Kris, ia begitu marah. Bahkan ingin melupakan dirinya?

Banyak pertanyaan mengapa, mengapa dan mengapa tercetak dikapalanya.

Entah mengapa langkah kakinya bukannya menuju ke Cafe melainkan kepenjara. Tempat dimana orang-orang di cap sebagai sampah masyrakat. Tukang ribut dan juga manusia-manusia yang selalu meresahkan masyarakat.

.
.
.

"Halo paman. Bagaimana kabarmu?" Ucapnya kala sosok Oh Yunho muncul dihadapannya. Pria paruh baya ini tersenyum melihat kedatangan Luhan.

"Hai nak, hms.. coba paman tebak. Apakah kau bertengkar lagi dengan Sehun??"

"Hah... begitulah paman. Aku lelah dengan sikapnya yang berubah. Sehun yang ku kenal sekarang, sungguh berbeda dengan waktu kecil dulu." Ucap Luhan lirih.

"Kalau paman boleh tahu, dirinya marah karena apa?" Tanya ayah Sehun.

"Hah...!" Luhan menghembuskan nafas frustasi. Setelah itu dirinya mulai menceritakan prihal Sehun kembali marah kepadanya.

.
.
.

Ayah Sehun tersenyum setelah mendengar keterangan langsung dari Luhan. Luhan yang melihat ayah Sehun tersenyum menjadi bertanya-tanya. Apakah ceritanya lucu? Kenapa ayah Sehun tersenyum lalu tertawa seperti itu. Pikir Luhan.

"Maafkan paman. Paman malah tertawa. luhan, Luhan.. Sehun itu marah karena ia cemburu padamu. Ia pasti berpikir kalau kau punya hubungan khusus dengan pemuda bernama Kris itu. Dia marah, kerena ia tidak suka melihatmu dekat-dekat dengannya. Sehun menyukaimu, ia cemburu.

Luhan cengo, ia seakan bingung ingin mengatakan apa. Sehun menyukainya, entah mengapa membuat dirinya bahagia. Bagai hembusan angin yang menyejukan menerpa tubuhnya, sampai-sampai masuk kedalam kalbu, begitu nyaman.

Tapi setelah melihat realita yang ada dirinya kembali murung. Pasalnya Sehun sedang marah padanya.

Ini tidak boleh dibiarkan. Ia sekarang sadar, jika perasaan yang tengah ia rasakan kepada Sehun bukan perasaan rasa suka-cinta monyet belaka. Tetapi perasaan cinta yang sesungguhnya.

Ia bahkan tak tahu mengapa ia menyukai Sehun. Kalau ditelisik secara logika, Kris jauh lebih baik dari Sehun. Bahkan kala Sehun menghilang, meninggalkannya dalam kehampaan. Dirinya masih menunggu pemuda itu, tanpa suatu alasan yang jelas.

Apakah ini semua karena ikatan mereka yang kuat? Apakah selama ini Tuhan telah menakdirkan mereka dalam suatu kisah yang penuh dengan tanda tanya besar didalam benak keduanya? Bagimana tidak.
Seorang bocah kecil yang kala itu tak tahu apa-maksud dari sebuah janji dan ikatan telah terjebak kedalam suatu perasaan yang membuat mereka menjadi begini.
Mereka seakan tak dapat keluar dari ikatan yang akan terus membelenggu mereka.

.
.
.

Sehun tahu, katakan dirinya bodoh. Lagi-lagi ia telah melukai sosok malaikat yang selama ini selalu menggenggam tangannya.

Ia sangat menyesal mengatakan kalimat yang menusuk hati Luhannya.

Tadi ia sungguh emosi. Perasaan sakit didadanya melihat ataupun mendengar Luhan dekat dengan CEO yang bernamaKris. Seakan nikam dadanya cukup dalam.

Dug!

Ia memukul setir mobilnya untuk melampiaskan rasa bodoh, amarah kekesalan dihatinya.

Ia menyesal, dan ia teringat akan perkataannya. Yang menyuruh Luhan untuk melupakan tentang mereka.

Jujur saja, Sehun tidak bisa. Ia tidak dapat kehilangan Luhan, ia sangat merindukan sosok itu. Ia tidak ingin Luhan melupakannya, bahkan membencinya. Ia tidak bisa, ia tidak bisa hidup tanpa Luhan. Ia ingin membawa Luhan kedalam dekapannya. Maka ia sadar, ia harus melakukan sesuatu.

Disinilah Sehun berada. Ia sengaja menunggu Luhan di cafe. Ia tak tahu Luhan pergi kemana, namun sudah setengah jam berlalu tetapi Luhan tak kunjung datang. Sehun merasa gelisah maka ia putuskan mencari sosok itu.

.
.
.
.

Setelah seperginya dari penjara. Dirinya enggan kembali ke cafe. Bukannya ia tak mau, tapi ia ingin sendiri.

Dilihatnya layar ponselnya, terlihat sosok pemuda tampan menatap kearah aliran sungai Han, dengan sedikit semburat senja.

Sosok tampan itu begitu bersinar dan hangat. Wajah dinginnya seakan dipatri oleh Tuhan dengan sempurna. Sosok dilayar ponselnya sangat tampan, dan itu membuat dadanya bertalu-talu.

"Luhan!"

Panggil seseorang.

Merasa dipanggil, ia langsung menolehkan kepalanya ke sumber suara.

Greb!

"Eh!"

Jujur saja, saat ini tubuhnya seakan beku. Tiba-tiba ia tidak dapat bergerak, seakan pusat sarafnya terhenti.

Sehun memeluknya, ia memeluknya. Perasaan senang, hangat, dan ringan ia rasakan. Hatinya tiba-tiba menghangat.

"Mianhae Lu and saranghae."

Deg!

Luhan seakan shock! Sehun baru saja mengatakan kalimat yang ingin dia dengar sejak dulu.

Ungkapan itu, ungkapan yang ingin dirinya dengar.

"Lu, apa kau mendengarku?" Ucap Sehun.

"Iya Sehun, aku mendengarmu." Jawab Luhan kaku. Sehun mengendurkan pelukannya, tanpa melepaskan dekapannya.

Sehun melihat Luhan menundukan wajahnya. Diraihnya dagu Luhan dan diangkatnya. Dapat ia lihat mata rusa Luhan yang sangat cantik. Mata itu benar-benar indah. Dirinya seakan-akan tersihir kedalam mata indah sosok itu.

"Se-sehun.. cicit Luhan." Saat ini ia tengah malu ditatap intens oleh sosok tampan dihadapannya ini.

"Lu mianhae, aku menyesal telah membuatmu terluka. Katakanlah aku ini kekanak-kanakan. Aku, aku cemburu melihatmu dengan pemuda itu. Dan aku sakit hati mendengar rintihanmu didalam ruang kerjamu. Apakah kau sedang melakukan hal dewasa bersamanya?" Ucap Sehun dengan mimik wajah kesal, dingin namun tersirat perasaan menyesal.

Luhan bingung mendengar kalimat akhir Sehun. Ia dan Kris sedang melakukan itu? Rintihan kesakitan?? Luhan ingat, jangan-jangan waktu itu.
Bukannya marah, Luhan malah tertawa. Ia tertawa mengingat Sehun salah sangka kepadanya.

Melihat Luhan tertawa, Sehun semakin bingung. Sebenarnya apa yang terjadi pada saat itu.

"Aigoo... Sehunnie.. kau salah paham. Aku tidak mungkin melakukan itu kepada Kris. Aku dan dia hanya berteman saja. Kalau aku suka padanya, sudah dari dulu aku menerima cintanya dan aku tak akan menunggumu saat ini." Jawab Luhan.
"Jadi kalian tak melakukan itu?" Selidik Sehun.

"Babo! Mana mungkin. Pada saat itu Kris sedang mengobatiku dari pecahan beling. Sebab aku tidak sengaja menjatuhkan gelas. Aku segera membersihkan pecahan gelas itu. Namun karna kecerobohanku pecahan itu malah melukaiku. Kris yang tahu langsung mengobatiku, begitu." Terang Luhan.

"Oh.." Saut Sehun.

"Kenapa hanya oh saja yang keluar dari mulutmu. Aku sudah menjelaskan secara rinci namun kau masih saja menyebalkan!" Sungut Luhan kesal. Tanpa sadar Luhan mengerucutkan bibirnya imut.

Melihat Luhan mengerucutkan bibirnya imut Sehun segera menyatukan belah bibir mereka.

Luhan membelalak. Pasalnya baru pertema kali ini ia berciuman. Dan seakan ada ribuan kupu-kupu terbang diperutnya. Dadanya juga bergemuruh, namun perasaan bahagia membuncak. Darahnya berdesir, tubuhnya merinding. Namun bukan merinding karna horror tetapi sebaliknya. Perasaan bahagia dan kehangatan yang tengah ia rasakan saat ini.

Ia segera mengalungkan lengannya keleher pemuda yang saat ini tengah menciumnya lembut.

Lumatan-lumatan serta kecupan-kecupan lembut dari Sehun mampu membuat dirinya terbuai dan membalas kecupan serta lumatan yang Sehun berikan.

Merasa mendapatkan respon baik dari Luhan. Sehun Semakin memperdalam ciumannya, lidahnya bahkan telah memasuki liang hangat Luhan. Ia mengabsen seluruh gigi serta gusi Luhan. Pertarungan lidahpun terjadi. Suara leguhan kenikmatan keluar dari namja mungil ini. Luhan sungguh terbuai dengan permainan lidah Sehun didalam mulutnya. Beruntung Sehun menahannya, kali ini kakinya telah lemas oleh pertarungan lidah keduanya.

Merasa Luhan butuh pasokan udara baru. Sehun segera menghentikan pertarungan lidah keduanya. Dilihatnya wajah Luhan memerah bagai buah tomat tak lupa bibirnya yang membengkak. Saat ini sosok itu begitu menggoda.

Sehun tersenyum hangat kearah pria cantik ini. Dikecupnya kening Luhan lama. Seakan mengatakan kalau ia sangat mencintai sosok yang sedang ia dekap.

"Lu saranghae. Maaf kalau selama ini aku banyak memiliki salah padamu. Dan maaf aku bukanlah pria yang baik. Aku juga tidak dapat berkata romantis. Tapi Lu, aku menyadari satu hal. Aku tidak dapat hidup tanpamu. Aku membutuhkanmu-disisiku. Maukah kau menjadi milikku selamanya?" Ungkap Sehun.

Luhan sungguh tak menyangka Sehun mampu berkata seperti ini. Ini sama saja Sehun memintanya menjadi kekasihnya. Ia senang, matanya berkaca-kaca mendengar ungkapan Sehun. Ia pun menatap sosok itu lekat. Ia juga mengusap rahang dan pipi Sehun lembut, setelah itu senyuman senang dan ia pun berkata.

"Ne Sehunnie, Saranghae. Dan mulai saat ini ataupun yang akan datang aku adalah milikmu." Ungkap Luhan sebagai jawaban atas perasaan Sehun padanya.

Kali ini mereka kembali berpagutan dengan latar sungai Han serta matahari senja.

TbC.

Elap keringat!

Yo update cepat kan??

Hehehe....

Sepertinya tinggal 1 or 2 chap lagi cerita ini akan berakhir. Hihihi... meringis.

Oke jika berkenan bisa tinggalkan bintang dan komennya. Sekali lagi trims. Hihihi... meringis.

Continue Reading

You'll Also Like

236K 35.4K 64
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
1M 84.4K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
450K 4.7K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
12.9K 2K 27
[18+] Semua bermula saat Hyunjae tidak sengaja ditabrak oleh Juyeon saat perjalanannya ke sekolah barunya. Mereka mulai akrab sebagai teman namun mul...