Well, sebenarnya chapter sebelumnya ku privacy dulu. Menjaga kerahasiaan dari cerita ini. Tapi aku ga yakin itu udah terprivacy atau belum. Aku baru pertama kali melakukan itu :'3 maklum aja..
Katanya bisa baca kalau kalian nge follow? oke, next
Akira POV
______________
"Ngggh" aku menggeram saat hendak terbangun dari tidurku yang lumayan.. sebentar
Aku baru saja tertidur sekitar jam 12.32 malam. Ngomong ngomong sekarang tanggal 15 Agustus..
Sekilas aku mengingat dimana kejadian yang aku tak ingin ingat. "Cih.. benar benar menyusahkan"
Aku mematikan jam balok berwarna hitam(silahkan lihat di gambar) yang sebentar lagi akan membunyikan alarm
"Ng. . Pukul tiga? Aku teralu awal untuk bangun.. yah mau bagaimana lagi" ujar ku lalu turun dari kasur yang sudah menemani tidurku selama beberapa jam ini
Aku melihat semua nya masih tertidur.. kecuali aku, Ron, Korisht, Gil, dan Yukihatsu ya?
"Yukihatsu kemana Ron, Korisht, dan Gil?" Tanyaku kepada Yukihatsu
Yukihatsu itu orangnya menurutku sih.. baik, dia juga penyayang, suka bercanda, memiliki rambut hitam, mata nya sedikit memiliki kantung mata, warna matanya hitan pekat, suka memakai jaket jersey merah dengan garis putih di kedua lengan, dia cukup tinggi walaupun ia sebenarnya hanya berbeda 1 tahun denganku, karna wajah tampannya ia juga menjadi seorang Haram King ah.. salah maksudku Harem King begitulah
"Ron, Korisht, dan Gil sedang menjalankan misi diluar negri bersama beberapa orang dari Asrama Perempuan kita dan beberapa orang dari Organisasi lain" ujarnya datar yang masih sibuk dengan tugasnya
"Apa yang sedang kau kerjakan?" Tanyaku datar namun penasaran
"Kau tak akan mengerti akan hal ini. Walaupun IQ kita hampir saja sama tiap kali. Tapi yang kali ini kau tak akan mengerti" ujar nya santai
Yah, kami saat SD itu se-sekolah. Saat ada beberapa olimpiade kami berdua diikuti. Dan tiap kali urutan pemenangnya berubah. Tapi itu hanya antara kami. Kadang Yukihatsu yang pertama dan kadang aku yang kedua. Begitu pun sebaliknya
"Lagi pula aku tak tertarik dengan hal yang begituan" ujar ku santai yang lalu meninggalkannya dari kamar Asrama laki laki
Walaupun kami hampir sama namun itu salah. Aku dan dia berbeda. Jika dia akan melakukan apapun yang ia bisa dengan IQ tinggi nya. Jika aku akan melakukan apa yang hanya aku ingin lakukan dengan IQ ku
"Tsurenshimasu (permisi)"
~'O'~
Aku berjalan menuju tempat latihan yang berada di dekat taman. Yah.. dwngan beberapa menguap, tentunya
Aku memegang gagang pintu tempat latihan dan membukanya. Aku melihat seseorang yang tengah berlatih. Sepertinya aku kenal?
Aku menutup kembali pintu lalu berjalan agak mendekati gadis itu "..."
"Siapa?!"
Tiba tiba gadis itu menyerang dengan beberapa kertas yang berlumuri darah menuju kearahku dan beberapa lagi menancap di tembok
"Shinri?"
"Akira-san?"
kami berdua sama sama mengatakan nama orang yang berada didepan mata kami dengan bersamaan tanpa disengaja
"Tak biasanya kau berlatih" ujar ku yang mulai mengambil pedang kayu
"Hanya jaga jaga sih.."
"Seperti itu kah? Kalau begitu.. tunjukkan hasil latihannya!" Ujarku yang langsung menyerangnya dari belakang memakai pedang asli namun ditahan oleh beberapa kertas yang dilumuri darah
"Hee.. jadi kau menantangku?" Tanya kembali Shinri. Namun rasanya agak ada yang menjanggal.
Ah! Ia tak tersenyum! Tapi ia.. menyeringai?
Kami berdua tak ada habis habisnya untuk membalas serangan dari diri kami masing masing
Namun anehnya.. ia semakin tak terkendali. Dengan cepat aku membuat mantra ' pengekang ' kepada Shinri
Lalu mengambil pedang kayu yang tumpul dan menghentakkannya ke perut Shinri agak keras
Lalu keluar seorang gadis dengan warna rambut putih. Ia mirip dengan Shinri hanya warna nya saja yang berbeda..
Dengan sigap aku membuat mantra Pengekangnya ke gerbang 2. Mantra Pengekang itu mulai semakin terang dan ada beberapa tulisan yang tak dapat dijelaskan bergerak memutar
"Wah.. aku ketahuan" ujar gadis berambut putih itu sembari menyeringai kalah
"Shinri.. aku pergi duluan" ujar gadis berambut putih itu lagi lalu menghilang layaknya salju yang beterbangan
Aku pun menghilangkan mantra Pengekang tersebut lalu membantu Shinri untuk berdiri
"Kau mengenal orang yang tadi?" Tanya ku datar kepada Shinri
Ia hanya mengangguk membenarkan pertanyaan yang diajukan oleh Akira
"Begitu ya.. ah kau aku ingin mengatakan sesuatu. Kau belum benar memakai senjata" ujarku datar sembari menggaruk garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal
"Eh? Iya sih.. aku memang sangat belum mahir menggunakannya" ujarnya sembaru cengar cengir ga jelas gitu deh
"Baiklah.. kalau begitu ambil, nih, pedang kayu. Walaupun dari kayu tapi agak tajam jadi harus berhati hati menggunakannya. Kau membutuhkan kuda kuda yang kuat agar tak mudah jatuh oleh lawan ketika lawanmu hendak menjatuhkan dirimu. Seperti ini" jelasku panjang lebar
"Aah.. begitu. Ng.. Apa begini benar?"
"Tidak, tidak. Kuda kuda mu belum baik. Harus lebih rendah dan rileks!"
"Rendah.. dan rileks. Begini?"
"Kau terlihat katak yang akan meloncat tau" ujarku yang menampilakn wajah yang benar benar aneh namun tak disengaja. Akhirnya aku menghampiri Shinri dan membenarkan posisi bertarungnya
"Kau harus lebih agak rendah.. nah seperti ini" ujarku mencoba membenarkan posisi kuda kuda bertarungnya.
"Cepat ambil pedang kayu nya!" Ujarku datar
"Langsung.. pakai pedang?" Tanya nya. Aku menoleh kearah dirinya dan wajahnya terlihat agak panik
"Kenapa? Kau takut?"
"Iya.. aku takut"
~'O'~
Pagi hari telah tiba juga. Waktu nya berangkat kesekolah.. itu Academy Chorus
"Itekimasu.. (aku berangkat)"
"Ha'i ha'i, kiotsukete ne~ (iya, iya, hati hati dijalan ya)"
"Ha'i.." aku melangkah keluar menuju gerbang teleportasi ke dimensi manusia setelah membereskan makananku
Ini hari terakhir bersekolah karna hari ini festival sekolah. Festival sekolah.. ya? Berarti akan banyak orang ya..?
"Ah.. hari ini langit nya agak cerah"
-SEKOLAH-
Aku berjalan memasuki kelas dan melihat beberapa stand untuk nanti festival sekolah. Ada stand makanan, games dan yang lain lain.
Aku tak tau apa yang akan dilakukan oleh kelas ku. VII.A ..yaa. mungkin sesuatu yang akan menyenangkan?
"VII.H, VII.G, VII.F ...? ngomong ngomong kelas nya akan melakukan apa di Festival ini?"
"HWAAA?! Sumimasen! Sumimasen!" (Maaf! Maaf!)
Apa yang terjadi? ..itu Shinri kan? Kenapa ia membungkukkan badannya berulang ulang sembari meminta maaf
Aku rasa semua dekorasi nya baik baik saja. Shiro.. shiroo.. ah laki laki itu berada dikelas yang sama dengan Shinri ya?
Kenapa ia terlihat berteriak teriak begitu? Ah.. seperti nya ia sedang membela Shinri
"Lalu.. kenapa?"
Aku serta seluruh siswa yang berada dikelas VII.F tercengang mendengar nada yang seperti meremehkan dan seringaian dari.. Shinri
"Kau kira aku akan menerima perlakuan mu yang seperti ini?"
Apa dia.. benar benar Shinri?
Ddrrrt..
"Akiracchi? Kau mendengarkan?"
"Nokii-sama? Ya, saya mendengar anda. Ada apa?"
"Aku punya tugas"
"Tugas?"
"Ya.. ada salah satu aura Saraga.."
"Hah?"
"1% aura Saraga. Aku yakin"
"Dimana Aura itu?"
"Disekolah mu Akiracchi"
"Begitu.. akan ku cari"
"Terima kasih"