without identity (end)

By Prii_222

955K 88.2K 2.5K

Rendy Nugraha, seorang buronan yang bunuh diri karena tidak ingin di penjara bukannya ke alam baka ia malah t... More

*1*
*2*
*3*
*4*
*5*
*6*
*7*
*9*
*10*
*11*
*12*
*13*
*14*
*15*
*16*
*17*
*18*
*19*
*20*
*21*
*22*
*23*
*24*
*25*
*26*
*27*
*28*
*29*
*30*
*31*
*32*
*33*
*34*
*35*
*36*
*37*
*38*
*39*
*40*
*41*
*42*
*43*
*44*
*45*
*46* (end)
Cerita baruuu
extra part

*8*

21.7K 2K 36
By Prii_222

Happy reading

"dari mana lo?" tanya Biru, Reynan mengangkat alisnya bingung, baru saja ia membuka pintu sudah di suguhkan wajah datar Biru

"nyari angin" jawab Reynan

"lain kali inget waktu, lo tahu kan peraturan disini gak boleh keluar melebihi jam 10" ucap Biru

"iya sorry" ucap Reynan

"bukan apa-apa kalo sampai ketahuan bukan cuma lo yang dapat masalah tapi gue sama Elang juga, gue gak mau dapet masalah cuma gara-gara lo yang keluyuran tengah malam" ucap Biru lalu berlalu pergi meninggalkan Reynan yang masih berdiri di dekat pintu

"gak usah di dengerin dia khawatir sama lo sebenernya" ucap Elang menepuk pundak Reynan

"dari kapan lo disini?" tanya Reynan terkejut

"dari awal lo di marahin si Biru"

"lo gak marah juga sama gue?"

"enggak, kan udah di wakilin sama si Biru"

"emang kenapa sih? gak biasanya dia marah"

"tadi sempat mau ada pemeriksaan untungnya gak jadi dan asal lo tahu tadi si Biru khawatir banget sama lo apalagi hp lo gak bisa di hubungi"

"hp gue mati lupa di cas"

"yaudah sono cas, gue mau balik ke kasur lanjut tidur" ucap Elang melangkah menuju kasurnya

Setelah membersihkan diri Reynan sekarang sedang berbaring di kasurnya sembari memandangi foto bayi yang ia ambil di Mansion Ravenzia

"kalo bener si Reynan keturunan Ravenzia bisa mendadak jadi sultan nih gue, tapi gue harus pastiin dulu siapa tahu bayi ini bukan si Reynan"

***

"nyonya Ravenzia udah meninggal? tapi kok kematiannya janggal ya" ucap Dika setelah membaca salah satu artikel lama tentang keluarga Ravenzia

Setelah Reynan pergi Dika tidak benar-benar istirahat melainkan pergi ke ruang komputer untuk mencari informasi tentang Ravenzia

"gak ada berita tentang kehilangan atau penculikan disini, terus foto bayi itu siapa kira-kira" ucap Dika, ia terus menelusuri artikel-artikel lama tentang keluarga Ravenzia

"bener-bener ni keluarga susah banget nyari informasinya,  gue gak bisa bobol keamanannya lagi" ucap Dika frustasi

***

Pagi harinya Reynan sudah siap dengan seragam sekolahnya

"si Biru mana?" tanya Reynan pasalnya dari tadi ia tidak melihat keberadaan Biru

"udah berangkat kali" jawab Elang sembari memasukan beberapa buku ke dalam tas nya

"buset rajin bener dia, padahal ke sekolah cuman 5 langkah doang"

"kek yang gak tahu dia aja lo"

"gue kan emang gak tahu"

"oh iya gue lupa lo kan amnesia" ucap Elang menepuk jidatnya

"udah belom lama amat lo cuman masukin buku doang" ucap Reynan

"udah yok" ucap Elang kemudian berjalan keluar meninggalkan Reynan yang menatapnya kesal

"yee si bangsat udah di tungguin malah ninggalin" ucap Reynan menyusul Elang tak lupa ia juga mengunci pintu sebelum pergi

"kayaknya hari ini kita gak belajar deh" ucap Elang saat melihat seorang pemuda keluar dari mobil mewah dan melangkah memasuki gedung sekolah diikuti oleh beberapa pria berpakaian serba hitam

"anjir itu kan orang yang mergokin gue tadi malem" batin Reynan terkejut saat melihat orang itu

"Rey, Reynan" panggil Elang menyadarkan Reynan dari lamunannya

"hah apa?" tanya Reynan linglung

"pagi-pagi udah ngelamun lo" ucap Elang melanjutkan langkahnya menuju kelas

Baru saja tiba di kelas Reynan dan Elang langsung di suruh ke lapangan

"emang ada apaan sih?" tanya Elang kepada ketua kelas yang menyuruhnya ke lapangan

"katanya ada pengumuman dari kepsek dan ada tamu istimewa juga gatau siapa" jawab ketua kelas

tiba di lapangan Reynan dan Elang langsung bergabung ke barisan kelasnya dan di sana depan kepala sekolah beserta para guru sudah berdiri berjajar namun tatapan Reynan terfokus pada seseorang yang tadi ia lihat di parkiran

"baik anak-anak sepertinya semua sudah berkumpul, disini bapak sengaja mengumpulkan kalian karna kita kedatangan tamu istimewa yaitu tuan muda Bryan Arkanza Ravenzia, silahkan tuan muda ada yang ingin anda sampaikan" ucap kepala sekolah mempersilahkan Bryan maju ke depan

disisi lain Reynan berusaha tetap tenang saat Bryan menatap ke arahnya

***

Sementara itu di sebuah rumah mewah terdapat 1 pria dewasa dan 2 wanita sedang duduk di sofa dengan suasana tegang

"sudahlah kak, sudah 17 tahun berlalu kemungkinan dia sudah mati kau lihat sendiri kan jalang itu dan pria selingkuhannya mati mengenaskan dan besar kemungkinan anak itu juga sudah mati" ucap salah satu wanita itu

"tapi putraku tidak ada di sana saat itu"

"putramu? kau yakin anak itu putramu kak? bisa jadi anak itu hasil dari perselingkuhan yang dilakukan jalang itu"

"stop Vyora, aku sudah melakukan tes DNA dan anak itu benar-benar putraku, berhenti berbicara jika dia bukan putraku"

"tapi bisa saja hasil tes DNA nya sudah di setting oleh jalang itu agar anak itu kelak mendapat warisan darimu kak"

"hentikan omong kosong mu itu, jika kau tak bisa membantu setidaknya jangan membuatku emosi"

"terserah mu kak, usahamu akan sia-sia" ucap wanita yang di panggil Vyora itu berlalu pergi dari sana

"sabarlah kak, Vyora memang seperti itu" ucap wanita yang sedari tadi diam melihat adik dan kakaknya berdebat akhirnya angkat bicara

***

Kembali pada Reynan, sekarang sudah tiba waktu istirahat, kini ia dan kedua temannya sudah duduk di salah satu bangku di kantin sembari menunggu makanan mereka datang

"tuan muda Ravenzia emang ada berapa sih?" tanya Reynan tiba-tiba

"setau gue ada 4 dan yang tadi di lapangan itu kalo gak salah anak ke 2 deh terus bang Reygan anak ke 3 dan bang Javier bungsunya" jawab Elang

"bener cuman 4?" tanya Reynan lagi yang di jawab anggukan oleh Elang

"kenapa lo tanpa tentang mereka?" tanya Biru

"gue penasaran aja" jawan Reynan, setelah itu tak ada lagi percakapan di antara mereka karna makanan yang mereka pesan sudah datang

Tiba-tiba suasana kantin mendadak hening saat kedatangan Bryan beserta adik dan adik sepupunya memasuki kantin, para murid tak ada yang berani bersuara saat merasakan aura dari seorang Bryan Arkanza Ravenzia

"bang kitu duduk disana" ucap Farel menunjuk bangku tepat di sebelah Reynan

"jangan memesan makanan pedas" ucap Alvaro yang bisa Reynan dengar

"yaelah bang inimah gak pedas" ucap Devano

"menurut lah" ucap Alvero

"iya-iya pesen nasi goreng aja deh" ucap Devano pasrah

"jangan itu tidak sehat" ucap Bryan

"terus apaan?" tanya Devano kesal

"berbicara yang sopan Vano" ucap Reygan datar

"maaf bang, khilaf" ucap Devano

"seblak aja bang" ucap Farel yang berhasil mendapatkan tatapan tajam dari semua abangnya

"ngadi-ngadi lo Rel" bisik Devano

"hehe canda bang" ucap Farel nyengir

"biar abang yang pesan" ucap Bryan kemudian menyuruh anak buahnya untuk memesan makanan yang ia pilih

"makanan kambing pasti" gumam Farel yang dapat di dengar oleh Reynan

"gak enak banget anjir hidup di atur kek begitu" batin Reynan julid saat mendengar pembicaraan mereka

*
*
*
*
*

Jangan lupa vote 🌟🌟

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 229K 45
"Selamat jiwa anda telah dipilih untuk masuk dan menghancurkan plot cerita 'Love You Baobei' karena alur yang melenceng dari yang sudah ditetapkan" "...
167K 11.2K 22
Transmigrasi boy menceritakan tentang seorang anak tunggal yang selalu menyendiri sedikit memiliki sikap perhatian 'sedikit', sedikit lembut dan mala...
12K 850 17
karena pecahnya dimensi ruang dan waktu membuat Naruto yang saat itu telah mengalahkan Kaguya terseret masuk kedalam dimensi ruang dan waktu , dan be...
280K 35.5K 39
No Romance ---- Son Of A Bastard Duke [S1] ( Putra Duke Yang Bajingan ) Rian adalah lelaki berusia 24 tahun yang antisosial. Dia hanya pekerja kantor...