Agent 'Nerds' Carter | ✔

By __youngbae_

261K 11.7K 210

[COMPLETED] [MAJOR EDITING IN PROGRESS] Highest rank #312 in Random (21.01.17) Namaku Satria, Satria Syujana... More

01 | Revised
Beberapa Kalimat dari sang Author
02 | Revised
Dream Cast
03 | Revised
04 | Revised
05 | Revised
06 | Revised
7 : Seorang Nerd yang Jago Beladiri
8 : Senja, Taman, dan Es Krim
9 : Sore Bersama Littleworm
10 : "Ready, Set, Fight!!"
Agent 'Nerds' Carter Official Cast : Edisi Revisi
11 : Bertemu Joshua Han
12: Kembali ke Jakarta?
13 : Jakarta, They're Back!
The History : (Intermezzo)
15 : Keluarga Carter
16 : Aaron Carter
17 : Makan Siang di Senopati
18 : Hari Minggu di Tahun 2023
19 : Retria
20 : Penyiksaan Dengan Kecemburuan
My Imagination is Dead, Like Seriously
21 : Seminggu Lagi
Ini Bukan Chapter Baru -- Gapenting
22 : Berkunjung
Kuda Kebenaran dan Bintang Keadilan
Stuck Parah
Season Finale
It Was Always You
Agent 'Nerds' Carter
The End of Everything
Last But Not Least
Q&A kuy

14 : Pihak Kanan dan Pihak Kiri

4.9K 297 18
By __youngbae_

~Satria's Point of View ~

Aku dan Luna duduk berhadapan di meja cafe museum itu. Aku mengajaknya jalan jalan ke museum Jakarta 2019 hari ini. Kami sudah mengelilingi museum itu dua kali. Lalu aku mentraktirnya makan siang (ia mengaku belum makan siang), sebagai ganti traktiran es krimnya waktu di Medan.

"Oya, Luna?"

"Kenapa?" Dia mengangkat kepalanya dari piringnya. Saat itu ia tengah memakan makanan penutupnya, yaitu vanilla pannacotta.

"Gue baru inget."

"Inget apaan? Ngomong jangan dipenggal penggal gitu, ah."

"Enggak. Gue cuma inget kalau wapres kita, kan Jules Carter. Gue pikir kok nama belakangnya sama kayak nama belakang lu, ya? Apa cuma kebetulan aja?"

"Jules Carter? Oh, gue kira lu pengin nanya apa." Luna terkekeh sebelum dengan santainya menjawab, "Itu bukan kebetulan, Satria. Dia oom gue."

Aku sampai tak bisa berkata kata ketika Luna mengatakannya. Dengan santainya.

"Sat...lu gak pa pa? Kok lu kaget sampe speechless gitu."

"Oom lu wapres?" kataku, akhirnya berhasil mengeluarkan satu kalimat dari mulutku.

"Jangan keras keras napa sih. Ya, Oom Jules itu wapres Indonesia. Kenapa emangnya?"

"Lah, kata lu, lu itu yatim-piatu?"

"Emang."

"Terus kok lu bisa kenal sama Oom lu?"

"Oh, jadi waktu gue dibuang di pintu panti, orangtua gue nyelipin sebuah catatan yang isinya nama gue siapa. Setelah gue berumur 13 tahun, dan gue udah jadi agen White Horse kelas 3, gue ngelacak keluarga gue sendiri, keluarga Carter."

"Abis itu?"

"Gue ketemuan sama mereka. Gue diterima di keluarga itu. Ternyata waktu itu Ibu gue yang buang gue. Dia udah meninggal waktu gue dateng ke rumah keluarga Carter di Bandung. Tapi Ayah gue...dia masih idup. Tapi dia lagi keluar kota, karena urusan kerjaan. Gue waktu itu disambut sama Oom Jules dan istrinya, Tante Fatma. Waktu itu Oom Jules baru jadi anggota DPRD Bandung. Dan mereka belum tau kalau gue ini agen White Horse.

"Ternyata keluarga Carter itu keluarga yang besar. Nenek gue punya anak 12. Masing masing punya anak minimal dua, kecuali orangtua gue, anak tertua dari keduabelas anak itu. Mereka cuma punya satu anak, yaitu gue."

"Gila sepupu lu pastinya banyak banget."

"Ada 30 orang. Ya, bisa dibayangin gimana suasananya waktu seluruh keluarga Carter kumpul."

"Lu pernah ikut kumpul kumpul bareng keluarga Carter?"

Luna mengangguk. "Pernah sekali. Keluarga Carter emang kumpul kumpul tiap satu tahun sekali. Waktu itu gue iseng iseng dateng. Ayah gue lagi lagi gaada. Salah satu Oom gue, Oom Kevin, cerita tentang alesan Ibu gue buang gue. Saat itulah, Sat, gue tau rumitnya keluarga ini. Gue merasa bersyukur Ibu gue buang gue ke panti."

"Lho? Kok malah bersyukur? Kenapa?"

Luna terdiam lama. Terlalu lama. Karena tiba tiba saja ada yang memanggilku.

"Satria! Hoi!"

Orang yang memanggil itu langsung menghampiri kami. Sementara Luna menatapnya dengan bingung, begitu juga aku.

"Eh? Lu ngapain disini, Dan? Gila udah lama banget gue gak ketemu lu."

Daniel hanya nyengir. "Lah lu sejak kapan di Jakarta? Wow. Gila. Lu jadian sama Luna Carter? Eh, ini Luna Carter, kan? Temen sekelas kita dulu?"

Seorang perempuan tiba tiba muncul dari balik punggung Daniel. Wajah Luna langsung berubah keruh, entah apa penyebabnya.

"Eh, siapa ni, Dan? Sepupu lu?"

Daniel terkekeh. "Ini pacar baru gue, Sat. Namanya Charlie."

Aku melirik ke Luna. Wajahnya keruh dan pucat pada saat yang bersamaan. "Apa yang lu lakuin disini, Charlie?" tanyanya dingin.

"Oh? Kok kalian bisa kenal?" tanya Daniel, mengerutkan dahinya bingung. Ia melirikku. Aku yang juga sama bingungnya, hanya bisa mengangkat bahu.

"Memangnya kenapa, Luna? Gue lagi jalan sama pacar gue, kali. Lu sendiri ngapain? Bukannya lu harusnya di markas White..."

Belum sempat Charlie melanjutkan, Luna sudah menariknya pergi. Aku lupa. Daniel tak tahu bahwa Luna adalah agen White Horse.

Daniel menoleh ke arahku. "Lu kapan balik ke Jakarta, Sat?"

"Baru seminggu yang lalu. Lah lu emangnya udah putus sama Gina, ya?"

"Haha iya. Kami baru putus dua minggu yang lalu."

"Oh gitu. Jangan jangan lu selingkuh, ya? Sama Charlie lagi?" tanyaku bercanda.

Daniel kembali nyengir. "Hehe kok lu tau."

"Anjir. Serius lu?"

"Iyalah. Udah ah. Sekarang giliran gue yang interogasi lu. Lu jadian, ya, sama Luna Carter?"

"Enggak, kok. Gue sama doi cuma temenan doang."

"Kasian amat tuh si Luna."

"Emang kenapa? Kok kasian?"

"Terjebak dalam friendzone."

"Anjir."

Setelah aku mengatakannya, tiba tiba Luna menghampiriku dengan muka geram. Tanpa mengatakan apa apa, ia menarikku pergi meninggalkan Daniel yang nyengir lebar.

Wew. Ternyata aku sudah lupa seberapa menyebalkannya seorang Daniel.

• • •

~Luna's Point of View ~

"Gimana di Medan? Enak gak jadi agen pemerintah yang payah itu?" tanya Charlie dengan nada mengejek. Astaga. Rasanya pengin gue tinju wajah perempuan itu. Peduli setan kalau gue sepupu an sama dia.

"Rasanya? Yang pasti lebih baik daripada menjadi agen organisasi sok populer itu. Yang sok sok an menguasai blackmarket dunia, tapi masih kalah pamor dengan White Horse. Apa nama organisasi itu? Bleeding...Bleeding Tree! Ah, itu namanya, kan?"

"Jangan sekali kali kau mengejek Bleeding Tree, Luna," geramnya. Hahah. Bagus. Tujuan gue emang bikin dia geram."Kau mengkhianati keluarga Carter dengan memilih masuk ke White Horse menjijikan itu."

"White Horse menjijikan katamu? Maksudmu White Horse yang berhasil menangkap 500 lebih agen Bleeding Tree? White Horse itu maksudmu?"

"Kau tak lebih baik daripada Ibumu, sang pengkhianat itu."

"Jangan bawa bawa Ibuku. Setidaknya ia tak munafik. Dia berani menentang keluarga Carter terang terangan. Tak seperti kedua orangtuamu yang katanya mendukung Bleeding Tree, tapi pada akhirnya malah berkhianat."

Hahah. Skak mat. Charlie cuma bisa diam. In your face!

"Kau mungkin menang melawanku, Luna. Tapi ingat, aku masih keluarga Carter. Dan kita bakal ketemu lagi di pertemuan keluarga Carter minggu depan. Kalau berani, lawanlah keluargamu sendiri."

Bodo amat. Peduli setan dengannya.

Aku langsung pergi meninggalkannya dan menarik Satria. Kami berjalan menuju ke mobil dalam diam.

Lagipula, ngapain juga gue dateng ke pertemuan keluarga Carter yang aneh itu?

• • •

~Satria's Point of View ~

"Lu kenapa sih? Kayaknya lu jadi aneh abis ketemu Daniel sama Charlie. Emangnya ada apaa sih antara lu sama Charlie?" tanyaku ketika kami berada di parkiran museum. Kami ada di dalam mobil, tapi Luna tak menyalakan mesin maupun menjalankan mobil. Kami hanya berdiam diri di dalam mobil.

Dia tak mengatakan apa pun sedari tadi. "Luna? Cerita napa. Gue pengin tau. Yah mungkin gue bisa kasih solusi?"

"Charlie itu sepupu gue," katanya tiba tiba. "Dia anak dari adek Ayah gue yang keempat, Oom Brian."

"Terus kenapa lu sebegitu bencinya sama dia?"

"Pihak kanan selalu bermusuhan sama pihak kiri, Sat."

"Maksud lu?"

Ia menghela napas panjang sebelum berkata, "Apa lu janji gaakan ngomong ke siapa siapa tentang ini?"

"Tentu aja. Lu bisa cerita rahasia hidup lu ke gue, dan gue gabakal bocor sampe ajal jemput gue."

"Bahasa lu terlalu puitis. Tapi gue hargain itu."

"Jadi? Apa maksudnya pihak kanan dan pihak kiri?"

"Keluarga Carter ternyata adalah keluarga yang sangat rumit, Sat. Keluarga ini terbagi menjadi dua pihak. Satu pihak yang jahat, dan pihak lainnya yang melawan kejahatan."

"Lu pihak yang kanan, kan? Pihak yang melawan kejahatan?"

Luna mengangguk. "Gue, Ibu gue, Oom Jules, Oom Kevin, Tante Sarah, Tante Fatma, Tante Mia, juga beberapa oom dan tante gue yang lain, mereka semua pihak kanan. Lalu ada Charlie, Oom Brian, Ayah gue, dan keluarga lain yang ada di pihak kiri. Kebanyakan dari keluarga Carter masuk ke pihak kiri. Hanya segelintir yang sudi masuk pihak kanan."

"Tunggu. Gue belom ngerti. Maksudnya pihak kanan dan pihak kiri itu apaan sih? Dan lu bilang pihak kanan melawan kejahatan dan pihak kiri mendukung kejahatan. Maksudnya apa?"

"Lu belum ngerti juga, huh? Pihak kiri adalah mereka yang mengurusi bisnis keluarga. Dan pihak kanan adalah mereka yang menentang bisnis keluarga dan melawan. Kebanyakan pihak kanan adalah agen White Horse atau pegawai pemerintah."

"Bisnis keluarga? Apa bisnis keluarga lu jahat?"

"Yep. Untuk memperluas bisnis,mereka membentuk organisasi yang berisikan seluruh anggota pihak kiri dan penjahat penjahat kelas menengah keatas dari seluruh dunia. Saat ini organisasi mereka maju pesat dan kaya raya karena blackmarket yang mereka kendalikan."

"Maksud...maksud lu..."

"Ya. Seluruh pihak kiri keluarga Carter adalah agen Bleeding Tree. Dan, ya, Bleeeding Tree itu adalah bisnis keluarga Carter."

*

Haha halo. Gimana? Suka chapternya? Gue pribadi sih lumayan suka. Apalagi ending nya. Cukup klimaks gak? Atau kurang? Atau malah berlebihan? Silahkan komen pendapat kalian. Soalnya kita kan harus komunikasi dua arah, ya 'nggak? (okesip bahasa gue aneh banget).

Chapter selanjutnya mungkin bakal seru. Gue udah ada idenya nih. Cuma jari lagi pegel ngetik, dan sekolah juga lagi sibuks. Jadi mungkin gue cuma bisa apdet dua kali seminggu. Sekali update gue kasih double deh. Tapi gatau juga, ya. Liat aja nanti.

Uuuu sedih gue. Chapter 6 error entah kenapa. Masa ending nya gitu. Aneh banget. Apalagi chapter aslinya lumayan panjang. Masalahnya, gue nya yang mager to the max buat repost chapter 6.

Info multimedia : Charlie Carter

Baeklah. Gue terlalu banyak bacods.

See ya' in da' next chap
-Mel

Continue Reading

You'll Also Like

9.8M 184K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
2.1M 331K 67
Angel's Secret S2⚠️ [cepat, masih lengkap bro] "Masalahnya tidak selesai begitu saja, bahkan kembali dengan kasus yang jauh lebih berat" -Setelah Ang...
32.2M 2M 103
1# Mavros Series | COMPLETED! MASIH LENGKAP DI WATTPAD. DON'T COPY MY STORY! NO PLAGIAT!! (Beberapa bagian yang 18+ dipisah dari cerita, ada di cerit...