KEPASTIAN DENGAN GUS

By aleyanakarim

354K 15.5K 974

Azizan dingin dan Alzena cuek. Azizan pintar dan Alzena lemot. Azizan ganteng dan Alzena cantik. Azizan lahir... More

1) Pertemuan
2) Lamaran
3) Terlalu Cepat
4) Percaya Diri
5) Ikatan Suci
6) Janji
7) Istimewa
8) Pelabuhan Terakhir
9) Hancur
10) Sebelum Shubuh
11) Utuh
12) Mencintai Manusia
13) Memaafkan
14) Terlambat
15) Laksana Mutiara
16) Menghabiskan Waktu
17) Hadiah
18) Zona Nyaman
19) Belajar Agama
20) Manusia Terindah
21) Pusat Hiburan
22) Kapal Tak Berlayar
23) Pegangan Erat
24) Empat Perkara
25) Kucing
26) Penghujung Minggu
27) Dalam Keheningan
28) Rahmat Bagi Seluruh Alam
29) Kota Tarim
30) Mengudara Bersama Waktu
31) Separuh Jiwa
32) Sejarah Palestina
33) Warisan Akhlak
34) Perjalan Hijrah
35) Pecahan
36) Mulai Membaik
37) Terlalu Cantik
38) Dimuliakan Allah
39) Dini Hari
40) Lelaki Dayyuts
41) Dialog Sebelum Shubuh
42) Rezeki Terindah
43) Penentu Kebahagiaan
44) Perjuangan Kesetaraan
45) Tanda Istiqomah
47) Kemuliaan Lelaki Dan Wanita
48) Godaan Setan
49) Lelucon Aneh
50) Sholat Itu Sebentar
51) Saksi Bisu
52) Sensasi Senja
53) Lembayung Senja
54) Ujian
55) Namanya Juga Belajar
56) Beragama Dengan Jujur
57) Langit Tak Biru
58) Jangan Sedih
59) Pria Terbaik Di Dunia
60) Samar-samar
61) Cinta Dalam Diam
62) Hati-hati Dalam Menaruh Hati
63) Setetes Kecil
64) Tertata
65) Hagia Sophia
66) Jalan Pulang
67) Mendung
68) Seusai Hujan
69) Suka Bintang
70) Tidur

46) Turun Dari Surga

1K 63 3
By aleyanakarim

"Yuk janji sehidup sesurga, kita usahain agar enggak nyentuh api neraka dengan berusaha taat dan jauhi apa yang Allah dan Rasulullah larang."

Azizan Arsala Sidik

"Janji, insyaAllah."

Alzena Nisaka Maryam

***

*Flashback 10 Juli 2007

Dahulu, Azizan memasuki umur 7 tahun. Saat dibagikan raport Azizan mendapatkan ranking 1 seperti biasa.

"MasyaAllah Abang keren banget, Umi bangga sama abang," tutur Tara begitu terharu.

"Alhamdulillah, jagoannya Abi hebat banget, Nak," puji Yadi merasa bangga sambil mengelus kepala putranya.

"Abang mau apa? " tawar Yadi saat mereka sedang berbelanja.

"Mobil-mobilan yang gede itu, Bi." Lengan Azizan menunjuk-nunjuk mainan tersebut.

Tanpa berpikir lama dan melihat harga Yadi menuruti keinginan anaknya.

Semester berikutnya ranking Azizan turun.

"Abi, Umi, maaf ya abang enggak dapet juara satu lagi," tutur Azizan dengan mengerucutkan bibirnya.

"Enggak apa-apa, abi sama umi bangga sama abang enggak harus juara 1," balas Yadi.

"Hasil itu kita enggak bisa ikut campur nak, Allah yang tentuin. Tugas manusia berusaha diiringi doa. Rencana Allah pasti yang terbaik," timpal Tara memeluk Azizan.

Saat Azizan sakit Yadi rela tidak mengajar demi menemani Azizan.

"Abang kedinginan?"

"Iya, Bi. Pengen peluk, Abi."

"Oke, Abi peluk syafakallah, jagoannya Abi."

Mereka sehangat itu. Yadi dan Tata berhasil mendidik Azizan dengan sangat baik.

*Flashback Off.

****

"Cengeng banget ya, aku?" lanjutnya berujar pelan. Saat telah menyaksikan sebuah drama.

"Enggak boleh ngomong gitu. Nangis aja sepuasnya biar aku peluk." Azizan berusaha menahan air matanya agar tidak ikut terjatuh. Kenapa Azizan juga menjadi terbawa perasaan?

"Tapi aku sedih banget. Gimana coba kalau kita berada di posisinya?" sahutnya sambil menghapus air mata.

Azizan tidak menjawab. Ia hanya merangkul erat kekasih halalnya itu, mencoba memberikan kehangatan dan ketenangan.

Tapi tanpa sadar, Alzena menggunakan kaos Azizan sebagai lap. Azizan terkejut melihat baju kesayangannya menjadi basah karena air mata Alzena. Azizan tidak protes hanya menoleh.

Mereka duduk di teras rumah, sambil menikmati segelas teh manis hangat. Azizan memandangi keindahan malam dan merenung. Tak ada yang dia ucapkan, hening menyelimuti keduanya.

"Tapi kamu enggak bosen,'kan sama aku yang cengeng ini?" Alzena mengalihkan perbincangan.

Azizan tersenyum lebar. "Enggak pernah bosen, Sayang. Kamu manis banget seperti teh ini." Ia mengecup kening kekasihnya dan keduanya tertawa bersama-sama.

***

Alzam sedang berjalan-jalan di taman saat ia melihat seekor kucing yang menggemaskan. Dia mendekati kucing itu dengan penuh antusiasme, ingin bermain dengannya. Namun, begitu Alzam membuka tangannya untuk memeluk kucing, kucing itu malah melompat dan mendarat tepat di atas kepala Alzam.

"Wah, kucing ini benar-benar ingin menaklukkan dunia dengan menguasai kepala aku!" ujar Alzam kaget.

Orang-orang di sekitar taman tertawa melihat kejadian lucu ini. Alzam mencoba berdiri tegak dengan kucing di kepalanya, tetapi kucing itu malah berjalan-jalan di atas kepala Alzam, membuatnya terlihat seperti topi hidup.

"Oke, kucing aku yang baru, kamu emang punya gaya yang unik!"

Orang-orang di sekitar taman terus tertawa dan mengambil foto Alzam dengan kucing di kepalanya.

"Ganteng juga ya, lucu lagi."

"Will you marry me?"

"Mukanya kayak enggak asing."

"Udah punya pacar belum, ya?"

"Enggak boleh pacaran dosa heh, astaghfirullah!" Alzam menjawab penuh keberanian.

"Tuh denger!"

"Udah tau dosa masih aja dilakuin!"

"Mungkin Islam KTP."

"Enggak boleh saling menghina ya teman-teman, saya di sini hanya mengingatkan," tegur Alzam merasa tidak enak malah jadi pada ribut.

"Pacaran atau dekat doang tanpa ikatan halal itu hanya diberatkan dengan dua pilihan halalkan atau tinggalkan. Dalam surat Al Isra ayat 32 Allah berfirman. Walaa Taqrabu zinaa innahuu kaana faahisyatan wasaaaa a sabiila. Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."

***

"Allahummarzuqni fataan mutadayyinan, muta aliman, jamiilan jiddan jiddan. Itu doa aku sebelum nikah sama kamu. Walaupun aku sempat enggak mau nikah. Tapi, aku itu orangnya plin-plan. Kadang mau. Kadang enggak. Takut juga sama Allah  masa aku enggak mau nikah padahal udah ditakdirin nikah misalnya. Jadi aku nurut aja kata Bunda, buat nerima lamaran kamu. Walaupun aku sholat istikharah dulu." Cerita Alzena bibir tipisnya terus saja mengoceh.

"Kalau kamu gimana?" tanya Alzena  rasa penasaran.

"Aku juga doa yang sama. Allahummarzuqni fatatan mutadayyinatan, muta allimatan jamilatan jiddan-jiddan. Yang artinya itu, Allahummarzuqni ya Allah berikanlah aku, fataatan perempuan,
mutadayyinatan beragama (paham agama), muta'alimatan cerdas (alim),
jamilatan cantik, jiddan-jiddan (banget-banget)," timpal Azizan diimbangi senyuman yang meneduhkan.

"Kok bisa sama gitu ya? Kalau doa aku pas banget dapatnya kamu. Tapi kalau kamu dapat aku padahal aku biasa aja enggak cantik-cantik banget. Enggak pintar juga mana fakir ilmu lagi," bantah Alzena merasa minder.

"Itu pandangan kamu, pandangan aku kamu cukup. Kamu pintar karena mengamalkan ilmu agama yang udah kamu pelajari dan berusaha jauh dari maksiat.  Kalau ada yang bilang lebih cantik dibanding kamu. Bagi aku itu kamu istri aku yang paling cantik masyaAllah," tutur Azizan begitu dalam tatapan matanya tembus ke arah Alzena.

"MasyaAllah tabarakallah." Pipi Alzena bersemu kemerahan. Azizan ini paling bisa membuat jantungnya berdetak abnormal.

"Kalau boleh tau alasan kamu enggak mau nikah dulu karena apa?"

"Takut enggak bisa penuhi kebutuhan, takut gagal, takut enggak bisa jadi yang terbaik, takut diselingkuhin kayak bunda. Ternyata kamu enggak, emang ya kalau nikah sama orang yang paham agama alias mengamalkan ilmu agama yang telah dipelajarinya enggak akan ada kata selingkuh," kata Alzena.

Seusai itu Alzena melanjutkan, "Di-treat dengan baik dan diterima apa adanya soalnya melibatkan Allah dan Rasulullah ﷺ
di dalam bahtera rumah tangga ketakutan itu langsung sirna dalam diri aku. "

Azizan merangkul Alzena erat-erat dari belakang dan menempatkan dagunya di pundaknya. Mereka berdua sedang menikmati langit senja yang indah di atas bukit yang tinggi. Alzena merasa hangat di dalam pelukannya dan Azizan mendengarkan napasnya yang teratur.

"Tau enggak, Sayang?" ujarnya dengan suara lembut, "Aku enggak pernah punya pikiran hidup aku bakal jadi lebih indah sampai aku ketemu sama kamu."

Alzena tersenyum dan membalikkan tubuhnya untuk memandang wajah Azizan yang tampan. "Sama halnya dengan aku, aku enggak pernah rasain cinta yang karena iman sebelum aku bertemu kamu."

"Omong-omong, yuk janji sehidup sesurga, kita usahain agar enggak nyentuh api neraka dengan berusaha taat dan jauhi apa yang Allah dan Rasulullah larang." Azizan mengangkat jari kelingkingnya.

"Janji insyaAllah," balas Alzena mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking milik Azizan.

Azizan menatap matanya dan merasa terpesona. "Kamu tahu enggak apa yang aku pikirin saat aku pertama kali lihat kamu?"

Alzena menggelengkan kepalanya. "Enggak, ceritain coba."

"Aku pikir, apa mungkin kamu adalah bidadari yang turun dari surga?" ujarnya sambil menarik tangan Alzena ke bibirnya.

Esok harinya, Saat Alzena pulang, suaminya tidak berada di rumah. Tiba-tiba ada suara di balik pintu. Alzena membuka pintu dan terkejut melihat Rezki berdiri di depannya.

"Tolong, jangan lakukan ini," ucap Alzena.

"Enggak. Lo itu cinta gue, Alzena. Seseorang harus bunuh suami lo agar kita bisa bersama," sahut Rezki sambil mendekatkan pisau.

Alzena merasa ketakutan. Dia mencoba untuk menarik diri, tapi Rezki mengeluarkan pisau dari tasnya.

***

Makasih buat yang udah nyemangatin, nyempetin baca, vote dan komentar itu berkesan banget tau:)

Makasih juga buat yang udah repost postingan aku di storynya bener-bener enggak nyangka😻

Jangan lupa tinggalin jejaknya dan doain saudara kita di Palestina✨

Selamat malam, selamat istirahat💗💗

Continue Reading

You'll Also Like

515K 27.9K 34
Muhammad Alfarzan Azzaki, seorang Gus yang sudah menyebutkan nama bayi perempuan dalam sepertiga malamnya sejak umur 7 tahun. Dan dia, Aliyah Salsabi...
154K 15.8K 47
"Gus Arga!" Panggil Rara. "Devan Ra!" Ia sangat tidak suka jika Rara memanggilnya dengan sebutan Arga seperti kebanyakan orang. "Gus Devan," panggi...
9.9K 598 26
Deskripsi nyusul. Langsung baca aja, dijamin seru.
125K 12.6K 21
(MGMH 2) Sama-sama terlahir dari keluarga yang harmonis membuat Lana dan Nazwa juga menginginkan itu, sebisa mungkin Nazwa dan Maulana mempertahanka...