haii all
gimana hari ini?
good or bad??
okeyy lagunya puter sayanggkuu biar menghayati wkwk. (sampai jadi debu)
HAPPY READING ૮₍˶Ó﹏Ò ⑅⑅₎ა
༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ
"DEY!! HALI!!"
"gopal?"
Gopal menarik tangan ice dan keluar dari ruangan itu melalui tembok yang sudah bolong itu.
hali dan ice saling tersenyum dan melakukan tos.
".. duri mana??" tanya Taufan.
"ini... darah siapa??.." tanya yaya.
"..."
ice dan gopal tidak menjawab pertanyaan nya.
"makasi atas pengorbanan nya, duri." celetuk ice.
"pengorbanan?" tanya gentar.
"...ini darah duri, dan duri juga udah gada.." lirih gopal.
"hah? ko bisa!?" ucap hali.
"ada batu ngejar, kita gaada jalan lagi. tapi ternyata duri bawa pisau. pisau nya duri pakai buat bolongin tembok ini. tapi pas kita udah masuk, duri gasempet masuk.." jelas gopal.
kita kehilangan teman lagi. apakah kita juga bakal mat*? seperti nyaa ya.
kita ga yakin 100% bisa keluar. buku nya juga belum bisa ketemu.
"lagi??" ucap Taufan.
tuhan, kapan malam ini selesai? kapan kita bisa pulang? kapan kita bisa memeluk hangat orang tersayang kita lagi.
jika kita semua akan mat*, aku harap kita bisa bahagia, diatas sana. tapi, jika rengkarnasi itu nyata. mari kita semua bahagia dengan status "keluarga".
"...."
"ayo kita berjanji" ucap Taufan.
"janji?" tanya ice.
"ya."
Taufan menyodorkan tangan nya di depan. hali, gentar, yaya, gopal, glacier, sori dan ice ikut menyodorkan tangannya.
posisi mereka sekarang melingkar, dengan tangan yang mereka tumpuk.
"mari berjanji"
"berjanji. kita bisa keluar dari gedung ini, hidup lebih lama. dengan senyum yang selalu menghiasi wajah. jika.. jika kita tidak bisa keluar, mari berbahagia, berbahagia di surga kelak. inshaallah, kita akan masuk surga. dan.. jika rengkarnasi itu nyata, mari berbahagia dengan status "keluarga yang cemara"."
"janji?" tanya hali.
"janji" ucap mereka semua.
wajah mereka sekarang dihiasi senyuman yang manis.
"janji para member kokotiam geng?"
"janji"
tumpukan tangan mereka semua, mereka angkat keatas. tentu dengan senyum, tapi agak ragu.
saat sori melihat ke arah kanan. sori melihat ruang "perpustakaan". pintu nya terbuka lebar.
"eh- ini ruang perpustakaan!" ucap sori antusias.
"iya, emang. " ucap gentar
"kenapa?" tanya yaya.
"buku peri nya ada disini, diruangan ini. ayo cepet!" ucap sori sambil berlari menuju ruang perpustakaan nya. dan diikuti oleh yang lain.
didalam, sori sedang mencari' pintu masuk rahasia.
"kalian bantu cari lahh!!" ucap sori.
"cari? cari apa? " tanya gopal.
"ck! kalau ada buku tertulis "rahasia matematik" kasih tau gua" ucap sori.
"rahasia? matematik? seram banget namanya" ucap Taufan
"itu biar gaada yang bawa, kan?" ucap hali.
"nice!" ucap sori.
"oke kita cari" ucap gentar.
ruangan nya cukup besar. dengan banyaknya rak rak disetiap pojok perpustakaan.
mereke mencari cari dimana letak buku itu. sampai-sampai mereka obrak-abrik bukunya. ada juga yang melemparkan buku nya ke sembarangan arah.
beberapa menit, detik, bahkan jam. mereka tidak menemukan buku yang dimaksud itu.
mereka duduk di tepat pintu masuk.
"capee bangett" keluh Taufan.
"DEY!! sori!! kita udah cari berjam-jam ga ketemu'" keluh gopal juga.
hali melihat jam yang ada di handphone nya. tertera "00.00" sepertinya memang ngestak di jam 12 malem.
"00.00.." lirih hali.
"disini emang ngestak di jam 12" ucap sori.
begitulah posisi mereka duduk.
SREKKK SREKKK!!!!
ada suara yang aneh dan bergerak-gerak dari ujung perpustakaan.
"apa itu?" tanya taufan.
"gatau gue" ucap sori.
hali memandang sori aneh, seperti ada yang berbeda dari sori, tapi apa?.
"yaudah gue cek dulu, gentar? mau ikut?" ucap sori.
"ya, gua ikut"
sori dan gentar beranjak dari tempat duduk nya. sekarang tinggal mereka berenam.
"sori aneh." celetuk hali.
"anehh?? anehh apa lili??" tanya taufan.
"kalian nyadar? kalo csori ngomong nya lo atau gue, biasanya aku kamu" ucap hali.
"gua baru nyadar" ucap gentar.
"aku juga ngerasain kaya gitu.. sori aneh dari semenjak bersama mereka" ucap yaya.
"tapi kalo aneh, knpa sori nyelamatin glac?" tanya ice.
"mungkin aja.. rencana nya gitu?" ucap gopal.
"gua ngerasa ada yang bakal terjadi ke gentar" ucap hali.
"yaudah!! ayo susull!" ucap taufan.
mereka berenam beranjak dari duduk nya dan berlari mencari keberadaan gentar.
༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ
mereka sudah berjalan sampai ujung perpustakaan.
"suara nya darimana?" tanya glac tanpa melihat ke belakang nya.
"sor? sori?" ucap gentar sambil terus berjalan ke depan.
tiba-tiba ada yang memegang pundak glacier, glacier reflek menoleh kebelakang.
"Hai.. sendirian aja?" ucap seseorang yang memegang pundak gentar.
".. e-ejojo..."
ejojo membawa tsabit di tangan kanannya. gentar melihat itu reflek berjalan mundur.
satu langkah... dua langkah... tiga langkah.... gentar berjalan mundur sampai mentok ke rak buku itu.
"takut?? AHAHAHAHAHAHA!!"
ejojo tertawa keras, tertawa nya terdengar oleh teman-teman nya yang mencari keberadaan gentar.
"sini! kayaknya disini!" ucap hali sambil mengintip sedikit ke arah sana dari balik rak perpustakaan nya.
"ada?" tanya ice dengan wajah datar namun sedikit cemas.
pertanyaan dari ice membuat hali menganggukkan kepalanya.
"heh anj!" ucap hali sambil menampakkan diri nya dari balik rak. dengan kampak yang ia pegang.
ejojo menoleh kebelakang lalu memandang gentar lagi.
"mencari pertolongan?"
WOSH..
angin tertiup kencang lagi. angin nya kotor, banyak debu, juga berwarna coklat. itu membuat mereka semua kec ejojo menutup mata nya.
samar-samar dari pandangan hali ada 3 orang yang tiba-tiba muncul dari balik angin nya.
angin sudah hilang, dan menampakan tiga orang didekat ejojo.
borara, retakka, k.vargoba.. mereka lah orang yang tiba-tiba datang itu. dengan smrik yang menyertai wajah mereka.
"halo.." ucap borara.
"jangan banyak bacot, gua mau cepet-cepet pulang" ucap retakka.
"mau cepet-cepet kaya" ucap k.vargoba
"oke" ucap ejojo.
ejojo mengangkat tinggi' tsabit nya dan..
SRETT!!!
pupil mata mereka mengecil
"GENTAR!!"
kepala gentar lepas dari tempat nya.
wajahnya masih mengukir senyum.
agaikan kuyang yang sedang mencari mangsa nya. badan gentar ya awalnya berdiri, kini ambruk ke tanah, dengan kepala yang sudah terpisah.
sebelum kepala gentar dipo- itu pokoknya. gentar sempat terseyum dan dari bibir nya ia berkata "gapapa, gua bisa ketemu sopan"
darah terciprat dimana-mana, bahkan buku-buku yang asalnya hanya berdebu, sekarang buku itu penuh dengan darah gentar.
JLEBBB!!!
ngga sampai situ saja, ejojo menusuk tsabit nya de kepala gentar. dari leher hingga kepala.
gitu pokoknya, kalian bayangin akan lebih banyak darah, realistis gituu lahh
"kalian mau juga?" tanya ejojo sambil menoleh kebelakang.
"LARI!!"
mereka semua berlari menuju pintu keluar. tiba-tiba..
WOSHH!!!
angin membawa sosok retakka dan borara di depan pintu keluar perpustakaan nya, dan ada k.vargoba berdiri di belakang mereka.
retakka membawa pistol emas.
sekarang, sepertinya mereka sudah benar-benar di ujung nyawa. jika kembali, ada k.vargoba, dan jika maju ada retakka dan borara du depan mereka.
"Tuhan, tolong jika ini akhir nyawa dari kita semua. tolong, jika ada dunia Kedua, kita ingin menjadi keluarga yang cemara, tanpa ada masalah sedikit pun"
"semuanya, tolong hidup lebih lama.."
"Tuhan, tolong. aku hanya ingin pulang kerumah, ralat. maksudku bangunan yang menyerupai rumah."
"aku hanya ingin bahagia, kenapa susah sekali?"
"bahagia sesusah itu ya??"
"Tuhan kapan aku bisa bahagia?"
"waktu, ayo putar waktu. aku ingin menikmati lagi kenangan bersama mereka semua"
"waktu, ayo kembalikan mereka yang sudah gugur"
"aku, kalian, dan waktu"
apa ini ujung dari semua nyawa kokotiam geng?
༘⋆🌷PT 1983💭₊˚ෆ
udah ahh udah aku panjangin inii biar cepet selesai + ga terlalu banyak bab
okelah see you next bab!!!