Cepet banget 100 nya woy😭😭
Happy reading
"tuan muda tidak seharusnya anda keluar seperti tadi, kondisi anda belum benar-benar stabil" ucap seorang pria berpakaian jas formal pada pemuda di hadapannya
"gue udah sadar sebulan yang lalu Noah, jangan berlebihan" ucap pemuda itu jengah
"tuan muda anda koma selama 5 tahun dan dokter menyarankan agar anda memulihkan kondisi kesehatan anda minimal 3 bulan dan selama itu anda tidak boleh beraktifitas berlebih dan harus istirahat penuh" ucap pria yang bernama Noah itu menasehati tuan mudanya yang sangat keras kepala
"baiklah lo keluar gue mau istirahat" ucap pemuda itu membuat Noah menghela nafasnya sebelum mengangguk lalu mulai melangkah keluar
Pemuda itu berdecak kesal, lalu pandangannya beralih pada cermin besar yang ada di kamarnya, ia melangkah mendekat dan meneliti setiap inti wajahnya
"gue kira gue akan mati lagi, tapi ternyata gue balik ke tubuh gue dengan takdir yang berbeda" ucap pemuda itu yang tak lain adalah Rendy Nugraha, jiwa yang selama ini menempati raga seorang Reynan, dan sekarang ia menempati raga yang namanya sama percis dengannya yaitu Rendy Nugraha tuan muda yang ia bicarakan sebulan yang lalu dengan Dika
Setelah kejadian penusukan itu, Rendy tiba-tiba tersadar di sebuah kamar mewah yang sangat asing baginya, Rendy mengira jika ia kembali berpindah jiwa dengan menempati raga orang lain namun saat ia melihat cermin untuk melihat wajah barunya betapa terkejutnya ia saat melihat pantulan wajahnya dulu
Rendy awalnya mengira jika raga ini memang hanya kebetulan saja mirip dengan raga miliknya dulu namun saat Rendy mencoba memastikan ia kembali dibuat terkejut, raga ini benar-benar percis raganya dulu bukan hanya nama namun bekas luka, golongan darah, tinggi badan, alergi, bahkan Noah pun mengetahui perihal Renald dan itu membuat Rendy menjadi yakin jika raga ini memang miliknya dan takdirnya memang seperti ini
"kalo gue hidup di dunia ini terus dunia gue dulu itu gimana? gue masih belum ngerti" ucap Rendy bertanya-tanya
"ini permainan takdir kau tidak usah memikirkannya" ucap Renald
"ya tetep aja diluar nalar, gak habis pikir gue" ucap Rendy merebahkan tubuhnya di atas kasur
Tadi Rendy pergi ke rumah sakit setelah mengetahui kabar Reynan, Rendy awalnya mengira jika raga itu akan mati karna jiwanya pergi namun Noah mengatakan jika Reynan koma, karna penasaran Rendy pun langsung mengeceknya dan ternyata benar disana raga Reynan terbaring koma
"gue yakin jiwanya akan kembali" ucap Rendy sembari menatap langit-langit kamarnya
"tunggu gue, gue bakal temuin lo Reynan, kayaknya seru punya adik" ucap Rendy terkekeh
***
Sementara itu di rumah sakit tepatnya ruang rawat Reynan, kini remaja itu sedang melamun sembari menatap ke arah luar jendela di ruangannya
"Rey lo ngelamunin apa sih?" tanya Dika yang jengah sedari tadi ucapannya tidak di tanggapi
Reynan menoleh ke arah Dika lalu menghela nafasnya sebelum berbicara "gue merasa bersalah sama bang Rendy, bang" ucap Reynan menunduk
"kenapa? lo harusnya seneng bisa balik ke raga lo" ucap menatap Reynan
"gak bang, gue gak seharusnya kembali karna yang menyelesaikan masalah di hidup gue bang Rendy bukan gue" ucap Reynan menggeleng
"ini takdir Rey" ucap Dika
"engga bang, seharusnya dulu gue singkirin mereka tapi gue terlalu pengecut buat lakuin itu" ucap Reynan
"maksud lo?" tanya Dika
"sebenarnya gue udah tahu faktanya dari dulu tapi gue gak berani jujur karna mereka selalu ngancem gue bakal celakain abang-abang gue kalau gue jujur"
"dan lo takut?" tanya Dika yang di angguki Reynan
"kenapa? mana Reynan yang gue kenal, lo takut cuman karna ancaman begituan?" tanya Dika tak percaya
"bang lo tahu kan bang Reygan pernah ngalamin kecelakaan setelah lulus SMP?"
"ya gue tahu"
"itu ulah mereka bang, mereka lakuin itu karna gue nekat mau jujur kalo gue anggota keluarga Ravenzia, mereka bener-bener celakain abang gue gimana gue gak takut bang?, gue juga gak bisa cegah perbuatan mereka karna gue gak punya kekuasaan apa-apa dibanding mereka" ucap Reynan mulai menangis menatap Dika
"kenapa lo gak cerita sama gue?"
"mereka tahu lo bang, mereka juga ancem gue buat gak cerita sama lo, gue emang pengecut bang" ucap Reynan menundukkan kepalanya lagi sembari terisak
Dika berdiri dari duduknya lalu memeluk Reynan yang terisak
"udah semuanya udah berlalu, lo gak perlu merasa bersalah terus sama si Rendy, dia juga ikhlas bantu lo" ucap Dika mengelus punggung Reynan untuk menenangkannya
"tapi dia hampir bunuh diri karna gue bang"
"lo tahu?" tanya Dika menunduk menatap Reynan yang masih terisak di pelukannya
"gue tahu bang, semuanya gue tahu" ucap Reynan mengangguk.
*
Malam harinya di ruangan Reynan sudah terdapat ayah dan abang-abangnya sementara Dika, ia pamit pergi ke kantin untuk mengisi perutnya
"Rey gimana udah baikan?" tanya Zergan mengelus rambut Reynan
"baik pah makasih ya" ucap Reynan tersenyum
"untuk?" tanya Zergan
"semuanya" jawab Reynan memeluk Zergan, akhirnya impiannya untuk memeluk laki-laki yang ia sebut papah ini tercapai, dulu Reynan hanya bisa menatapnya dari kejauhan karna tidak berani mendekat tapi sekarang ia bebas, dan ini semua berkat Rendy
"sama-sama" ucap Zergan membalas pelukan Reynan
"ehem kita gak di ajak nih" ucap Javier berdehem bymembuat Reynan menoleh dan tersenyum
"sini" ucap Reynan menyuruh mereka mendekat dan langsung di lakukan oleh keempat abangnya
Zergan tersenyum, hatinya menghangatkan melihat putra-putranya saling menyayangi
"semoga selalu seperti ini" batin Zergan.
***
3 bulan kemudian
Di malam minggu di mansion Ravenzia kini keluarga itu tengah mengadakan acara barbeque di halaman belakang mansion
"maaf tuan menganggu di luar terjadi keributan" ucap Jefri membuat mereka yang sedang bersenang-senang menoleh ke arahnya
"siapa?" tanya Bryan
"saya tidak tahu tuan, mereka berpakaian serba hitam dan menyerang semua penjaga" ucap Jefri menunduk tak berani menatap mata tuan nya yang seperti ingin menerkam mangsa
"siapa yang berani-beraninya mengganggu ketenangan keluarga ku" ucap Zergan dingin lalu melangkah keluar diikuti yang lainnya
Tiba di depan mansion bisa mereka lihat, para penjaga banyak yang sudah tumbang, pot bunga yang tersusun rapih sudah hancur dan kaca jendela yang pecah
"berhenti" teriak Zergan membuat orang-orang berpakaian hitam itu menghentikan kegiatannya yang sedang memukuli para penjaga
"siapa yang menyuruh kalian?" tanya Zergan datar
Disisi lain seseorang yang sejak tadi berada di dalam mobil dan menyaksikan aksi para anak buahnya mulai tersenyum saat yang di tunggu-tunggu keluar
"jawab! siapa yang menyuruh kalian sialan" teriak Zergan saat mereka hanya diam dengan wajah datarnya
Seseorang keluar dari salah satu mobil lalu melangkah mendekat dengan langkah yang pelan dan tidak menimbulkan suara membuat mereka tak ada yang menyadarinya
"pah kau tidak merindukan anak nakalmu ini?" teriak orang itu yang tak lain adalah Rendy, pemeran utama kita
Rendy sudah mendapatkan ingatannya di dunia ini, dan ia mengetahui fakta jika ayahnya yaitu Daniel Nugraha merupakan sahabat dekat Zergan sejak kecil, saat Rendy menginjak bangku SMP ia sering dititipkan pada Zergan karna Daniel harus melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri bersama istrinya yang menjabat sebagai sekretarisnya, karna sering bersama maka Rendy pun memanggil Zergan dengan sebutan papa sementara untuk Daniel ia menyebutnya Daddy
Namun meskipun sering bersama Zergan, Rendy tetap mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, mereka tidak mengacuhkannya dan itu membuat Rendy kesal, kenapa tidak sejak dulu saja ia menjalani hidup di dunia ini
"ini semua ulah mu?" tanya Zergan menatap Rendy
"ya tentu saja, aku ingin memberimu surprise" ucap Rendy tertawa
"dasar anak nakal, darimana saja kau selama 5 tahun ini?" tanya Zergan menghampiri Rendy dan hendak menjewer nya namun tidak berhasil karna Rendy cepat menghindar
Zergan memang tidak mengetahui jika Rendy koma akibat kecelakaan tragis 5 tahun lalu, semenjak kecelakaan itu tidak ada kabar apapun yang Zergan dapat, seolah semuanya sengaja di tutupi dari semua orang, Zergan beberapa kali ingin menemui Noah asisten kepercayaan Daniel untuk menanyakan kabar Rendy namun selalu saja gagal
"kau tidak ingin mengenalkan anak bungsu mu pada anak nakal mu ini pah?" tanya Rendy mengalihkan pembicaraan
"darimana kau tahu?" tanya Zergan karna identitas Reynan memang belum di publik
"apasih yang Rendy gak tahu" ucap Rendy kembali tertawa melihat tatapan datar Zergan
Setelah keributan yang Rendy lakukan Zergan menyeretnya ke halaman belakang dan kembali melanjutkan acara barbeque nya dengan kehadiran anak nakalnya yang sudah 5 tahun menghilang tak ada kabar
"bang boleh kita bicara?" tanya Reynan pada Rendy yang ada di sebelahnya
Rendy mengangguk lalu beranjak berdiri begitupun dengan Reynan
"pah Rendy culik anak anak bungsu mu ini sebentar ya" teriak Rendy sebelum membawa Reynan pergi
mereka menggelengkan kepala melihat tingkah Rendy, ya mereka memakluminya karna sedari dulu sifatnya memang seperti itu
"lo mau ngomong apa?" tanya Rendy pada Reynan setelah mereka berhenti di sisi kolam renang yang lumayan sepi
Reynan tak menjawab melainkan memeluk Rendy dan mengucapkan kata maaf dan terima kasih sembari menangis membuat Rendy tersenyum dan mengusap punggung Reynan
"gue ikhlas Rey, lo adik gue udah sewajarnya gue bantu lo" ucap Rendy
"engga bang, maaf udah bikin lo susah" ucap Reynan melepas pelukannya dan mengusap air matanya
"Reynan stop minta maaf, gue seneng bisa bantu lo" ucap Rendy memegang kedua bahu Reynan
"tapi lo hampir nyerah bang" ucap Reynan membuat Rendy teringat kembali kejadian memalukan itu
"waktu itu gue cuman banyak pikiran aja tapi gue gak nyerah kan?, jalanin kehidupan lo sekarang udah saatnya lo bahagia" ucap Rendy tersenyum
"nih" ucap Rendy menyodorkan black card pada Reynan membuat remaja itu menatapnya bingung
"waktu itu gue banyak gunain uang di ATM lo jadi gue ganti sekarang" ucap Rendy
"gak usah bang" ucap Reynan menolak, lagipula uang yang Rendy pakai tidak sebanding dengan jasa nya
"terima aja gue kaya sekarang" ucap Rendy memaksa
"wah wah yatim piatu kaya raya terwujud nih" ucap seseorang membuat Rendy dan Reynan menoleh secara bersamaan dan ternyata itu adalah Dika, orang yang menguping pembicaraan mereka sejak tadi
"Rey gue mau ngomong sama babu lo boleh kan?" tanya Rendy membuat Dika menatapnya kesal
"boleh kalo gitu Rey ke belakang lagi ya bang" ucap Reynan yang di angguki Rendy
"babu-babu sialan lo" ucap Dika memukul belakang kepala Rendy pelan
"anjir sensi amat lo" ucap Rendy mengelus belakang kepalanya
"kemana aja lo? gue kira udah mati taunya masuk raga orang lagi" ucap Dika
"ini bukan raga orang lain ini raga gue" ucap Rendy membuat Dika menatapnya tak percaya
"masa sih, bukannya lo bundir kok bisa hidup lagi" tanya Dika bingung
Rendy akhirnya menceritakan semuanya pada Dika, tentang takdirnya yang dirinya pun masih tidak mengerti
"hidup lo diluar nalar banget gak habis pikir gue" ucap Dika setelah mendengar cerita Rendy
"gausah di pikiran" ucap Rendy
"gue mau gabung lagi sama mereka lo ikut" ucap Rendy melangkah menyeret Dika kembali ke halaman belakang untuk bergabung bersama mereka dan bersenang-senang bersama.
Selesai
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
Alhamdulillah selesai juga cerita ini🤧, author ucapin makasih buat para pembaca setia without identity 🥰
Sampai jumpa di cerita selanjutnya yaa👋
oh iya kalau kalian punya saran untuk cerita selanjutnya boleh banget, kalo cocok nanti author ambil saran nya kebetulan belum ada ide untuk cerita selanjutnya🤣🤣
bye bye👋👋