Hai semuanya
gimana puasa?? lancar?
lagu sedih nya yaa
HAPPY READING ૮₍˶Ó﹏Ò ⑅⑅₎ა
༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ
sekarang, sepertinya mereka sudah benar-benar di ujung nyawa. jika kembali, ada k.vargoba yang terjaga dibelakang, dan jika maju ada retakka dan borara di depan mereka.
keadaan mereka sudah tidak baik' saja, mereka lelah. baju sekolah hali yang ia sobek, untung pake hoodie. dan wajah mereka yang banyak goresan-goresan kecil namun tetap berdarah. hali masih setia memegang kampak nya.
"lili... ini gimana..." ucap taufan ketakutan.
"pasrah lah gua mah" ucap gopal.
"kamu aja yang mati, aku gamau" ucap yaya.
disaat sperti itu, hali berfikir..
"dimana sori? dan dimana jasad teman' gua?" tanya hali.
"kamu nanya?" ucap borara.
TAKK!!!
satu pukulan melayang ke kepala borara.
"inget, kita psikopat" kata retakka.
"lebih tepat nya dibayar sih" ucap k.vargoba.
"di bayar??"
"hooh" ucap borara.
"anjirr hooh ga tuh" ucap glacier.
WOSHH!!!
angin datang dan ada 2 orang yang samar-samar terlihat dari balik angin itu. dua orang itu sudah terlihat jelas, dan menampakkan ejojo dan seorang pria yang berpakaian serba hitam.
GUBRAG!!!
retakka terjatuh ke lantai akibat didorong oleh hali.
"AYO LARI!" teriak hali.
mereka berenam lari keluar dari perpustakaan itu. retakka hendak ingin mengejar mereka, tetapi sudah di larang oleh pria yang memakai baju serba hitam.
mereka berlari sekuat mungkin. dan sudah sampai di lantai satu. panas, itu yang mereka rasakan ketika pertama kali menginjak lantai satu.
"panass lah!!" keluh gopal.
"iyaa panas bangettt!!!" keluh taufan.
hali terus berjalan di lorong lantai satu menuju "tempat antrian" disana. pohon beringin yang ada disana, terbakar. spertinya itu yang membuat hawa di lantai satu panas.
"lili!! tunggu ak-" ucapan taufan terpotong karna sudah melihat pohon beringin yang sudah terbakar.
"hah?! terbakar?" ucap glacier sambil mengerutkan dahi nya. begitupun hali.
gopal melihat lekat api-api disana. seperti...
"DEY!! liat itu kayak..." ucap gopal.
"tengkorak" celetuk ice.
"satu... dua.. tiga...sebelas.." yaya menghitung tengkorak yang ada disana.
"jangan jangan.."
dari sebrang mereka, samar-samar dari api tersebut menimbulkan 5 orang yang ada disana. hanya saja terhalang pohon beringin yang besar, begitu pun apinya, semakin besar.
"AA-" ucapan taufan terpotong, karna mulutnya sudah si tutup oleh hali.
"stt!!"
"kenapa?" ucap yaya sambil berbisik.
hali mmenunjuk 5 orang yang ada dari sebrang mereka.
"ayo" ucap hali sambil berjalan jinjit agar tidak di dengar oleh 5 orang nya. dan yang lain juga mengikuti hali.
retakka sadar ada mereka berenam di sana,
"bos, tu mereka" ucap retakka.
"bunuh saja, gua udah muak liat muka mereka" ucap bos mereka.
"okelah, gua juga mau cepet' balik" ucap borara.
"sebelum kalian bunuh, gua mau kalian bawa orang yang pake hoodie biru dan merah itu ada di depan gua sebelum mati. gua mau dua orang itu mati dihadapan gua, biarkan mereka gila melihat teman' nya yang terlebih dahulu pulang."
bos mereka menghilang dari tempat nya, sisa mereka berempat. mereka berempat juga ikut hilang.
༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ
"capee bet dah daritadi lari" keluh gopal dengan nafas yang tidak teratur, begitu pun yang lain.
"kalo gamau lari, mati aja" ucap hali.
"hali!" kata yaya.
sekarang mereka ada di lantai tiga, kenapa ngga lantai dua? yaa gatau ikuti aja alur nya.
mereka duduk du sembarang tempat, tidak teratur gitu duduknya.
suasana tiba-tiba hening.. tak ada yang berbicara. hali mendekati jendela yang ada di dekatnya dan melihat bintang-bintang yang ada diatas. diluar masih hujan, dengan petir dan guntur yang menyertai hujannya.
taufan melihat hali dan mendekati hali. hali menoleh kearah taufan yang kini ia ada di sisi hali.
"kayaknya mereka lagi bahagia deh diatas, kan lili?!" ucap taufan.
"bahagia? kenapa?"
"iya, soalnya kan udahh ga perlu bertahan hidup disini.."
"gaboleh kaya gitu, kita harus tetep hidup.. upan mau ke banda neira kan?" ucap hali.
"mauu!! tapi.. kayaknya ga bisa deh.." ucap taufan, awalnya wajah nya tersenyum, tapi jadi cemberut lagi.
"ayo janji, kalo kita udah bisa keluar.. kita ke banda neira"
hali memberikan jari kelingking nya, dan taufan mengaitkan kedua jari kelingking nya. wajah mereka dihiasi senyum lagi, tapi sepertinya tidak akan bertahan lama.
"eh-? ko lili bisa tau upan mau ke banda neira??" tanya taufan heran.
"rahasia"
"ihh!!"
taufan membuat wajah cemberut lagi, hali yang melihat itu terkekeh. "lucu" batinnya.
hali mengusap rambut taufan. kini rambut taufan terlihat lebih acak-acak an. udah acak-acak an, ditambah lagi..
"DEY!! jangan lupain kita lah!!" ucap gopal. perkataan gopal membuat hali dan taufan menoleh kebelakang.
"stt!! udah gapapa" ucap yaya.
"heheee maaff" taufan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"kita masih perlu kumpulin buku sejarah itu?" tanya glacier.
"gua agak ragu, di dunia ini gaakan ada peri" ucap hali.
"mungkin... mungkin.. hal ini udah di rencanain dari awal?? aku ngerasa kaya gitu.." ucap yaya.
"aku juga.. pas liat dinding yang ada foto kita, aku langsung nyadar.." ucap taufan.
"terus ini kita gimana?" tanya glacier.
"bertahan hidup aja kaga bisa, udah lapar gua" gopal memegang perut nya yang daritadi bersuara.
sebenarnya, dari jauh retakka dan yang lain sudah melihat mereka, dari sisi lorong kanan. lebih tepatnya mengawasi.
"sekarang aja dah.. kalo nanti mah lama"
༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ
"gua juga laper"
seketika perut mereka semua berbunyi.
GREKK GREKK!!!
"AHAHAHAHAHAHA" tawa dari mereka.
"eh- lili.. dimanaa kapak yang kamu pegang??" tanya taufan, taufan baru sadar hali tidak membawa kampak nya.
"kayaknya jatuh tadi" ucap hali tanpa panik sedikit pun.
"ga panik?" tanya gopal.
"buat apa? gua udah tau kampak nya kampak biasa, cuma di tambahin sesuatu sama seseorang biar kampak nya keliatan ajaib"
"terus taufan?? kenapa kampak nya bisa ngidupin taufan??" tanya yaya
"wallahu alam bissowaf" ucap hali.
DORRR DORRR!!!
ada dua peluru yang datang kearah mereka.
SRETT
satu puluru terkena ke tangan kiri ice.
dan yang satu lagi meleset, tidak terkena siapapun.
"ASTAGAAA!!! DATANG LAGII!!" kesal taufan.
"ice! lo gapapa?!!" tanya glacier.
"ice! sakit gaa?.." tanya yaya.
"dikit, sans aja" ucap ice.
"gabisa ice. luka kamu parah... tapi.. maaf kita gabisa ngobatin.. kita gapunya kotak p3k.." ucap yaya sedih.
"gapapa, lagian kayaknya mau mati juga"
ice jiga rasanya kangen sosok seorang blaze. memang ia sering bertengkar dengan blaze, tapi akhirnya ia kangen juga.. begitupun yang lain.. ice merindukan mereka semua. canda, tawa, sedih, luka, senang.. mereka lakukan bersama, tapi sekarang?
4 orang berjalan dari kejauhan..
"mereka lagi" lirih hali
mereka berempat sudah sampai di dekat mereka. dengan retakka yang membawa pistol, ejojo masih membawa Tsabit yang ia pakai untuk membunuh gentar, borara membawa kampak yang ejojo pakai untuk membunuh Fang, dan k.vatgoba tidak membawa apapun. sepertinya.. ada di dalam saku.
"Hai.. lagi"
"apalagi sih?!!" kesal taufan.
"kita cuma disuruh bunuh kalian.." ucap borara.
"disuruh??"
"ya"
"kenapaa kalian berani buat dosa besar? allah gasuka orang yang membunuh." ucap yaya.
"pftt! kita gapeduli, selagi ada uang nyawa menghilang"
"psikopat"
"emang"
"kayaknya kita harus lari lagi" bisik gopal.
"ekhem... LARI!!"
mereka berlari, lagi. hanya saja sekarang mereka terpisah lagi.
glacier, gopa dan ice malah lari turun menuju tangga ke lantai dua.
sedangkan hali, taufan dan yaya malah lari ke lorong arah kiri.
alhasil mereka terbagi dua lagi.
༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ
okeyy gitu duluu ahh capee mau cepet' beres ni cerita, yang biasanya 600 kata sekarang 1000 mayan lah yaa..
okelah see you next bab!!!