Sejak hari disaat Yanyan mengantarkan Xiaomi ke asrama dengan bokong yang kesakitan, Xiaomi jarang melihat Yanyan. Minggu lalu saat ia kembali kerumah,ia sempat mendengar Lu Yiyi pernah berkata bahwa kelas mereka sedang mengadakan kompetisi,jadi semua orang sedang sibuk mempersiapkan diri untuk acara tersebut. Xiaomi merasa gelisah. Sibuk ? terlalu sibuk hingga tidak pernah terlihat ? what a bad ass. Melupakanku setelah digunakan....ia masih mengutuki Yanyan.
Ia merasa kecewa,ia merasa seperti seorang istri yang dilupakan.(since when lu jadi istri Yanyan coba -,,-"??). Meskipun ia tahu ia tidak memiliki hak apapun untuk berharap dari Yanyan... Karena mereka berdua tidak berpacaran.. tetapi bagi Xiaomi, sekali mereka melakukannya..ia pastikan bahwa itu berarti sesuatu..cara berpikirnya masih kolot.
Karena ia tidak bisa memceritakan masalah itu dan apa yang ia rasakan pada orang lain, Xiaomi pun membeli sebuah Diary dari mini market yang ada didekat kampus.(oh my... =__=" bahkan gue yang cewek kagak punya diary woy =,,="!, Xiaomi : peeeh... cewek?elu?peeh..)
Di saat semua teman temannya sedang tidur, Xiaomi mengeluarkan diary nya dan mulai menulis. Dengan bantuan penerangan di sebelah tempat tidurnya ia mulai menulis.
Hari X , Bulan X , Tahun X . Hari yang cerah
Seorang gadis berjalan menghampiri Yanyan saat makan siang tadi dan ia duduk tepat disebelah Yanyan. Yanyan tidak menolak. Dasar sialan . Seperti yang selalu kukatakan. Tidak ada hal bagus tentang Yanyan. Aku bahkan tidak pernah bisa mengerti mengapa begitu banyak orang yang menyukainya. Selain ia tampan, tinggi , pintar , kaya dan sebagainya... ia tipe orang yang susah membuat oranglain sabar untuk menghadapinya.
Hari X , Bulan X , Tahun X . Masih dihari yang cerah.
Aku pergi untuk menemui Yiyi dan tanpa sengaja melihat Yanyan . Aku melihat gadis B memegang selembar kertas sedang berbicara dengan Yanyan. Ia tidak menyadari keberadaan ku. Saat itu,ia terlihat.... aku sebenarnya tidak ingin mengatakan hal ini tapi ia terlihat seperti seorang idiot , bodoh. Konyol,bahkan gadis yang ada disebelahnya itu..gemuk dan jelek,cewek itu bahkan terlihat seperti ibu ku !! ( Su Xiaomi -,,-" you sure want someone smack you hard rite =="?)
Hari X , Bulan X , Tahun X . Langit sedikit mendung.
Gadis C menyatakan perasaannya kepada Yanyan . Itu yang dikatakan Yiyi tadi . Thanks God ia tidak perlu menyaksikan hal itu . Jika ia melihatnya pasti ia rasanya akan muntah.
Hingga Xiaomi hampir menulis sampai gadis Z ,ia membaca ulang kembali Diary nya dari awal untuk mencari ide apa lagi untuk ditulis di Diary nya. Ia mulai menyadari bahwa yang ia tulis terlalu kecewek cewekan . Semua mengandung rasa cemburu,omelan,amarah dan kecewa.. ia memutuskan untuk tidak meneruskan menulis. Ia menyembunyikan Diary itu dibawah bantal . Tak perlu waktu lama, Diary itu pun terlupakan oleh XiaoMi. Tetapi ia merasa setiap saat ia bangun tidur lehernya terasa kaku... ( diary Xiaomi... -,,-" kau menaruhnya dibawah bantal =="!!)
Beberapa hari kemudian , ZhuGang dengan wajah cemas melompat ketempat tidur . Mereka berempat saat itu tengah berkumpul untuk mengobrol.
" Huh...menyedihkannya kita. Dikamar sebelah, mereka selalu berganti ganti teman wanita dari kemarin. Coba lihat kita. Kita sudah ditahun kedua dan masih jomblo.... " sejak putus tahun lalu , ZhuGang belum mulai untuk berpacaran lagi dan tiba tiba ia mulai membicarakan topik ini.
LuFei menambahi," Semua seniorku juga mempunyai setidaknya satu wanita ."
" itulah yang aku maksudkan..jika bukan pacar setidaknya kita harus menemukan teman tidur..kesepian...sendirian belajar diuniversitas. " setuju JiaHua.
Xiaomi tetap diam.
LuFei melanjutkan," Aku dengar sekarang disekolah sedang tren pasangan satu malam.. setelah satu malam , mereka kemudian tidak mengenal satu sama lain. Itu hanya sebagai cara untuk menyalurkan hasrat."
Tiba tiba saja XiaoMi berdiri dari tempat tidurnya dan mulai berteriak ke arah ketiga temannya." Kalian pria ! Tidak ada satupun yang berguna !"
Selesai berteriak Xiaomi kembali menjatuhkan diri ditempat tidurnya dan menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut dan tidak mengatakan apapun lagi.
Ketiga orang lainnya terkejut mendengar apa yang dikatakan Xiaomi. Bukankah Xiaomi sendiri juga seorang pria ? ( mungkin Xiaomi berencana mengganti gendernya -,,-") Lalu mengapa ia tiba tiba merasa seperti berada diposisi para gadis dan membela nya?
Waktu berlalu dengan sangat cepat, semester ini sudah hampir berakhir. Disetiap akhir semester Xiaomi harus mengikuti ujian. Xiaomi berencana untuk mulai belajar saat mendekati hari-H . Ia mempelajari materi yang dibutuhkan seminggu sebelum hari ujian.
Hingga saat ujian akan dimulai, Xiaomi merasa tubuhnya kecapekan. Ia hanya mendengarkan ketiga teman temannya bangun dan menggosok gigi untuk bersiap mengikuti ujian. Tetapi ia masih merasa enggan untuk bangun.
ZhuGang mencoba menbangunkan Xiaomi," Hey Kau tidak bangun?"
Xiaomi yang masih mengantuk hanya menjawab ," Kalian sana pergi sarapan tanpa aku. Aku sedang tidak ingin makan. Aku nanti langsung menyusul keruang ujian saja."
Mendengar perkataan Xiaomi ketiga temannya pun pergi meninggalkan kamar dengan tergesa gesa. Meninggalkan ruangan yang sepi dengan Xiaomi didalamnya. Alarm ponselnya berbunyi... Xiaomi yang merasa terganggu segera mematikan ponselnya.
Di dalam mimpinya ia berangan angan, Jika saja ia tidak perlu bangun. Ini hanya ujian semester...bukan kelulusan. Jika ia gagal disatu mata kuliah mungkin ia masih bisa mengulangnya. Xiaomi pun masih meneruskan tidurnya.
Hingga..tiba tiba seseorang menepuk pipi nya , Xiaomi membuka matanya karena rasa nyeri diwajahnya. Saat ia sudah bisa melihat dengan jelas wajah orang yang tengah duduk didepannya,ia segera terbangun.
" Kenapa,kenapa kau disini?"
Melihat pria konyol didepannya Yanyan susah untuk tetap marah.
" Kau masih perlu bertanya? Kau coba lihat jam berapa sekarang. Ujian sudah dimulai sejak satu setengah jam lalu. Aku pergi keruang ujian untuk melihatmu. Tetapi aku tidak menemukanmu disana. Ku minta kunci kamar pada teman mu...dan lihat apa yang kutemukan disini. Kau masih tidur pulas. Kau tidak ingin mengikuti ujian?"
Xiaomi merasa malu,tetapi ia juga sedikit penasaran.
" Tapi kenapa kau malah disini?"
" Aku pernah bilang kalau kau idiot tapi kau tak percaya. Ujian ku sudah selesai kemarin "
" oh..benarkah?" Xiaomi mengangguk.
" Kau masih ingin tidur? bangun dan sana pergi ujian."
" Kenapa kau marah? " Xiaomi terlihat enggan tetapi ia tetap bangun juga dari tempat tidurnya dengan gerakan lambat.
Yanyan kehilangan kesabarannya. " Kau ingin aku membantu mu bangun ?"
Xiaomi cepat cepat menggelengkan kepalanya. Ia bergegas berganti pakaian dan segera menuju ruang ujian.
Ketika ia tiba diruang ujian, ia berkata pada dosen yang menjaga bahwa ketika ia dijalan ia melihat seorang mahasiswa marketing mengalami patah tulang dan ia membantu mengantarkannya kerumah sakit . Itu sebabnya ia datang terlambat. Sang dosen pun tidak berkata apapun dan membiarkan Xiaomu masuk.
Setelah Xiaomi menyelesaikan ujiannya . Ia berjalan keluar dari ruangan dan melihat Yanyan sedang berdiri diluar menunggunya. Cuaca hari itu sedikit panas, Yanyan menggunakan kaos dan jeans biru. Sinar matahari yang mengenai wajahnya membuat ia terlihat semakin mempesona. Xiaomi semakin menyadari kalau Yanyan begitu tampan dan tetapi terdiam memandangi Yanyan. Yanyan yang melihat Xiaomi mematung memandanginya melambaikan tangan kearahnya,"sini "
Xiaomi berjalan menghampiri Yanyan. Ia perlu sedikit mendongakkan wajahnya saat ingin melihat Yanyan.
" aku rasa kau bertambah tinggi lagi Yan?"
Yanyan yang mulai terbiasa dengan pertanyaan konyol Xiaomi hanya mengabaikannya.
" Jam berapa kau pulang kerumah?" Tanya nya.
" Sore mungkin. Rumahku tidak terlalu jauh dari kampus."
" Liburan musim panas ini apa yang akan kau lakukan?"
" Bermain "
" Tidak bisa kah kau lebih ambisius?"
" Kalau gitu...bermain dengan hal hal yang menantang."
" Berikan ponselmu "
Xiaomi menyerahkan ponselnya pada Yanyan.
Apapun yang Yanyan katakan padanya, Xiaomi seperti tersihir. Ia akan langsung mengikuti apapun yang Yanyan katakan. Yanyan memberi panggilan singkat ke ponselnya. Kemudian ia mengembalikan ponsel Xiaomi.
" Itu nomer ku "
Xiaomi menerima kembali ponselnya dan mengangguk.
Melihat punggung Yanyan yang melangkah pergi , Xiaomi merasa bahagia. Semua perasaan kesal yang ia punya ke Yanyan selama sebulan ini menghilang.
Note :
1, maaf karena dibeberapa chapter tidak mentranslate kan judulnya karena aku kebingungan untuk menemukan bahasa indo yang pas
2, mulai hari ini aku bakalan update paling tidak 2x seminggu (syukur syukur bisa lebih) karena udah mulai sibuk lagi ditempat kerja .
Thanks for reading my translation and hope you enjoy it guys :) :)